MENYONGSONG MASA DEPAN INTEGRASI MASYARAKAT INDONESIA Oleh Paulus Wirutomo Sistem Sosial Indonesia (2015)
KONDISI INTEGRASI NORMATIF DI INDONESIA Untuk masa depan masyarakat indonesia sebagai negara besar dan plural yang sedang memasuki era globalisasi memerlukan suatu integritas nasional dan integritas sosial yang lebih berkualitas. Negara bangsa besar seperti indonesia agaknya tidak cukup dipersatukan oleh sekadar ikatan tradisional yang tidak disadari maknanya,juga tidak cukupdipersatukan oleh adanya kepentingan timbal balik antar kelompok/golongan,bahkan juga tidak sekedar disatukan oleh kekuatan militer. Integrasi normatif antar etnis di nusantara sebenarnya sudah mulai terpupuk ketika penjajah belanda melakukan kebijakn di bidang ekonomi,administrasi,politik dan budaya,terutama melalui pendidikan.
Pada masa orde baru,dalam rangka menciptakan suatu “integrasi budaya” antar etnis,pemerintah cenderung melakukan politik melting pot (pembauran secara paksa ke dalam suatu wadah atau bisa juga disebut sebagai penyeragaman). Integrasi normatif adalah kesepakatan sukarela,alamiah dan dilandasi oleh suatu keyakinan . Di indonesia agama masih selalu dijadikan alat legitimasi politik. Dengan kata lain agama merupakan sumber energi yang penting untuk menghasilkan power,sehingga selalu direkayasa secara politis.
Untuk memperkuat integrasi normatif,Soeharto juga menerapkan politik SARA(suku,agama.ras.dan antar golongan yang intinya melarang kegiatan kegiatan politik yang memobilisasi sentimen dan perbedaan suku,agama.ras.dan golongan. Integrasi normatif juga bisa kita lihat pada hubungan antar buruh dan majikan.mereka adalah 2 aktor yangbekerjasama untuk menghasilkan berbagai produk konsumsi yang sangat mendasar bagi kelangsungan hidup manusia. Pasca orde baru,tatkala kekuatan koersi pemerintah mengalami penurunan,terjadi perkembangan civil society yang pesat .
2. KONDISI INTEGRASI FUNGSIONAL DI INDONESIA Integrasi fungsional didefinisikan sebgai suatu integrasi yang dihasilkan oleh adanya rasa saling membutuhkan antara satu kelompok atau unsur dalam masyarakat dengan unsur lain dan adanya fungsi bagi semua unsur masyarakat yang terintegrasi ke dalam sistem sosial. Jadi ditinjau dari tataran sistem(makro), integrasi fungsional akan terjadi dalam suatu masyarakat (sistem) bila setiap unsur memiliki saling ketergantungan fungsional satu sama lain. Karena itu fungsi atau peran dari setiap unsur dalam sistem sosial harus dipertahankan kekhasannya dan dipertahankan keberadaannya.
Adapun konsep sosiologi yang penting terkait dengan integrasi fungsional adalah Sosial exclusion (pengucilan sosial) yaitu tindakan menutup atau mengucilkan kelompok tertentu dari hak hak maupun kewajiban politik,sosial dan budaya sehingga membatasi keterlibatannya dalam kegidupan sosial yang ada. Kelompok yang sering disebut sebagai orang orang terpinggirkan. Konsep eksklusi lebih mendasar dan lebih luas daripada kemiskinan. Karena ini adalah akar dari segala ketidakadilan dan kesenjangan.
3. kondisi integrasi koersif di indonesia Pada masa reformasi, integrasi koersif yang dijadikan andalan orde baru ditata kembali melalui perubahan paradigma TNI dan polri. Kedua lembaga ini di satu pihak harus merubah budaya militerisme yang koersif namun tetap harus mampu menjaga kewibawaan pemerintah.Dengan kata lain, dalam reformasi belu mterjadi perubahan sistem nilai. Yang terjadi adalah apa yang dikonsepsikan sebagai old wine in the new bottle Sifat koersif di kalangan masyarakat sipil lebih banyak muncul pada golongan agama,dengan menggunakan agama sebagia alat untuk mengabsolutkan nilai nilai yang mereka tuntut. Atas nama agama tindakan koersif seolah olah bisa dibenarkan.
Dilihat dari perspektif integrasi sosial Dilihat dari perspektif integrasi sosial.hubungan antara pengusaha dan pekerja di indonesia menunjukkan suatu situasi tarik menarik yang sangat dinamis antara integrasi normatif,integrasi fungsional dan integrasi koersif.
4. Membangun kesadaran berbangsa demi memperkuat integrasi Kita memang menyebut indonesia sebagai negara bangsa,artinya kita adalah negara yang memiliki rasa kebangsaan atau bangsa yang bernaung di bawah suatu negara,namun secar empiris sosiologis hubungan tersebut ternyata tidak sesedrhana itu. Adapun pengelompokkan masyarakat yang terdiri dari 4 golongan yaitu : Golongan rasionalis : menyandarkan rasa kebangsaannya pada perhitungan untung rugi. Golongan ini lebih mengejar tercapainya integrasi fungsional Golongan idealis : orang orang yang mendasarkan kewargaannya pada nilai nilai yang dijunjung tinggi, seperti nasionalisme, kesatuan, kerukunan, patritisme,. Golongan tradisionalis orang orang yang menganggap bahwa integrasi kita sebagai bangsa bahkan sebagai negara adalah sesuatu yang otomatis, tidak perlu dipertanyakan dan dipersoalkan lagi Golongan emosionalis: sebetulnya sulit untuk disebut sebagai golongan, karena jumlah dan identitas mereka sangat cair dan berubah ubah
5.Kekuatan dan kelemahan integrasi Integrasi sosial masyarakat indonesia sebetulnya telah memiliki landasan yang cukup panjang dalam sejarah,yaitu berupa hubungan pra kolomial antar suku yang cukup lama. Bangsa indonesia bukan hanya harus mampu menciptakan kombinasi yang serasi antara ketiga pilar integrasi tersebut,tetapi juga harus siap memperbarui “kontrak sosial” lama yang bernuansa “once for all social contract” yaitu sekali bersatu tetap bersatu .
Ada beberapa pandangan tentang apa yang perlu dikembangkan untuk memperkuat integrasi di indonesia. Pandangan pertama, lebih menekankan pada integrasi normatif Pandangan kedua, lebih menekankan pada integrasi fungsional. Pandangan ketiga, berdasarkan pada teori bahwa demokrasi intinya adalah perebutan kekuasaan.
TERIMA KASIH