PROSES PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN SPAM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penyediaan air bersih ke dalam bangunan
Advertisements

DASAR-DASAR PERHITUNGAN PENYALURAN AIR BUANGAN
OPERASI & PEMELIHARAAN SISTEM DISTRIBUSI
Perancangan sistem pembuangan dan vent
PENGELOLAAN LIMBAH AGROINDUSTRI
Sanitasi dan Keamanan.
Bangunan Bendung Three Gorges Dam, China.
Penyediaan air bersih kedalam bangunan
Pujianto DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
PAM dan SANITASI MAKANAN
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN AIR MINUM
Pertemuan 5 TAHAPAN STUDI DAERAH IRIGASI
PEKERJAAN PIPA DAN SANITASI PADA BANGUNAN
Standar kebutuhan air dan komponen unit spam
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA
Eko Suhartono Bag. Kimia/Biokimia Fak. Kedokteran UNLAM
PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
Dasar-dasar Perencanaan Pengaliran Limbah Cair
DIAGRAM ALIR PROSES INDUSTRI
Teknik Lingkungan Kuliah 4 Pengolahan Air Bersih.
MASALAH AIR BERSIH & AIR MINUM KETIKA BENCANA
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
PLAMBING DAN INSTRUMENTASI
MODUL- 2 Lajutan………..
Pertemuan <<#>> <<Judul>>
Parameter Standar, Kriteria dan Permasalahan Kesling
SARTIKA NISUMANTI, ST., MT
Sanitasi bahan baku dan bahan pembantu
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Penggolongan sumber air berdasarkan asal:
SANITASI AIR BERSIH.
SISTEM SANITASI DAN DRAINASE PADA BANGUNAN
Penyediaan air bersih kedalam bangunan
AIR SEBAGAI SUMBER AIR MINUM
AIR SEBAGAI SUMBER AIR MINUM
AIR – H2O Jagat raya – tidak mungkin ada kehidupan tanpa air
AIR PINTAR SEBAGAI SOLUSI MASALAH KURANGNYA AIR BERSIH DI KOTA MATARAM
SUMBER-SUMBER AIR BERSIH/BAKU PERTEMUAN III Nayla Kamilia Fithri
ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI
Standarisasi Kesehatan Lingkungan Di Perusahaan oleh : nor wijayanti
SUMBER DAN KARAKTERISTIK AIR
Pengamatan Air Larian Tambang (Run Off Water Monitoring) study Kasus Settling Pond Pit 3 Pada PT. Tanjung Alam Jaya Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar.
Pendahuluan Sitem Penyediaan Air Minum
Universitas Indo Global Mandiri
Penyediaan Air Bersih di RS
Pemeriksaan Kualitas kimia Air PERTEMUAN 9 Nayla Kamilia Fithri
Kebutuhan air Kebutuhan air dalam bangunan artinya air yg dipergunakan baik oleh penghuninya ataupun oleh keperluan2 lain yg ada kaitannya dg fasilitas.
Perencanaan Bendung.
SPB 3.1: TATA CARA SURVEI & PERANCANGAN
Tugas Biologi Kelompok 6 Nama anggota: Aditya desty ningtias
Pengolahan Air Bersih secara Fisik PERTEMUAN 14 Nayla Kamilia Fithri
Perencanaan dan Strategi Pengolahan Air Minum dan Air Bersih
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Klasifikasi Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia
Pengelolaan drainase.
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
(SANITASI, HIGIENIS, DAN
Perencanaan Pengambilan Sampel Lingkungan
MASALAH TEKNIS & NON TEKNIS PEMBANGUNAN PLTA SUMBER AIR DARI DANAU Disusun oleh: HAYATUL ANAS &DASRIL.
RENCANA TEKNIS TERINCI (DED) SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROSES PENGOLAHAN AIR.
PENGANTAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM
Penyediaan air bersih ke dalam bangunan
UNIT AIR BAKU DAN UNIT PRODUKSI ADRIAN HAFIZ FAJAR RAMADHAN DINI NURHIDAYAH MUHAMMAD DANIAL HADI RATIH DEWI RODIAH
PENGANTAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SPAM
PARAMETER KUALITAS LINGKUNGAN
PENCEMARAN AIR Ir. Moh Sholichin, MT.
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumberdaya Air dan Konstruksi PENDAHULUAN Nama Pelatihan : PENGAWASAN PELAKSANAAN.
SURVEI DAN INVESITIGASI PERENCANAAN BANGUNAN SABO
INFRASURUKTUR AIR BERSIH KELOMPOK 3. 1.YUSUFE1B MUQRINE1B YANA WAHYUNIE1B M. AKBAR MUKHLISE1B YUDHYAQSAE1B M.
Transcript presentasi:

PROSES PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESIGN SPAM Oleh: Dr. Ir. Tri Joko, M.Si

DED (DETAILED ENGINEERING DESIGN) PENGEMBANGAN SPAM LINGKUP PENYUSUNAN DED (DETAILED ENGINEERING DESIGN) PENGEMBANGAN SPAM

DED atau tahapan perencanaan terinci pengembangan SPAM merupakan bagian dari Rencana Induk Pengembangan SPAM yang seharusnya sudah disusun sebelumnya, sehingga dapat dijadikan sebagai pegangan dalam perencanaan teknis selanjutnya. Dari hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh Departemen Pekerjaan Umum, banyak infrastruktur air minum yang sudah dibangun, tidak dapat berfungsi optimal karena tidak berpedoman pada Rencana Induk Pengembangan SPAM. Tahapan perencanaan yang tidak berkesinambungan ini menyebabkan timbulnya banyak masalah diantaranya adalah karena : Perencanaan atau desain sistem yang tidak/kurang sesuai dengan kondisi daerah pelayanan Konstruksi tidak memenuhi kriteria, sehingga sulit dioperasikan, mudah rusak atau air yang dihasilkan tidak memenuhi baku mutu. Operasi dan pemeliharaan sistem yang tidak sesuai prosedur, karena kurangnya sumber daya baik tenaga kerja, bahan, peralatan maupun biaya. Tidak ada/kurangnya tenaga kerja yang mampu mengelola sistem dengan baik. Tidak adanya tahap uji coba, masa pemeliharaan, monitoring dan evaluasi oleh pihak pelaksana pada tahap awal diserahkannya sistem kepada pemerintah.

Memudahkan para perencana didaerah dalam merencanakan dan membuat Detail Engineering Desain (DED) Sistem Penyediaan Air Minum yang sesuai dengan kondisi daerah pelayanan dan memenuhi persyaratan teknis. MAKSUD DAN TUJUAN Perencanaan teknis terinci (DED) pengembangan SPAM yang untuk selanjutnya disebut sebagai perencanaan teknis adalah suatu rencana rinci pembangunan sistem penyediaan air minum di suatu kota atau kawasan meliputi unit air baku, unit produksi, unit distribusi, dan unit pelayanan. MUATAN PERENCANAAN DED SPAM Perencanaan teknis memuat : Rancangan detail kegiatan, Perhitungan dan gambar teknis, Spesifiasi teknis, Rencana anggaran biaya, Analisis harga satuan, dan Tahapan dan jadwal pelaksanaan, Dokumen pelaksanaan kegiatan (dokumen lelang, jadwal pelelangan, pemaketan).

ASPEK KEGIATAN DAN BAGIAN No. ASPEK KEGIATAN DAN BAGIAN KEBUTUHAN TENAGA AHLI SISTEM DALAM PERENCANAAN PERENCANA 1 Air Baku :   1). Kuantitas Ahli teknologi hidrologi atau hidrogeologi 2). Kualitas Ahli teknik lingkungan 3). Bangunan Penangkap Air Ahli teknik sipil atau Ahli hidraulik 2 Perpompaan Ahli teknik elektrikal dan mekanikal 3 Pipa Transmisi Ahli teknik lingkungan/ahli perpipaan 4 Pengolahan Air : 1). Bangunan Pengolahan Air 2). Pengadukan mekanis dan pompa pembubuh ahli teknik sipil atau struktur bangunan 5 Reservoir atau bak penampung air Ahli teknik sipil 6 Perpompaan distribusi, buster, dan pencuci filter 7 Bangunan Penunjang 1). Konstruksi Bangunan 2). Estetika tata letak dan lansekap Ali teknik arsitektur 8 Alat ukur, sistem pengoperasian jarak jauh dan kontrol Ahli teknik instrumen Ahli sistem dan kontrol 9 Survei topografi Ahli geodesi 10 Survei penyelidikan tanah 11 Penyusunan rencana anggaran biaya atau RAB Ahli estimasi biaya 12 Penyusunan dokumen lelang ahli penyusunan dokumen lelang 13 Kebutuhan air Ahli sosio ekonomi 14 Kelembagaan administrasi umum dan Keuangan Ahli manajemen Ahli finansial 15 Kebutuhan pelatihan Ahli pelatihan Tabel Kebutuhan Tenaga Ahli

TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN TEKNIS PENGEMBANGAN SPAM Perencanaan Teknis Komponen Unit SPAM Survey Geomorfologi dan Geohidrologi Survey Hidrolika Air Permukaan Survey Topografi Survey Penyelidikan Tanah Survey Ketersediaan bahan konstruksi Survey ketersediaan bahan kimia Survey ketersediaan bahan elektro mekanikal Survey sumber daya energy Kriteria survey rancang teknis sistem penyediaan air minum

Pelaksanaan perencanaan teknis pengembangan SPAM harus meliputi komponen-komponen dari unit-unit SPAM, antara lain: Perencanaan teknis unit air baku Perencanaan teknis unit produksi Perencanaan teknis unit distribusi Perencanaan teknis unit pelayanan Perencanaan teknis bangunan penunjang Perencanaan teknis rinci bangunan pelengkap

SURVEY SOSIAL EKONOMI UNTUK PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis SURVEY SOSIAL EKONOMI UNTUK PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR Ketentuan Umum Data Primer (Survey Kebutuhan Nyata/Real Demand Survey) Data primer yang dikumpulkan didapat dari jawaban formulir isian hasil pengamatan, pengukuran, dan perhitungan langsung di lapangan, untuk digunakan sebagai bahan utama dan evaluasi. Data Sekunder Data sekunder didapat dari instansi, badan atau tempat-tempat lain yang menyediakan, untuk digunakan sebagai bahan tambahan dan pendukung data primer untuk analisis dan evaluasi. Ketentuan Teknis Penetapan Klasifikasi Wilayah Penetapan Wilayah Survey Penentuan Wilayah Survey Metode Penyebaran Sampel Kualifikasi Surveyor Pemakaian Formulir Isian Perhitungan Biaya Survey

SURVEY SOSIAL EKONOMI UNTUK PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR Cara Pengerjaan Pengolahan Data Pembobotan Perhitungan Nilai Rata-rata yang Mewakili Analisis Wilayah Administrasi Rencana Umum Tata Ruang Gambaran Umum Tingkatan Ekonomi Wilayah Gambaran Umum Tingkat Perekonomian Rakyat Kependudukan Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Analisis Tingkat Konsumsi Air Minum Domestik Analisis Kemauan dan Kemampuan Berlangganan Sistem Air Minum Analisis Tingkat Cakupan Pelayanan Tingkat Pelayanan Terhadap Wilayah Administrasi Tingkat Pelayanan Terhadap Daerah Pelayanan

PERIODE PERENCANAAN DAN KAPASITAS SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PERIODE PERENCANAAN DAN KAPASITAS SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Penyebab Masalah Jumlah Produksi Air Debit air sumber tiba-tiba menurun. Fluktuasi debit air sumber tiba-tiba berubah. Perubahan kualitas air sumber. Keadaan yang tidak terduga/belum dapat diatasi Memperbaiki atau menambah pipa transmisi yang untuk sementara akan mengakibatkan jumlah produksi air bersih menjadi berkurang. Merencanakan akan menguras reservoir, yang akan mengakibatkan jumlah air yang diproduksi menjadi berkurang. Keadaan yang Direncanakan

PERIODE PERENCANAAN DAN KAPASITAS SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Mengatasi Masalah Jumlah Produksi Air Harian Mengatasi Penyebab Masalah Jumlah Produksi Air Harian Mengatasi penyebab masalah jumlah produksi air harian, adalah menyelesaikan/mengatasi penyebab yang mengakibatkan terjadinya masalah jumlah produksi air harian. Mengatasi Keadaan Jumlah Produksi Air Harian Mengatasi keadaan jumlah produksi air harian disini, adalah tindakan yang dilakukan pada waktu jumlah air yang diproduksi tidak mencukupi jumlah pemakaian air.

PERIODE PERENCANAAN DAN KAPASITAS SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM Fluktuasi Kebutuhan Air Minum Pola Fluktuasi Pemakaian Air Pemakaian air di sini adalah seluruh pemakaian air, termasuk pemakaian air oleh konsumen, kebocoran maupun untuk operasi/pemeliharaan sistem distribusi ai bersih, misalnya untuk pencucian filter, larutan bahan kimia dan sebagainya. Fluktuasi pemakaian air harian, antara lain dipengaruhi : Jumlah dan jenis pemakaian air Karakteristik pemakaian air. Identifikasi Pola Pemakaian Air Bersih Untuk mengidentifikasi pola pemakaian air bersih harian, maka dapat dilakukan tahapan pekerjaan sebagai berikut : pengumpulan dan pencatatan data pemakaian air analisa data pemakaian air pembuatan grafik pola pemakaian air

SISTEM PENGALIRAN DALAM SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM – PENGANTAR HIDROLIKA

SISTEM PENGALIRAN DALAM SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM – PENGANTAR HIDROLIKA Energi air merupakan salah satu dasar hidrolika perpipaan, dan untuk itu kita harus benar-benar memahami apa yang dimaksud dengan energi air serta hubungannya dengan pengaliran air di dalam pipa, dengan demikian kita akan lebih mudah mempelajari hidrolika perpipaan lebih lanjut. Air dapat mempunyai 3 (tiga) bentuk energi : energi kecepatan ; energi ketinggian ; energi tekanan.   Bentuk-bentuk energi ini sangat penting diketahui dalam pengelolaan air bersih dan kita bisa mengukur energi ini dengan cara yang khusus.

SISTEM PENGALIRAN DALAM SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM – PENGANTAR HIDROLIKA  Energi Kecepatan = dimana, V = kecepatan (m/detik) g = percepatan gravitasi (10 m/detik2)  Energi Ketinggian = h dimana h adalah ketinggian (meter).  Energi Tekanan = dimana, P = tekanan (N/m2) W = berat jenis air (N/m3)

Adapun teori kekekalan energi dari Bernoulli : Hukum Kekekalan Energi Pada dasarnya suatu energi tidak dapat hilang, tapi suatu bentuk energi dapat berubah menjadi bentuk energi lain, misalnya : - energi kecepatan dapat berubah menjadi energi ketinggian, dan sebaliknya - energi tekanan dapat berubah menjadi energi kecepatan, dan sebaliknya. Energi Total = energi kecepatan + energi ketinggian + energi tekanan. Adapun teori kekekalan energi dari Bernoulli :   ”Jika tidak ada energi yang lolos atau diterima antara dua titik di dalam suatu sistem tertutup, maka energi totalnya tetap konstan”. Kekekalan energi dari teori Bernoulli :

SURVEY DAN PERENCANAAN SUMBER AIR BAKU

SURVEY DAN PERENCANAAN SUMBER AIR BAKU Sumber Air Baku Survey air baku dimaksudkan untuk mendapat informasi mengenai berbagai alternatif sumber air baku yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lokasi yang direncanakan. Berdasarkan sumbernya air baku terdiri dari : o Mata air. o Air tanah. o Air permukaan. o Air hujan.

Data untuk Survey Air Baku Tabel 1 Data untuk Survey Air Baku

Pelaksanaan survey mata air. Tatacara Survey Mata Air Dapatkan informasi dari masyarakat setempat tentang lokasi sumber, fluktuasi, pemunculan serta pemanfaatan mata air tersebut. Pastikan sumber mata air yang akan disurvey. Dengan menggunakan altimeter ukur beda tinggi sumber mata air dari daerah pelayanan. Ukur debit mata air. Uji kualitas air untuk parameter: Ukur jarak sumber mata air ke daerah pelayanan dengan pita ukur atau roda ukur. Ambil contoh air untuk diperiksa di laboratorium lengkapi dengan data lokasi. Nomor contoh dan waktu pengambilan yang ditulis pada label dan ditempel pada tempat contoh air. Pelaksanaan survey mata air. Pengkajian debit mata air. Pengkajian lokasi mata air terhadap daerah pelayanan. Pengkajian kualitas air. Pengkajian hasil survey mata air

Pelaksanaan survey air tanah dangkal Tatacara Survey Air Tanah Air Tanah Dangkal Pelaksanaan survey air tanah dangkal Lakukan survey pada beberapa sumur gali yang ada dan mewakili kondisi air tanah dangkal desa tersebut. Isi semua data dan kondisi sumur yang ada Pengkajian hasil survey air tanah dangkal Pengkajian jarak sumur terhadap pelayanan Pengkajian muka air tanah atau ketebalan air tanah pada musim kemarau

Tatacara Survey Air Tanah Air Tanah Dalam Pelaksanaan survey air tanah dalam. Analisa peta geologi dan hidrogeologi, hindari rencana lokasi titik bor pada jalur patahan. Identifikasi jenis aquifer yang akan diambil. Dapatkan informasi dari penduduk setempat mengenai data sumur dalam pada radius 3 Km dari pusat desa. Dapatkan informasi tentang data sumur dalam yang ada mengenai tahun pembuatan, diameter sumur, kedalaman sumur, kedalaman muka air, kualitas air dan konstruksinya. Ambil contoh air untuk diamati dan diukur suhu, pH, daya hantar listrik, warna, kekeruhan, bau dan rasa. Lengkapi dengan data lokasi, waktu pengambilan dan nomor sample. Pengkajian hasil survey air tanah dalam. Analisa peta hidrologi pada lokasi tersebut dengan ketentuan sebagai berikut : Debit air sumur bor sangat kecil dibanding kebutuhan air masyarakat berarti tidak ada potensi air tanah dalam. Konfirmasikan besarnya debit dari sumur bor yang sudah ada di sekitar lokasi tersebut. Debit air sumur bor lebih besar atau masih dapat mencukupi kebutuhan masyarakat berarti potensi air tanah dalam baik. Debit sumur bor lebih kecil dari kebutuhan air masyarakat berarti potensi air tanah dalam kurang baik. Pengkajian kualitas untuk air tanah dalam yang paling layak digunakan.

Tatacara Survey Air Permukaan Air Tanah Dalam Pelaksanaan survey air sungai. Dapatkan informasi masyarakat dan atau pengelola irigasi setempat di lokasi tentang muka air minimum, muka air maksimum, pemanfaatan, debit aliran dan kualitas air sungai. Khusus untuk saluran irigasi, dapatkan informasi tentang jadual dan frekwensi pengeringan saluran. Pengkajian hasil survey air sungai. Kuantitas air.Jika menurut informasi penduduk sungai menjadi kering setelah musim kemarau panjang, maka sungai tidak dapat digunakan sebagai sumber air. Jika menurut informasi penduduk setempat sungai tidak pernah kering dan tersedianya data hasil pengukuran debit minimum (pada akhir musim kemarau) maka data dapat dipergunakan. Kualitas fisik. Bilamana kekeruhan tinggi dalam periode yang lama maka sungai dapat dipakai dengan memperhitungkan biaya investasi, operasi dan pemeliharaan. Jika rasa air payau/asin maka cek hasil laboratorium terhadap kandungan Chlorida. Jika hasil laboratorium tidak ada, lihat nilai EC. Jika nilai EC menunjukan lebih dari 1.500 micro S/cm, maka ada masalah salinitas maka air tidak dapat dipergunakan sebagai sumber air minum. Jika air ditemukan berbau, maka penyebab timbulnya harus dicek. Untuk menjamin kualitas air tersebut dapat digunakan sebagai sumber air, harus dilakukan uji bakteriologis di laboratorium. Jika jarak sungai ke daerah pelayanan memenuhi ketentuan (kurang dari 6 km) maka sungai dapat dipakai. Jika lokasi sungai berada di desa lain atau jalur pipa melalui desa lain, maka sungai belum dapat dipergunakan, kecuali ada izin dan kesepakatan bersama untuk sungai dan jalur yang akan dilalui pipa.

Tatacara Survey Air Permukaan Air Danau Dapatkan informasi dari penduduk setempat tentang fluktuasi permukaan air, kedalaman, pemanfaatan, pencemaran terhadap danau. Ukur perbedaan tinggi danau dari daerah pelayanan dengan menggunakan theodolit dan rambu ukur. Uji kualitas air danau di lokasi untuk parameter : Ukur jarak danau ke daerah pelayanan dengan pita ukur atau roda ukur. Buat sketsa lokasi daerah bangunan digunakan. Pelaksanaan survey air danau. Kuantitas air. Jika menurut informasi penduduk air danau menjadi kering setelah musim kemarau panjang, maka sungai tidak dapat digunakan sebagai sumber air. Jika menurut informasi penduduk setempat air danau tidak pernah kering dan tersedianya data hasil pengukuran debit minimum (pada akhir musim kemarau) maka data dapat dipergunakan. Kualitas fisik. Bilamana kekeruhan tinggi dalam periode yang lama maka air danau dapat dipakai dengan memperhitungkan biaya investasi, operasi dan pemeliharaan. Jika rasa air payau/asin maka cek hasil laboratorium terhadap kandungan Chlorida. Jika hasil laboratorium tidak ada, lihat nilai EC. Jika nilai EC menunjukan lebih dari 1.500 micro S/cm, maka ada masalah salinitas maka air tidak dapat dipergunakan sebagai sumber air minum. Jika air ditemukan berbau, maka penyebab timbulnya harus dicek. Untuk menjamin kualitas air tersebut dapat digunakan sebagai sumber air, harus dilakukan uji bakteriologis di laboratorium. Jika jarak air danau ke daerah pelayanan memenuhi ketentuan (kurang dari 6 km) maka sungai dapat dipakai. Jika lokasi air danau berada di desa lain atau jalur pipa melalui desa lain, maka air danau belum dapat dipergunakan, kecuali ada izin dan kesepakatan bersama untuk air danau dan jalur yang akan dilalui pipa. Ketinggian jalur pipa harus dibawah ketinggian danau. Pengkajian hasil survey air danau.

Tatacara Survey Air Hujan Dilakukan survey pendahuluan untuk luas atap rumah atau bangunan serta konstruksi talangnya yang mungkin akan digunakan sebagai bidang tampung untuk memperkirakan debit yang bisa ditampung. Tanyakan ke kantor meteorologi dan geofisika besarnya curah hujan di daerah perencanaan. Apabila masyarakat berkeinginan untuk mempergunakan PAH, maka perlu diperiksa kualitas air hujannya. Pengkajian hasil survey air hujan.

Metode Pengukuran Debit Air Pengukuran Debit Dengan Ember Pengukuran Debit Dengan Benda Apung Pengukuran Debit Dengan Current Meter Pengukuran Debit Dengan Pelimpah Trapesium atau Cipoletti Pengukuran Debit Dengan Sekat Thompson 90 Pengukuran Debit Dengan Metoda Pembubuhan Garam

Gambar 1 Sekat Ukur Cipoletti Gambar 1 Sekat Cipoletti Gambar 1 Sekat Ukur Thompson

SURVEY DAN PERENCANAAN JALUR PIPA TRANSMISI

SURVEY DAN PERENCANAAN JALUR PIPA TRANSMISI Kriteria Perencanaan Tabel Kriteria Desain Pipa Transmisi Pipa Transmisi Air Baku adalah saluran yang mengalirkan air baku dari sumber ke Instalasi Pengolahan Air minum. Umumnya merupakan saluran tertutup (pipa) agar tidak terjadi kontaminasi di perjalanan terhadap air yang akan diolah; tetapi dapat juga berbentuk saluran terbuka, bila air baku yang dialirkan berasal dari sumber air permukaan yang kualitasnya buruk. Sedangkan jalur transmisi air minum adalah pipa yang mengalirkan air dari Instalasi Pangolahan air minum ke Reservoie Distribusi, atau sampai pada awal jaringan distribusi.

Survey Jalur Pipa Transmisi Survey jalur pipa transmisi dimaksudkan untuk mencari jalur pipa transmisi untuk sistem yang direncanakan, sehingga diperoleh jalur pipa transmisi yang paling ideal baik ditinjau dari faktor teknis maupun non teknis. Faktor Teknis Jalur pipa sependek mungkin. Pengaliran dapat dilakukan dengan cara gravitasi (untuk sistem gravitasi). Menghindari perbedaan elevasi yang terlalu besar sehingga tidak diperlukan perbedaan kelas pipa atau BPT. Mudah dalam pelaksanaan. Aman terhadap gangguan alam (longsor, banjir, dll) dan manusia. Sedapat mungkin menghindari jalur yang mengakibatkan konstruksi mahal. Faktor Non Teknis Lokasi lahan jalur pipa mudah dalam pembebasannya. Lokasi lahan jalur pipa murah dalam pembebasannya (sedapat mungkin tidak memerlukan biaya pembebasan).

Perencanaan Jalur Transmisi Pipa transmisi direncanakan untuk dapat memenuhi keperluan pengaliran sampai dengan 10 tahun mendatang. Untuk pendekatan perencanaan, kapasitas sistem direncanakan seperti pada tabel berikut. Sistem Pemompaan Sistem Gravitasi

Desain Untuk Daerah Berbukit Elevasi sumber lebih tinggi dari Daerah Pelayanan. Gambar : Posisi Sumber Lebih Tinggi Dari Daerah Pelayanan, penggunaan BPT Gambar : Posisi Sumber Lebih Tinggi Dari Daerah Pelayanan, penggunaan, pipa bertekanan tinggi

Sumber berada di bawah daerah pelayanan. Gambar : Penggunaan Booster aPump, bila posisi sumber lebih rendah dari daerah Pelayanan Gambar : Penggunaan Reservoir Kecil, bila posisi sumber lebih rendah daridaerah Pelayanan

Lokasi BPT Dan Booster Pump Tempatkan BPT pada posisi yang tepat sehingga dapat mengurangi tekanan dalam jaringan distribusi tetapi tidak kurang dari tekanan yang diperlukan (minimum 10 m), juga tidak melebihi tekanan kerja pipa pada setiap node (80 m untuk PVC dan 100 m untuk DCIP). Tempatkan BPT sebelum tempat yang curam sehingga dapat menjamin operasi hidrolis yang baik (smooth). Bak Pelepas Tekan (BPT) Penempatan booster pump harus sedemikian rupa sehingga tinggi tekanan pada node paling rendah sama dengan 10 m Booster pump

Spesifikasi Teknis Ketentuan Pipa Untuk pipa PVC sesuai standar SNI 03–6419–2000/SUU–1982 kelas pipa S 12,5 dengan tekanan kerja minimal 8 bar. Untuk pipa HDPE sesuai standar SNI 06–4829–1998–A/ISO 4427.96, kelas pipa SDR–17 (S–8) dengan tekanan kerja minimal 8 bar. Untuk pipa galvanis (GIP) menggunakan kelas medium dengan tekanan kerja minimal 8 bar.

SURVEY DAN PERENCANAAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM (IPAM)

Zat-zat terlarut/tidak terlarut PERLUNYA STANDAR AIR MINUM Perlunya dibuat standar air minum adalah untuk mencegah terjadinya bahaya bagi kesehatan masyarakat, karena di dalam air baku kemungkinan terdapat unsur-unsur yang membahayakan bagi manusia bila kadarnya melebihi standar Secara garis besar unsur-unsur dalam air yang dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan manusia adalah : Mahluk hidup micro-organisme, seperti bakteri, virus, algae, jamur, protozoa ; kista (cyste) ; cacing ; dan sebagainya. Zat-zat terlarut/tidak terlarut Logam ; Garam-garam. Keadaan fisik air Warna ; Suhu ; Bau, rasa.

KOMPONEN UTAMA STANDAR STANDAR AIR MINUM Organisasi dan instansi yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat baik internasional maupun nasional telah membuat standar tersebut. Standar-standar tersebut dibuat berdasarkan atas beberapa pertimbangan, seperti ketahanan tubuh manusia, keadaan lingkungan dan sebagainya. Standar-standar yang banyak dikenal di Indonesia adalah standar WHO dan Dep. Kesehatan RI. Adapun standar yang digunakan di Indonesia adalah standar Dep. Kes. RI. KOMPONEN UTAMA STANDAR Unsur-unsur yang terdapat di dalam air yang membahayakan bagi kesehatan manusia bila kadarnya melebihi standar dapat dikelompokan ke dalam 4 komponen utama, yaitu : komponen fisik komponen kimia komponen bakteriologis komponen radioaktif.

Min. yang diperbolehkan Max. yang diperbolehkan Tabel Standar air minum Dep. Kes RI No Unsur-unsur Satuan Syarat – syarat Keterangan Min. yang diperbolehkan Max. yang dianjurkan Max. yang diperbolehkan a.   b.    FISIKA Suhu Warna Bau Rasa Kekeruhan KIMIA Derajat Keasaman (pH) Zat padat (jumlah) Zat organik (sbg KmnO4) Karbondioksida agresif (sbg CO2) Kesadahan jumlah Kalsium (sbg Ca) Magnesium (sbg Mg) Besi (jumlah), (sbg Fe) Mangan (sbg Mn) Tembaga (sbg Cu) Zink (sbg Zn) Chlorida (sbg Cl) Unit* - Unit** -  mg/L mg/L  6,5 5 8,5 500 75 30 0,1 0,05 1,00 200 Suhu udara 50 25 9,2 1.500 10 0,0 150 1,0 0,5 1,5  15 600 *Skala Pt. Co tidak berbau tidak berasa **skala silien

Min. yang diperbolehkan Max. yang diperbolehkan No Unsur-unsur Satuan Syarat-syarat Keterangan Min. yang diperbolehkan Max. yang dianjurkan Max. yang diperbolehkan   c. d. Sulfat (sbg SO4) Sulfida (sbg H2S) Fluorida (sbg F) Ammonia (sbg NH4) Nitrat (sbg NO3) Nitrit*** (sbg NO2) Phenolik*** (sbg Phenol) Arsen*** (sbg As) Timbal*** (sbg Pb) Selenium*** (sbg Se) Chronium*** (sbg Cr) Cyanida*** (sbg Cn) Cadmium*** (sbg Cd) Air raksa*** (sbg Hg) RADIOAKTIVITAS Sinar alfa Sinar beta MIKROBIOLOGI Kuman-kuman parasitik Kuman-kuman pathogenik Perkiraan ter – dekat jumlah bakteri golongan Coli dalam 100 ml contoh air mg/L mg/L  uc/ml - 1,0 200 0,001 400 0,0 2,0 20,0 0,002 0,05 0,10 0,01 10-9 10-8 *** zat bersifat racun Martabat 6

URAIAN KOMPONEN/PARAMETER DAN AKIBAT TIDAK MEMENUHI STANDAR Parameter-parameter fisik seperti kekeruhan, warna, bau dan sebagainya dibatasi atas dasar estetika. Sedangkan parameter kimia, biologis dan radioaktif dibatasi atas dasar kesehatan manusia. Untuk mencapai standar kualitas air bersih tersebut seringkali perlu dilakukan pengolahan air. Parameter Fisik Warna Temperatur Bau Rasa Kekeruhan Parameter Kimia Total Solida Sulfat Chlorida Fluorida Magnesium Besi dan Mangan Timah Putih Copper Hydrogen Sulfida Karbondioksida Parameter Biologis Pencemaran lingkungan oleh kontaminan-kontaminan biologis harus dicegah karena menimbulkan bahaya bagi kesehatan masyarakat. Dalam pengolahan air, disinfeksi (seperti chlorinasi dan lain-lain) bertujuan mencegah kehadiran organisme-organisme tersebut dalam air. Parameter Radioaktif Radioaktivitas yang terdapat dalam suatu air dapat berasal dari kebocoran dari industri-industri nuklir, pusat-pusat pembangkit tenaga nuklir dan dari sampah-sampah radioaktif lainnya. Zat-zat radioaktif dapat bersatu dengan pasir atau lumpur dalam kehidupan biologis atau terlarut dalam air.

Pengolahan Air Aerasi Proses aerasi/degafikasi adalah proses untuk menambahkan dengan oksigen dan atau mengurangi kandungan zat terlarut (seperti CO2). Proses ini dilakukan dengan memperbesar kemungkinan terjadi hubungan (kontak) antara air dan udara. Koagulasi / Flokulasi Proses koagulasi/flokulasi diarahkan untuk menghilangkan zat koloid dengan cara penggumpalan dan pengendapan. Tujuan koagulasi/flokulasi adalah agar dengan cara buatan zat-zat yang halus dapat mengelompok, dan zat-zat yang berukuran besar bisa dipisahkan dari air dengan mudah dengan cara pengendapan. Pengendapan Tujuan dari proses pengendapan adalah untuk memisahkan zat-zat padat yang melayang dalam air, dengan jalan pengendapan.

Pengolahan Air Penyaringan Dengan Saringan Pasir Lambat Tujuan dari penyaringan dengan saringan pasir lambat adalah untuk menghilangkan kontaminasi bakteriologis dan zat padat yang melayang dalam air dan koloid. Penyaringan Dengan Saringan Pasir Cepat Proses penyaringan dengan saringan pasir cepat diarahkan untuk menghilangkan bahan melayang. Disinfeksi Tujuan daripada disinfeksi adalah untuk menghilangkan mikroorganisme pathogen yang mungkin ada di dalam air.

SURVEY DAN PERENCANAAN RESERVOIR DISTRIBUSI

KLASIFIKASI RESERVOIR Klasifikasi berdasarkan konstruksi, : Berdasarkan konstruksi bangunannya, reservoir dapat dibagi 2 yaitu : Ground Reservoir, dibangun dalam bentuk reservoir yang ditanam sebagian atau seluruhnya di permukaan tanah. Ground reservoir umumnya dibangun dari konstruksi beton. Menara air , atau elevated reservoir, yaitu reservoir yang terletak jauh di atas permukaan tanah dengan disangga oleh tiang/kaki. Menara air umumnya dibuat untuk mengantisipasi kebutuhan puncak di daerah distribusi. Reservoir air dibangun baik dengan konstruksi baja maupun konstruksi beton bertulang.

KLASIFIKASI RESERVOIR Klasifikasi berdasarkan fungsi : Berdasarkan fungsinya, reservoir dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Clear Well   Reservoir Distribusi Reservoir servis Reservoir Penyeimbang

METODE PERHITUNGAN VOLUME EFEKTIF RESERVOIR DISTRIBUSI    Secara tabulasi   Dengan cara tabulasi, volume efektif adalah jumlah selisih terbesar yang positif (M3) dan selisih terbesar yang negatif (M3) antara fluktuasi pemakaian air dan suplai air ke reservoir. Hasil perhitungan nilai kumulatif dibuat dalam bentuk tabel. Metoda kurva masa Volume efektif didapat dari jumlah persentase akumulasi surplus terbesar pemakaian air terhadap akumulasi pengaliran air ke reservoir (bila pengaliran air ke reservoir dilakukan selama 24 jam) Secara persentase Volume efektif ditentukan sebesar sekian persen dari kebutuhan air maksimum per hari minimal 15 %. Penentuaan dengan caraini tergantng pada kebiasaan kota yang bersangkutan, karena itu harus berdasarkan pengalaman.

JARINGAN DISTRIBUSI AIR MINUM

PERENCANAAN TEKNIS UNIT DISTRIBUSI Berupa jaringan perpipaan yang terkoneksi satu dengan lainnya membentuk loop, sistem jaringan distribusi bercabang (dead-end distribution system), atau kombinasi dari kedua sistem tersebut (grade system). UNIT DISTRIBUSI No Uraian Notasi Kriteria 1 Debit Perencanaan Q Puncak Kebutuhan air jam puncak Q peak = F peak X Q rata-rata 2 Faktor jam puncak F puncak 1,15 – 3 3 Kecepatan aliran air dalam pipa a) Kecepatan minimum b) Kecepatan maksimum Pipa PVC atau ACP Pipa baja atau DCIP   V min V max 0,3 – 0,6 3,0 – 4,5 m/dt 6,0 m/det 4 Tekanan air dalam pipa a) Tekanan minimum b) Tekanan maksimum - Pipa PVC atau ACP - Pipa baja atau DCIP - Pipa PE 100 - Pipa PE 80 h min h max (0,5 – 1,0) atm, pada titik jangkauan pelayanan terjauh. 6 - 8 atm 10 atm 12.4 MPa MPa KRITERIA PIPA DISTRIBUSI

PIPA DISTRIBUSI Penentuaan dimensi perpipaan transmisi air minum dan distribusi dapat menggunakan formula :  Q = V x A A = 0,785 D2 Dimana : Q : debit (m3/detik) V : kecepatan pengaliran (m/detik) A : luas penampang pipa (m2) D : diameter pipa (m) Kualitas pipa berdasarkan tekanan yang direncanakan : untuk pipa bertekanan tinggi dapat menggunakan pipa Galvanis (GI) Medium atau pipa PVC kelas AW, 8 s/d 10 kg/cm2 atau pipa berdasarkan SNI, Seri 10 – 12,5), atau jenis pipa lain yang telah memiliki SNI atau standar internasional setara. Jaringan pipa didesain pada jalur yang ditentukan dan digambar sesuai dengan zona pelayanan yang ditentukan dari konsumen yang dilayani, penggambaran dilakukan skala maksimal 1 : 5.000.

LAY OUT JARINGAN PIPA DISTRIBUSI KOMPONEN JARINGAN DISTRIBUSI Zona distribusi Jaringan Distribusi Utama Jaringan distribusi pembawa atau distribusi sekunder Jaringan distribusi pembagi atau distribusi tersier Pipa pelayanan Sel utama (Prime Cell Sel dasar (Elementary Zone) Perencanaan denah (lay-out)jaringan pipa distribusi ditentukan berdasarkan pertimbangan :   Situasi jaringan jalan di wilayah pelayanan , jalan-jalan yang tidak saling menyambung dapat menggunakan sistem cabang. Jalan-jalanyang saling berhubungan membentuk jalur jalan melingkaratau terttup, cocok untuk sistem tertutup, kecuali bila konsumen jarang. Kepadatan konsumen, makin jarang konsumen lebih baik dipilih denah (lay – out) pipa berbentuk cabang. Keadaan topografi dan atas alam wilayah pelaanan Tata guna lahan wilayah pelayanan.

BAHAN PIPA DIAMETER PIPA DISTRIBUSI Pemilihan bahan pipa bergantung pada pendanaan atau investasi yang tersedia. Hal yang terpenting adalah harus dilaksanakannya uji pipa yang terwakili untuk menguji mutu pipa tersebut. Tata cara pengambilan contoh uji Pipa yang dapat mewakili tersebut harus memenuhi persyaratan teknis dalam SNI 06-2552-1991 tentang Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC Untuk Air Minum, atau standar lain yang berlaku. Ukuran diameter pipa distribsi ditentukan berdasarkan aliran pada jam puncak dengan sisa tekan minimum di jalur distribusi. Pada saat terjadi kebakaran jaringan pipa mampu mengalirkan air untuk kebutuhan maksimum harian dan tiga buah hidran kebakaran masing-masing berkapasitas 250 gpm dengan jarak antara hidran maksimum 300 m. Faktor jam puncak terdapat debit rata-rata tergantung pada jumlah penduduk wilayah terlayani sebagai pendekatan perencanaan dapat digunakan tabel di bawah ini. Tabel Faktor Jam Puncak untuk Perhitungan Jaringan Pipa Distribusi Ukuran diameter pipa distribusi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Faktor Pipa Distribusi Utama Pipa Distribusi Pembawa Pipa Distribusi Pembagi Jam puncak 1.15 – 1.7 2 3 Cakupan Sistem Pipa Distribusi Utama Pipa Distribusi Pembawa Pipa Distribusi Pembagi Pipa Pelayanan Sistem Kecamatan  100 mm 75 – 100 mm 75 mm 50 mm Sistem Kota  150 mm 100 – 150 mm 50 – 75 mm

PERENCANAAN TEKNIS UNIT PELAYANAN Sambungan Rumah Yang dimaksud dengan pipa sambungan rumah adalah pipa dan perlengkapannya, dimulai dari titik penyadapan sampai dengan meter air. Kran Umum Pelayanan Kran Umum (KU) meliputi pekerjaan perpipaan dan pemasangan meteran air berikut konstruksi sipil yang diperlukan sesuai gambar rencana. Hidran Kebakaran Hidran kebakaran adalah suatu hidran atau sambungan keluar yang disediakan untuk mengambil air dari pipa air minum untuk keperluaan pemadam kebakaran atau pengurasan pipa.

PERLENGKAPAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI Katup/valve Wash Out/Blow Off Katup Udara/Air Valve Hidran Kebakaran

TUTORIAL PROGRAM EPANET

Alternatif penggunaan sumber dalam berbagai sumber dalam satu sistem EPANET adalah program komputer yang menggambarkan simulasi hidrolis dan kecenderungan kualitas air yang mengalir di dalam jaringan pipa. Jaringan itu sendiri terdiri dari Pipa, Node (titik koneksi pipa), pompa, katub, dan tangki air atau reservoir. EPANET dapat membantu dalam memanage strategi untuk merealisasikan qualitas air dalam suatu system. Semua itu mencakup : Alternatif penggunaan sumber dalam berbagai sumber dalam satu sistem Alternatif pemompaan dlm penjadwalan pengisian/pengosongan tangki. Penggunaan treatment, misal khlorinasi pada tangki penyimpan Pen-target-an pembersihan pipa dan penggantiannya.

Menginstall epanet EPANET versi 2 didesain untuk lingkungan system operasi Windows 95/98/NT yang kompatibel dengan PC IBM/Intel. Terdiri dari satu file, en2setup.exe, yang mengandung program setup self-extraction. Pilih Run dari Windows Start menu. Masukkan full path dan nama file en2setup.exe atau klik tombol browse untuk menempatkan pada komputer anda. Klik tombol OK untuk memulai proses. Untuk menginstall epanet Setup Program akan menanyakan pilihan folder (direktori) dimana file EPANET akan diletakkan. Folder default adalah c:\program files\EPANET2. Setelah file terinstall, pada Start Menu akan terdapat menu baru EPANET 2.0. Untuk mengeluarkan EPANET secara mudah, pilih itemnya tidak aktif pada Star Menu,kemudian pilih EPANET 2.0 dari submenu yang muncul. (Nama file eksekusi dari EPANET dibawah windows adalah epanet2w.exe)

Pengaturan proyek Gambar 1 Dialog Map Option Pilih File>>New (dari menu bar) untuk menciptakan proyek baru Pilih Project>>Default untuk membuka form dialog Pilih halaman Hidraulics Atur pilihan dari Flow Unit menjadi LPS (liters / sec). Pilih Hazen-Wiliam (H-W) sebagai formula headloss. Pilih View>>Option untuk menyampaikan dialog Map Option. Pilih halaman Notation pada form tersebut, dan check pilihan yang terlihat dalam Gambar 1 Kemudian pindah ke halaman Symbol dan pilih semua kotak. Klik tombol OK untuk menerima pilihan dan tutup dialog. Gambar 1 Dialog Map Option

Menyimpan dan membuka proyek Dari menu File pilih pilihan Save As Pada dialog Save As yang muncul, pilih folder dan nama file yang akan dijadikan nama proyek. Disarankan diberi nama tutorial.net (ekstension .net akan ditambahkan jika file tidak diberi nama). Klik OK untuk men-save proyek kepada file. Data Proyek di save ke file dalam fomat biner. Jika anda ingin men-save dalam file teks yang bisa dibaca, gunakan perintah File>>Export>>Network. Untuk membuka proyek pada waktu yang lain, kita harus menggunakan perintah Open dari menu File.

PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PELENGKAP SPAM

Rumah pompa Perencanaan teknik konstruksi rumah pompa dan sumber daya energi Penyangga/pondasi Ventilasi Struktur bangunan Perlengkapan Gambar Pemasangan fondasi pompa dan katup

Rumah kimia, laboratorium dan gudang ruang unit koagulasi ruang unit desinfektan ruang unit netralisasi ruang unit floridasi ruang unit pelunak kesadahan ruang unit penghilang Fe dan Mn Laboratorium ruang tes fisiokimia ruang tes bakteria ruang pembiakan bakteri ruang persiapan untuk tes bakteri ruang tes biologi ruang pertemuan ruang gelap ruang gas tempat penyimpanan bahan kimia tempat perkakas Gudang Gudang Kimia tempat penyimpanan koagulan tempat penyimpanan desinfektan tempat penyimpanan netralisasi tempat penyimpanan fluoridan tempat penyimpanan bahan pelunak kesadahan tempat penyimpanan bahan penghilang Fe dan Mn Gudang Umum tempat penyimpanan suku cadang tempat penyimpanan perlengkapan khusus

Keterangan : Plastik polietelin dan PVC untuk penyimpanan cairan korosif Polester yang diperkuat untuk penyimpanan kapur Baja karbon untuk menyimpan NaOh (< 50 %) dan H2SO4 (<92%) Baja/ Logam jangan berkontak

Gambar Denah dan Potongan Rumah Pompa Gambar Denah dan Potongan Rumah Genset Gambar Denah dan Potongan Bangunan Laboratorium dan Gudang Kimia Gambar Denah dan Potongan Bengkel dan Gudang Peralatan.

Gambar Denah dan Paotongan Alat Pembubuh Gravitasi Beton (Bak Mom) Gambar Denah dan Potongan Alat Pembubuh (Constant Gravity Feeder) Gambar Denah dan Potongan Alat Pembubuh Gravitasi Tanki Fiber Glass

PERALATAN / PERLENGKAPAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI

PERLENGKAPAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI Katup/valve Katup berfungsi untuk membuka dan menutup aliran dalam pipa, dipasang pada : Lokasi ujung pipa tempat aliran air masuk atau aliran air keluar Setiap percabangan Pipa autlet pompa Pipa penguras atau wash out Tipe katup yang dapat dipakai pada jaringan pipa distribusi adalah Katup Gerbang (Gate Valve) dan Katup kupu-kupu (Butterly Valve). Katup penguras (Wash Out/Blow Off) Katup Udara (Air Valve) Hidran Kebakaran

PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PENUNJANG Gambar Bak Pelepas Tekan (BPT) Booster Station Jembatan Pipa Syphon Perlintasan Kereta Api Manhole Sump Well Thrust Block Gambar Bak Pelepas Tekan (BPT) Gambar Jembatan Pipa

PERENCANAAN TEKNIS BANGUNAN PELENGKAP Perencanaan teknis bangunan pelengkap terdiri dari perencanaan bangunan Rumah Pompa, Laboratorium dan Gudang Perencanaan teknik konstruksi rumah pompa dan sumber daya energi a. penyangga/pondasi pompa dan genset b. ventilasi c. struktur bangunan d. perlengkapan

PENYUSUNAN DOKUMEN TENDER PEMBANGUNAN SPAM

TATA CARA PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK Instruksi Kepada Peserta Lelang Data Lelang Bentuk Surat Penawaran, Lampiran, Surat Perjanjian Syarat-syarat Umum Kontrak Syarat-syarat Khusus Kontrak Spesifikasi Teknis Daftar Kuantitas, Analisa Harga Satuan dan Metoda Pelaksanaan Bentuk-Bentuk Jaminan Adendum (bila ada)

Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (Pre Construction Meeting) Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterbitkannya SPMK, pengguna jasa harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak yang dilakukan oleh direksi pekerjaan, direksi teknis, unsur perencanaan dan penyedia jasa. Tujuan penyelenggaraan rapat persiapan pelaksanaan kontrak adalah untuk menghasilkan kesepakatan-kesepakatan atas beberapa materi yang dapat menimbulkan masalah dalam pelaksanaan pekerjaan. Materi yang perlu dibahas dalam rapat adalah: Pasal-pasal dalam dokumen kontrak Tata cara penyelenggaraan pekerjaan, Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam berita acara.

Program Mutu Informasi mengenai pengadaan. Organisasi proyek, pengguna jasa dan penyedia jasa Jadwal pelaksanaan pekerjaan. Standar pekerjaan. Prosedur kerja. Daftar inspeksi. Persyaratan testing. Prosedur pelaksanaan pekerjaan. Urutan kegiatan pelaksanaan. Prosedur kerja untuk mengawali kegiatan. Pemantauan proses kegiatan. Pemeliharaan yang diperlukan. Penilaian hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi. Prosedur instruksi kerja. Pelaksanaan kerja.

PENYUSUNAN RKS, BOQ, DAN RAB PEMBANGUNAN SPAM

KETENTUAN TEKNIS KETENTUAN UMUM Secara umum rencana anggaran biaya dimaksudkan untuk mengetahui berapa biaya yang diperlukan membangun suatu SPAM yang didukung oleh komponen-komponen biaya dengan data-data yang cukup valid, sehingga pada saat pembangunan fisiknya eskalasi harga yang terjadi dapat diprediksi dan dibatasi nilai/faktornya. KETENTUAN UMUM Perhitungan anggaran biaya disusun untuk setiap paket pekerjaan. Perhitungan anggaran biaya disusun dengan memperhatikan Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat (RKS) dan gambar perencanaan teknis pengembangan SPAM. Metode pelaksanaan pekerjaan dan kualitas bahan yang digunakan mengacu pada yang disyaratkan dalam RKS dan gambar perencanaan teknis pengembangan SPAM. Pengadaan barang atau peralatan diperhitungkan sampai tiba di lokasi pekerjaan. KETENTUAN TEKNIS Rincian satuan pekerjaan dan pelaksanaan perhitungan volume pekerjaan gambar rencana teknis dan rencana kerja dan syarat-syarat atau RKS serta memperhatikan kemungkinan adanya pekerjaan yang tidak terdapat dalam rencana gambar rencana teknis tetapi diisyaratkan untuk dilaksanakan dalam rencana kerja dan syarat-syarat. Harga satuan pekerjaan dihitung menurut tata cara survei dan pengkajian harga satuan. Satuan kuantitas pekerjaan menggunakan satuan sebagaimana diuraikan dan dijelaskan dalam spesifikasi rencana anggaran biaya. Indek bahan dan indek tenaga kerja mengacu pada ketentuan yang berlaku. Format rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi sipil. Format rencana anggaran biaya pengadaan barang yang melalui proses pelelangan.

CARA PENGERJAAN ANGGARAN BIAYA Perancangan Anggaran Biaya pelajari gambar ,dokumen rencana kerja dan RKS susun uraian pekerjaan hitung volume pekerjaan atau barang susun analisis harga satuan pekerjaan per pekerjaan jumlahkan harga, tambahkan PPN