KELOMPOK 1 HAFIZA HAZERI ( ) NINDI SAPUTRI DELVI ( ) LINA JUWAIRIYAH ( )
KONSEP DASAR GULMA Defenisi Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh pada waktu, tempat dan kondisi yang tidak diinginkan manusia (Sukman dan Yakup, 1995). Menurut Rukmana dan Saputra (1999), gulma merupakan setiap tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki terutama di tempat manusia bermaksud mengusahakan tanaman budidaya. Gulma merupakan tanaman yang memiliki kemampuan dalam proses pertumbuhan yang cepat dan dapat menghasilkan sejumlah besar biji dalam kurun waktu yang singkat. Gulma dapat merugikan tanaman budidaya karena bersaing dalam mendapatkan unsur hara, cahaya matahari, dan air.
Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya, tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh sipenanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat atau disekitar tanaman pokok tersebut (Ashton, 1991).
Mudah beradaptasi atau daya adaptasi tinggi Pertumbuhan gulma cepat Biji yang dihasilkan memiliki masa dormansi Daya regenerasinya tinggi apabila terluka Mampu berbunga walaupun kondisinya dirugikan oleh tanaman budidaya Secara fisik, gulma bersaing dengan tanaman budidaya untuk ruang, cahaya, dan secara kimiawi untuk air, nutrisi, gas- gas penting, dan dalam peristiwa allelopati Penyebaran luas Karakteristik
c. Jenis Jenis Gulma 1. Gulma teki-tekian Ciri -ciri dari gulma ini adalah Gulma golongan teki termasuk dalam famili Cyperaceae memiliki batang yang berbentuk segitiga, walaupun ada juga yang bulat, tidak berongga, daun tersusun atas tiga deret, tidak memiliki lidah daun, ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku - buku, bunga terdapat pada anak bulir yag dilindungi oleh suatu daun pelindung (Tjitrosoepomoe, 1985). Contohnya : Cyperus rotundus, Fimbristylis littoralis, Scripus juncoides.
Cyperus rotundus Scripus juncoides Fimbristylis littoralis
2. Gulma Rumput -Rumputan Gulma golongan rumput ini termasuk ke dalam familia Gramineae / Poaceae (Sastroutomo, 1990). Ciri -ciri lain dari gulma ini adalah berbatang bulat dan ada juga yang berbentuk pipih, kebanyakan jenis ini memiliki rongga, daun - daun soliter padda buku - buku, daunnya biasanya berbentuk ggaris dengan tepi yang rata, lidah -lidah daun sering kelihatan jelas pada batas antarra pelepah daun dan helaian daunnya. Contohnya : Imperata cyliindrica, Echinocholoa crusgalli, Cynodon dactylon, Panicium repens.
Imperata cyliindrica Echinocholoa crusgalli Panicium repens Cynodon dactylon
3. Gulma Berdaun Lebar Gulmma berdaun lebar termasuk ke dalam Dicotyledoneae dan Pteridophyta Gulma jenis ini biasanya tumbuh pada saat akhir masa budidaya. Kompetisi terhadap tanaman utamma berupa kompetisi cahaya. Ciri - ciri dari gulma ini adalah memiliki daun lebar, tulang daun berbentuk jala. Contohnya : Eichornia crassipies, Amarantus Spinosus, Portulaca olerace, Lindernia sp.
Eichornia crassipies Amarantus Spinosus Portulaca olerace Lindernia sp.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GULMA A. Sejarah Awal Perkembangan Ilmu Gulma Menurut Singh et al. (2005) upaya pengendalian gulma pada sistem produksi tanaman telah dilakukan oleh manusia seumur perkembangan pertanian itu sendiri. Hama lebih dahulu ditemukan dibandigkan gulma
Periode WaktuMetode Pengendalian GulmaInput Energi SM ManualManusia Neolitik SM Peralatan tangan dengan tongkat kasar Manusia SM Sabit tanganManusia SM Garam dan abuKimia SM Tenaga binatangManusia dan binatang 950 SM PembakaranManusia M Rotasi tanamanKultur teknis 1730-an Tanaman baris, cangkulManusia dan binatang Penggunaan garam seperti Tembaga Sulfat, Besi Sulfat, Asam Sulfat, arsenik,d an Petroleum Manusia,binatang, kimia terbatas 1890 Tembaga sulfatKimia 1896 Bubur BordeauxKimia 1896 Besi SulfatKimia 1899 Papan pemotong untuk memotong gulma air Mekanik 1902 Penggunaan serangga (untuk Lantana) Biologi 1920-an Penggunaan mesinMekanis 1940-an Penggunaan kimia sintetik, terutama hormon dan organik Kimia 1980-an Integrated Weed ManagementKimia, mekamis, biologis, kultur teknis Sejak 1990-an Teknologi pertanian mutakhir,bioteknologi, pilihan alternatif seperti mengurangi input herbisida, pengembangan kultivar tahan (HRC, alelopati, dll) Inovasi kimia, mekanis, biologis, dan kultur teknis Tabel 1. Sejarah metode pengendalian gulma Sumber : Singh et al(2005).
Gulma mendapat perhatian lebih besar di bidang fisiologi tumbuhan, sejak ditemukannya 2,4-D (asam 2,4-diklorofenoksiasetat) pada tahun 1940-an sebagai herbisida. Sebelum herbisida sintetis ditemukan pada tahun 1940-an, tidak ada pembagian disiplin ilmu gulma. Selama lebih dari 30 tahun terakhir, teknologi pengendalian gulma telah maju sangat pesat terutama pada negara maju seperti di Amerika Serikat, yaitu dengan menggunakan herbisida (bahan kimia yang mematikan gulma) di samping penyiangan secara mekanis modern
Pada abad ke- 21, bangsa Asia mulai mengalami proses perubahan dalam sistem pertanaman karena semakin terbatasnya jumlah tenaga kerja untuk menyiangi gulma. Meningkatnya upah buruh telah menyebabkan perubahansistem pertanaman dari transplanting menjadi sistem tanam langsung di beberapa negara di Asia Tenggara yang memiliki jumlah populasi penduduk sedikit dan upah buruh meningkat. Pergantian sistem ini berakibat buruk dan menyebabkan terjadinya masalah gulma.
MANFAAT DAN KERUGIAN GULMA Manfaat Bioherbidisa Senyawa alelopati yang dihasilkan gulma dapat dimanfaatkan sebagai bioherbisida. Bioherbisida terbukti efektif dan ramah lingkungan. Alelopati dapat menimbulkan efek negatif pada tanaman budidaya yang lain maupun gulma (Rice 1995) Contohnya : ekstrak umbi teki dapat menghambat perkecambahan jagung pada konsentrasi ekstrak yang paling tinggi 10 g/100 ml (Khuzayaroh, 2003).
2. Menambah kesuburan tanah terutama dalam hal bahan organik. Contoh Ageratum conyzoides, Pistia stratiotes. 3. Mencegah atau mengurangi timbulnya erosi. Contoh Mimosa invisa, Tithonia diversifolia. 4. Sebagai Bahan Makanan ternak. Contoh Pennisetum purpureum, Cynodon dactylon. 5. Bahan Penutup Tanah/Mulsa.Contoh Mimosa invisa. 6. Sebagai Obat Tradisional Contoh Mimosa invisa, Imperata cylindrica.
B. Kerugian Kerugian akibat gulma terhadap tanaman budidaya bervariasi, tergantung dari jenis tanamannya, iklim, jenis gulmanya, dan tentu saja praktek pertanian di samping faktor lain. Di Amerika Serikat besarnya kerugian tanaman budidaya yang disebabkan oleh penyakit 35 %, hama 33 %, gulma 28 % dan nematoda 4 % dari kerugian total 1. Langsung terjadi akibat kompetisi yang dapat mengurangi jumlah atau hasil panen. Termasuk di dalamnya adalah penurunan hasil panen, baik secara kesuluruhan atau yang dipanennya saja dan penurunan kualitas hasil panenan sebagai akibat pencemaran oleh biji-biji gulma. 2. Tidak Langsung terjadi akibat kompetisi yang dapat menimbulkan kerugian kepada petani tetapi tidak secara langsung dalam hasil panenannya. Contohnya, gulma dapat menjadi inang sementara bagi hama penyakit tanaman, dan menimbulkan gangguan penyakit seperti pada beberapa jenis gulma yang serbuk sari, getah, atau duri pada gulma tersebut sehingga dapat menimbulkan alergi.
REFERENSI Ashton, F. M. And A. S. Crafts Mode of action of herbicide. A. Wiley Interscience Publ., John Wiley and Sons, New York Khuzayaroh, M Pengaruh Alelopati Tanaman Teki (Cyperus rotundus L.) Terhadap Perkecambahan Biji Jagung (Zea mays L.) Skripsi Tidak Diterbitkan. Universitas Islam Negeri Malang hlm. Rice, E. L Biological Control of Weeds and Plant Diseases : Advances in Applied Allelopathy. Norman. Univ of Oklahoma Pr. Rukmana, R. Dan Saputra Gulma dan Teknik Pengendalian. Pustaka Media. Jakarta. Singh, P. H., Batish, D. R. Dan R. K. Kohli (eds) Handbook of Sustainable Weed Management. Food Product Press. New York. 892p. Sukman, Y. Dan Yakup Gulma dan Teknik Pengendaliannya. CV Rajawali Press. Jakarta. 157 hlm. Sastroutomo, S. (1990). Ekologi Gulma. Jakarta: PT. Grammedia Pustaka Utama. Tjitrosoepomoe, G. (1985). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM press.