Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mursiti Sistem Informasi Industri  Sistem adalah satu kumpulan komponen yang saling berintegrasi untuk menjalankan suatu aktivitas atau suatu proses.
Advertisements

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Satuan Pendidikan : SMK Mata Pelajaran : Kewirausahaan Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Tujuan Dan Sasaran Usaha Pertemuan 4 2x45 Menit Kompetensi.
MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN
MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASIONAL
PENDAHULUAN MANAJEMEN OPERASI
Proyek.
ASPEK DALAM SKEP Aspek Pasar Aspek Pemasaran Aspek Teknik n Teknologi
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
PERTEMUAN 14 Pengendalian
Pertemuan I Operasi dan Produktivitas
Produk dan Operasional
Pertemuan 5 Manajemen Operasi
PENJADWALAN PROYEK Penjadwalan proyek meliputi kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta.
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
ETIKA OPERASIONAL DRA. SUMIYARSIH,MM.
BAB IV PERENCANAAN.
Materi Sesi ke 2 Konsep Sistem dan Informasi
MANAJEMEN OPERASIONAL OLEH POSO NUGROHO, SE., MM
Materi – 03 Sistem Kantor.
Manajemen Risiko Pertemuan XI
Daftar Kerugian Potensial
Materi – 04 Prosedur Kantor.
PERTEMUAN 14 Pengendalian
PROSES MANAJEMEN OLEH : ADEK KURNIA ROZA, S.Kom.
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
implementasi PERubahan PERTEMUAN – 13 Mata Kuliah: Manajemen Perubahan
Manajemen Proyek Pertemuan XIII
SARTIKA NISUMANTI, ST., MT
MODUL 7 FUNGSI PRODUKSI DAN OPERASI Dra. Popon Herawati, MSi
PERTEMUAN 14 Pengendalian
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
Mata Kuliah : Analisa Disain Sistem Pertemuan VIII Manajemen Proyek
FAKULTAS SAINS & TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PEMASARAN ( 2 SKS )
Manajemen Proyek Sistem Informasi DAY-2
ENDRI SANOPAKA, S.Sos STISIPOL RAJA HAJI
MANAJEMEN PEMASARAN I ( 3 SKS )
Bab 1 Merencanakan Bisnis.
MANAJEMEN OPERASIONAL
Akuntansi Keperilakuan
Pengendalian manajemen proyek
Pengantar Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
DASAR-DASAR MANAJEMEN YANG EFEKTIF
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Kebijakan penumbuhan iklim & pengembangan usaha PERTEMUAN – 12 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah PERTEMUAN – 11 Mata Kuliah: Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
pendahuluan PERTEMUAN – 1 Mata Kuliah: Manajemen Operasional
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
desain sistem kerja PERTEMUAN – 10 Mata Kuliah: Manajemen Operasional
PROSES PENYUSUNAN SOLUSI
MATERI KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN. BAB I MENCIPTAKAN NILAI MENCIPTAKAN NILAI DAN DAN KEPUASAN PELANGGAN KEPUASAN PELANGGAN.
Transcript presentasi:

pengantar manajemen operasional PERTEMUAN – 2 Mata Kuliah: Manajemen Operasional Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP. 19811203 200604 1 004 (Aparatur Sipil Negara, Akademisi, Penulis, Praktisi) Certified ’Auditor Ahli’ ; Certified ’Analis Kepegawaian Ahli’ Certified ’Keuangan Daerah’ ; Certified ’Pengadaan Barang Jasa Pemerintah’

MATERI : 1. Definisi Manajemen Operasional. 2. Fungsi Operasional. 3. Jenis Operasional. 4. Fungsi Utama Manajer Operasional. 5. Peran Utama Manajer Operasional. 6. Keputusan-Keputusan Manajer Operasional. 7. Pendekatan Umum Pengambilan Keputusan Operasional. 8. Masalah-Masalah Etis dalam Aspek Manajemen Operasional.

1. Definisi Manajemen Operasional Manajemen Operasional merupakan manajemen dari bagian organisasi yang bertanggung jawab untuk menghasilkan barang dan/atau jasa. Manajemen Operasional adalah manajemen sistem atau proses yang menciptakan barang dan/atau menyediakan jasa. Manajemen Produksi adalah suatu proses secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. Manajemen Produksi merupakan kegiatan manajemen yang berhubungan dengan pembuatan barang dan jasa. Manajemen Produksi dan Operasi adalah pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial yang dibawakan dalam pemilihan, perancangan, pembaharuan, pengoperasian, dan pengawasan sistem-sistem produktif.

2. Fungsi Operasional Fungsi Operasional mencakup banyak aktivitas yang saling berkaitan, yaitu: a). Peramalan. b). Perencanaan Kapasitas. c). Penjadwalan. d). Manajemen Persediaan dari objek-objek. e). Menjamin Mutu. f). Memotivasi dan Melatih Karyawan dalam setiap tahapan operasional. g). Menempatkan Fasilitas sesuai keputusan.

Fungsi Manajemen Produksi: a. Fungsi Perencanaan: mencakup penentuan peranan dari kegiatan produksi termasuk perencanaan produk, perencanaan fasilitas, dan perencanaan penggunaan sumber daya produksi. b. Fungsi Pengorganisasian: mencakup penentuan struktur organisasi dan kebutuhan sumber daya yang diperlukan di bagian produksi untuk mencapai tujuan operasional, serta mengatur wewenang dan tanggung jawab yang diperlukan dalam pelaksanaannya. c. Fungsi Penggerakan: mencakup kegiatan memotivasi karyawan bagian produksi untuk melaksanakan tugasnya. d. Fungsi Pengendalian/Pengawasan: mencakup kegiatan mengembangkan standar kualitasl standar waktu kerja, dan standar hasil kerja pada bagian produksi.

Fungsi Produksi adalah menciptakan barang dan/atau jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat. Oleh karena itu, agar fungsi produksi dapat berperan dengan baik, perencanaan produksi merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan. Perencanaan Produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi: - Jenis barang yang akan dibuat; - Jumlah barang yang akan dibuat; - Cara pembuatan (penggunaan peralatan yang digunakan).

3. Jenis Operasional Jenis Operasional Contoh Menghasilkan Barang Pertanian, Pertambangan, Konstruksi, Produksi, Pembangkit Listrik. Penyimpanan atau Transportasi Pergudangan, Perusahaan truk, Kantor Pos, Sewa Kendaraan, Taksi, Bus, Hotel, Maskapai penerbangan. Pertukaran Ritel, Grosir, Penasihat Keuangan, Sewa, Pegadaian, Bursa Efek. Hiburan Film, Radio dan Televisi, Sandiwara, Konser, Rekaman. Komunikasi Surat Kabar, Radio dan Siaran Warta Berita, Telepon, Satelit, Internet.

4. Fungsi Utama Manajer Operasional Fungsi utama manajer operasional adalah memandu sistem melalui pengambilan keputusan. Keputusan tertentu memengaruhi: a). Desain Sistem: melibatkan keputusan yang berkaitan dengan kapasitas sistem, lokasi geografis fasilitas, susunan departemen dan penempatan peralatan dalam struktur fisik, perencanaan produk dan jasa, serta pengadaan peralatan. b). Operasi Sistem: melibatkan manajemen karyawan, perencanaan dan pengendalian persediaan, penjadwalan, manajemen proyek, serta jaminan mutu.

5. Peran Utama Manajer Operasional Peran utama manajer operasional adalah sebagai perencana dan pengambil keputusan. Dalam kapasitas ini, manajer operasional memberikan pengaruh besar terhadap sejauh mana sasaran dan tujuan organisasi terealisasi. Sebagian besar keputusan melibatkan banyak kemungkinan alternatif yang dapat memiliki dampak sangat berbeda terhadap biaya atau laba. Konsekuensinya, manajer operasional perlu membuat keputusan yang ”bermakna”.

6. Keputusan-Keputusan Manajer Operasional a). Apa. Artinya, Sumber apa yang akan dibutuhkan dan berapa jumlahnya? b). Kapan Artinya, Kapan masing-masing sumber akan dibutuhkan? Kapan pekerjaan harus dijadwalkan? Kapan bahan baku dan perlengkapan lainnya harus dipesan? Kapan tindakan perbaikan diperlukan? c). Di mana. Artinya, dimana pekerjaan akan dilakukan? d). Bagaimana. Artinya, Bagaimana produk atau jasa akan di desain? Bagaimana pekerjaan (organisasi, metode, peralatan) akan dilakukan? Bagaimana sumber daya akan di-alokasikan? e). Siapa. Artinya, Siapa yang akan melakukan pekerjaan?

7. Pendekatan Umum Pengambilan Keputusan Operasional a). Penggunaan Model. Model adalah abstraksi dari realitas; representasi sederhana dari situasi. Contoh: mobil mainan anak adalah model dari mobil nyata. Model diklasifikasikan menjadi: -> Model Fisik: terlihat seperti salinannya di kehidupan nyata. Misal miniatur, truk, pesawat terbang, mainan hewan, mainan kereta api serta maket gedung. Keuntungan dari model ini adalah kesesuaian visualnya dengan realitas. -> Model Skematis: lebih abstrak daripada model fisik, artinya model ini kurang mirip dengan realitas fisik. Misal: grafik dan bagan, cetak biru, gambar, dan lukisan. -> Model Matematis adalah model yang paling abstrak. Model ini tidak terlihat sama sekali seperti model lain di kehidupan nyata. Misal: bilangan, rumus, dan simbol. Model ini paling mudah dimanipulasi serta merupakan bentuk input penting untuk komputer dan kalkulator.

Lanjutan …. Pendekatan Umum Pengambilan Keputusan Operasional b). Metode Kuantitatif. Pendekatan kuantitatif untuk pemecahan masalah sering kali mewujudkan upaya guna memperoleh solusi optimal secara matematis terhadap masalah manajerial. Beberapa metode kuantitatif, yaitu: -> Pemrograman Linier dan Teknik-teknik Matematika: digunakan secara luas untuk alokasi optimal sumber daya yang langka. -> Teknik Antrean: bermanfaat untuk menganalisis situasi tempat antrean terbentuk. -> Model persediaan: digunakan secara luas untuk mengendalikan persediaan. -> Model proyek seperti ’Evaluasi Program’ dan ’Teknik Peninjauan Ulang atau PERT (program evaluation and review technique) serta ’Metode Jalur Kritis atau CPM (critical path method): bermanfaat untuk perencanaan, koordinasi dan pengendalian proyek skala besar. -> Teknik Peramalan: digunakan secara luas dalam perencanaan dan penjadwalan. -> Metode Statistik.

Lanjutan …. Pendekatan Umum Pengambilan Keputusan Operasional c). Metrik Kinerja. Seluruh manajer menggunakan metrik untuk mengelola dan mengendalikan operasional. Ada banyak metrik yang digunakan, seperti metrik yang berkaitan dengan laba, biaya, mutu, produktivitas, aset, persediaan, jadwal, serta keakuratan ramalan. d). Analisis Trade-Off. Karyawan bagian operasional sering menjumpai keputusan yang dapat diuraikan sebagai keputusan yang trade-off. Misal: dalam memutuskan jumlah persediaan yang tersedia, pengambil keputusan harus memikirkan trade-off antara kenaikan tingkat layanan, sehingga akan menghasilkan tambahan persediaan dengan kenaikan biaya yang diperlukan untuk menyediakan persediaan tersebut. e). Pendekatan Sistem. Sistem adalah serangkaian bagian saling berkaitan yang harus bekerja sama. Dalam organisasi bisnis, organisasi dapat dianggap sebagai sistem yang terdiri atas beberapa sub-sistem (misal: sub-sistem pemasaran, sub-sistem operasional, sub-sistem keuangan) yang apada gilirannya terdiri atas beberapa sub-sistem yang lebih kecil. Pendekatan sistem menekankan hubungan timbal balik antar sub-sistem.

Lanjutan …. Pendekatan Umum Pengambilan Keputusan Operasional d). Menetapkan Prioritas. Dihampir setiap situasi, manajer menemukan bahwa faktor tertentu lebih penting daripada faktor lainnya. Dengan menyadari ini, manajer dapat mengarahkan upayanya ke arah paling baik dan menghindari membuang-buang waktu serta energi pada faktor tidak penting. e). Etika. Dalam mengambil keputusan, manajer harus mempertimbangkan bagaimana keputusannya akan memengaruhi pemegang saham, manajemen, karyawan, pelanggan, masyarakat secara umum dan lingkungan.

8. Masalah-Masalah Etis dalam Aspek Manajemen Operasional a). Laporan Keuangan: mewakili kondisi keuangan organisasi secara akurat. b). Keselamatan Tenaga Kerja: menyediakan pelatihan yang memadai, memelihara peralatan dalam kondisi kerja yang bagus, memelihara lingkungan kerja yang aman. c). Keselamatan Produk: menyediakan produk yang meminimalkan risiko kerugian untuk pengguna atau kerusakan harta benda atau lingkungan. d). Mutu: menghargai jaminan, menghindari kecacatan yang tersembunyi. e). Lingkungan: tidak melakukan hal-hal yang akan merugikan lingkungan. f). Masyarakat: menjadi tetangga yang baik. g). Perekrutan dan Pemecatan tenaga Kerja: menghindari pretensi yang salah (misal: menjanjikan pekerjaan jangka panjang ketika bukan hal tersebut yang dimaksudkan). h). Penutupan Fasilitas: mempertimbangkan dampaknya pada masyarakat dan menghargai komitmen yang telah dibuat. i). Hak Tenaga Kerja: menghargai hak tenaga kerja, menghadapi masalah tenaga kerja secara cepat dan adil.

SEKIAN & TERIMA KASIH