Yuliati Widiastuti Judiono, S.Gz.,M.Gz PENGARUH SUPPLEMENTASI PROBIOTIK DAN SELENIUM TERHADAP NEUTROPHIL LYMPHOCYTE COUNT RATIO ( NLR ) , HEMOGLOBIN DAN ALBUMIN PADA TB PARU Yuliati Widiastuti Judiono, S.Gz.,M.Gz Disajikan pada Seminar Gizi di RS PARU dr. H.A. ROTINSULU BANDUNG
TB paru masalah utama kesehatan masyarakat Indonesia. Pendahuluan WHO TBC kedaruratan global (1992) 1,4 juta meninggal Asia menyumbang 61% kasus TBC dunia (2016) Prevalensi tinggi terbanyak India, Indonesia, China, Nigeria, Pakistan dan South Africa Profil Indonesia (2014) 176.677 kasus, Jawa Barat harus diobati target baru sebesar 49,92 dari 65% (2014). TB paru masalah utama kesehatan masyarakat Indonesia.
TB 2. Radikal bebas 1. Inflamasi Penurunan asupan, malabsorbsi nutrien, perubahan metabolisme. Obat-obat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan → makroflora usus, penurunan absorbsi zat gizi → respon imun → penurunan status gizi TB 2. Radikal bebas , immunitas tubuh dan antioksidan tubah menurun Ditambah dgn pengobtan TBC yg mempunyai pengg obat antibiotic, diet & mikronutrien namun keberadaannya msh blm memberikan efek maksimal Immunitas tubuh Antioksidan tubuh menurun
Hubungan antara infeksi TB dengan status gizi - Peningkatan penggunaan energi 10-30% dari kebutuhan normal. - TB paru : ↓asupan makan→ malnutrisi, terutama mikronutrien (Hatta,2011) - Penderita sebanyak 55,6% malnutrisi di BKPM Semarang (2014). - Defisiensi mikronutrien : zinc, retinol plasma, selenium dan probiotik. - Efek pengobatan Memperburuk penyakit dan menunda pemulihan Menunda pemulihan dgn menekan respon imun → hal ini akan menyebabkan penurunan imunitas, penurunan status gizi seperti Hb,Alb,BB IMUNITAS dan STATUS GIZI
Selenium Selenoprotein komponen esensial enzim Gluthathion Peroxidase (GSH-Px) → Katalisis penguraian H₂0₂ & hidroperoksida lipid oleh GSH → lipid membrane sel menjadi aman → oksidasi Hb menjadi MetHb dapat dicegah Sebagai kofaktor enzim dalam oksidasi lemak & penyerapan asam amino, kebutuhan sel terhadap O₂ terpenuhi Metabolisme tubuh ↑ Sbg antioksidan yg memproteksi membrane sel dlm melangsungkan proses metab
Se → sebagai katalase & superoksida dismutase merupakan salah satu komponen sistem kekebalan tubuh → bekerja secara sinergis → mencegah radikal bebas Kekurangan Se → Enzim GSH-Px tidak aktif → tubuh terpapar radikal bebas & peroksida berbahaya yg bersifat mutagenik dan karsinogenik WHO (2006) → berpengaruh terhadap metabolisme & toksisitas berbagai jenis obat & zat kimia serta berperan melawan toksisitas cadmium & merkurium Mencegah radikal bebas dlm tubuh
METABOLISME SELENIUM
PROBIOTIK Probiotik merupakan suplemen makanan yang terdiri dari mikroba hidup atau komponen bakteri Memperbaiki & menjaga keseimbangan mikro flora di usus Meningkatkan sistem imun inate dan adaptif dimulai sal cerna Fukushima (2008) pemberian suplemen probiotik meningkatkan status gizi → penyakit infeksi di RS
Penelitian → probiotik memiliki zat bioaktif yang sangat potensial, meningkatkan status antioksidan (SOD, GPx, Cat), penurunan peroksidasi, dan meningkatkan sitokin antiinflamasi IL10 serta menurunkan TNF . Peningkatan IL10 mengurangi sitokin proinflamasi bagi penderita TBC
Mekanisme kerja probiotik didalam saluran pencernaan
Efek Suplementasi Probiotik dan Selenium Terhadap Kadar Neutrophil Lymphocyte Count Ratio ( NLR ) Variabel Min Max Mean Std. Deviation Variance Rerata±SD 1. Limfosit : 1. Kontrol 6,9 6,900 ,0000 ,000 6,90±0,00 2. Probiotik 14,2 15,0 14,600 2,4276 2,183 14,60±0,43 3. Selenium 10,0 11,2 10,550 1,1759 1,383 13,10±1,18 4. Probiotik+Selenium 13,6 20,9 16,033 3,5943 2,919 16,03±3,59 P 0,001 2. Neutrofil 1. Kontrol 7,1 7,100 ,0000 ,000 7,10 ± 0,00 2. Probiotik 2,8 3,4 3,100 ,3207 ,103 3,10 ± 0,32 3. Selenium 3,1 3,2 3,150 ,3346 ,146 3,15 ± 2,08 4. Probiotik+Selenium 3,5 7,7 5,367 ,5237 ,326 5,37 ± 1,82 p 0,001 3. Rasio NRL 1. Kontrol ,45 ,4490 ,00000 ,000 0,45 ± 0,00 2. Probiotik ,20 ,23 ,2120 ,01604 ,009 0,21 ± 0,02 3. Selenium ,25 ,2426 ,01864 ,072 0,24 ± 0,26 4. Probiotik+Selenium ,22 ,2105 ,01569 ,003 0,21 ± 0,00 P 0,001
PROBIOTIK → Imunomodulator dan Stimulasi Imunoprotektif : - Menghambat pertumbuhan bakteri pathogen dlm mukosa usus → kompetisi dgn eritrosit - Bakteri as laktat dlm probiotik melekat pd sel epithel usus → mengaktifkan makrofag utk produksi interleukin & meningkatkan proliferasi sel limfosit - Sistem imun usus baik, maka akan mempengaruhi keseluruhan imun tubuh. - Suplementasi probiotik meningkatkan fungsi makrofag, produksi IFN- α, menstimulasi ekspresi TNF-α, IL-6 dan meningkatkan IL-10. WAHYUNINGSIH (2012) : Terjadi peningkatan limfosit setelah pemberian probiotik selama 6 minggu TB → Terjadi peningkatan reaksi inflamasi kronis,ditandai : peningkatan suhu tubuh, penurunan asupan, malabsorpsi nutrien serta perubahan metabolisme tubuh.8
SELENIUM → Selenoprotein → Gluthathion Peroksidase, sebagai sistem pertahanan tubuh utk menetralkan hydrogen peroksida, melindungi sel dr oxidative stress Beauvieux (2006) : pemberian suplemen Se selama 12 bulan meningkatkan GSH-Px secara signifikan
EFEK SUPLEMENTASI PROBIOTIK DAN SELENIUM TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN Variabel Min Max Mean Std. Deviation Variance Rerata ± SD 1. Kontrol 12,5 12,500 ,0000 ,000 12,5 ± 0,00 2. Probiotik 13.2 13,5 13,350 ,1604 ,026 13,4 ± 0,16 3. Selenium 13,9 13,700 ,2138 ,046 13,7 ± 1,95 4. Probiotik+Selenium 12,9 14,6 13,500 ,2094 ,030 13,5 ± 0,46 P 0,028 Kruskal Wallis, tingkat kemaknaan p<0,05 Probiotik → meningkatkan biometabolisme → menghasilkan pepsin, tripsin, kimotripsin, protease pankreatik → berfungsi utk digesti, absorpsi, membentuk protein imunogenik → memenuhi kebutuhan asupan protein → meningkatkan status gizi.
Selenium → enzim glutation peroksidase (GSH-Px)→ mengkatalisasi penguraian H₂O₂ & hidroperoksida lipid → lipid membran sel menjadi aman sehingga oksidasi Hb menjadi MetHb dapat dicegah→ Se meningkatkan Hb Diffah H (2008) : pemberian suplemen selenium memberikan pengaruh baik terhadap profil darah yang memperbaiki jenis anemia makrositik maupun mikrositik
Efek Suplementasi & Probiotik Selenium Terhadap Albumin Variabel Min Max Mean Std. Deviation Variance Rerata ± SD 1. Kontrol 2,8 2,780 ,0000 ,000 2,78 ± 0,00 2. Probiotik 3,0 3,1 3,000 ,0500 ,003 3,00 ± 0,05 3. Selenium 2,9 3.0 2,936 ,0177 2,94 ± 0,01 4. Probiotik+Selenium 3,2 3,7 3,450 ,4648 ,216 3,33 ± 0,46 p 0,040 Kruskal Wallis, tingkat kemaknaan p<0,05 - Probiotik → Perbaikan makroflora → meningkatkan nafsu makan, penyerapan zat gizi → status gizi (albumin, Hb, BB, dll) - Meika (2015) menjelaskan terdapat peningkatan kadar albumin secara signifikan pada kelompok perlakuan (p=0,01) dan sebaliknya pada kelompok kontrol terjadi penurunan albumin yang signifikan (p=0,01) pada penderita TB yang diberikan suplementasi probiotik dan zink.
Selenium → - Bekerja sebagai kofaktor untuk enzim yang terlibat dalam oksidasi asam lemak dan penyerapan asam amino → Albumin Suzuki Y et al (2010) : Pemberian suplemen Selenium memberi pengaruh baik pada status gizi Hb, Albumin dan IMT pada malnutrisi.
KESIMPULAN Keberhasilan dalam pengobatan TB paru dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : status gizi, status imun dan penggunaan obat anti tuberculosis. Pengobatan TB paru → berkurangnya jumlah dan rusaknya makroflora usus → Penurunan status gizi Keberadaan radikal bebas yang tinggi mendorong terbentuknya sitokin proinflamasi, menurunnya antioksidan tubuh serta menurunnya status imun tubuh.
Kesimpulan Perbaikan imun tubuh dimulai dari perbaikan saluran pencernaan berupa makroflora usus , sehingga mendorong perbaikan sistem pencernaan makanan yg akan berpengaruh pada status gizi dan imunitas tubuh. Suplementasi kombinasi probiotik dan selenium diharapkan akan menurunkan produksi sitokin proinflamasi dan meningkatkan status imun pasien.
Haturnuhun