KARBOHIDRAT XII MIPA 3 SMA NEGERI 2 LUMAJANG
A N G G O T A K E L O M P O K
KARBOHIDRAT ? Karbohidrat lebih dikenal sebagai hidrat arang karena mempunyai rumus umum Cm(H2O) n. Berdasarkan struktur molekulnya, karbohidrat dapat dipandang sebagai suatu senyawa aldehida atau keton dan suatu senyawa polihidroksida. X I I M I P A 3
PENGGOLONGAN KARBOHIDRAT SMA NEGERI 2 LUMAJANG XII MIPA 3
KARBOHIDRAT Berdasarkan Strukturnya Karbohidrat termasuk senyawa karbon yang mengandung gugus fungsi keton atau aldehida dan gugus hidroksi. Berdasarkan gugus fungsi yang diikat, karbohidrat dikelompokkan menjadi aldosa dan ketosa. Aldosa : karbohidrat yang mengikat gugus fungsi aldehida Ketosa : karbohidrat yang mengandnung gugus fungsi keton SMA NEGERI 2 LUMAJANG 5
KARBOHIDRAT Berdasarkan Strukturnya Selain strukturnya, jumlah atom karbon yang menyusun karbohidrat juga bervariasi. Triosa : tersusun atas 3 atom karbon, contohnya triosa. Tetrosa : tersusun atas 4 atom karbon, contohnya eritosa. Pentosa : tersusun atas 5 atom karbon, contohnya ribosa. Heksosa : tersusun atas 6 atom karbon, contohnya fruktosa. Jika suatu karbohidrat tersusun atas 3 atom karbon dan mengikat gugus fungsi aldehida disebut aldotriosa. Jika tersusun atas 6 atom karbon dan mengikat gugus fungsi keton disebut ketoheksosa. SMA NEGERI 2 LUMAJANG 6
KARBOHIDRAT Berdasarkan Hasil Hidrolisinya Karbohidrat di alam pada umumnya merupakan suatu polimer meskipun ada juga yang sederhana. Karbohidrat juga dapat dikelompokkan dari hasil hidrolisisnya (penguraiannya). Berdasarkan hasil hidrolisisnya, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi: Monosakarida : tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul-molekul karbohidrat yang lebih sederhana lagi, misalnya glukosa, fruktosa, ribosa, dan galaktosa. Disakarida : dapat dihidrolisis (diuraikan) menjadi dua molekul monosakarida, misalnya sukrosa (gula tebu), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula pati). Oligosakarida : dapat dihidrolisis menghasilkan 3 sampai 10 monosakarida, misalanya dekstrin dan maltopentosa. Polisakarida : karbohidrat yang bila dihidrolisis akan terurai menjadi banyak molekul monosakarida, misalnya pati/amilum, selulosa, dan glikogen. SMA NEGERI 2 LUMAJANG 7
STRUKTUR KARBOHIDRAT XII MIPA 3
Monosakarida SMA NEGERI 2 LUMAJANG9 XII MIPA 3 Penjelasan : Struktur monosakarida digambarkan dalam bentuk rantai terbuka (konformasi Fischer) dan dalam bentuk rantai tertutup (konformasi Haworth) Struktur Fischer dapat diubah menjadi struktur Haworth. Kedudukan gugus –OH pada atom C5 akan lebih dekat dengan gugus aldehida. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya perpindahan atom H dari gugus –OH pada C5 ke gugus keton.
Keisomeran Geometri Pada glukosa, keisomeran ruang dinyatakan dengan posisi D dan L untuk menyatakan kedudukan atom C6. Jika atom C6 berada diatas bidang, dinamakan bentuk D. Sedangkan jika di bawah bidang dinamakan bentuk L. Pada struktur Fischer, bentuk D adalah saat gugus – OH pada C5 berada di kanan dan bentuk L jika berada di kiri. Selain itu, ada dua isomer lagi yang didasarkan pada kedudukan gugus –OH pada atom C1. Jika gugus –OH terletak di atas disebut kedudukan β dan jika di bawah disebut kedudukan α. SMA NEGERI 2 LUMAJANG 10
Keisomeran Optis Keisomeran optis adalah keisomeran yang disebabkan oleh adanya atom karbon asimetris atau atom karbon yang terapit (terkepung) oleh empat gugus yang berbeda. Di dalam senyawa optis aktif yang mengandung dua atom karbon asimetris atau lebih, isomer-isomernya dapat membentuk 2 n isomer optis, dengan n adalah jumlah atom karbon asimetris. Beberapa istilah dalam keisomeran optis Enansiomer (i) dan (ii) atau (iii) dan (iv): dua senyawa, yaitu satu senyawa merupakan banyangan cermin yang lain dan jika salah satu senyawa diputar 180 o, maka akan saling berhimpit antara satu sama lain. Diastereomer (i) dan (iii/iv) atau (ii) dan (iii/iv): dua senyawa, yaitu satu senyawa merupakan banyangan cermin dari yang lainnya, sedangkan satu senyawa lagi bukan bayangan cerminnya. Senyawa Resemat: dua senyawa enasiomer yang bersifat optis aktif jika dicampurkan masing-masing 50% akan membentuk campuran yang tidak optis aktif. SMA NEGERI 2 LUMAJANG 11
BEBERAPA MONOSAKARIDA PENTING SMA NEGERI 2 LUMAJANG XII MIPA 3
SMA NEGERI 2 LUMAJANG 13 Glukosa Diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum) Memutar bidang polarisasi ke kanan Dapat mereduksi larutan Fehling dan membentuk endapan merah bata Dapat difermentasi menghasilkan alkohol Dapat mengalami mutarotasi
SMA NEGERI 2 LUMAJANG 14 Fruktosa Disebut juga gula buah Terbuat dari hidrolisis sukrosa Memutar bidang polarisasi ke kiri Dapat mereduksi larutan Fehling dan membentuk larutan merah bata Dapat difermentasi
SMA NEGERI 2 LUMAJANG 15 Galaktosa Diperoleh dari hidrolisis gula susu Dapat mereduksi larutan Fehling dan membentuk endapan merah bata Tidak dapat difermentasi
POLISAKARIDA SMA NEGERI 2 LUMAJANG XII MIPA 3
POLISAKARIDA XII MIPA 3 AmilumSelulosa Glikogen Polisakarida merupakan polimer dari beberapa monosakarida Polisakarida terbagi menjadi 3 jenis yaitu :
Amilum SMA NEGERI 2 LUMAJANG18 XII MIPA 3 1. Merupakan polimer dari ɑ-D-glukosa, dengan 2 struktur yaitu amilosa dan amilopektin 2. Amilosa dapat larut dalam air, sedangkan amilopektin tidak dapat larut dalam air 3. Amilosa merupakan polimer dari ɑ-D-glukosa yang terikat pada C1 dan C4 serta tidak bercabang (ɑ(1,4)-D-glukosa) 4. Amilopektin merupakan polimer dari ɑ-D-glukosa yang bercabang pada atom C6 (ɑ(1,6)-D- glukosa) 5. Amilum dapat terhidrolisis pada suhu tinggi menghasilkan molekul – molekul glukosa.
Selulosa The Power of PowerPoint | thepopp.com19 XII MIPA 3 Selulosa merupakan polimer dari ɓ -D- Glukosa yang saling terikat pada C1 dan C4 atau dikenal dengan ikatan ɓ - (1,4)-glikosida. Selulosa merupakan polisakarida struktural yang berfungsi memberikan perlindungan bentuk dan penyangga terhadap sel dan jaringan. Selulosa sangat sulit terhidrolisis
Glikogen 2.1. Glikogen merupakan polimer dari ɑ-D-glukosa dengan ikatan ɑ-(1,4)-D-glukosa dan ɑ-(1,6)-D- glukosa. Glikogen dapat terhidrolisis dan menjadi molekul molekul glukosa
UJI KARBOHIDRAT SMA NEGERI 2 LUMAJANG XII MIPA 3
SMA NEGERI 2 LUMAJANG 22 Uji Molish Uji Seliwanoff pada uji Molish, sebanyak 2 mL larutan sampel ditambah dengan 2 tetes α-naftol 10% (baru dibuat) dan dikocok. Secara hati – hati ditambahkan 2 mL H 2 SO 4 pekat sehingga timbul dua lapisan. Cincin warna merah pekat pada permukaan menunjunkan adanya karbohidrat dalam sampel. Pereaksi dibuat segera sebelum digunakan. Pereaksinya terdiri atas 12 mL HCl pekat dan 3,5 mL resolsinol 0,5%. Ke dalam 1 mL sampel ditambahkan 5 mL pereaksi, kemudian ditempatkan dalam air mendidih selama 10 menit. Warna merah menunjukan bahwa dalam sampel terkandung fruktosa. Uji Barfoed Perekasi Barfoed terdiri atas tembaga (II) asetat. Ke dalam 5 mL pereaksi ditambahkan 1 mL larutan sampel, kemudian dipanaskan dengan penangas air selama 1 menit. Endapan merah oranye menunjukan adanya monosakarida di dalam sampel. Uji Benedict Larutan Benedict merupakan campuran dari CuSO 4, natrium sitrat, dan Na 2 CO 3. Karbohidrat yang mempunyai sifat pereduksi (misalnya glukosa) akan memberikan endapan warna merah bata dengan larutan Benedict. Uji Antron Pereaksi dibuat dari larutan antron 0,2% di dalam H 2 SO 4 pekat. Larutan sampel sebanyak 0,2 mL ditambahkan ke dalam larutan antron. Terbentuknya warna hijau menunjukan adanya karbohidrat di dalam larutan sampel. UJI KARBOHIDRAT XII MIPA 3
SMA NEGERI 2 LUMAJANG 23 Uji Iodin Uji Fehling Uji Iodin digunakan untuk menunjukan adanya polisakarida. Jika ke dalam bahan yang mengandung polisakarida diberi larutan iodin dan memberikan warna biru, berarti bahan tersebut mengandung amilum (amilosa). Amilopektin akan memberikan warna merah ungu, sedangkan glikogen dan dekstrin akan memberikan warna merah cokelat. Uji Fehling digunakan untuk menunjukan adanya karbohidrat pereduksi (monosakarida, laktosa, dan maltosa). Larutan Fehling dibuat dari campuran CuSO 4 (Fehling A) dan Na-K-tartrat (Fehling B). Pereaksi ini akan membentuk endapan merah bata dengan monosakarida. UJI KARBOHIDRAT XII MIPA 3
Thank You for Watching! Any Questions?