PERAN DAN FUNGSI AQIDAH DI ERA INDUSTRI 4.0 Oleh : Yusuf Suyono
PENEGASAN JUDUL Peran (role) adalah merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia menjalankan suatu peran. Peranan pasti dibebani tanggung jawab, dalam arti harus didukung pemikiran yang matang dan mantap agar tanggung jawab terpenuhi. ‘Aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian (dengan Allah). => Dalam kesempatan ini ‘aqidah yang dimaksud ‘AQIDAH TAUHID yang merupakan ass atau saka guru seluruh ajaran Islam. ‘Aqidah Tauhid akan menghasilkan AKHLAQ MULIA. Revolusi industri 4.0 (menurut Klaus Schwab dalam The Fourth Industrial Revolution ) ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak.
Lanjutan Revolusi industri 4.0 (menurut Klaus Schwab dalam The Fourth Industrial Revolution ) ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Revolusi industri 4.0 ini, didahului revolusi-revolusi sebelumnya : Revolusi generasi pertama melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Revolusi industri generasi kedua ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustion chamber). Revolusi industri generasi ketiga ditandai dengan kemunculan teknologi digital dan internet.
PERAN AQIDAH DAN AKHLAQ ISLAM DI ERA INDUSTRI 4.0 ISLAM ITU (termasuk Aqidah dan Akhlaqnya) adalah ZAMKANIY yaitu : Shalihun likulli zaman wa makan (selalu sesuai dengan masa dan ruang). Ayat Futurologis, QS. Al-Hasyr ( 59 ) : 18 يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوا الله إن الله خبير بما تعملون (Wahai orang-2 yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah masing-2 diri menggunakan nalar memikirkan apa yang telah dilakukan untuk (memperbaiki) keadaan esoknya (masa depannya) dan bertqwalah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan)
MENATAP MASA DEPAN BERBEKAL AQIDAH ISLAM Literasi : baca-tulis, hitung, science, tenologi informasi, financial, budaya. Perhatikan wahyu pertama yang turun : perintah membaca (Iqra’) meskipun Rasulullah sendiri Ummiy (Illeterate). Karakter (akhlaq). Akhlaq ini ada dua : a) moral/Integritas : jujur , iman, taqwa, sopan, rendah hati, manut; => mahalnya jujur di era zaman now ini. Tapi, mengapa Jepang bisa ?, b) kinerja : ada 4 as : 1) kerja keras, 2) kerja cerdas, 3) kerja tuntas, 4) kerja ikhlas. Competensi ada 4 K, yaitu : a) Kreatifitas, b) (Kemampuan berpikir) Kritis, c) (Kemampuan) Komunikasi, d) (Kemampuan) Kerja sama. Para Pimpinan harus lebih dari pada itu : 1. Kreatif, 2) Aktif, 3) Motivatif, 4) Progresif, 5) Responsif, 6) Elegan, 7) Tangguh => disingkat jadi KAMPRET.
Dakwah Virtual dan Menolak Hoax
MEMBUMIKAN AQIDAH TAUHID FIVE STEPS TO SUCCESS : Create the moment we become aware of who we are, and aware of what to to do, make choices. Seize the opportunity and take effective actions. What we achieve entirely depends on our efforts. Develop the spirit of competition. Develop creatifity andf productivity.
Sikap Orang Jepang Yang Perlu ditiru
PENINGKATAN NALAR : Small minds discuss people => hasil gossip => yang dipakai kata siapa Everage minds discuss events => hasil pengetahuan=>yg dipakai ada apa Great minds discuss ideas => hasil solusi =>Yg dipakai mengapa dan bgmn ? Melihat peristiwa jatuhnya buah apel : Small minds akan komentar, “siapa yg kejatuhan buah apel itu, ya ? Everage minds akan komentar, “ apakah sekarang sdh mulai musim panen apel ?” Great minds (contoh akal Newton) akan komentar dan komentarnya menghasilkan teori gravitasi. Makanan Yang dilahap : Small minds akan melahap tabloid,infotainment. Everage minds akan melahap Koran berita terutama tentang gossip. Great minds akan melahap buku-buku inspiratif.
AL-IKHTITAM DAN TASYJI’AAT
Man jadda wajada (من جد وجد ) Yen Waniya Ing Gampang Wediya Ing Pakewuh Samubarang Ora Kalakon, Jer Basuki Mawa Beya. Al-Hamdu Li-l-laah Rabbi-l-’alamiien.