EKONOMI MANAJERIAL (MANAGERIAL ECONOMICS) - Ekonomi Mikro Terapan (Applied Microeconomics) - Bertujuan memberikan kerangka kerja untuk menganalisis keputusan-keputusan manajerial - Prinsip-prinsip ekonomi manajerial pengambilan keputusan oleh manajer yang berkaitan dengan pengalokasian sumberdaya-sumberdaya yang langka secara efisien
RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO METODE KUANTITATIF ILMU MANAJEMEN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN - Tugas utama manajer : membuat keputusan yang mampu meningkatkan performansi organisasi (bisnis) - Mengambil keputusan agar tujuan organisasi (perusahaan, bisnis) tercapai - Perusahaan adalah organisasi yang dijalankan untuk merubah input menjadi output yang berupa barang dan jasa yang dapat diperjual belikan - Tujuan perusahaan : 1. Mencapai laba maksimum 2. Bertahan sekedar hidup 3. Menguasai pasar 4. Mempertahankan kualitas 5. Menguasai politis
PERUSAHAAN & LINGKUNGANNYA Perusahaan Pesaing Pemerintah Pemilihan Input Konsumen
Hubungan Masalah & Keputusan Bisnis Informasi Keputusan Masalah Kualitatif : Pengalaman Bisnis Kuantitatif : Produksi, Biaya, SDM
Pengambilan Keputusan Melibatkan Ekonomi Manajerial Perusahaan Peranan Manajer mengambil Keputusan untuk mengatasi Masalah-masalah perusahaan & untuk mencapai tujuan Ekonomi MikroTeori Pengambilan Keputusan Ekonomi Manajerial Solusi yang optimal untuk memecahkan masalah Tujuan Perusahaan Masalah-masalah
SISTEM INDUSTRI MODERN Tahap II : Disain produk yang Sesuai keinginan Konsumen Tahap I : Riset pasar untuk Mengetahui keinginan Pasar / konsumen Tahap III : Proses produksi secara Efektif & efisien sesuai Disain produk Tahap IV : Pemasaran produk dgn Pelayanan purna jual Yang baik
MANAJEMEN BISNIS TOTAL DALAM SISTEM INDUSTRI MODERN Manajemen Bisnis Total mengintegrasikan : 1. Manajemen produktivitas total 2. Manajemen kualitas total 3. Manajemen sumberdaya total 4. Manajemen teknologi total 5. Manajemen biaya total Melalui pengembangan sumberdaya manusia yang handal untuk memperoleh hasil optimal yang berorientasi pada kepuasan konsumen
VISUAL STRATEGIC THINKING PARADIGMS (VSTP) Untuk dapat menciptakan industri modern, HANKIM & WILLIAM mengemukakan metode Visual Strategic Thinking Paradigms (VSTP) PELANGGAN KARYAWAN PEMEGANG SAHAM Ketidakpuasan salah satu dari 3 unsur industri tersebut dapat menyebabkan industri tidak dapat berkembang
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) - TQM adalah inti dari perkembangan industri modern, yaitu agar industri dapat memproduksi barang yang bermutu, sehingga pelanggan menjadi puas - TQM adalah proses yang menekankan pada peningkatan sesuatu secara terus-menerus didasarkan kepada dedikasi (SDM) untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan biaya yang rendah - Titik berat TQM adalah mutu produk (barang, jasa) - Mutu adalah jasa atau produk yang menguasai atau melebihi harapan pelanggannya
DELAPAN LANGKAH TOTAL QUALITY MANAGEMENT 1. Mendefinisikan masalah : - Identifikasi proses masalah - Definisikan kebutuhan pelanggan 2. Mendefinisikan proses : - Definisikan isi dan ruang lingkup proyek yang akan diperbaiki - Tentukan alasan proses - Buat ukuran keragaman proses 3. Mendefinisikan penyebab masalah/problema 4. Kumpulkan dan analisis data : - Tetapkan metode pengukuran - Kumpulkan data - Analisis data
DELAPAN LANGKAH TOTAL QUALITY MANAGEMENT 5. Cara penyelesaian masalah : - Tetapkan alternatif pemecahan masalah - Pilih cara pemecahan juga sebagai percobaan 6. Pemecahan masalah 7. Tetapkan standardisasi proses perbaikan 8. Perbaikan secara berkelanjutan (terus-menerus) sehingga semua masalah yang ada di perusahaan dapat diperbaiki dan kualitas meningkat terus.
DEMAND ANALYSIS - Demand (Permintaan) adalah kuantitas barang atau jasa yg. rela atau mampu dibeli oleh konsumen selama periode waktu tertentu berdasarkan kondisi-kondisi tertentu. - Model matematis konsep permintaan barang atau jasa : Q DX = F (P X, I, P R, P E, I E, P AE, T, N, A, F, O) Dimana : Q DX = kunatitas permintaan barang atau jasa F = fungsi, berarti fungsi dari atau tergantung pada P X = harga dari barang atau jasa X I = pendapatan konsumen P R = harga dari barang lain yang bersangkutan P E = ekspektasi konsumen terhadap harga dari barang/jasa X di masa mendatang I E = ekspektasi konsumen terhadap tingkat pendapatan di masa mendatang P AE = ekspektasi konsumen thdp. ketersediaan barang / jasa X di masa mendatang T = selera konsumen N = banyaknya konsumen potensial A = pengeluaran iklan F = features atau atribut dari barang / jasa tersebut O = faktor-faktor spesifik lain dari permintaan barang / jasa tersebut
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DALAM FUNGSI PERMINTAAN NO NAMA VARIABELSIMBOLBENTUK HUBUNGAN TANDA SLOPE 1Harga produkPNegatif- 2Pendapatan konsumenINegatif untuk produk inferior - 3Harga produk lainPRPR Positif untuk produk substitusi Negatif utk produk komplementer Ekspektasi harga produk di masa mendatang PEPE Positif+ 5Ekspektasi pendapatan konsumen di masa mendatang IEIE Postif+ 6Ekspektasi ketersediaan produk di masa mendatang P AE Negatif-
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DALAM FUNGSI PERMINTAAN (Lanjutan) NO.NAMA VARIABELSIMBOLBENTUK HUBUNGAN TANDA SLOPE 7Selera konsumenTPositif+ 8Banyaknya konsumen potensial NPositif+ 9Pengeluaran iklanAPositif+ 10Atribut produk (features) FPositif+
CONTOH SOAL DEMAND ANALYSIS Permintaan TV berwarna (20 inchi) ditemukan fungsi permintaan secara umum sebagai berikut : Q DX = -1,4 – 15 P X + 7,5 P R + 2,6 I + 2,5 A Q DX = kuantitas permintaan TV berwarna (ribuan unit) P X = harga dari TV berwarna (ratusan ribu rupiah) P R = harga TV dari merk lain (ratusan ribu rupuah) I = pendapatan konsumen (jutaan rupiah per tahun) A = pengeluaran iklan produk TV tersebut (ratusan juta rupiah per tahun) Contoh : Tahun 1996, harga rata-rata TV berwarna 20 inchi Samsung di Surabaya Rp. 1,1 juta; harga TV berwarna merk lain Rp. 0,9 juta; rata-rata pendapatan konsumen Rp. 10 juta per tahun dan total pengeluaran iklan untuk TV berwarna Samsung 20 inchi Rp. 5 milyar. - Tentukan fungsi permintaan TV berwarna Samsung 20 inchi ! - Hitunglah besar kuantitas permintaan TV berwarna Samsung 20 inchi ! - Gambarkan fungsi Demand tersebut !
JAWABAN SOAL DEMAND ANALYSIS 1. Fungsi Permintaan Q DX = - 1,4 – 15 PX + 7,5 PR + 2,6 I + 2,5 A = - 1,4 – 15 PX + 7,5 (9) + 2,6 (10) + 2,5 (50) = 217,1 – 15 PX 2. Kuantitas Permintaan Q DX = 217,1 – 15 (11) = 217,1 – 165 = 51, Titik potong sumbu Q DX, syarat P X = 0 Q DX = 217,1 – 0 = 217,1 (217,1 ; 0) - Titik potong sumbu P X, syarat Q DX = 0 0 = 217,1 – 15 P X 15 P X = 217,1 P X = 14,47 (0 ; 14,47)
KURVA PERMINTAAN P X (0, 14,47) Q DX = 217,1 – 15 P X 0 (217,1 ; 0) Q X
SUPPLY ANALYSIS -Supply (penawaran) adalah kuantitas produk yang ditawarkan atau dijual di pasar yang secara umum sangat tergantung pada sejumlah variabel. - Model matematis konsep penawaran produk : Q SX = F (P X, P I, P R, T, P E, N F, O) Dimana : Q SX = kuantitas penawaran produk X F = fungsi, berarti fungsi dari atau tergantung pada P X = harga dari produk X P I = harga input yang digunakan untuk memproduksi produk X P R = harga dari produk lain (pengganti) T = tingkat teknologi yang tersedia P E = ekspektasi produsen terhadap harga produk X di masa mendatang N F = banyaknya perusahaan yang memproduksi produk yang sama O = faktor-faktor spesifik lain dari penawaran produk tersebut
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DALAM FUNGSI PENAWARAN NONAMA VARIABEL NOTASIBENTUK HUBUNGAN TANDA SLOPE 1Harga ProdukPXPX Positif (searah)+ 2Harga InputPIPI Negatif- 3Harga produk lain yang berkaitan PRPR - Positif untuk produk komplementer - Negatif untuk produk substitusi Ekspektasi harga produk di masa mendatang PEPE Negatif- 5Tingkat teknologi yang dipakai TPositif+ 6Banyaknya perusahaan sejenis NFNF Positif+
CONTOH SOAL SUPPLY ANALYSIS Fungsi penawaran ruang pusat perbelanjaan (mall) di Surabaya tahun 1996 adalah sebagai berikut : Q SX = P X – 0,25 P I – 8 P R + 5 N F Q SX = kuantitas penawaran sewa ruang mall (000 m²) P X = harga sewa mall (US $ / m² / bln.) P I = harga input pembangunan mall (US $ / m²) P R = harga sewa ruang perkantoran (US $ / m²) N F = banyaknya pengembang yang menawarkan sewa ruang mall (unit perusahaan) Contoh : Apabila rata-rata harga sewa mall US $ 75 / m² / bln. Dan rata-rata biaya pembangunan (harga input) ruangan mall US $ 500 / m², rata-rata harga sewa ruang perkantoran US $ 25 / m² / bln., jumlah pengembang yang menawarkan sewa ruang mall 20 perusahaan. - Tentukan fungsi penawaran ! - Hitunglah besar kuantitas penawaran sewa ruang mall (000 m²) ! - Gambarkan fungsi Supply tersebut !
JAWABAN SOAL SUPPLY ANALYSIS 1. Fungsi Penawaran Q SX = P X - 0,25 P I - 8 P R + 5 N F = P X - 0,25 (500) - 8 (25)+ 5 (20) = P X 2. Kuantitas Penawaran Q SX = (75) = = 625 m Titik potong sumbu Q SX, syarat P X = 0 Q SX = = 100 (100, 0) - Titik potong sumbu P X, syarat Q SX = 0 0 = P X 7 P X = P X = - 14,28 (0 ; -14,28)
KURVA PENAWARAN P X Q SX = P X 0 Q X (100, 0) (0 ; -14,28)
ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR Permintaan & Penawaran Kamar Hotel di Surabaya Titik Kombinasi Harga sewa (US $ / hari) Kuantitas penawaran (kamar / bln.) Kuantitas permintaan (kamar / bln.) Kelebihan A B C D E F G
ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR Persamaan : Q SX = P X Q DX = P X Ditanyakan : 1. Harga dan kuantitas keseimbangan 2. Kelebihan permintaan dan kelebihan penawaran 3. Kurva Jawab : Keseimbangan Q SX = Q DX P X = P X 1000 P X = P X = 10 ( US $ / hari) Q SX = P X = = Kamar / bulan
ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR (Lanjutan) 2. Kelebihan permintaan Q DX > Q SX – 750 P X > P X > 1000 P X 10 > P X Jika harga di bawah harga keseimbangan Kelebihan penawaran Q SX > Q DX P X > P X 1000 P X > P X > 10 Jika harga di atas harga keseimbangan 3. Kurva - Q SX = P X Titik potong sumbu Q SX, syarat P X = 0 Q SX = Q SX = ( , 0 ) Titik potong sumbu P X, syarat Q SX = 0 0 = P X 250 P X = P X = - 40 ( 0, -40 )
ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR (Lanjutan) 3. Kurva - Q DX = P X Titik potong sumbu Q SX, syarat P X = 0 Q DX = Q DX = ( , 0 ) Titik potong sumbu P X, syarat Q DX = 0 0 = P X 750 P X = P X = 26,6 ( 0 ; 26,6 ) P X QS X = P X (0 ; 26,6) (12.500;10) 10 0 (10.000;0) (20.000;0) Q X (0;-40) QD X = – 750 P X
PRODUKSI Produksi berkaitan dengan cara bagaimana sumberdaya dipergunakan untuk menghasilkan produk-produk Produksi melibatkan semua kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan barang dan jasa Sumberdaya : modal, tenaga kerja, material Produk : barang dan jasa FUNGSI PRODUKSI, suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara faktor-faktor produksi dengan produksi. Q = f ( X, Y ), dimana : Q = produksi X = faktor produksi X Y = faktor produksi Y Input Proses Produksi Output Lingkungan Produksi
PRODUKSI (LANJUTAN) UNIT Y YG P R O D U K S I DIGUNAKAN UNIT X123456
PRODUKSI ( Lanjutan ) 1. PRODUKSI TOTAL (TP) : Keluaran total yang dihasilkan dari penggunaan sejumlah faktor produksi dalam suatu sistem produksi. 2. PRODUKSI MARGINAL (MP) : Perubahan produksi sebagai akibat dari perubahan satu unit faktor produksi dan faktor produksi yang lain konstan. MP X = turunan pertama dari TP X dTP MP X = TP X ' = dX 3. PRODUKSI RATA-RATA (AP) : Produksi total dibagi jumlah unit faktor produksi yang dipergunakan. TP Q AP = = X X
PRODUKSI ( Lanjutan ) FP ( x )TP ( Q )MPAP , , , , , , ,4 8729, , ,7
PRODUKSI ( Lanjutan ) TP TK (L) AP MP AP MP TK (L)
KONSEP DASAR TEORI PRODUKSI Strategi Produksi Tepat Waktu = Just in time production system JIT: adalah sistem produksi yang bertujuan mengurangi ongkos produksi dan meningkatkan produktivitas total industri secara keseluruhan melalui menghilangkan pemborosan secara terus-menerus Tujuh (7) pemborosan dalam sistem produksi : 1. Kelebihan produksi dari permintaan konsumen 2. Waktu menunggu 3. Transportasi dalam pabrik 4. Inventory 5. Pergerakan (motion) 6. Pembuatan produk cacat 7. Proses produksi tidak efektif dan efisien
PRINSIP-PRINSIP J I T 1. Kerjakan secara benar, pada waktu awal 2. Output yang bebas cacat adalah lebih penting dari output ittu sendiri 3. Cacat, kesalahan, kerusakan, kemacetan dapat dicegah 4. Pencegahan lebih murah daripada pekerjaan ulang TUJUAN J I T Menghilangkan pemborosan melalui perbaikan terus-menerus. PRODUKTIVITAS Merupakan rasio output terhadap penggunaan input
STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS 1. Program reduksi biaya tanpa mengurangi kualitas (mengurangi pemborosan) 2. Mengelola pertumbuhan (dengan investasi baru) 3. Bekerja lebih tangkas 4. Bekerja lebih efektif 5. Mengurangi aktivitas KONSEP PRODUKSI 1. Jangka Pendek Q = a + b L Fungsi Produksi Cobb-Douglas jangka pendek Q = α L B 2. Jangka Panjang - Kurva Isokuan : kurva atau tempat kedudukan titik kombinasi yang menunjukkan semua kombinasi input yang mungkin secara fisik mampu menghasilkan kuantitas output yang sama
KURVA ISOKUAN Konsep isokuan = konsep Indifference Curve Ciri-ciri isokuan : 1. Tidak saling berpotongan 2. Semua kombinasi input menghasilkan output yang sama 3. Isokuan yang terletak di sebelah atas lebih besar (Q2 > Q1) K = Q = Q = Q L
MARGINAL RATE OF TECHNICAL SUBSTITUTION = MRTS Marginal rate of technical substitution = MRTS= - Sebagai suatu tingkat dimana satu input dapat disubstitusikan untuk input lain sepanjang suatu isokuan - Contoh : input modal yang disubstitusikan oleh input tenaga kerja MRTS = - ( ΔK / ΔL) Titik Kombinasi LKΔLΔLΔKΔKMRTSQ1Q1 Sifat MRTS Menurun /35100Menurun
PENDAPATAN 1. PENDAPATAN TOTAL = Total Revenue = TR Seluruh produksi (TP) dikalikan dengan harga satuan produk TR = Q. P 2. PENDAPATAN RATA-RATA = Average Revenue = AR Pendapatan rata-rata per satuan produk TR AR = Q 3. PENDAPATAN MARGINAL = Marginal Revenue = MR Tambahan pendapatan sebagai akibat dari tambahan produksi per satuan MR X = turunan pertama dari TR X dTR MR X = TR X ' = dQ 4. PRODUK PENDAPATAN MARGINAL = Marginal Revenue Product= MRP Nilai ekonomi satu unit marginal dari satu faktor masukan tertentu ketika dipergunakan dalam produksi produk tertentu.
PENDAPATAN (Lanjutan) INPUT (x)PRODUK TOTAL X (Q) PRODUK MARGINAL X (MP X = ΔQ) PRODUK PENDAPATAN MARGINAL X (MP X X $5) 133$15 274$ $ $ $5
ANALISIS BIAYA 1. BIAYA TOTAL = TOTAL COST = TC Totalitas dari biaya untuk meproduksi suatu produk Total Cost = Fixed Cost + Variable Cost TC = FC + VC - Fixed Cost (FC) = ongkos yang besar kecilnya tidak mempengaruhi produksi (PBB, bunga modal) - Variable Cost (VC) = ongkos yang besar kecilnya mempengaruhi produksi (upah buruh musiman) 2. BIAYA MARGINAL = MARGINAL COST = MC Tambahan ongkos sebagai akibat dari pertambahan satu unit produksi dTC MC = TC‘ = dQ 3. BIAYA RATA-RATA = AVERAGE COST = AC Ongkos per unit barang TC AC = Q
ANALISIS BIAYA (Lanjutan) 4. ONGKOS JANGKA PENDEK = SRC Terdapat : TC, FC, VC Perhitungan Biaya Produksi Jangka Pendek NOQ (UNIT) FC (000 Rp) TVC (000 Rp) TC (FC + VC) AFC (FC/Q) AVC (TVC/Q) ATC (TC/Q) MC (dTC/dQ)
ANALISIS BIAYA (Lanjutan) Upah Jangka Panjang PERIODEOUTPUT (Q) KONSUMSI BIAYA MINIMUM L K LTC = 10K + 5L LAC = LTC/Q LMC = ΔLTC/ Δ Q
LABA DAN BREAK EVENT POINT (BEP) Laba = π = TR – TC Laba Maksimum apabila MR = MC BEP suatu keadaan dari perusahaan dimana tidak untung tidak rugi BEP TC = TR π = 0