Mesi Leorita, S.Si, M.Sc., Apt.
Interaksi Obat dan reseptor Secara tradisional dimodelkan sebagai “ Kunci dan Anak Kunci ” - Kunci : Permukaan Reseptor - Anak Kunci : Obat atau Ligand
Ikatan Reseptor-Obat Obat berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan ikatan kimia Tiga tipe ikatan kimia obat-reseptor - Ikatan kovalen - Ikatan elektrostatik - Ikatan hidrofobik
Ikatan Kovalen Sangat kuat Umumnya tidak reversibel dalam kondisi biologi biasa Contoh : - Zat alkilator DNA kemoterapi kanker. - Penisilin ( antagonis D-alanyl-D alanine).
Ikatan Elektrostatik Ikatan elektrostatik lebih umum dijumpai pada ikatan obat-reseptor. Lebih lemah dibandingkan ikatan kovalen Beberapa ikatan elektrostatik : Ikatan antara molekul ion bermuatan permanen, ikatan hidrogen, interaksi Van der Waals
Ikatan hidrofobik Ikatan yang terjadi sangat lemah Penting dalam interaksi obat yang sangat larut lemak dengan membran sel yang nengandung lipid.
Tipe Ikatan Interaktif Obat-Reseptor Tipe IkatanEnergi interaksi (Kcal/ml) Ikatan kovalen Ikatan Ionik 10 Ikatan ion-dipole1-7 Ikatan dipole-dipole1-7 Ikatan hidrogen1-7 Transfer muatan1-7 Interaksi Van der Waals(0,5-1) Interaksi Hidrofobik1
Interaksi Obat- Reseptor yang Diinginkan Bersifat mudah lepas dan reversibel Tidak melibatkan Ikatan kimia yang kuat.
Beberapa Istilah Pada Interaksi Obat- reseptor Ligan Molekul spesifik /obat yang dapat mengikat reseptor. Afinitas Kemampuan ligan untuk mengikat reseptor. Semakin besar afinitas maka semakin mudah ligan berikatan dengan reseptor. Efikasi Perubahan/efek maksimal yang dapat dihasilkan oleh suatu obat.
Lanjutan Agonis Suatu senyawa/ligan yang dapat berinteraksi dengan reseptor dan dapat merangsang suatu stimulus yang kemudian menghasilkan respon fisiologis. Antagonisme Suatu senyawa/ligan menurunkan aksi agonis dalam menghasilkan efek.
Kompleks Obat-Reseptor Dalam Reaksi Kimia
Pada kondisi keseimbangan, kecepatan pembentukan dan peruraian konpleks obat-reseptor adalah sama.
Syarat Agonis Dapat Menimbulkan Respon
2. Aktivitas Intrinsik Kemampuan suatu obat untuk menghasilkan efek atau respon jaringan. = E D maks E T maks Agonis penuh yang menghasilkan respons potensial maksimum, nilai = 1 Agonis parsial 1> >0 Antagonis, tanpa aktivitas intrinsik = 0
Macam-Macam Agonis
Kurva dosis obat vs efek / respon
Kurva Dosis-Respon Digunakan untuk mengevaluasi aktivitas reseptor, gambaran jumlah respon dari pemberian suatu dosis obat.
Berbagai Tipe Antagonis Antagonis kompetitif Suatu obat yang mengikat reseptor secara reversibel pada daerah yang sama dengan tempat ikatan agonis, tetapi tidak menyebabkan efek. Efek antagonis kompetitif dapat diatasi dengan peningkatan konsentrasi agonis, sehingga meningkatkan proporsi reseptor yang dapat diduduki oleh agonis Antagonis irreversibel Antagonis yang dapat mengikat reseptor secara kuat dan bersifat irreversibel. tidak bisa diatasi dengan penambahan agonis Antagonis non-kompetitif Suatu antagonis yang dapat mengurangi efektifitas suatu agonis melalui mekanisme selain berikatan dengan tempat ikatan agonis pada reseptor
Inverse Agonis
Spesivisitas dan Selektivitas Reseptor NONSPESIFIK : satu obat mempengaruhi beberapa reseptor Contohnya, klorpromazin mempengaruhi - R. Adrenergik - R. Kolinergik -R.Histaminergik SPESIFIK NONSELEKTIF : satu obat hanya mempengaruhi satu jenis reseptor,tetapi reseptor ini terdapat pada berbagai organ. ContohnyaAtropin.
SPESIFIK SELEKTIF : Satu obat hanya mempengeruhi satu jenis reseptor yang terdapat pada satu organ. Contohnya :Salbutamol pada resptor beta 2 dalam saluran nafas
Reseptor Adrenergik
Reseptor Kolinergik Tipe Muskarinik - heart rate secretion peristaltik spinster urine kurang Tipe Nikotinik kontraksi otot lurik