PENGEMBANGAN RISET NASIONAL DALAM PERCEPATAN ELIMINASI TB, PENURUNAN STUNTING DAN PENINGKATAN IMUNISASI Siswanto Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI Disampaikan pada Pertemuan Koordinasi Nasional Politeknik Kemenkes Jakarta, 30 Oktober 2018
MANDATORI (UU No 36 Thn 2009 Tentang Kesehatan) UPAYA KESEHATAN (promotif, preventif, kuratif & rehabilitative (Pasal 47) Upaya Kesehatan ditingkatkan & dikembangkan MELALUI Pengkajian & Penelitian (Pasal 50 ayat 3) kerja sama antar-Pemerintah dan antar lintas sektor. (Pasal 50 ayat 4) TEKNOLOGI KESEHATAN mencakup segala metode dan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit, mendeteksi adanya penyakit, meringankan penderitaan akibat penyakit, menyembuhkan, memperkecil komplikasi, dan memulihkan kesehatan setelah sakit (Pasal 42)
STRUKTUR ORGANISASI BADAN LITBANGKES SEKRETARIAT BADAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN Permenkes 64/2015 Permenkes 65/2017 PUSLITBANG BIOMEDIK DAN TEKNOLOGI DASAR KESEHATAN PUSLITBANG SUMBER DAYA DAN PELAYANAN KESEHATAN PUSLITBANG UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PUSLITBANG HUMANIORA DAN MANAJEMEN KESEHATAN BALAI BESAR LITBANG VEKTOR & RESERVOIR PENYAKIT BALAI BESAR LITBANG TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL BALAI LITBANGKES KLAS I MAGELANG BALAI LITBANGKES KLAS I BANJARNEGARA BALAI LITBANGKES KLAS I DONGGALA BALAI LITBANGKES KLAS II ACEH BALAI LITBANGKES KLAS II BATURAJA BALAI LITBANGKES KLAS II TANAH BUMBU BALAI LITBANGKES KLAS II PAPUA LOKA LITBANGKES PANGANDARAN LOKA LITBANGKES WAIKABUBAK
TUGAS DAN FUNGSI BADAN LITBANGKES (Permenkes No 64 tahun 2015) Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Fungsi Penyusunan kebijakan teknis penelitian dan pengembangan; Pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan; Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penelitian dan pengembangan; Pelaksanaan administrasi Badan; Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Menterjemahkan Tupoksi PMK 64/2015 ke dalam Fungsi Manajemen Litbangkes Pemanduan Litbangkes Nasional (Stewardship) : (PP Litbangkes, Komisi MTA, KEPPKN (Etik Riset), Agenda Riset Kesehatan Nasional, HKI, dll) 2 Penganggaran Litbangkes : (Riset Kesehatan Nasional, Riset Bidang, Riset Kohor, Riset orientasi produk, Riset Tupoksi, Riset Kajian, Riset Kompetitif [Riset Iptekkes], Riset Pembinaan) 3 Pelaksanaan Litbangkes : (Riskesdas, Studi Diet Total, Riset PTM, Rifaskes, Ristoja, Riset Vektora, Riset Etnografi Kesehatan, dll Bermitra dengan Universitas, Poltekkes, Dinkes) 4 Utilisasi Litbangkes : (Pendekatan CORA, Membangun Poros Kebijakan, Advokasi Hasil Penelitian kepada Unit Utama Kemenkes, K/L (Bappenas, TNP2K, KSP, dll), Pemanfaatan Hasil Riset di Mandat (K/L, Pendidikan, Masyarakat) 5 Mobilisasi SD : (Penguatan SDM: pelatihan dan Pendidikan formal, Pembangunan Sarana dan Prasarana: LabNas Penyakit Infeksi, dll)
Dampak Kegiatan Litbang MODEL RISET KESEHATAN UNTUK PEMBANGUNAN (CORA) Reservoir IPTEK Kesehatan Menambah pengetahuan ke dalam Reservoir Pengetahuan Review Sistematis, Evaluasi, Refleksi PENELITI PENENTU KEBIJAKAN DAN PRAKTISI INTERFACE (a): Seleksi Tema/ Judul Riset Rekomendasi Kebijakan Stadium 0 Kebutuhan Riset Kesehatan Stadium 1 Inputs utk Proposal Stadium 2 Proses Manajemen Riset Stadium 3 Output Primer: Laporan Penelitian, Publikasi Stadium 4 Output Sekunder: ↑ Kebijakan Stadium 5 Implementasi oleh Aktor Kebijakan Stage 6 Outcome Program: ↑Status Kesehatan INTERFACE (b): Utilisasi KETERLIBATAN MASYARAKAT Dampak Kegiatan Litbang LINGKUNGAN IPOLEKSOSBUD HANKAM
RISET OPERASIONAL DENGAN PENDEKATAN “PROBLEM SOLVING CYCLE” Berapa besar? Seberapa besar asosiasi/ korelasi? Mengukur besaran masalah Mencari penyebab masalah Solusi masalah Implementasi kebijakan Evalausi program Cross sectional survey Evaluative Study Apa penyebab suatu masalah kesehatan timbul? Cohort study Case-Control study Qualitative study Seberapa jauh program pembangunan kesehatan telah mencapai sasaran dan tujuan? Quasi-experimental Studi Interventional True-experimental Inovasi perbaikan sistem, model, metode Adalah intervensi kesehatan yg efektif dan efisien? Adakah tantangan dan kendala? Bagaimana solusinya? Implementa-tion Research (PAR) Inovasi produk
KETERSEDIAAN DATA DIKAITKAN DENGAN KEBIJAKAN BERBASIS BUKTI Riskesdas, SDT, SRS/ CRVS BoD Rikhus Vektor, Riset Schisto KEBIJAKAN BERBASIS BAUKTI Data besaran masalah Data Penyebab Masalah Data Solusi Masalah Data Praktik Implementasi Data Evaluasi Program KEBIJAKAN BERBASIS BUKTI Riskesdas, Kohor Tumbang Kohor PTM Studi Etnografi Kesehatan Riset Evaluasi NS Riskesdas Studi Inventory TB Riset Intervensi Riset Jurbastik Riset Kampung Gizi Riset Implementasi PIS-PK
RISET SKALA NASIONAL VEKTORA VEKTORA VEKTORA VEKTORA VEKTORA RISET PTM 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 VEKTORA VEKTORA VEKTORA VEKTORA VEKTORA RISET PTM RIFASKES SDT RISTOJA ACKM SIRKESNAS RISKESDAS RISNAKES RISKESDAS RIFASKES (EVALUASI JKN) Riset Skala Nasional sejak tahun 2011 hingga rencana 2019. yang telah dilaksanakan yaitu Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) pada tahun 2011, Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) Tahun 2012, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, Studi Diet Total dan Riset Vektor dan Reservoir Penyakit (Riset Vektora) pada Tahun 2014, Riset Analisis Cemaran Kimia Makanan (Riset ACKM) dan Riset Vektora pada tahun 2015, Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas), Riset Penyakit Tidak Menular (Riset PTM) dan Lanjutan Riset Vektora pada Tahun 2016. dan yang masih dilaksanakan pada Tahun 2017 ini adalah Risnakes (Riset Tenaga Kesehatan) dan Riset Vektora. Untuk tahun 2018 Badan Litbangkes akan melaksanakan Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) serta Riset Vektora masih lanjutan tahun sebelumnya, dan Tahun 2019 direncanakan akan dilaksanakan Rifaskes (Riset Fasilitas Kesehatan). Next…
BAGAIMANA HASIL PENELITIAN MEMPENGARUHI FORMULASI KEBIJAKAN? Adopsi Kebijakan Implemen-tasi Kebijakan Evaluasi Kebijakan Penetapan Agenda PELURU Hasil Penelitian Hasil Kajian Hasil HTA Kertas Kebijakan (Policy Paper) Policy Brief Telaah Staf Kemenkes Bappenas ? Content Actors Context Process KSP; TNP2K Lintas Sektor Dinkes (Prov/Kab)
ADAKAH PERAN HASIL LITBANGKES DALAM KEBIJAKAN PIS-PK? HASIL RISKESDAS FENOMENA 1:3 HIPERTENSI Diputuskan Pendekatan Keluarga PIS-PK FENOMENA UNMET NEED DM PHBS: RENDAH Formulasi Kebijakan (HPU, PADK, Balitbangkes, Program) PROSES DIALOG Indikator PIS-PK, Disain Kuesioner (HPU, Balitbangkes) RENSTRA KEMENKES PARADIGMA SEHAT AKSES DAN MUTU YANKES Riset Evaluatif PIS-PK Riset Implementasi PIS-PK UNIVERSAL HEALTH COVERAGE
RISET UNTUK PERENCANAAN STRATEJIK (RPJMN, RENSTRA) ANALISIS SITUASI PILIHAN KEBIJAKAN PILIHAN INTERVENSI Health Sector Review Pilihan Intervensi Keterlibatan Tim Balitbangkes Perlu Bukti Hasil Litbang Pemanfaatan Data-Data Litbangkes: Riskesdas, Risnakes, SDT, Riset PTM, Rifaskes, Studi Beban Penyakit (BoD), dll Studi HTA Studi CEA Studi CBA
RISET UNTUK MENGAWAL KEBIJAKAN PENEMPATAN NUSANTARA SEHAT (NS) BERBASIS TIM Eligibilitas Puskesmas Untuk Lokus NS Apakah Penempatan NS bermanfaat ?? Pelatihan NS Studi Evaluatif NS Apakah NS memperbaiki Manajemen Puskesmas? Apalah NS memperbaiki Capaian Program? (IPKM) Survei Puskesmas Lokus NS Prinsip-Prinsip Evaluasi
PENDEKATAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH (PAR) UNTUK PERBAIKAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Paradigma Traditional Research Paradigma Participatory Action Research Penekanan pada “belajar tentang” subyek penelitian Penekanan pada “belajar dari dan belajar tentang” subyek penelitian Berupaya untuk seobyektif mungkin Pengalaman subyektif dari subyek penelitian dihargai juga Peneliti bertindak sebagai ahli Peneliti bertindak sebagi “konsultan” dan “pendidik” Aktivitas riset dilaksanakan oleh “orang luar” Aktivitas riset harus memperoleh input dari “dalam”, yakni orang yang menjadi subyek penelitian Subyek berperan tunggal, yakni sebagai subyek penelitian Subyek berperan ganda, sebagai subyek penelitian dan peneliti Subyek penelitian sebagai obyek pasif dan tidak berkontribusi pada proses riset Subyek penelitian terlibat secara aktif dalam penyusunan konsep, disain, implementasi, dan analisis penelitian Paradigma traditional mengapresiasi pendekatan riset experimental yang terkendali (controlled) Participatory action research mengapresiasi pendekatan kualitatif untuk eksplor tacit knowledge subyek penelitian, guna perbaikan implementasi Keterlibatan subyek penelitian berakhir ketika pengumpulan data selesai Subyek penelitian sebagai agen perubahan (change agents), yang melakukan transformasi hasil penelitian menjadi kebijakan baru/ inisiatif baru Agenda riset ditentukan oleh para ahli dan kekuatan-kekuatan elitis (top-down) Agenda riset dipengaruhi oleh kebutuhan banyak pihak, termasuk pengguna akhir dari dari inovasi / intervensi (kombinasi bottom-up dan top-down)
LIMA TAHAPAN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH
RENCANA INDUK RISET NASIONAL Bidang Pangan Bidang Energi Baru dan Terbarukan Bidang Teknologi Kesehatan dan Obat Bidang Transportasi Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Bidang Hankam Bidang Material Maju Bidang Kemaritiman Bidang Kebencanaan Bidang Sosial Humaniora - Seni Budaya – Pendidikan Komitmen pemerintah Roadmap penelitian Kontinuitas pembiayaan RIRN 2015-2045 disusun oleh Dewan Riset Nasional
STRATEGI ELIMINASI TB (WHO) PILAR 3 : Penelitian yang intensif dan Inovasi Riset-riset dasar Riset Klinis dan translational Riset operasional dan Implementasi Riset Epidemiologi Riset Kebijakan dan Sistem Kesehatan Sosial
RISET EVALUATIF UNTUK PERBAIKAN PROGRAM TB AKTOR PROGRAM TB KEMENKES Prevalensi TB: 660 STUDI PREVALENSI TB 2013-2014 Insidens TB: 392 DINKES PROV. Angka Under-Reporting STUDI INVENTORI TB 2017-2018 Insidens TB: 322 DPM PUSKESMAS RS Klinik Lab. Dinkes Kab/Kota MDR Kasus Baru: 3% SURVEI MDR TB PPM KAB/KOTA MDR Kasus Lama: 16% DR-TB Kasus Lama =72% TRIPOD STUDY DR-TB Kasus Baru = 27%
KERANGKA KONSEP ANALISIS PENYEBAB STUNTING
NAWA CITA (KUALITAS SDM) Stunting Summit (Wk Presiden) KONTRIBUSI LITBANGKES DALAM PENETAPAN 100 KAB/KOTA UNTUK LOKUS PENANGANAN STUNTING PREVALENSI STUNTING 2007 36,8% 2013 37,2% 2010 35,6% NAWA CITA (KUALITAS SDM) RPJMN – RENSTRA Mengapa stunting? Akibat stunting? Isi Konteks Aktor Lancet: Systematic Review Intervensi Stunting Global Nutrition Report 2015 (RKD) KEPUTUSAN TK TINGGI Penetapan 100 Kab/Kota (2018) Penetapan 10 Kab/Kota (2017) Intervensi Spesifik & Intervensi Sensitif Stunting Summit (Wk Presiden) PRGRAM 1000 HPK CARA MENCAPAI TUJUAN Data saja tidak cukup Perlu advokasi tingkat tinggi Studi Banding ke Peru
UPAYA PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN MASALAH STUNTING PERANAN MULTISEKTOR
PENDEKATAN MULTISEKTOR DALAM UPAYA PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI
APA YANG HARUS DILAKUKAN KABUPATEN TASIKMALAYA ???? “KAMPUNG GIZI” DEFINISI : KAMPUNG GIZI ADALAH SUATU GERAKAN YANG MELIBATKAN INTEGRASI LINTAS SEKTOR DAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH STUNTING PADA BALITA
PERCEPATAN PENURUNAN MASALAH STUNTING KAMPUNG GIZI PENINGKAT-AN “5 A” AKSES YANKES AKSES PANGAN AKSES EKONOMI AKSES AIR BERSIH DAN SANITASI AKSES PENDIDIKAN PERCEPATAN PENURUNAN MASALAH STUNTING
PERANAN MULTISEKTOR TIM KOR SK CAMAT TIM KOR PERDES
RISET ORIENTASI PRODUK VAKSIN DAN OBAT 1 Vaccine Dengue (Sub-Unit Protein PrM/E) Plasmid Recombinant dg Vektor Sel Ragi : Protein Sub-Unit sudah dihasilkan Protein VLP Uji Imunogenitas pada hewan 2 Vaccine TB (Kandidat 6 Sub-Unit Protein) Protein: Ag85B-Rv2660 & Esat6-Cfp10 sudah berhasil diekspresikan Dihydroartemisinin: LIPI telah berhasil membuat alat ekstraksi dengan Freon untuk kapasitas 100 L, dan akan diserahkan kepada PT Indofarma Tbk Indofarma sedang memperbaiki Formulasi Tablet DHP, untuk tahun ini dilakukan uji BE skala pilot project (6 penderita), lalu Tahun 2019 Uji BE yang sesuai standar 3
Kesimpulan Peran Litbang dalam menunjang kebijakan adalah mengukur besaran masalah, mengembangkan inovasi, dan mengevaluasi program Untuk mengukur besaran masalah dan mengevaluasi program Riset skala nasional dan Riset khusus Untuk mengembangkan inovasi Riset pengembangan intervensi dan riset berorientasi produk
Terima kasih WHO Report 2004: “NO HEALTH WITHOUT RESEARCH” 1 Terima kasih Health Planners: No development without good planning No good planning without valid data No valid data without research No health research without health research institutes 2