ANALISIS POSTUR TUBUH PEKERJA MANUAL HANDLING PADA BAGIAN PENGANTONGAN PUPUK DI PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG NAMA: ESTRI RAHAYU SANTI NIM: PEMBIMBING: CH. DESI KUSMINDARI, ST, MT
Company Profile Proses Produksi Struktur Organisasi Visi, Misi dan Makna Perusahaa n Sejarah Singkat Unit Feed Treating Unit Reforming Unit Purifikasi dan Methanasi Unit Compression Synloop & Refrigeration PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) berdiri pada tanggal 24 Des 1959 di Palembang, Sumsel. Pada tahun 1964, status perusahaan diubah dari PT menjadi PN (Perusahaan Negara) dan kembali menjadi PT pada tahun Pada tanggal 5 April 2012, PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) berganti nama menjadi PT Pupuk Indonesia (Persero). Visi: “Menjadi Perusahaan Pupuk Terkemuka Tingkat Regional”. Misi: “Memproduksi serta memasarkan pupuk dan produk agribisnis lainnya secara efisien, berkualitas prima dan memuaskan pelanggan”. Makna Perusahaan : “Pusri Untuk Kemandirian Pangan dan Kehidupan Yang Lebih Baik”.
PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Peraturan-Peraturan Mengenai Pencegahan Kebakaran Peraturan-Peraturan Umum Mengenai Keselamatan Kerja Pakaian-Pakaian dan Alat-Alat Pelidung Diri Peraturan Umum Higine Perusahaan dan Kesehatan Kerja K3 adalah promosi dan pemeliharaan derajat tertinggi fisik, mental dan kesejahteraan sosial setiap pekerja disemua pekerjaan, pencegahan gangguan kesehatan terhadap pekerja yang disebabkan oleh kondisi kerja, melindungi pekerja dari risiko dan faktor risiko
Latar Belakang InputOutputProses Pengantongan Faktor pekerja masih sangat mempengaruhi tingkat produktivitas suatu sistem produksi, produktivitas tenaga kerja dapat dipengaruhi oleh kondisi dari stasiun kerja tempat operator tersebut melakukan aktivitas kerjanya. Didalam aktivitas produksi terdapat interaksi yang berupa kesesuaian antara tenaga kerja dengan fasilitas produksi /mesin yang digunakan. Dilihat dari sudut pandang ergonomi suatu fasilitas produksi dikatakan ergonomi apabila secara antropometri, biomekanika, dan fisiologis kompatibel dengan manusia atau pemakainya.
RUMUSAN MASALAH TUJUAN BATASAN MASALAH LATAR BELAKANG Bagaimana Analisis Terhadap Postur Tubuh Pekerja Manual Handling Pada Bagian Pengantongan Di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 1.Penelitian ini dilakukan pada pekerja bagian pengantongan 2B di PT Pupuk Swiwidjaja Palembang. 2.Penelitian ini dilakukan pada saat pekerja melakukan pekerjaannya secara manual. 3.Metode risiko ergonomi yang dipakai yaitu The Quick Exposure Check (QEC) 1.Untuk mengetahui wujud penerapan ergonomi khususnya pada bagian pengantongan di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. 2.Untuk menganalisis postur tubuh pekerja manual handling berdasarkan penilaian dengan metode The Quick Exposure Check (QEC)
LANDASAN TEORI “Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan segala kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia baik secara fisik maupun mental sehingga dicapai suatu kualitas hidup secara keseluruhan yang lebih baik BEBAN KERJA The Quick Exposure Check (QEC) MUSKULOS KELETAL MANUAL HANDLING suatu pekerjaan yang berkaitan dengan mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik, menahan, membawa atau memindahkan beban dengan satu tangan atau kedua tangan dan atau dengan pengerahan seluruh tubuh. suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Keluhan Pada Bagian-bagian Otot Rangka Yang Dirasakan Oleh Seseorang Mulai Dari Keluhan Yang Sangat Ringan Sampai Sangat Sakit. Metode Untuk Penilaian Terhadapa Risiko Kerja Yang Berhubungan Dengan Gangguan Otot Ditempat Kerja. Metode Ini Menilai Gangguan Risiko Yang Terjadi Pada Bagian Belakang Punggung, Bahu/Lengan, Pergelangan Tangan, Dan Leher.
The Quick Exposure Check (QEC) Exposure Score LowModerateHighVery High Punggung (statis) Punggung (bergerak) Bahu/lengan Pergelangan tangan leher Kuesioner Tabel Action Level QEC Tabel Exposure Score QEC Total Exposure LevelAction <40%Aman 40-49%Perlu penelitian lebih lanjut 50-69%Perlu penelitian lebih lanjut dan dilakukan perubahan >70%Dilakukan penelitian dan perubahan secepatnya
METODE KERJA PRAKTEK Tempat Waktu Bagan Alir PT Pupuk Sriwidjaja Palembang Departement Operasi dan Pengantongan 1 bulan yaitu mulai tanggal 01 Juni 2017 s/d 01 Juli 2017
Pengumpulan Data Data Operator Bagian Pengantongan 2B Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Pengamat NoNamaJabatanBadge 1 Ali Mahmud PPU Ali Muji PPU Arif Mulyadi PPU Awal Desharnuridn PPU Toni Hakim PPU Guswandi PPU Husni Efendi PPU Robinson PPU Andri. K PPU Andi Wijaya PPU Ibnu Said PPU Masriadi PPU Rianto PPU Robilinton PPU Erik Mauludi PPU Doni Sapta PPU A.RahmadiPPU Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Operator Stasiun Kerja Pengisian Pupuk Nama OperatorPunggungBahu/Lengan Pergelangan Tangan Leher Toni HakimA3B2C3D3E1F3G3 Andri KurniawanA3B2C2D3E1F3G3 Doni SaptaA2B2C2D3E1F3G3 Stasiun Kerja Pelipatan Iner Kantong GuswandiA1B2C1D2E1F2G2 A.RahmadiA1B2C1D3E2F2G1 Andi WijayaA1B2C1D3E2F2G1 Stasiun Kerja Penjahitan Kantong Pupuk Ali MahmudA1B2C2D2E2F2G2 Arif MulyadiA1B2C1D2E2F2G2 MasriadiA1B2C1D2E2F2G2 Stasiun Kerja Penyingkronan Pupuk In Bag Ibnu SaidA2B2C1D2E1F2G2 RiantoA2B2C1D3E1F2G3 Ali MujiA3B2C1D3E1F2G3 Stasiun Kerja Pengisian Pupuk Nama Operator Pertanyaan H I J K L M N O Toni HakimH4I3J3K2L1M3N2O3 Andri KurniawanH4I3J3K2L2M3N2O2 Doni SaptaH4I3J3K2L1M3N1O2 Stasiun Kerja Pelipatan Iner Kantong GuswandiH3I3J2K1L1M1N2O2 A.RahmadiH4I3J3K2L1M3N2O2 Andi WijayaH4I3J3K2L1M3N2O2 Stasiun Kerja Penjahitan Kantong Pupuk Ali MahmudH1I3J3K2L1M3N2O2 Arif MulyadiH1I3J3K1L1M1N2O1 MasriadiH4I3J3K1L1M2N1O1 Stasiun Kerja Penyingkronan Pupuk In Bag Ibnu SaidH4I3J3K2L2M2N2O3 RiantoH3I3J3K1L1M1N2O2 Ali MujiH4I3J3K1L1M2N2O1
Pengolahan Data Score perbandingan pada punggung (A) dan beban (H) adalah A3 dan H4 bernilai 12 Score perbandingan pada posisi statis (B) dan durasi (I) adalah B2 dan I3 bernilai 8 Score perbandingan durasi (I) dan beban (H) adalah I3 dan H4 bernilai 12 Score perbandingan pada punggung (A) dan durasi (I) adalah A3 dan I3 bernilai 10 Contoh Perhitungan Bagian Punggung Operator 1 (Toni Hakim)
REKAPITULASI Anggota Tubuh Yang Diamati Nilai Exposure Score Di Stasiun Kerja Pengisian PupukPelipatan Inner Penjahitan Kantong Penyingkronan OP 1 OP 2 OP 3 OP 4 OP 5 OP 6 OP 7 OP 8 OP 9 OP 10 OP 11 OP 12 Punggung (Statis) Bahu/Lengan Pergelangan Tangan LeherLeher Total Exposure Score Rekapitulasi Nilai Exposure Score Di Stasiun Kerja untuk 12 operator Rekapitulasi Exposure Level Rekapitulasi Exposure Level Di Stasiun Kerja NamaExposure Level (%)Tindakan Pengisian Pupuk Toni Hakim89,7Dilakukan penelitian dan perubahan secepatnya Andri Kurniawan89,7 Dilakukan penelitian dan perubahan secepatnya Doni Sapta86,3 Dilakukan penelitian dan perubahan secepatnya Pelipatan Inner Guswandi70,4 Dilakukan penelitian dan perubahan secepatnya A.Rahmadi78,4 Dilakukan penelitian dan perubahan secepatnya Andi Wijaya78,4 Dilakukan penelitian dan perubahan secepatnya Penjahitan Kantong Ali Mahmud62,5 Perlu penelitian lebih lanjut dan dilakukan perubahan Arif Mulyadi59,1 Perlu penelitian lebih lanjut dan dilakukan perubahan Masriadi76,1Dilakukan penelitian dan perubahan secepatnya Penyingkronan Ibnu Said77,2 Dilakukan penelitian dan perubahan secepatnya Rianto73,8 Dilakukan penelitian dan perubahan secepatnya Ali Muji81,8 Dilakukan penelitian dan perubahan secepatnya Stasiun Kerja Rata-Rata Nilai Exposure Level (%) Tindakan Pengisian Pupuk88,6 Dilakukan Penelitian Dan Perubahan Secepatnya Pelipatan Inner75,7 Dilakukan Penelitian Dan Perubahan Secepatnya Penjahitan Kantong65,9 Perlu Penelitian Lebih Lanjut Dan Dilakukan Perubahan Penyingkronan77,6 Dilakukan Penelitian Dan Perubahan Secepatnya
Analisis Hasil PENGISIAN PUPUK Stasiun kerja bagian pengisian pupuk memiliki nilai rata-rata exposure level 88,6%, berarti tindakan selanjutnya adalah dilakukan penelitian dan perubahan secepatnya PELIPATAN INNER Stasiun kerja bagian pelipatan inner memiliki nilai rata-rata exposure level 75,7%, berarti tindakan selanjutnya adalah dilakukan penelitian dan perubahan secepatnya PENJAHITAN KANTONG Stasiun kerja bagian penjahitan kantong memiliki nilai rata-rata exposure level 65,9%, berarti tindakan selanjutnya adalah perlu penelitian lebih lanjut dan dilakukan perubahan PENYINGKRONAN Stasiun kerja bagian penyingkronan memiliki nilai rata-rata exposure level 77,6% berarti tindakan selanjutnya adalah dilakukan penelitian dan perubahan secepatnya. Tinggi nya nilai exposure level setiap stasiun kerja dipengaruhi dari nilai exposure score setiap operator yang bekerja di stasiun kerja masing-masing. Tinggi nya nilai exposure score tersebut berasal dari nilai-nilai kuesioner tentang bagaimana postur tubuh para pekerja manual handling saat bekerja dan keluhan para pekerja pada bagian pengantongan pupuk PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN SARAN 1. Penerapan ergonomi khususnya pada bagian pengantongan sangat kurang, hal tersebut berdasarkan perhitungan menggunakan metode The Quick Exposure Check (QEC), rata- rata nilai exposure score untuk 12 operator masuk dalam kategori Very High dengan nilai rata-rata exposure level mencapai 76,95%. Dari nilai rata-rata exposure level tersebut berarti tindakan selanjutnya yang diperlukan untuk operator pengantongan yaitu dilakukan penelitian dan perubahan secepatnya pada postur tubuh para pekerja manual handling. 2. Stasiun kerja pengisian pupuk memiliki exposure level 88,6%, stasiun kerja pelipatan inner memiliki nilai rata-rata exposure level 75,7%, stasiun kerja bagian penjahitan kantong memiliki nilai rata-rata exposure level 65,9% stasiun kerja bagian penyingkronan memiliki nilai rata-rata exposure level 77,6%. Sehingga stasiun kerja yang memiliki risiko musculoskeletal disorders (MSDs) yang paling tinggi adalah stasiun kerja pengisian pupuk, dan dilanjut stasiun kerja penyingkronan, stasiun kerja pelipatan inner dan yang terakhir adalah stasiun kerja penjahitan kantong. 1. Penerapan ergonomi khususnya pada bagian pengantongan harus diterapkan lebih layak lagi, terlepas mereka yang bekerja adalah karyawan kontraktor bukan karyawan tetap. 2. Segera mengadakan penelitian lebih lanjut dan dilakukan perubahan agar tidak menghambat produktivitas para pekerja pada bagian pengantongan