Prinsip Pemberian Obat pada Pasien

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN MEMASANG KANUL NASAL
Advertisements

KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
DASAR DIETETIK untuk pasieN
Pendahuluan Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa.
SISTEM PENCATATAN BARANG
Gerakan Keluarga Sadar Obat PP IAI
CARA PEMBERIAN OBAT.
CARA PAKAI OBAT WAKTU PEMBERIAN OBAT FARMAKOLOGI FK UNAND
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT Sekilas tentang Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit dan Metode Pelatihan.
Aplikasi Prinsip 10 Benar Pemberian Obat
Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
Tindakan Awal Mengatasi Demam Tinggi
KESEHATAN TENTANG DIARE.
BAGIAN FARMASI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
DOSIS OBAT & MACAM DOSIS
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT
PERAWATAN LANSIA DENGAN GASTRITIS (MAAG)
MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT DENGAN KEWASPADAAN TINGGI ( IMPROVE THE SAFETY OF HIGH ALERT MEDICATIONS ) Nabhani, S.Pd. S.Kep. M.Kes.
FARMAKOLOGI UNTUK PERAWAT
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Tujuan Insruksional 1.Menjelaskan sistem tubuh 2.Menjelaskan fungsi obat dalam tubuh 3.Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja obat dalam tubuh.
TUGAS UNTUK DISKUSI.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
PAFI JABAR 2017 Nova Petrika Maulana Mantik, S.Farm.,Apt
TELUSUR SISTEM MANAJEMEN DAN PENGGUNAAN OBAT
DA GU SI BU PP IAI
Menghitung Tetesan Infus
Patient Safety.
PROSES KEPERAWATAN MENU UTAMA
HASIL CAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS TERPILIH SEMESTER 1 TAHUN 2016
Oleh : Lusiani Tjandra, S.Si, Apt, M.Kes.
bentuk sediaan cara pemberian
RUTE-RUTE PEMBERIAN OBAT
HASIL CAPAIAN INDIKATOR MUTU PRIORITAS TERPILIH SEMESTER 2 TAHUN 2016
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
Keselamatan Pasien.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
Gerakan Keluarga Sadar Obat PP IAI
Penyusunan Formularium RS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Sri Yunita Suraida Salat, S.ST.M.Kes.
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT
Cara-cara Pemberian Obat
RUTE-RUTE PEMBERIAN OBAT
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
Pemantauan Terapi Obat (Drug Therapy Monitoring)
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN Riana Aini, Amd.Keb.
I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) LANJUTAN.
FARMAKOKINETIKA 7 September 2013
Cakupan Ilmu Toksikologi
Pembuatan Sediaan Obat Cair
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT (SNARS) EDISI 1
Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
PENGGOLONGAN,CARA PEMAKAIAN OBAT DAN CARA PENYIMPANAN OBAT
PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO)
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)
SOSIALISASI MUTU KLINIS DAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS WOTU.
Manajemen K3 dr. Elfizon Amir, SpPD, Finasim. Manajemen risiko pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas risiko,  tujuan.
PENGERTIAN OBAT Obat adalah zat atau benda yang dapat menyembuhkan penyakit, mencegah timbulnya gejala penyakit, memperbaiki kesehatan mental (rohani),
PENGGOLONGAN,CARA PEMAKAIAN OBAT DAN CARA PENYIMPANAN OBAT.
PATIENT SAFETY Emmelia Astika Fitri Damayanti, Ns., M.Kep.
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
By Jukas Mirnoto, S.Kep.,Ns SASARAN KESELAMATAN PASIEN.
Transcript presentasi:

Prinsip Pemberian Obat pada Pasien OLEH : FAIK AGIWAHYUANTO

Apa yg Dipelajari : Keselamatan pasien Tujuan dari prinsip benar dalam pengobatan Tujuan dari keselamatan pasien

Keselamatan Pasien Yaitu sistem (tatanan) pelayanan dalam suatu Rumah Sakit (RS) yang memberikan asuhan pasien secara lebih aman (Widajat,2009,hal 52). Keselamatan pasien ini bertujuan untuk mencegah kesalaham pahaman dan melindungi pasien dari bahaya engobatan dan (Salendab dalam Cetd, 2012).

1. Mengidentifikasi Pasien dengan Benar Tujuan dari identifikasi pasien dgn benar : 1. Mengidentifikasi dgn benar pasien yg akan diberi layanan/pengobatan sesuai dgn yg seharusnya. 2. Mencocokkan layanan/pengobatan pasien yg bersangkutan. Cara Identifikasi Pasien : 1. Proses identifikasi yang lebih spesifik digunakan pada kebijakan dan/atau prosedur kolaboratif  berikan obat, ambil spesimen darah, perawatan ICU. 2. Kebijakan dan/atau prosedur harus memiliki minimal dua cara identifikasi pasien  Seperti : Nama Pasien, Nomor RM, tgl lahir, Gelang ID barcode. 3. Tidak mengidentifikasi pasien melalui nomor kamar/lokasi pasien 4. Identifikasi diklarikasi oleh 2 petugas berbeda dilokasi yg berbeda (Poli, UGD)

2. Meningkatkan Komunikasi yang Efektif Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien karena tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan mudah dimengerti oleh penerima (berbagai pihak yang dimaksud). Rumah sakit dapat mengembangkan kebijakan/prosedur terhadap komunikasi lisan dan order via telepon yang mencakup pencatatan, kejelasan (atau data dimasukkan ke dalam komputer), kelengkapan order atau hasil penunjang oleh penerima informasi; penerima membaca kembali order atau hasil penunjang, kemudian mengonfirmasi catatan dan membaca kembali dengan akurat.

3. Meningkatkan Keamanan Obat yg Perlu Diwaspadai Obat-obat yang perlu diwaspadai adalah obat-obat yang memiliki persentase tertinggi dalam kesalahan dan/ kejadian sentinel atau KTD (Kejadian Tidak Diharapkan). Obat yg perlu diwaspadai : 1. NORUM (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip) atau LASA (Look Alike Sound Alike) Cara yang paling efektif untuk mengurangi dan mengeliminasi KTD adalah mengembangkan suatu proses pengelolaan obat-obatan yang perlu diwaspadai termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke farmasi

Prinsip 10 Benar Pemberian Obat Prinsip pemberian obat = Prinsip 5 Benar  Ditambah 5 Prinsip. Prinsip 5 Benar : 1. Benar Pasien 2. Benar Obat 3. Benar Dosis 4. Benar Waktu 5. Benar Rute Prinsip 5 (Tambahan) : 1. Benar Pengkajian 2. Benar Dokumentasi 3. Benar Pendidikan Kesehatan Pasien 4. Benar Evaluasi 5. Benar Penolakan oleh Pasien Prinsip Pemberian Obat = five-plus-five right

1. Benar Pasien Pengecekan benar Pasien : Memeriksa ID Pasien & Menyebutkan namanya sendiri  Gelang ID Cek langsung ke pasien untuk menjawabnya, apabila tidak bisa scra verbal  respon non- verbal (anggukan pasien)  kalau tidak bisa (pasien ggn jiwa, dibawah umur, tidak sadar) maka data pasien diambilkan dari atau ditanyakan kepada Keluarga Pasien.

2. Benar Obat Obat memiliki nama dagang & nama generik. Apabila ada nama dagang yg baru/tidak mengetahui  tanyakan ke apoteker tentang nama generiknya/kandungannya. Sebelum memberikan obat kepasien, label obat harus dibaca 3x : 1. pada saat melihat botol atau kemasan obat 2. sebelum menuang/ mengisap obat 3. setelah menuang/mengisap obat Jika label tidak terbaca  Isi tidak boleh dipakai & harus dikebalikan ke bagian farmasi. Perhatian pada nama obat yang hampir sama pengucapannya.

3. Benar Dosis Sebelum memberi obat  periksa selalu dosisnya  apabila ragu harus konsultasi dgn dokter yg menulis resep/dgn apoteker  apabila sudah sesuai maka bisa diberikan kepada pasien. Contoh : Amlodipine tab  ada yg berisi 1 tablet = 5mg dan 10mg  jadi harus dicek kembali dari peresepan dokter. Pada ampul obat  hati-hati karena ada yang isinya bentuk ukuran = mg dan cc  Cek kembali peresepan

4. Benar Rute Obat Obat yg diresepkan  digunakan pasien melalui beberapa rute  rute tsb disesuaikan dengan kondisi pasien : a. Keadaan umum b. Kecepatan respon yg diinginkan c. Sifat kimiawi d. Sifat fisik obat e. Tempat kerja yang diinginkan Pemberian obat sesuai rute : a. Per-Oral b. Parenteral c. Topikal d. Rektal e. Inhalasi

Rute Per-Oral Rute per-oral adalah rete paling banyak dipakai dan diterapkan. Obat  diabsorbsi rongga mulut (sublingual/bukal, mulut)  dicerna di dalam usus. Beberapa jenis obat pencetus muntah dan mual serta iritasi lambung, dilapisi dgn kapsul, jadi kapsul tidak boleh dibuka. Setelah minum obat  minimal tunggu 1 jam untuk minum susu atau antasida tablet.

Rute Parenteral Parenteral = Diluar usus atau tidak melalui saluran cerna. Pemberian melalui : a. Intra-Cutan b. Sub-Cutan c. Intra-Muskuler d. Intra-Vena Pemberian pengobatan melalui parenteral pada anak-anak harus diperhatikan karena ada rasa takut  perlu pendekatan lebih.

Rute Topikal Pemberian obat rute topikal  a. Kulit b. Membran mukosa Macam obat yang diberikan secara topikal : a. Salep b. Lotion c. Cream d. Spray e. Tetes mata f. Tetes telinga g. Tetes hidung

Rute obat Rektal Pemberian obat melalui rektal  berupa enema / supositoria  obat tsb akan mencair pada suhu badan. Tujuan memperoleh efek lokal terhadap suatu pemberian obat, seperti : a. Konstipasi  dulcolax supp b. Hemoroid  anusol c. Kejang  Stesolid Pemberian obat melalui rektal memiliki efek yang lebih cepat dibandingkan pemberian obat dalam bentuk oral

Pemberian Obat Inhalasi Yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Alasan pengobatan inhalasi pada kasus pernafasan : Saluran nafas memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan demikian berguna untuk pemberian obat secara lokal pada salurannya, misalnya : a. Salbutamol (Ventolin) b. Combivent c. Berotek Ini semua untuk pengobatan asma melalui nebulizer. Terapi oksigen juga termasuk terapi melalui inhalasi.

5. Benar Waktu Waktu yang benar adalah saat dimana obat yang diresepkan harus diberikan. Dosis yg sering dipakai dalam peresepan obat (dalam sehari) : a) b.i.d = 2 kali sehari b) t.i.d = 3 kali sehari c) q.i.d = 4 kali sehari d) q6h = setiap 6 jam Maksud dari benar waktu adalah agar kadar obat dalam plasma dapat dipertahankan. Pemberian obat diberikan : a) sebelum makan b) setelah makan

6. Benar Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu metode untuk mengkomunikasikan suatu informasi yang berhubungan dengan manajemen pemeliharaan kesehatan, termasuk pemberian obat-obatan. Dokumentasi merupakan tulisan dan pencatatan suatu kegiatan/aktivitas tertentu secara sah/legal. Dalam hal terapi,setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. pasien menolak meminum obatnya atau obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan.

Penghitungan Dosis Obat (Rumus Dasar) 𝐷 𝐻 ×𝑉=𝐴 Dimana : D: adalah dosis yang diinginkan atau dosis yang diperintahkan dokter H: adalah dosis ditangan : dosis obat pada label tempat obat (botol atau vial) V: adalah bentuk : bentuk obat yang tersedia (tablet, kapsul, cair) A: adalah jumlah hasil hitungan yang diberikan kepada pasien

Contoh : Perintah = Ampicillin 0,5 g peroral 2 kali sehari. Obat yang tersedia ampicilln 250 mg/capsul. Jawab : Langkah 1 = Konversi g menjadi mg ; 0,5 g = 500 mg Langkah 2 =

Penghitungan berdasar rasio proporsi

Contoh :

Penghitungan Berdasar BB (Berat Badan)

Sekian