ADE SAPUTRA NASUTION, SKM., M.Kes.
Kesenjangan antara kenyataan dan yang seharusnya Masalah Gizi : ada kesenjangan antara kondisi gizi di masyarakat dengan standar yang seharusnya
Masalah gizi pada penduduk yang tinggal di daerah kota akan berbeda dengan penduduk yang tinggal di pedesaan. Penduduk miskin, biasanya mengkonsumsi makanan yang lebih murah dengan menu kurang bervariasi Sebaliknya pada penduduk yang berpenghasilan tinggi, umumnya mengkonsumsi makanan yang harganya lebih tinggi, akan tetapi penghasilan yang tinggi tidak menjamin tercapainya gizi yang baik. Penduduk miskin, biasanya mengkonsumsi makanan yang lebih murah dengan menu kurang bervariasi Sebaliknya pada penduduk yang berpenghasilan tinggi, umumnya mengkonsumsi makanan yang harganya lebih tinggi, akan tetapi penghasilan yang tinggi tidak menjamin tercapainya gizi yang baik.
Proses penyususnan kegiatan secara sistematis Mengatasi masalah Mencapai tujuan Sumberdaya yang ada efisien Memperhatikan lingkungan : sosial budaya ekonomi politik, fisik dan biologis Pengawasan mudah Tren/perkembangan PERENCANAAN
1.Memberikan arah 2.Menjadi standar kerja 3.Memberikan kerangka pemersatu 4.Memperkirakan peluang GUNA PERENCANAAN
TAHAPAN PERENCANAAN GIZI 1.Analisis situasi 2.Penetapan masalah 3.Analisis penyebab masalah 4.Pembuatan tujuan 5.Implementasi program 6.Monitoring dan Evaluasi
”kegiatan pengamatan terhadap kondisi gizi masyarakat yang bertujuan agar pengambilan keputusan dalam penentuan kebijakan dan program-program dapat terarah kepada perbaikan gizi masyarakat terutama dari golongan miskin”.
Tujuan Analisis Situasi Gizi Memahami masalah kesehatan secara jelas dan spesifik Mempermudah penentuan prioritas Mempermudah penentuan alternative pemecahan masalah
5 Tujuan Khusus Analisis Situasi Gizi 1.Memberikan gambaran tentang keadaan gizi penduduk terutama golongan penduduk berisiko tinggi terhadap gizi. Sehingga diketahui sifat dan besaran masalah gizi, serta perubahannya. Dengan mengetahui masalah gizi kelompok rawan ini maka manajemen program perbaikan gizi yang bersifat promotif, preventif dan rehabilitatif dapat lebih ditingkatkan, termasuk dalam hal penentuan sasaran wilayah maupun individunya.
2. Menyediakan informasi bagi analisis penyebab dan faktor- faktor yang berkaitan sehingga dapat menetapkan pilihan upaya pencegahan yang mungkin langsung atau tidak langsung terkait dengan program gizi. 3. Untuk menunjang pengambilan keputusan oleh pemerintah di berbagai tingkat admnistrasi yang berkaitan dengan penyusunan prioritas dan pengaturan sumberdaya dan dana untuk memenuhi kebutuhan program gizi baik dalam keadaan normal maupun darurat.
4. Meningkatkan kemampuan prediksi daerah didasarkan atas kecenderungan yang terjadi saat ini, dalam memperkirakan kemungkinan perubahan keadaan gizi yang akan terjadi. Bila hal ini dikaitkan dengan potensi, sumberdaya dan dana yang tersedia, maka akan membantu dalam merumuskan kebijakan. 5. Memantau program gizi serta menilai efektivitas dalam pelaksanaannya.
Kerangka Konsep Strategi pemecahan masalah kesehatan ada dua yaitu : Secara langsung dengan melakukan tindakan untuk mengurangi masalah tersebut Secara tidak langsung : dengan intervensi terhadap faktor – faktor yang diperkirakan mempengaruhi masalah tersebut
METODE ANALISIS SITUASI 1. Pengamatan langsung di lapangan (PRIMER) 2.Mengumpulkan data/informasi dari laporan-laporan atau publikasi yang ada (SEKUNDER).
LANGKAH-LANGKAH 1.Lakukan pengamatan atau pengumpulan data baik secara langsung (primer) maupun tidak langsung (sekunder). 2.Inventaris semua data dalam matrik tabel. 3.Bandingkan antara data dengan target atau standar 4.Tentukan masalah yang muncul dgn rumusan 4 W 1 H: WHAT APA MASALAHNYA WHO SIAPA YANG TERKENA MASALAH WHERE DIMANA MASALAH ITU TERJADI WHEN KAPAN MASALAH TERJADI HOW MUCH SEBERAPA BESAR MASALAH
Apa masalah gizi yang ada ?? WHAT akut/ kronik ? Trend di masa lalu ? Indikasi terjadi banyak masalah pada bulan tertentu Siapa yang paling banyak terkena masalah gizi ?? WHO Anak usia 1 – 3 tahun, balita Ibu hamil, menyusui, WUS Petani perempuan Nelayan perempuan 4 W 1 H
Dimana mereka berada ?? WHERE Daerah geografis khusus Daerah ekologis tertentu Daerah dengan sosial ekonomi rendah : Pegunungan, pantai kumuh Kapan masalah terjadi ?? WHEN Seberapa besar masalah gizi ?? HOW MUCH Prevalensi, insiden
5.Lakukan identifikasi faktor – faktor penyebab dari masalah yang ada secara rinci dan sistematik. 6.Buatlah daesain atau diagram atau kerangka atau alur hipotesa terjadinya masalah tersebut.
Masalah GiziBerdasarkan PrevalensiSumber Data Gizi Kurang < 5 %5 – 9,9 %10 – 19,9 %≥ 20 % PSG Gizi Buruk < 1 %≥ 20 % KEK WUS < 20 %20 – 30 % >30 % Survei cepat Anemia Ibu Hamil Balita WUS Survei cepat, kohort ibu, kohort balita < 15 %15 – 40 %>40 % < 15 %15 – 40 %>40 % < 15 %15 – 40 %>40 % Xeropthalmia < 0,5 %≥ 0,5 % Survei BBLR < 5 %5 – 9,9 %10 – 14,9 %≥ 15 % Kohort bayi GAKY (TGR) < 5 %5 – 19,9 %20 – 29,9 %≥ 30 % Mapping Gaky Gizi Lebih < 5 %5 – 9,9 %10 – 19,9 %≥ 20 % Survey cepat Ambang Batas Penentuan Masalah Gizi Berdasarkan Prevalensi
Perumusan kebijakan, Perencanaan dan Evaluasi Program baik Jangka panjang maupun Jangka pendek, Pengambilan Keputusan ataupun Tindakan Penanganan Masalah Krisis Gizi Sebagai data atau bahan untuk dapat menentukan prioritas masalah / program Sebagai bahan untuk dasar penyusunan program Sebagai data atau bahan untuk dapat menentukan prioritas masalah / program Sebagai bahan untuk dasar penyusunan program
Ruang Lingkup Analisis Situasi Gizi 1. Pengumpulan data (primer atau sekunder) 2. Pengolahan dan analisis data 3. Penyajian dan penyebaran informasi
HASIL PANTAUAN Status Gizi Balita, Gizi Buruk, Bumil KEK, BBLR Oleh kader POSYANDU + Bidan Desa (Di Desa) HASIL PANTAUAN Status Gizi Balita, Gizi Buruk, Bumil KEK, BBLR Oleh kader POSYANDU + Bidan Desa (Di Desa) TINDAKAN PENANGGULANGAN PMT Pengobatan/ Rehabilitasi dll TINDAKAN PENANGGULANGAN PMT Pengobatan/ Rehabilitasi dll PUSKESMAS KESEHATAN KAB/KOTA KOORDINASI TINGKAT KABUPATEN KOORDINASI TINGKAT KECAMATAN PEMANFAATAN INFORMASI UNTUK PENANGGULANGAN MASALAH GIZI (PEMANTAUAN INTENSIF INDIVIDU)
JENIS DATA dan SUMBERNYA NOMORINFORMASIJENIS DATASUMBER DATA 1Status GiziJumlah balita gizi kurang PSG/Bulanan penimbangan - Dinkes 2Status pertumbuhan balita SKDN dan BGM – Posyandu Laporan SKDN - Dinkes 3Bayi BBLRJml Bayi lahir dengan berat < 2500 gram Kohor bayi – Dinkes/Puskesmas 4Ketersediaan pangan keluarga Konsumsi energi dan protein keluarga PKG - Dinkes 5Penyakit infeksiJumlah kejadian diare, campak, ISPA Dinkes/Puskesmas 6Keadaan SosekJumlah KK miskinBKKBN/BPS
NOMORINFORMASIJENIS DATASUMBER DATA 11Sarana pelayanan kesehatan a.Jumlah Puskesmas b.Jumlah Polindes c.Jumlah tenaga medis d.dll Statistik kesehatan - Dinkes 12KeslingJumlah keluarga dengan sarana JAGA yang memadai Dinkes 13Sarana air bersih (SAB) Jumlah keluarga yang menggunakan sarana air bersih Dinkes - PU
NOMORINFORMASIJENIS DATASUMBER DATA 14DemografiJml penduduk menurut umur & jenis kelamin BPS 15Impor bahan makanan pokok Jml bahan makanan pokok yang masuk Bulog 16Tingkat ketersediaan bahan makanan Neraca Bahan Makanan (NBM) kabupaten Diperta dan BPS 17Kondisi rumahStatus rumah sehatPKK 18Instansi masyarakatJml dan jenis lembaga masyarakat KPM
Bentuk Analisa Data Analisis yang bersifat Cross Sectional Jenis penelitian ini berusaha mempelajari dinamika hubungan hubungan atau korelasi antara faktor-faktor risiko dengan dampak atau efeknya. Analisis yang bersifat melihat kecenderungan data menurut dalam satu periode (tahunan, bulanan) Analisis data untuk mempelajari hubungan antar beberapa faktor
Penyajian Hasil Olah Data NomorPrev Gizi Kurang % D/S% N/DJml Diare% KK Miskin dst Penyajian dalam bentuk tabel Contoh : Hasil pengolahan Cross Sectional