TOKOH DAN PERISTIWA PENTING
Sejak zaman Yunani kuno dan kekaisaran romawi, aktivitas-aktivitas yang mirip humas pada masa itu telah menjadi bagian integral dari pemerintahan. Pihak pertama yang menerapkan teknik-teknik kehumasan dalam “manajemennya” adalah pihak pemerintahan.
1807 ketika Presiden Thomas Jefferson dari Amerika sedang mengarang pidatonya yang ke 7 bagi kongres, diperkirakan saat itu dia adalah pemakai istilah humas yang pertama. Ia mencoret kata state of thought dan sebagai gantinya ia menuliskan public relations.
1903, seorang tokoh dari Amerika yang kemudian dikenal sebagai “Good Father of PR”, Ivy Ledbetter Lee meninggalkan pekerjaannya sebagai reporter dan memulai pekerjaannya sebagai agen pers. 1906, ia melontarkan pernyataannya yang termashur. Ia berjanji: “menyediakan berbagai macam informasi yang cepat serta akurat, khususnya mengenai segala sesuatu yang bernilai tinggi dan menyangkut kepentingan umum, sehingga memang perlu diketahui oleh segenap lapisan masyarakat”. 1914, Ivy Ledbetter Lee menjadi penasihat pribadi raja minyak Amerika, John Rockeffeler Jr. 1919 ia menggunakan istilah public relations.
Kegiatan kehumasan juga dilakukan oleh komisi asuransi Inggris, 1919, atas instruksiLlyod George, chancellor of the exchequer (bendahara negara) untuk menjelaskan undang-undang asuransi nasional. Ia mengorganisir tim khusus, bertugas memberi penjelasan rancangan pensiun bagi kaum lanjut usia yang pertama di dunia kepada masyarakat luas
Perang dunia I merupakan pendorong bagi humas Amerika Serikat. Presiden Wilson membentuk panitia penerangan masyarakat sebagai tanggapan atas usulan seorang wartawan sahabatnya, George Creel. Panitia Creel berkembang menjadi perusahaan besar yang mendemonstrasikan kekuatan publisitas yang terorganisir.
Di antara orang berbakat dalam kelompok Creel, muncullah seorang tokoh, yang pada 1999 dikukuhkan sebagai “God Father of PR” atas pemikirannya dalam falsafah dan pendidikan humas, yaitu Edward L. Bernays. Ia mengatakan bahwa public relations bukan semata-mata ilmu komuikasi, melainkan adalah terapan ilmu sosial yang sangat luas.
Antara 1926 - 1933, di Inggris berlangsung upaya kehumasan besar-besaran pada zamannya. 1926, Kerajaan Inggris membentuk Dewan Penasihat Kerajaan yang merupakan tanda pertama digunakannya humas sebagaimana kita kenal sekarang. Tujuan dari dewan ini, membuat kerajaan tetap menjadi pikiran rakyat Inggris. Sir Stephen Tallents, atas nama Dewan Pemasaran Kerajaan (Empire Marketing Board) menyediakan dan membelanjakan dana kerajaan satu juta poundsterling untuk mempopulerkan buah-buahan serta berbagai macam produk Inggris lain di kalangan masyarakatnya.
Di antara kedua Perang Dunia, terjadi perkembangan pesat aktivitas humas di setiap bidang kehidupan Amerika Serikat. Tanda-tanda akan pecahnya Perang Dunia II mempercepat tendensi tersebut dan sekali lagi Pemerintah Amerika merintis jalan dengan membentuk kantor informasi perang (OWI-the office of war information) di bawah pimpinan Elmer Davis.
Presiden Andrew Jackson adalah presiden pertama yang sangat menggantungkan diri pada wartawan untuk mendapatkan nasihat dan bantuan Staf Presiden F. Delano Roosevelt mempergunakan radio untuk mengudarakan obrolannya yang terkenal guna membangun kepercayaan dan mendapatkan dukungan bagi programnya. Pendekatan itu kemudian dipakai oleh Presiden John F. Kennedy dengan media komunikasi baru, televisi.
Pecahnya Perang Dunia pada 1939, sekali lagi di Inggris dibentuk kementrian penerangan. Pada saat yang bersamaan juga dibentuk unit-unit humas di semua cabang angkatan bersenjata. Ketika Perang Dunia berakhir diputuskan untuk mengganti kementrian penerangan dengan suatu lembaga nonkementrian, yaitu Kantor Pusat Penerangan. Penunjukan seorang petugas humas oleh National Association of Local Government Officer pada tahun 1937 dilengkapi dengan sistem kehormatan dan para petugas humas cabang
Sejarah Humas di Indonesia
Dokumen sejarah humas di Indonesia tidak selengkap dan sebaik negara-negara Eropa (Inggris) dan Amerika. Banyak faktor yang mempengaruhi, selain mental adalah keahlian dalam mendokumentasikan kejadian penting. Budaya penelitian di dunia ketiga jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara Eropa dan Amerika
Alwi Dahlan dalam suatu Konvensi Nasional Humas di Surabaya, 1944, pernah mengatakan bahwa dalam sejarah RI, peristiwa humas pertama kali terjadi pada 18 Agustus 1945. Bung Karno memutuskan untuk menunda sidang PPPK agar dapat memberi penjelasan kepada pers mengenai pemilihan presiden sebelum membahas perumusan rancangan UUD. Sementara itu, M. Linggar dalam bukunya yang terbit tahun 2000 mengatakan praktik humas dalam pengertiannya yang paling hakiki sudah ada di Nusantara sebelum kedatangan Belanda. Sebagai suatu contoh adalah usaha Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram, untuk menyebarkan gossip ia dan keturunannya akan menjadi pasangan dan lindungan Nyai Roro Kidul Menurut salah satu versi sejarah dimaksudkan untuk menyaingi pengaruh para Adipati di pesisir Pantai Utara Jawa yang kekuasaannya direstui oleh para Sunan (wali) yang sangat disegani.
Kepeloporan pemerintah terhadap bidang humas berkembang di sektor publik. 1970 praktisi semua instansi pemerintah mempunyai bagian humas yang terlembaga dalam struktur kantor pemerintah hingga ke kantor Pemerintah Daerah Tk. II. 1971 dibentuklah Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (BAKOHUMAS) pada Departemen Penerangan (DEPPEN), yang mengadakan kegiatan-kegiatan dalm rangka meningkatkan kemampuan profesional praktisi humas pemerintahan. Hingga DEPPEN dibrendel dalam kepemimpinan Abdurrahman Wahid, Presiden RI ke – 4 tahun 1999, Aktivitas humas tidak berarti mulai diabaikan oleh pemerintah. Ini terbukti dengan tetap adanya bagian humas dalam Dinas Informasi dan Komunikasi serta digantikan dengan Dirjen Informasi dan Komunikasi RI. Presiden Soeharto juga dikenal sebagai presiden yang banyak memanfaatkan aktivitas humas. Bahkan ia menyewa konsultan humas profesional dari negara maju, baik untuk segala aktivitas pribadi maupun untuk kepentingan negara.