Teknologi Hasil Ikutan Ternak Dasar Materi minggu ke-13 Sistem Rendering dalam Pengolahan Hasil Ikutan Ternak Prof. Dr. Suharjono Triatmojo, MS Nanung Agus Fitriyanto, S.Pt., M.Sc., Ph.D
Introduction Proses yang melibatkan lemak sebagai hasil ikutan dan nisa digunakan untuk kepentingan manusia. Beberapa manfaat rendering: Tallow sejak dulu digunakan sebagai bahan pelembut dan bahan antiair di perusahaan garmen. Pembuatan sabun dari hasil rendering lemak hewan telah dilakukan sejak dahulu. Sebagai bahan pembuat lilin. Mulai abad ke-19 banyak berkembang industri yang menggunakan by produck sebagai fertilizer. Bahan baku diperoleh dari limbah pemotongan ternak di RPH yang mempunyai bau tidak enak.
Penggunaan by product sebagai fertilizer mampu menghasilkan profit dan keuntungan bagi manusia. Hasil dari pengolahan bahan yang tidak berguna sebagai fertilizer telah menghasilkan profit yang lebih, dibandingkan dengan main bussines itu sendiri. By product yang mengandung banyak mengandung protein, akan menyediakan cukup nitrogen sebagai unsur hara utama tanaman, sedangkan tulang menghasilkan phosphate yang penting untuk pertumbuhan tanaman juga. Saat ini Industri rendering telah memproduksi ratusan produk yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik berupa minyak yang dapat dimanak maupun tidak, bahan kimia, tepung daging, dan tepung tulang.
Komposisi Raw materials Produk-produk yang berharga tersebut dihasilkan dari by product seperti jeroan, tulang, telah yang telah mati, bulu, hasil trimmings dll), yang sebenarnya adalah limbah. Komposisi Raw materials
Bebrapa Produk rendering Tallow atau Lard Biasanya tallow digunakan untuk mengistilahkan lemak hasil rendering dari jenis ternak sapi dan kambing. Titre adalah tingkat kelembutan ataupun kekerasan lemak yang diekstresikan dengan suhu pada saat asam lemak mengeras. Suhu titre tallow 40oC atau lebih tinggi. Lard adalah lemak hasil rendering dari jenis ternak Babi. Lard mempunyai suhu titre yang rendah, yang intinya lemak babi lebih mudah berubah fasenya menjadi cair dibandingkan dengan lemak kambing maupun sapi.
Lemak hewan adalah triglyserida, molekul g;iserol (C3O3H8) diikat oleh ikatan ester dengan 3 buah asam lemak. Tingkat keteruraian (double bonding) dan panjangnya rantai asam lemak berbeda antar spesies.
Ke khas an tallow adalah karena konfigurasi ikatan kimianya Ke khas an tallow adalah karena konfigurasi ikatan kimianya. Tallow dapat dengan mudah di split (dibagi) menjadi bahan kimia yang essensial dan bernilai seperti asam lemak dan glyserol, dan sabun, kosmetik, plastik, karet dll. Beberapa sifat negatif tallow adalah reaksi oxidasi sehingga menimbulkan ketengikan, hydrolysis, dan browning oleh panas yang berlebih. Titre Mengacu pada tingkat kelembutan dan kekerasan tallow atau temperatur dimana lemak menjadi solid. Lemak dari spesies ternak yang berbeda seperti sapi, kambing (tinggi), dan babi (rendah) mempunyai suhu titre yang berbeda.
Pada setiap hewan ternak, sendiri, lemak satu bagian dengan bagian yang lain memiliki suhu titre yang berbeda. Misalnya lemak daging mempunyai suhu tutre yang lebih rendah dibandingkan dengan lemak ginjal. Jenis pakan ternak juga dapat mempengaruhi suhu titre. Misalnya babi dengan pakan kacang-kacangan, akan menghasilkan tallow yang lebih rendah dari pada babi yang diberi makan jagung. Ternak dengan kondisi yang sehat memiliki lemak dengan titre yang lebih tinggi dari pada ternak yang sakit-sakitan.
Keberadaan lemak tulang dapat mempengaruhi suhu titre dari lemak Keberadaan lemak tulang dapat mempengaruhi suhu titre dari lemak. Cara memproduksi tallow tidak berpengaruh terhadap suhu titre.