Selamat datang di training advance GD 825A-2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BASIC ENGINE Drs.RUSMAN HADI.
Advertisements

Perawatan dan Pemeliharaan
BRAKE SYSTEM.
SISTEM KERJA HIDROLIK Eko Syaputra JURUSAN TEKNIK MESIN.
TEKNOLOGI OTOMOTIF DASAR (2 sks TEORI) * Sistem Bahan Bakar M. Bensin
TECHNICAL TRAINING DEVELOPMENT.
SISTEM PNEUMATIK 1.1.         Umum. Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan.
BASIC ENGINE.
BASIC ENGINE Combussion Engine.
MEKANISME KATUP prepare by RAMN.
EFI Electronic Fuel Injection
Valve Timing Valve timing diagram (2NZ-FE engine without VVT-i, leaded gasoline type)‏ Compression stroke Intake stroke TDC Valve overlap Intake valve.
Perawatan Mesin dan Peralatan
LUBRICANT MINYAK PELUMAS
Menjelaskan Proses-proses Mesin Konversi Energi
AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
DAIHATSU TEKNOLOGI DOHC + VVT- i PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR
UAP Daya dalam bidang Pertanian
PENGANTAR TEKNOLOGI KELAUTAN Kode Mata Kuliah: MT
DASAR DASAR MESIN.
BY ENDRA TJAHJONO, S.Pd (
PERBEDAAN MESIN 2 TAK DAN MESIN 4 TAK PADA SEPEDA MOTOR Didiek Ferdy Setiawan.
Prinsip Dasar Komponen Siklus Pendinginan Pemeriksaan Visual Sistem Air Conditioner Pada Kendaraan Eka Wijayanto :24 AM TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN.
KOMPRESOR TORAK.
BAB III CLUTCH AND BRAKE STEERING
VARIABLE VALVE TIMING – inteligent
MESIN DIESEL Termodinamika.
BAB I PENDAHULUAN MESIN DIESEL
Teknologi Dan Rekayasa
Rancang Bangun Mesin Bajak Sawah ( Perawatan dan Perbaikan )
Mengoperasikan generator unit pembangkit
1. Apakah EFI itu ? EFI adalah singkatan dari Electronic Fuel Injection. Dimana pengontrolan campuran udara dan bahan bakar dilakukan secara elektronik.
Prof.Dr.oec.troph.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S.
PRAKTIKUM DAYA DALAM BIDANG PERTANIAN
KOMPONEN UTAMA MESIN.
Komponen Sistem Hidrolik (lanj)
Pengertian Perawatan Perawatan adalah suatu kegiatan untuk mencegah sejak dini kerusakan – kerusakan yang akan terjadi dengan memeriksa equipment secara.
MESIN BENSIN DAIHATSU TRAINING CENTER.
GETARAN DAN KWALITAS MENGENDARAI
Pengenalan Alat dan Mesin
Pengenalan dan Pengoperasian
COLLING SYSTEM Pembakaran campuran udara dan bahan bakar didalam mesin menghasilkan energi panas, tetapi hanya 25% dari keseluruhan jumlah panas yang.
LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
MOTOR DIESEL Pendahuluan Motor Diesel
SELAMAT JUMPA DIPEMBELAJARAN MEMPERBAIKI SISTIM PENDINGIN
COLLING SYSTEM Pembakaran campuran udara dan bahan bakar didalam mesin menghasilkan energi panas, tetapi hanya 25% dari keseluruhan jumlah panas yang.
INFORMASI UMUM MESIN DIESEL
MOTOR OTTO 2 LANGKAH Carburator Crank case MOTOR BAKAR
GETARAN DAN KWALITAS MENGENDARAI
SISTEM PELUMASAN MOTOR BENSIN DAN DIESEL
Auxilary Generator Kelompok III Dodi Mulyana Ferry Ferdiyanto
Perawatan dan perbaikan mesin frais
INFORMASI UMUM MESIN DIESEL
TEKNIN MOTOR BAKAR INTERNAL
TEKNIK MOTOR BAKAR INTERNAL
LUBRICATING SYSTEM ( Sistim pelumasan )
KOMPONEN UTAMA MESIN.
INFORMASI UMUM MESIN DIESEL
Oleh Gustrino Purba, S.Pd Memamahi karakteristik aktuator pada engine diesel.
MESIN DIESEL. SEJARAH MESIN DIESEL Mesin diesel ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari Diesel menginginkan.
Perawatan Mesin dan Peralatan
Mesin Diesel 1.Prinsip-prinsip Diesel Salah satu pengegrak mula pada generator set adalah mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator.
 Motor 4 Tak Motor 4 Tak  Efisiensi Pembakaran Motor Bensin Efisiensi Pembakaran Motor Bensin  Injeksi Bahan Bakar Mekanis Injeksi Bahan Bakar Mekanis.
Electronic Fuel Injection. Perbandingan antara Karburator dengan EFI Pembentukan campuran udara dan bahan bakar Perbedaannya terdapat pada cara mendeteksi.
MOTOR DIESEL 4 Tak dan 2 Tak Darmawan, S.St.Pi. Motor 4 langkah Motor yang tiap siklusnya terjadi dari 4 langkah torak atau 2 putaran poros engkol untuk.
Pemakaian minyak pelumas SAE 30 SAE 20 W 50 SAE 15 W 40 Api Service SE/SF.
Suaatu sistem pengaturan pada engine yang mengatur dan mengontrol seluruh sistem pada engine, yang dikendalikan oleh Electronic Control Unit (ECU), sehingga.
Komponen Sistem Hidrolik (lanj). 5. Pompa Pompa merupakan komponen utama pada sistem hidrolik yang berperan sebagai pembangkit tekanan. Pompa menerima.
Diskusi Fungsi Komponen Cara Kerja KD 3.2. Menerapkan Cara Perawatan Sistem Pelumasan KD 4.2. Merawat Sistem Pelumasan Simpulan Pustaka SISTEM PELUMASAN.
Transcript presentasi:

Selamat datang di training advance GD 825A-2 PAMA Selamat datang di training advance GD 825A-2 OTD BAYA 2014

THE 3 MOST FATAL WORDS IN BAHASA INDONESIA PAMA THE 3 MOST FATAL WORDS IN BAHASA INDONESIA

PAMA “ SAYA SUDAH TAU “

PAMA Bagaimana seharusnya ? “ SAYA INGIN TAU “

Tujuan pelatihan PAMA Meningkatkan kompetensi operator Meningkatkan productivitas Meningkatkan Efisiensi Kerja operator Mengurangi miss operasi

PAMA GD 8 2 5 A - 2 WHEEL BASE 7: 6450mm 8: 7100mm USER/ APLICATION • Arti Kode GD 8 2 5 A - 2 KODE KOMATSU PRODUCT MOTOR GRADER WHEEL BASE ENGINE POWER SETTING AND POWERTRAIN/ HYDROSHIFT USER/ APLICATION FRAME TYPE 7: 6450mm 8: 7100mm Standard Engine Power Setting with following Power Train Light duty - 1 Heavy duty - 2 Higher Engine Power Stting Light duty - 6 Heavy duty - 4 1. For Government Tender (STANDARD MODEL) 2. For Government (DELUXE MODEL) 3. For Commercial Market 5. For Government Tender (DELUXE MODEL) A : Articulated R : Rigid Simbol / angka Menunjukkan berapa kali unit di MODIFIKASI 0 : direct drive

PAMA

PAMA Spesifikasi unit dan engine

PAMA SPEED MAJU MUNDUR 1 4,0 km / h 4,3 km / h 2 5,4 km / h 5,8 km / h 3 8,0 km / h 8,5 km / h 4 11,5 km / h 12,2 km / h 5 15,8 km / h 16,9 km / h 6 21,4 km / h 22,8 km / h 7 31,3 km / h 33,4 km / h 8 44,9 km / h 47,9 km / h GD 825 A UNTUK HYDROSIFT TRANSMISI Motor grader GD 825 A-2 menggunakan transmisi type planetary gear yang mana kombinasi dari planetary gear mekanis dan disc clutch untuk 8 speed maju dan 8 speed mundur. Panjang unit : 10010 mm Lebar unit : 3310 mm Tinggi unit : 3550 mm Panj. Blade : 4928 mm Turning radius : 7,9 m Berat operasi : 25.750 kg ENGINE ~ Menggunakan merk KOMATSU dengan jenis engine S 6 D 140E-2 . ~ Engine diesel 4 langkah ( 4 Tak ). ~ Menggunakan Turbocharger dan sistem pendingin dengan air. ~ Engine diesel menggunakan 6 silinder dengan diameter liner 140 mm. ~ Piston displacement 15.240 cc ( 15, 24 liter ). ~ Flywheel horsepower 280 HP pada 2100 RPM. ~ Max Torq 92 kgm pada 1300 RPM. ~ Direct injection untuk menghemat bahan bakar. ~ Sistem kelistrikan menggunakan battery 12 V 2 pieces 200 AH.  

PAMA GD 825 A Power Train Kapasitas Coolant & Lubricating joint PTO transmisi engine Kapasitas Coolant & Lubricating Coolant 58 ltr Fuel tank 500 ltr Engine oil pan 38 ltr Oil transmisi 35 ltr Tandem oil 120 ltr Hydraulic tank 140 ltr Final drive 63 ltr Oil circle rotation case 10 ltr transfer parking brake final drive drive shaft tandem drive 11. Hydraulic pump ( P1 ) 12. Transmision pump ( P2 ). 13. Differential lock pump ( P3 ). tire

NAMA DAN FUNGSI KOMPONEN PAMA NAMA DAN FUNGSI KOMPONEN 1. Engine Sebagai sumber tenaga utama gerak dari pada unit 2. Joint Untuk menghubungkan putaran(sebagai poros penggerak) dari engine ke transmisi dan untuk mendapatkan fleksible. 3. PTO Menerima putaran dari engine atau sebagai sumber gerak yang diteruskan ke pump (GD 825 ). 4. Hydroshift Transmisi Untuk mengatur kecepatan dan untuk mendapatkan maju mundur. 5. Transfer Menerima putaran dari transmisi dan diteruskan ke final drive(GD 825). 6. Parking Brake Untuk mengerem atau mengunci pada saat unit sedang parkir 7. Drive Shaft Menerima putaran dari transfer yang diteruskan ke defferential. 8. Defferential Mentransfer tenaga dari propeller shaft ke drive axle mereduksi putaran dan memungkinkan roda berputar tdk bersamaan 9. Final Drive Untuk mereduksi putaran akhir yang akan diteruskan ke tandem drive Tandem Drive Untuk meneruskan putaran Final drive ke roda(Wheel)melalui rantai (chain). 11. Tyre Sebagai alas beban akhir unit 12. P1 Hydraulic Pump Memompakan oil ke hydraulic system. P2 Transmision pump Untuk memompakan oil transmisi, agar komponen2 transmisi dapat di lumasi dengan merata. P3 Diff Lock Pump Menyuplai pressure oil ke defferential lock untuk mengunci/ menyamakan putaran roda kiri dan kanan. Secara garis besar : Power yang dihasilkan oleh engine diesel (1) diteruskan ke hydroshift transmission (3) melalui joint (2) .Transmission (3) dengan planetary gear mechanis dan di kombinasikan dengan hydroshift control , tersedia 8 pemilihan yang mudah untuk mecepatan maju & 8 kecepatan mundur . Melalui drive shaft (4) power dari transmission ke final drive (5) , pada final drive (5) power langsung ke kanan dan ke kiri pada tandem drive (6) . Tandem drive (6) meneruskan power ke roda dengan menggunakan rantai dan unit dapat berjalan

PAMA ENGINE KLASIFIKASI ENGINE DAN PEMBAGIANNYA ENGINE PRINSIP KERJA ENGINE Dessel engine : Udara yang dimasukan kedalam cylinder , kemudian di komppressikan sehingga mencapai tekanan 30 s/d 40 kg / cm2 , dan di semprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran , yang menghasilkan tekanan bekisar 60 s/d 80 kg / cm2 , dengan temperature sekitar 600 o s/d 800 o C. INTERNAL COMBUSTION ENGINE adalah Terjadinya proses pembakaran bahan bakar didalam cylinder engine itu sendiri . EXTERNAL COMBUSTION ENGINE adalah Terjadinya proses pembakaran bahan bakar diluar cylinder engine itu sendiri . Gasoline Internal Combustion Diesel ENGINE Mesin Uap External Combustion Turbin Uap KLASIFIKASI ENGINE DAN PEMBAGIANNYA Engine : adalah suatu alat yang menghasilkan tenaga melalui proses tertentu , dimana proses termis dirubah menjadi tenaga mekanis . Machine : Suatu unit secara keseluruhan , yang mencakup engine sampai power train . Direct injektion Combustion Indirect injektion 2 cycle Cycle 4 cycle Air Cooled Cooling Water Cooled Splash ENGINE Lubricating Pressure Naturaly Aspirated Air Intake Supercharger Aspirated Stationary Aplication Automatic In Line Construksi V Engine

Pembagian Sistem Engine: PAMA Proses Pembakaran Engine Diesel 4 Langkah Engine 4 Langkah: 4 Langkah piston ,2 langkah Crankshaft menghasilkan Satu kali tenaga Engine 2 Langkah: 2 Langkah piston ,1 langkah Crankshaftmenghasilkan Satu kali tenaga Keuntungan Engine Diesel : Biaya operasi ekonomis Hemat bahan bakar ( Effisiensi hingga 30 -35 %) Bahaya kebakaran lebih rendah Tidak membutuhkan sistem penyalaan/ karburator Dapat menghasilkan tenaga dgn putaran rendah. Kerugian Engine Diesel: Berat Out Put HP tinggi Getaran lebih keras / kasar Start Lebih sulit Biaya pembuatan lebih tinggi INTAKE STROKE ( Langkah hisap) Intake valve terbuka , exhaust valve tertutup , piston bergerak dari TMA ke TMB , maka udara murni masuk ke dalam cylinder melalui intake valve. COMPRESSION STROKE ( Langkah Kompresi ) Intake valve tertutup , exhaust valve tertutup , piston bergerak dari TMB ke TMA , udara terkompression hingga mencapai tekanan antara 30 – 40 kg / cm 2 dan temperature antara 300 0 - 400 0 C. pada akhir langkah disemprotkan bahan bakar dari nozle . POWER STROKE ( Langkah Kerja ) Intake valve tertutup , exhaust valve tertutup , piston bergerak dari TMA ke TMB , saat disemprotkan bahan bakar terjadi pembakaran sehingga mencapai tekanan 60-80 kg / cm 2 dan suhu antara 600 0 – 800 0 C , sehingga timbul tenaga ( power ) . EXHAUST SROKE ( Langkah Buang ) Intake valve tertutup , exhaust valve terbuka , piston bergerak dari TMB ke TMA , untuk membuang ke luar gas pembakaran lewat exhaust valve . Pembagian Sistem Engine: 1. Intake dan Exhaust System 2. Fuel System 3. Lubricating System 4. Cooling System

PAMA Pre Cleaner : Memisahkan udara bersih dan kotor sblm ke Air Cleaner.dgn gaya centrifugal Air Cleaner : Sbg alat pembersih udara, shg kotoran halus dan kasar dpt di pisahkan terlebih dahulu sblm masuk ke ruang pembakaran. Vacuator : Untuk membuang debu/kotoran yg masuk ke dalam ruangan Air Cleaner. (pada saat engine mati). Pipe Injektor : Untuk membuang debu/ kotoran yg ada di Air Clener pd saat engine hidup. Dust Indicator: Sbg petunjuk/indicator , Utk mengetahui A ir Cleaner dlm keadaan tersumbat atau tidak. TurboCharger: Menaikkan jumlah udara yg akan masuk ke dalam ruang bakar dgn tekanan tinggi, shg udara yang masuk bertambah banyak dan tenaga engine akan bertambah sekitar 30% tanpa merubah construcsi engine itu sendiri. (Put 50.000 – 150.000 RPM) After Cooler : Mendinginkan udara yang akan masuk ke dlm ruang bakar shg berat udara persatuan volume bertambah padat, shg tenaga engine bertam- bah 5 – 10 %. Muffler : Sebagai peredam suara, peredam percikan api menurunkan temperatur gas buang, memberi- kan back pressure ke dalam ruang bakar shg perubahan suhu menjadi kecil pd cylindernya (Type mufler : Horisontal, Vertical ,Catalitic) 1. Air System Super charger Aspirated Intake manifold : Sbg tempat penampungan udara bersih Sebelum dimasukkan ke ruang pembakaran. Exhaust Manifold : Sbg tmt berkumpulnya gas buang hasil pembakaran sblm dibuang melalui mufler. Exhaust pipe : Saluran pembuangan akhir dr gas buang sisa pembakaran.

PAMA 2. Fuel System Fuel Tank , fungsinya: Tempat penampungan Solar/ bahan bakar Tempat pengendapan kotoran2 dan air yg tercampur dlm fuel Tempat kondensasi udara/gelembung udara dlm fuel tank. Stainer : Menyaring kotoran2 yang terbawa fuel yang akan masuk ke fuel system. Drain : Untuk mengeluarkan/ membuang fuel yg ter campur air dan kotoran. Water Saparator: Untuk memisahkan air dari solar yang akan masuk ke fuel system. Feed Pump : Memompakan/ Mensuplai bhn bakar ke fuel system dgn tekanan rendah yaitu antara 1,2 s/d 2,6 kg/cm2 Fuel Filter : Untuk menyaring kotoran2 yang terkandung dalam bahan bakar sblm dialirkan ke fuel fuel system (ke F I P) Governor : Untuk mengatur RPM sesuai jumlah bhn bakar dan beban. Fuel Injeksi Pump : Mensuplai bahan bakar dgn tekanan tinggi ke nozle ( max. 300kg/cm2) dan mene- ntukan saat injection. Nozle : Menyemprotkan bahanbakar ke ruang bakar Return Line : Saluran kembali fuel yang lebih dr nozle ke fuel tank. 2. Fuel System

PAMA 3. Lubricating System Oil pan : Sebagai tempat penampungan dan pendingin oil . Strainer : Penyaring oil dari kotoran yang kasar . Oil Main Pump : Sebagai pompa oil utama, memberikan oil dengan tekanan dari oil pan ke system / bagian – bagian yang perlu di lumasi. Scavenging Pump : Membantu memompakan oil pada waktu unit mendaki maupun menurun sehingga selalu ada pelumasan pada Lubricating system. Regulator Valve / relief valve : Mengatur tekanan oil di dalam system dengan tekanan 2 s/d 5 kg/cm2. Oil Cooler : Untuk mendinginkan oil dengan perantara sirkulasi air pendingin atau dengan media pendinginnya adalah air. Oil Cooler by Pass valve : apabila oil cooler buntu, maka oil E/G dapat lewat by pass valve langsung ke filter. Oil Filter : Membersihkan oil dari kotoran dari partikel lain yang timbul selama sirkulasi , sehingga dapat memperpanjang daya tahan umur engine. Safety Valve : Menjadi bypass waktu oil filter kotor / buntu atau menjaga oil tetap ada dalam system , bila dilengkapi dengan caution lamp oil filter, lampu ini akan menyala bila filter buntu. By Pass Filter: Menyaring oil dari oil pan lewat main galery dan sebagai pendingin oil , karena tempatnya diluar dari pada E/G Main Galery : Sebagai terminal oli pada cylinder block sebelum dialirkan ke system. 3. Lubricating System Fungsi Oil : Sebagai pendingin, penyekat, pembersih, Sbg pencegah anti karat, membentuk lapisa film. Sebagai pemindah tenaga pada hydraulic & brake system Sbg media pemindah daya pada Torq. Converter Crank shaft : Sebagai perubah gerak naik turun piston menjadi gerak berputar. Cam shaft : Untuk mengatur mekanisme kerja piston dan valve yang sesuai dengan firing order dan timing pembakaran. Rock. Arm : Meneruskan gerakan dari pushrod ke valve.

PAMA 4. Cooling System Komponen Radiator Safety Valve Radiator : Tempat penampung air pendingin engine dan pendinginan air tsb dgn bantuan udara luar. Fan/Kipas: Untuk menghembuskan udara kearah sirip – sirip radiator agar sirkulasi udara lebih sempurna , sehingga air panas di sirip – sirip radiator cepat dingin . Water Pump : Mensuplai / memompakan air dgn aliran yg bertekanan ke dlm system pendingin air. Oil Cooler : Mendinginkan oil baik oil engine,hydraulic, transmisi dengan media air.(kmd air pendingin setelah dr oil cooler dialirkan ke Cyldr block, water jacket, Cy. Head) Water Jacket : Saluran yg berfungsi mengalirkan air pendingin di dlm cylinder block, untuk mendinginkan cylinder head. Water Manifold: Menampung/ membagikan air ke bagian2 yg memerlukan pendinginan. Thermostat : Mengatur air bekas pendinginan ke radiator atau ke engine lagi sehingga temperature air pendingin tetap konstan 70-90 derajat celcius atau mempercepat temperature kerja engine saat bekerja maupun mencegah over heat Corrosion Resistor : Mencegah korosi , sebagai pembersih endapan karat pada system pendinginan air . Water Temp. Gauge : Untuk mengetahui suhu air pendingin Engine. Water pump Radiator Safety Valve Pressure Valve : Membebaskan tekanan lebih yg ada di dlm system pendingin, jika tekanan di dalam system naik 0,75 kg/cm2 diatas tekanan udara luar. Vacum Valve : Mencegah kevakuman system (menambah tekanan yg ada di dalam sistem pendingin) jika tekanan di dlm system turun sampai 1 atm ( 1,03 kg/cm2) di bwh tekanan udara luar.

Empat Fungsi Penting dari Suatu Ban PAMA TIRE RADIAL BIAS / NYLON Empat Fungsi Penting dari Suatu Ban Tread Menahan Beban/unit Menyerap Guncangan Breaker Belt Bead Wire Meneruskan fungsi pengeremanDan traksi ke permukaan jalan Mengendalikan arah gerak Carcass/tyre body Inner Liner Side wall Side wall : Selain melindungi carcas , side wall menghubung keluar dan dalam selama travel (dinding tyre bgn luar) Tread : Lapisan sebelah luar dari ban yg tugas utamanya melindungi ban dalam dr abrasi/pengikisan. Bagian ini kontak langsung dgn tanah. Breaker : Letaknya antara tread dan carcas, fungsinya menahan bent- uran yg diterima ban & menjaga kerusakan tread dr tusukan material yg tajam. Bead wire : di buat dari kawat tembaga/baja,bead mengikat ban pd rim/ velg, pd ban tubeles sangat penting perananx utk menjaga tek- anan udara dlm ban. Carcas : Utk menahan bebandan guncangan / hempasan yg diterima ban (bagian ini membentuk kerangka ban) Inner liner : terletak di dlm carcas, bagian ini terbentuk oleh lapisan2 nilon yang sangat kuat Belt inner( 2 lapis) fungsi Protection for cut Features High elongation Rubber penetrated Belt outer ( 4 lapis) fungsi Mengontrol pertumbuhan ban Dynamic performance Proteksi terhadap cut yg dlm Kaku & daya kuat tarik tinggi

PAMA Definisi Perawatan Adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan suatu peralatan pada kondisi yang dapat diterima sampai dengan umur rencana yang telah ditetapkan.

PAMA Preventive Maintence ( Pencegahan ) 10 hour (daily ) 50 hour (weekly ) Periodic Inspection Periodic Maintenance ( Berkala ) 250 hour 1000 hour 500 hour 2000 hour Periodic Service Preventive Maintence ( Pencegahan ) Overhuol Scedule Engine,Transmission,Differential,Final Drive, Etc Predictive Maintenance ( Perkiraan) Condition Base Maintenance ( Keadaan semula ) PPM(Program Pemeriksaan Mesin) PAP(Program Pemeriksaan Pelumas) PPU (Program Pemeriksaan Mesin) Corective Maintence ( Perbaikan ) Repair & Adjusment Breakdown Maintenance Emergency Maintenance

PAMA Preventive Maintenance ( Perawatan Pencegahan ) Adalah perawatan yang dilakukan dengan interval waktu tertentu yang maksudnya untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan mesin yang berlebihan atau cenderung fatal(unit tidak break down). Planned / Periodic Maintenace Adalah perawatan yang memang sudah diorganisir dilakukan sesuai dengan rencana, pelaksanaann sesuai dengan jadwal pengendalian dan pencatatan. Contoh : Penambahan / penggantian pelumas dan air pendingin. Penggantian filter dan adjustment. -- 10 HM (Daily) / P 2 H -- 50 HM ( Weekly) ‏/ Pit Stop -- 250 HM (Periodic)‏ -- 500 HM (Periodic) -- 1000 HM (Periodic)‏ -- 2000 HM (periodic)‏ Contoh : Periodic Inspection Periodic Service

PAMA B. Condition Base Maintenance 1.PPM (Program Pemeriksaan Mesin) Adalah program pemeriksaan mesin secara lengkap untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk : a.Kondisi (performance) unit terakhir / saat diperiksa. b.Rekomendasi jadwal pemeliharaan atau perbaikan dan estimasi kebutuhan suku cadang. c.Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara-cara pengoperasian dan pemeliharaan. 2.PPU (Program Pemeriksaan Undercarriage)‏ Adalah program pemeriksaan dan pengukuran bagian-bagian undercarriage untuk mengetahui : a.Tingkat / prosentase keausan bagian-bagian undercarriage. b.Rekomendasi waktu / kapan dilakukan penggantian (part stock). c.Melakukan koreksi atas penyimpangan terhadap cara-cara pengoperasian dan perawatan. 3.PAP (Program Analisa Pelumas)‏ Adalah pemeriksaan mengenai pelumas yang telah digunakan oleh mesin, dengan tujuan : a.Untuk mengetahui gejala-gejala kerusakan dan mencegah kerusakan yang mungkin / akan terjadi. b.Mengurangi down time dan biaya repair, memperbaiki sehingga bisa mencegah kerusakan yan glebih fatal / parah. c.Melakukan koreksi ataspenyimpangan cara-cara perawatan.

PAMA Corrective Maintenance ( Perawatan Perbaikan ) Adalah perawatan yang dilakukan pada mesin yang terlanjur break down untuk mengembalikan mesin pada standart yang diperlukan. Tindakan perawatan bisa berupa reparasi atau penyetelan bagian-bagian mesin. 1. Break Down Maintenance (Schedule)‏ Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan karena mesin benar-benar mati karena rusak, tetapi kerusakan tersebut sudah diperkirakan sebelumnya. 2.Emergency Maintenance (Un Schedule)‏ Adalah perawatan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang belum diperkirakan sebelumnya.

PAMA Mengapa Diperlukan Perawatan ? Sasaran Perawatan ? 1.Agar kondisi mesin tetap stabil sehingga mempermudah dalam perencanaan produksi. 2.Untuk menekan biaya produksi dan memperhitungkan atau merencanakan anggaran. 3.Memperpanjang umur mesin / Unit. Sasaran Perawatan ? 1. Memaksimumkan waktu operasi / produksi 2. Mencegah kemungkinan terjadinya gangguan dan hambatan operasi / produksi. 3. Mengetahui kondisi mesin yang digunakan untuk menyiapkan suku cadang. 4. Memanfaatkan mesin / unit dalam keadaan layak operasi selama mungkin. 5. Mencegah terjadinya hal-hal yang membahayakan kesehatan dan keselamatan 6. Meminimalkan biaya perbaikan.

PAMA Tujuan Perawatan : Hasil dari tujuan perawatan : 1. HIGH AVAILABILITY : Kesiapan alat untuk beroperasi yang tinggi. 2. BEST PERFORMANCE : Kondisi unit yang paling baik. 3. REDUCE COST : Menekan biaya perbaikan. Hasil dari tujuan perawatan : 1. Umur alat mencapai maksimum. 2. Produktivitas tinggi. 3. Jadwal perbaikan lebih cepat. 4. Menguntungkan.

PAMA P 2 H ( Pelaksanaan Perawatan Harian Yang di lakukan dalam perawatan : I. Pengecekan / Inspeksi : Dilakukan oleh Operator & Mechanik 2. Penyetelan dan adjustment : Dilakukan oleh OPT & Mechanik 3. Penggantian part / oil : Dilakukan oleh Mechanik. 4. Pembersihan / Cleaning : Dilakukan oleh Operator / Mechanik 5. Cara operasi yang benar : Dilakukan oleh Operator

PAMA Every 50 HM Lubricating / Greasing Circle pinion gear and Blade guide rail Every 250 HM Engine oil filter cartridge Ganti oil transmisi case,final drive,circle reverse, tandem drive Ceck level battery Every 500 HM Ganti Fuel filter Clean, ceck Radiator Fins All oil add Every 1000 HM Corosion resistor replace Ganti Transmisi oil filter element Hydraulic filter and strainer for emergency stering Grease Drive shaft and all oil add Every 4000 Water pump Ceck

PAMA Trouble shoting

PAMA Penggunaan diferensial lock Supaya difensial lock tidak cepat rusak maka dalam penggunaanya harus memperhatikan hal – hal sebagai berikut : 1. Pastikan pada saat mengaktifkan atau mematikan diferensial lock unit harus dalam kondisi berhenti. 2. Pada saat manuver pastikan diferensial lock sudah dalam kondisi OFF. 3. Pada saat diferensial lock aktif kita tidak diperbolehkan menggunakan articulate 4. Diferensial lock hanya digunakan dalam kondisi licin atau selip saja.

PAMA Engine tidak mau Start Operasi Engine tersendat - sendat Fuel tank kosong atau Fuel filter buntu Sistem Supply udara ke Fuel terhambat Fuel Filter tidak tertutup sebagaimana mestinya. Gangguan pada sistem kontrol kecepatan engine Operasi Engine tersendat - sendat Fuel Filter Buntu Adanya udara pada Fuel sistem Ada gangguan pada Governor Speed Engine

PAMA Engine Overheat Engine Low Power Air Pendingin Kurang Kipas mengalami kerusakan Air pendingin yang bersirkulasi pada cooling sistem tersumbat Saluran udara pada Radiator tersumbat kotoran Muffler buntu / tersumbat Ada gangguan pada Thermostat Engine Low Power Air Cleaner Buntu Fuel Filter Buntu Saluran Fuel Tersumbat Salah adjust pada sistem control engine speed Kerusakan pada Turbocharger

PAMA Tekanan Oil Turun / Rendah Performance sistem hidrolik jelek Oil Filter Tersumbat / Buntu Jumlah oil kurang Kualitas oil jelek Kerusakan pada switch Oil Pressure Filter Screen Oil Pump Tersumbat Regulating Valve Kotor Performance sistem hidrolik jelek Engine speed selalu rendah Oil Pada Reservoir kurang Kerusakan pada sistem salurannya Oil Hidrolik tidak dapat bekerja pada temperature tersebut Kerusakan pada cooling circuit, pump control system atau pilot control circuit Saluran tekanan tersumbat Adanya kerusakan pada Relief Valve

PAMA Temperature oil terlalu tinggi Komponen pump sudah aus Internal Leakage ( control block, valve atau power unit ) Spool tidak dapat bergerak / langkah secara penuh Kerusakan pada Pump control system Kerusakan pada cooling circuit Kerusakan pada Oil cooler fan Hydraulic oil cooler tersumbat kotoran Type atau Viskositas oil tidak sesuai Jumlah oil kurang

PAMA Gerakan power cylinder tidak halus Piston rod aus Piston retak Diameter dalam cylinder liner bertambah / longgar Adanya udara dalam control circuit Oil terlalu dingin Kerusakan pada pompa dan atau engine control system

PAMA

PAMA