Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns
Langkah-langkah dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan nyeri Mengenali hak-hak klien untuk dapat melakukan pengkajian dan penanganan nyeri yang sesuai Mengkaji keberadaan nyeri pada klien, kemudian menentukan jenis dan intensitas nyeri pada semua klien Mendokumentasikan hasil pengkajian yang telah di lakukan sebagai data dasar untuk pengkajian dan tindak lanjut Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan di dalam pengkajian dan penanganan nyeri serta mengenalkan pada tenaga kesehatan yang baru tentang tehnik pengkajian dan penanganan nyeri Menetapkan kebijakan dan prosedur yang mendukung keefektifan di dalam pelayanan pengobatan nyeri Memberikan penyuluhan / pendidikan kesehatan kepada pasien beserta anggota keluarga mengenai penanganan nyeri yang efektif Menjelaskan atau mengenalkan kebutuhan klien terhadap penanganan gejala yang timbul dalam “DISCHARGE PLANNING”
PENGKAJIAN.. Tindakan perawat yang perlu di lakukan dalam mengkaji pasien selama nyeri akut : Mengkaji perasaan klien (respon psikologi yang muncul) Menetapkan respon fisiologis klien terhadap nyeri dan lokasi nyeri Mengkaji tingkat keparahan dan kualitas nyeri
Lanjutan.. Untuk pasien yang mengalami nyeri kronis maka pengkajian yang lebih baik adalah dengan memfokuskan pengkajian pada dimensi perilaku, afektif, kognitif
Komponen2 dalam mengkaji nyeri 1.Penentuan ada tidaknya nyeri 2.Karakteristik nyeri 3.Respon fisiologis 4.Respon perilaku 5.Respon afektif 6.Pengaruh nyeri terhadap kehidupan klien 7.Persepsi klien tentang nyeri 8.Mekanisme adaptasi klien terhadap nyeri
I. Penentuan ada tidaknya nyeri Dalam melakukan pengkajian terhadap nyeri, perawat harus mempercayai ketika pasien melaporkan adanya nyeri, walaupun t’kadang dalam observasi tidak di temukan adanya cedera atau luka. Setiap nyeri yang di laporkan oleh klien adalah nyata, tetapi t’kadang ada beberapa pasien t’kadang justru menyembunyikan rasa nyerinya untuk menghindari pengobatan.
II. Karakteristik nyeri (menggunakan metode P,Q,R,S,T) P (Provocatif) : faktor pencetus, perawat mengkaji tentang penyebab atau stimulus nyeri Q (Quality ) : kualitas, merupakan sesuatu yang subjektif (tajam, tumpul, berdenyut, perih, tertusuk dll) R (Regio) : lokasi, minta kx untuk menunjukkan semua bagian yang di rasakan tidak nyaman/ nyeri
Cont.. S (severity) : tingkat keparahan, kx di minta untuk menggambarkan nyeri yang ia rasakan sebagai nyeri ringan, sedang, maupun berat dng m’gunakan skala nyeri T (timing) : waktu tanyakan pada kx mulai dari awitan, durasi dan rangkaian nyeri dng menanyakan (kapan nyeri di mulai dirasakan, berapa lama, apakah sering ) Faktor yang memperberat nyeri : ex : peningkatan aktivitas, perubahan suhu, stress, dll
III. RESPON FISIOLOGIS RESPON FISIOLOGIS TERHADAP NYERI RESPON SIMPATIK peningkatan frekuensi pernafasan dilatasi saluran bronkiolus peningkatan frekuensi denyut jantung vasokontriksi perifer (pucat) peningkatan TD peningkatan kadar glukosa darah diaforesis / keringat dingin peningkatan tegangan otot dilatasi pupil penurunan motilitas saluran cerna RESPON PARASIMPATIK pucat ketegangan otot penurunan denyut jantung atau TD pernafasan cepat dan tidak teratur mual dan muntah kelemahan atau kelelahan
IV. RESPON PERILAKU Respon perilaku yang menunjukkan kx yg mengalami nyeri bermacam-macam. Antara lain : Merubah posisi tubuh Mengusap bagian yang sakit, Menopang bagian nyeri yang sakit, Menggeretakkan gigi, Menunjukkan ekspresi wajah meringis, Mengerutkan alis, Ekspresi verbal menangis, Mengerang, Mengaduh, Menjerit, meraung.
V. RESPON AFEKTIF Respon afektif juga perlu di perhatikan oleh seorang perawat dlm melakukan pengkajian terhadap kx dengan gangguan rasa nyeri. Ansietas (cemas) perlu di gali dng menanyakan pada pasien seperti : “apakah anda saat ini merasakan cemas ? ”, selain itu juga adanya depresi, ketidaktertarikan pada aktivitas fisik dan perilaku menarik diri juga perlu di perhatikan.
VI. PENGARUH NYERI TERHADAP KEHIDUPAN KLIEN Kx yang merasakan nyeri setiap hari akan mengalami gangguan dalam kegiatan sehari2nya Perubahan – perubahan yang perlu di kaji antara lain : perubahan pola tidur (apakah nyeri mengganggu pola tidur klien), makan, minum, BAB atau BAK, serta perubahan interaksi terhadap orang lain (apakah menggangu dalam berinteraksi terhadap orang di sekitarnya)
VII. PERSEPSI KX TENTANG NYERI Dalam hal ini perawat perlu mengkaji persepsi klien terhadap nyeri, bagaimana kx menghubungkan antara nyeri yang ia alami dengan proses penyakit atau hal lain dalam diri atau lingkungan sekitarnya.
VIII. MEKANISME ADAPTASI KX TERHADAP NYERI Setiap individu memiliki cara masing-masing dalam beradaptasi terhadap nyeri. Perawat dlm hal ini perlu mengkaji cara-cara apa saja yang biasa kx gunakan untuk menurunkan nyeri yang ia alami, mengkaji keefektifan cara tersebut dan apakah bisa di gunakan saat kx menjalani perawatan di rumah sakit. Apabila cara tersebut dapat di gunakan, perawat dapat memasukkannya dalam rencana tindakan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN AKTIVITAS PENGKAJIANHASIL YANG DI TEMUKAN minta klien menjelaskan karakteristik nyeri nyeri akut, memburuk ketika di gerakkan, seperti di tusuk dan panas, nilai 5 pada skala 10 kaji durasi dan lokasi nyeri berlangsung sejak 2 hari yang lalu, terlokalisir pada area lengan bawah kanan dan telapak tangan kiri kaji pengaruh nyeri pada aktivitas sehari- hari aktivitas tangan kanan pasien terbatas, tangan kiri tidak bisa untuk memegang benda, makan dan minum di bantu tinjau riwayat keperawatan klien mengalami luka pada lengan bawah kanan dan telapak tangan kiri akibat kecelakaan motor
Lanjutan... DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL PADA KX DNG GANGGUAN NYERI : 1.Nyeri akut b/d trauma jaringan 2.Nyeri b/d discontinuitas jaringan 3.Defisit perawatan diri : makan & minum b/d keterbatasan gerak anggota tangan 4.Ansietas b/d nyeri kronis 5.Gangguan mobilisasi fisik b/d nyeri insisi 6.Gangguan pola tidur b/d nyeri yang di rasakan
RENCANA KEPERAWATAN RENPRA di buat supaya kx berorientasi dalam hal (kriteria hasil): 1.Kx melaporkan adanya penurunan nyeri 2.Kx melaporkan adanya peningkatan rasa nyaman 3.Kx mampu mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yang di miliki 4.Kx mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab nyeri 5.Kx mampu menggunakan terapi yang di berikan untuk mengurangi rasa nyeri saat di rumah
CONTOH RENCANA TINDAKAN PADA NYERI AKUT Kaji terhadap faktor yang menyebabkan nyeri Kaji skala nyeri Kurangi atau hilangkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri Diskusikan dengan individu dan keluarga tentang tindakan untuk mengurangi rasa nyeri non invasif/ non farmakologis (relaksasi, distraksi, masase) Berikan penyuluhan kesehatan sesuai indikasi Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesik untuk mengurangi nyeri
CONTOH RENCANA TINDAKAN PADA NYERI KRONIS Kaji skala nyeri individu, gambarkan intensitasnya dengan skala nyeri Kaji faktor yang menyebabkan nyeri Kurangi atau hilangkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri Kaji efek nyeri kronis terhadap kehidupan individu dan keluarga Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi analgesik untuk mengurangi nyeri
SELAMAT BELAJAR