PERNIKAHAN & KELUARGA
Rumah Tangga dibentuk untuk memulihkan kembali citra Allah pada pria dan wanita. Keluarga dapat menjadi tempat kebahagiaan yang besar. Keluarga yang harmonis menunjukkan asas-asas hidup Kekristenan sejati, menunjukkan tabiat Allah.
Laki-laki & perempuan menurut citra allah Kejadian 1 : 26, 27 “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita….Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Istilah manusia mencakup pengertian laki-laki dan perempuan, bahwa itu bukanlah kasus dimana laki-laki yang dijadikan menurut gambar Allah sedangkan perempuan menurut gambar manusia. Justru sebaliknya keduanya dijadikan menurut gambar Allah.
Laki-laki & perempuan menurut citra allah Kejadian 2 : 18 “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Kata Ibrani neged, = “sepadan”, adalah kata benda yang berhubungan dengan preposisi yang mengandung arti “sebelum, didepan, berhadapan, berhubungan” dengan seseorang atau sesuatu.
Pernikahan Lambang citra-Nya, Kej. 2 : 24, untuk membuat Dua Insan menjadi satu. Pernikahan adalah fondasi keluarga & fondasi masyarakat sendiri. Kitab suci melukiskan pernikahan sebagai tindakan yang bersifat menentukan, baik memisahkan & menyatukan; karena seorang akan “meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging”
Pernikahan Meninggalkan “meninggalkan” hubungan salah seorang dari keluarga orang tuanya dan kemudian diizinkan “bertaut” dengan seorang yang lain.
“berteguh, mengencangkan, menggabungkan, berpegang pada.” Pernikahan Bertaut “berteguh, mengencangkan, menggabungkan, berpegang pada.”
Pernikahan Menjadi sedaging Inilah yang dimaksudkan dengan kesatuan dalam pengertian yang sepenuhnya pasangan menikah itu berjalan bersama-sama, berdiri bersama-sama & membagikan keakraban yang mendalam secara bersama-sama.
Pernikahan Perjanjian Pasangan orang Kristen memahami bahwa dalam pernikahan, mereka telah berjanji menjadi satu dengan yang lain selama hidup mereka berdua.
Pernikahan Cinta kasih yang Alkitabiah “Kasih itu sabar; murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. menutupi segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan” ( 1 Kor. 13 : 4 – 8 ).
Pernikahan Tanggung jawab spiritual Mereka harus menerima juga tanggung jawab atas pertumbuhan kerohanian mereka sendiri; tidak seorangpun yang dapat mempercayakan kekuatan rohaninya kepada orang lain. Namun, sebaliknya, setiap hubungan seseorang dengan Allah dapat bekerja sebagai suatu sumber kekuatan dan mendorong orang lain.
EFEK KEJATUHAN ATAS PERNIKAHAN Sifat mementingkan diri sendiri merupakan penggerak utama bagi orang yang tidak menerima dorongan kasih Kristus. Menentang semua asas penyerahan diri, sikap tidak mau melayani dan memberi yang dinyatakan injil, itulah hal yang umum yang menjadi kejatuhan orang Kristen. Kasih sayang suami istri membantu kebahagiaan kedua belah pihak. Mereka harus berpadu, namun demikian tidak seorangpun dari antara mereka yang boleh kehilangan individualitas mereka, yang menjadi milik Tuhan.
PENYIMPANGAN DARI CITA-CITA ALLAH Poligami Persundalan & Perzinahan Pikiran yang Kotor Inses Perceraian Homoseksualitas Lesbi
Keluarga “ Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu” (Kejadian. 1:28).
TUGAS ORANG TUA
AYAH Sebagai imam di keluarga, seperti Abraham, sang ayah akan mengumpulkan keluarganya pada pagi-pagi sekali dan meyerahkan mereka kebawah pemeliharaan Tuhan.
IBU “Raja yang bertakhta diatas kerajaannya tidak lebih tinggi daripada pekerjaan seorang ibu.” Ibu adalah ratu rumah tangganya. Di tangan ibulah terletak kuasa untuk membentuk tabiat anak-anak agar mereka layak kepada yang lebih tinggi dan kehidupan yang kekal.
Anak-anak Prioritas Selain tanggung jawab kepada Tuhan dan pasangan mereka, tiada lagi tanggung jawab yang lebih tinggi daripada tanggung jawab kepada anak-anak yang dilahirkan mereka kedunia ini.
Anak-anak Cinta kasih Cinta kasih orang tua haruslah tidak bersyarat & harus penuh pengorbanan. Tanggung jawab Mendidik anak dalam jalan Tuhan supaya dengan demikian citra Allah terbentuk didalam diri anak.
Anak-anak Ketabahan “Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu & membicarakannya apabila engkau duduk dirumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring, & apabila engkau bangun. haruslah juga engkau mengingatkannya sebagai tanda pada tanganmu & haruslah itu menjadi lambang didahimu, & haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu” (Ulangan. 6:7-9;11:18).
Anak-anak Belajar penurutan “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan meyimpang dari pada jalan itu” (Amsal. 22:6).
Anak-anak Sosialisasi dan perkembangan bahasa Sosialisasi adalah suatu proses yang dengannya anak-anak mempelajari keterampilan dasar yang berfungsi di dalam masyarakat. Bahasa dengan segala corak perbedaannya yang halus dari komunikasi adalah salah satu keterampilan pertama yang dipelajari anak-anak.
Anak-anak Identitas jenis kelamin Orang dewasa perlu mengajar mereka tentang keindahan perkembangan seksualitas melalui informasi yang tepat dan memadai, untuk menjaga anak-anak dari penyelewengan seksual.
Anak-anak Mempelajari nilai-nilai Menyediakan pemaduan nilai-nilai dianut keluarga.
Keluarga yang diperluas Yesaya. 46:4 “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia & sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya & mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu & menyelamatkan kamu”.
Keluarga yang diperluas Keluarga adalah jiwa jemaat & masyarakat, maka keluarga Kristen itu sendiri haruslah menjadi sarana untuk memenangkan jiwa & merangkul anggota-anggotanya bagi Tuhan.