Fiqih Shalat Oleh: Nova Saha
Pengertian
Pengertian Shalat Bahasa –Doa Istilah –serangkaian ucapan dan gerakan yang tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sebagai sebuah ibadah ritual
Pensyariatan Ibadah Shalat Shalat disyariatkan semua agama samawi Wahyu kedua mewajibkan shalat Shalat 5 waktu : isra’ mi’raj : –Versi 1 : 27 Rajab tahun ke 7 hijriyah –Versi 2 : 17 Ramadhan tahun ke 12 hijriyah Kewajiban shalat malam dihilangkan –diganti dengan kewajiban shalat 5 waktu
Dalil-dalil Pensyariatan Shalat Dalil dari Al-Quran Dalil dari As-Sunnah Dalil dari Ijma`
Dalil dari Al-Quran إِنَّ الصَّلاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. An-Nisa : 103) فَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ Maka dirikanlah shalat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. (QS. Al-Hajj : 78)
Dalil dari As-Sunnah بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خمَسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ Islam didirikan di atas lima hal. Syahadat bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, penegakan shalat, pelaksanaan zakat, dan haji ke Baitullah, dan puasa di bulan Ramadhan. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalil dari Ijma` Seluruh umat Islam telah berijma atas : Adanya kewajiban shalat dalam Islam. Lima kali dalam sehari semalam. 17 rakaat
Meninggalkan Shalat Status –Kafir Bila mengingkari kewajiban shalat –Dosa Besar Tidak shalat tanpa mengingkari kewajiban shalat Hukuman –Hanafi : Ingkar kewajiban : bunuh Tidak ingkar : penjara – pukul –Syafi’i Maliki : Ingkar kewajiban : bunuh tapi tidak kafir –Hambali : ingkar atau tidak ingkar : bunuh
Shalat Dalam Berbagai Kondisi Wajib Dikerjakan Pada Waktunya –Meski Waktu Hampir Habis : sah –Lewat Batas Waktu : dosa besar –Tidak sah menjama’ Tidak memenuhi syarat Sudah sampai di rumah Tidak Harus di Masjid –Tanah –Aspal –Keramik –Trotoar Wudhu Dipermudah –Cukup sebotol air minum kemasan –Bila tidak ada air : tayammum
مَنْ أَدْرَكَ مِنْ الصُّبْحِ رَكْعَةً قَبْل أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الصُّبْحَ وَمَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنْ العَصْرِ قَبْلَ أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ العَصْرَ Siapa yang mendapatkan satu rakaat sebelum matahari terbit maka dia telah mendapatkan shalat tersebut (shalat shubuh)." (HR Bukhari dan Muslim)
Waktu-waktu Shalat Fardhu Fajr (Shubuh) –Start : terbit fajar shadiq –Finish : terbit matahari Zhuhur –Start : tergelincir matahari –Finish : panjang bayangan benda sama dengan panjang benda itu Ashar –Start : selesainya waktu zhuhur –Finish : terbenamnya matahari Maghrib –Start : terbenamnya matahari –Finisih : hilangnya mega (syafaq) merah Isya` –Start : selesainya waktu maghrib –Finish : terbitnya fajar shadiq (jumhur)
Waktu Shalat Yang Diharamkan 1. Setelah Shalat Shubuh Kecuali ada hajat : Qadha sunnah qabliyah shubuh Shalat jenazah 2. Saat Matahari Terbit 3. Waktu Istiwa‘ Matahari tepat di atas kepala 4. Setelah Melakukan Shalat Ashar Kecuali ada hajat : Shalat jenazah 5. Saat Terbenam Matahari
Shalat Yang Terlewat مَنْ نَسِيَ صَلاةً فَلْيُصَلِّهَا إذَا ذَكَرَهَا لا كَفَّارَةَ لَهَا إلا ذَلِكَ Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,“Siapa yang lupa melaksanakan shalat, maka hendaklah menunaikannya pada saat ia menyadarinya”. (HR Bukhari Muslim)
Syarat-syarat Shalat > Non Hewani
Syarat-syarat Shalat Syarat Wajib 1.Beragama Islam 2.Baligh 3.Berakal Syarat Sah 1.Tahu Waktu Shalat Sudah Masuk 2.Suci dari Hadats Besar dan Kecil 3.Suci Dari Najis (Badan, Pakaian dan Tempat) 4.Menutup Aurat 5.Menghadap ke Kiblat
Rukun-rukun Shalat > Non Hewani
Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ Dan Tuhanmu agungkanlah (bertakbirlah untuknya). (QS. Al-Muddatstsir : 3) مِفْتَاحُ الصَّلاةِ الطَّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ Kunci shalat itu adalah thaharah dan yang mengharamkannya (dari segala hal di luar shalat) adalah takbir (HR Khamsah) Bila kamu shalat maka bertakbirlah (HR. Bukhari Muslim)
Berdiri Rukun Dalam Shalat Wajib Sunnah Dalam Shalat Sunnah صَلِّ قَائِمًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ Shalatlah dengan berdiri, bila tidak sanggup maka sambil duduk dan bila tidak sanggup sambil berbaring".(HR. Bukhari)
Membaca Al-Fatihah لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِأُمِّ القُرْآنِ Shalat tidak sah tanpa membaca ummul Quran (HR. Bukhari Muslim) مَنْ كَانَ لَهُ إِمَامٌ فَقِرَاءَةُ الإِْمَامِ لَهُ قِرَاءَةٌ Orang yang punya imam maka bacaan iman adalah bacaan baginya (HR.Ibnu Majah) وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا Bila dibacakan Al-Quran maka dengarkan dan perhatikan (QS. Al-A’raf : 204)
Membaca Al-Fatihah Imam & Shalat sendiri : Rukun Makmum : –Syafi`i Jahriyah : membaca Sirriyah : membaca –Malikiyah Hambali Jahiryah : tidak membaca hanya mendengarkan Siriiyah : membaca
Apakah basmalah dibaca? –Termasuk dari AL-FATIHAH WAJIB - lirih : Hambali WAJIB - Jahr : Syafi’i –Bukan Termasuk dari AL-FATIHAH SUNNAH - lirih : Hanafi HARAM : Maliki
Ruku` عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ رَأَيْتُهُ إِذَا رَكَعَ أَمْكَنَ يَدَيْهِ مِنْ رُكْبَتَيْهِ Dari Aisyah RA,"Aku melihat beliau SAW ketika ruku’ meletakkan tangannya pada lututnya." (HR. Bukhari Muslim) ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا Lalu ruku’lah hingga posisi ithmi’nan dalam rukuk itu (HR. Bukhari Muslim)
Ruku’ أَسْوَءُ النَّاسِ سَرِقَةً الذِّي يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ قِيْلَ وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ؟ قَالَ لاَ يُتِمُّ رُكُوْعَهَا وَلاَ سُجُوْدَهَا وَلاَ خُشُوْعَهَا Pencuri yang paling buruk adalah yang mencuri dalam shalatnya". Para shahabat bertanaya,"Ya Rasulallah, bagaimana mencuri dalam shalat?". "Dengan cara tidak menyempurnakan ruku` dan sujudnya". atau beliau bersabda,"Tulang belakangnya tidak sampai lurus ketika ruku` dan sujud". (HR. Ahmad, Al-Hakim, At-Thabarany, Ibnu Khuzaemah, Ibnu Hibban) عَنْ عَلِيٍّ ض قَال نَهَانِي رَسُول اللَّهِ ص عَنْ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ وَأَنَا رَاكِعٌ أَوْ سَاجِدٌ Rasulullah SAW melarangku membaca Quran saat ruku’ dan sujud (HR. Muslim)
I`tidal gerakan bangun dari ruku` dengan berdiri tegap Kedudukan –Jumhur : rukun –Hanafi : wajib يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. (QS. Al-Hajj : 77)
Sujud 7 anggota tubuh –Wajah, 2 telapak tangan, 2 lutut dan 2 kaki أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ : عَلَى الجَبْهَةِ وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى أَنْفِهِ وَالْيَدَيْنِ وَالرُّكْبَتَيْنِ وَأَطْرَافِ القَدَمَيْنِ Aku diperintahkan untuk sujud di atas 7 anggota : wajah (dan beliau menunjuk hidungnya), kedua tangan, kedua lutut dan kedua tapak kaki. (HR. Bukhari dan Muslim)
Sujud Mana Lebih Dahulu : Lutut atau Tangan?
Sujud إِذَا سَجَدَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ البَعِيْرُ وَلْيَضَعْ يَدَيْهِ ثُمَّ رُكْبَتَيْهِ Bila kamu sujud janganlah seperti duduknya unta. Hendaklah kamu meletakkan kedua tangan terlebih dahulu kemudian kedua lutut. (HR. Ahmad, Abu Daud, Nasai dan Tirmizy)
Duduk Antara Dua Sujud Hukum –Jumhur : Rukun –Hanafi : Wajib Posisi Iftirasy –duduk melipat kaki ke belakang dan bertumpu pada kaki kiri. –kaki kiri dilipat dan diduduki –kaki kanan dilipat tapi tidak diduduki –jari-jari ditekuk hingga menghadap ke kiblat –Kedua tangan diletakkan pada kedua paha dekat dengan lutut –Menjulurkan jari-jari
Duduk Tasyahhud Akhir Hukum –Jumhur : Rukun –Hanafi : Wajib Posisi Tawaruk : Jumhur (sunnah) –duduk melipat kaki ke belakang dan bertumpu pada kaki kiri. –kaki kiri dilipat dikeluarkan ke arah bawah kaki kanan –kaki kanan dilipat tapi tidak diduduki –jari-jari ditekuk hingga menghadap ke kiblat –Kedua tangan diletakkan pada kedua paha dekat dengan lutut Posisi Ifitrasy : Hanafi (sunnah)
Duduk Tasyahhud Akhir Dari Ibnu Mas`ud berkata bahwa Rasulullah SAW duduk di tengah shalat dan akhirnya dengan duduk tawaruk. فَلَمَّا جَلَسَ افْتَرَسَ رِجْلَهُ اليُسرَى وَوَضَعَ يَدَهُ اليُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ اليُسْرَى وَنَصَبَ رِجْلَهُ اليُمْنَى
Salam Pertama أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِيْنِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ حَتَّى يَرَى بَيَاضَ خَدِّهِ Dari Ibni Mas’ud RA bahwa Rasulullah SAW memberi salam ke kanan dan ke kiri : Assalamu ‘alaikum warahmatullah Assalamu ‘alaikum warahmatullah, hingga nampak pipinya yang putih. (HR. Khamsah)
Thuma`ninah Dari Hudzaifah ra bahwa beliau melihat seseorang yang tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya. Ketika telah selesai dari shalatnya, beliau memanggil orang itu dan berkata kepadanya,”Kamu belum shalat, bila kamu mati maka kamu mati bukan di atas fitrah yang telah Allah tetapkan di atasnya risalah nabi Muhammad SAW. (HR. Bukhari)
Tertib
Sunnah-sunnah Shalat Mengangkat Tangan Takbiratul Ihram Posisi Tangan –Di bawah Pusar –Antara Pusar dan Dada Melihat ke Tempat sujud Doa Istiftah Mengucapkan Amin Merenggangkan Kedua Tumit
Sunnah-sunnah Shalat Membaca Ayat Quran Takbir Antara Rukun Doa Duduk Antara Dua Sujud Bertasyahhud awal Meletakkan Tangan di Paha Shalawat Nabi Pada
Sunnah-sunnah Shalat Tasyahhud Akhir Doa Sesudah Shalawat Menoleh ke Kanan Kiri Melirihkan Salam Kedua Menunggu Imam Selesai Salam Khusyu` dan Tadabbur
Yang Membatalkan Shalat 1.Berbicara 2.Makan dan Minum 3.Banyak Gerakan dan Terus Menerus 4.Tidak Menghadap Kiblat 5.Terbuka Aurat Secara Sengaja 6.Mengalami Hadts Kecil atau Besar 7.Tersentuh Najis 8.Tertawa 9.Murtad, Mati, Gila atau Hilang Akal 10.Berubah Niat 11.Meninggalkan Salah Satu Rukun Shalat 12.Mendahului Imam dalam Shalat Jama'ah 13.Terdapatnya Air bagi Yang Tayammum 14.Mengucapkan Salam Secara Sengaja
Shalat Berjamaah
Sejarah Shalat Jamaah
Anjuran untuk Shalat Berjamaah
Yang Disyariatkan Untuk Shalat Jamaah
Masbuk
Ikut Satu Rakaat Terakhir
Minimal Ikut Satu Takbir Terakhir
Hukum Shalat Berjamaah
Fardhu Kifayah
Fardhu `Ain
Sunnah Muakkadah
Syarat Sahnya Shalat
Shalat Jumat
Pensyariatan
Al-Quran
Sunnah
Yang Diwajibkan
Tempat Shalat Jumat
Jumlah Minimal Jama`ah
Al-Hanafiyah
Al-Malikiyah
Asy-Syafi`iyah dan Al-Hanabilah
Tertinggal Shalat Jumat
Qashar Shalat
Masyru'iyah
Al-Quran
Hadits
Hukum
Wajib
Sunnah
Pilihan
Kriteria Safar Yang Membolehkan Qashar
Jarak Safar
Safar Yang Mubah
Melewati Batas Tempat Tinggal
Dalam Keadaan Safar Sepanjang Shalat
Punya Tujuan Pasti
Berakhirnya Kebolehan Qashar
Jama' Shalat
Syarat Jama’ Taqdim
Niat Sejak Shalat Yang Pertama
Syarat Jama’ Ta'khir
Niat
Safar Harus Masih Berlangsung
Momen Dibolehkannya Jama‘
Safar
Shalat Sunnah Rawatib
Muakkadah
Ghairu Muakkadah
Keutamaan Shalat Sunnah
Rawatib
Hukum Berpindah Tempat
Shalat Tarawih
Pengertian
Tarawih Bukan Tahajjud
Jumlah Rakaat
Yang Dibaca Saat Tarawih
Shalat Tarawih Sendirian di Rumah
Shalat Tahajjud
Pengertian
Masyru'iyah
Waktu Pelaksanaan
Tahajjud Berjamaah
Jumlah Rakaat
Shalat `Ied
Hukum Shalat 'Ied
Waktu Pelaksanaan Shalat
Shifat Shalat
Jumlah Rakaat
Takbir 7 kali dan 5 kali
Tidak Ada Shalat Sunnah
Tanpa Adzan & Iqamah
Dilanjutkan dengan khutbah
Tempat Shalat `Ied
Tertinggal Shalat Ied
Shalat Dhuha`
Pengertian
Pensyariatan
Hukum Shalat Dhuha
Jumlah Rakaat
Waktu Pelaksanaan
Shalat Istikharah
Pengertian
Pensyariatan
Kapan Dianjurkan?
Cara Shalat Istikharah
Bentuk Jawaban
Batasan Jumlah
Shalat Gerhana
Pengertian
Pensyariatan Shalat Gerhana
Pelaksanaan Shalat Gerhana
Berjamaah
Tanpa Adzan dan Iqamat
Sirr dan Jahr
Mandi
Khutbah
Shalat Jenazah
Hukum
Pensyariatan
Keutamaan
Rukun
Berdiri Bila Mampu
Takbir 4 kali
Membaca Surat Al-Fatihah
Membaca Shalawat
Doa Untuk Jenazah
Doa Setelah Takbir Keempat
Salam
Shalat Istisqa`
Pengertian
Dalil Pensyariatan
Quran
Hadits
Hukum
Asysyafi'iyah dan Al-Hanabilah
Al-Hanafiyah
Al-Malikiyah
Tata Cara Shalat Istisqa`
Shalat Tasbih
Hukum Shalat Tasbih
Mustahab (Sunnah)
Jaiz
Tidak Disyariatkan
Manfaat Shalat Tasbih
Waktu Pelaksanaan
Bolehkah Dilakukan Secara Berjamaah?
Khusyu Dalam Shalat
Pengertian
Hukum Khusyu dalam Shalat
Bentuk Nyata Khusyu'
Khusyu dalam Tafsir Al-Quran
Khusyu' Bukan Keluar dari Dunia Nyata
Rujukan Tentang Khusyu' Dalam Shalatnya
Sujud Tilawah
Pengertian
Masyru'iyah
Hukum Mengerjakan Sujud Tilawah
Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah
Al-Hanafiyah
Al-Malikiyah
Ayat-ayat Sajdah