Proses adaptasi psikologi pada anak sesuai tahap perkembangannya
pendahuluan Adaptasi sering dikonotasi dengan penyesuaian diri. Setiap anak mempunyai daya adaptasi berbeda-beda terhadap lingkungan Adaptasi merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa atau mental individu Kehidupan itu sendiri secara alamiah mendorong manusia untuk terus menerus melakukan adaptasi Adaptasi merupakan pertahanan yng dibawa sejak lahir/ diperoleh dari hasil belajar dan pengalaman.
Penyesuaian diri melibatkan individu dengan lingkungan (keluarga, teman sebaya, maupun lingkungan sekolah) Cepat atau lambat semua anak harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, karena itu anak membutuhkan perhatian dan pengertian orang tua atau orang-orang terdekat dalam menghadapi situasi dan kondisi yang dihadapinya.
PENGERTIAN Menurut Soeharto Heerjan (1987), ‘Penyesuaian diri adalah usaha atau perilaku yg tujuannya mengatasi kesulitan dan hambatan Menurut Mustafa Fahmi: penyesuaian diri adalah suatu proses dinamik terus menerus yg bertujuan untuk mengubah kelakuan guna mendaptkan hubungan yang lebih serasi antara diri dan lingkungan Penyesuai berarti adaptasi; dapat mempertahan ekssistensinya,atau bisa survive dan memperoleh kesejahteraan jasmani dan rohani, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan social. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai kompornitas, yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip dll.
W.A. Gerungan (1996): penyesuaian diri adalah mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan (autoplastis; auto=sendiri, plastis= dibentuk) mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan sendiri) disebut juga Aloplastis (alo=yg lain) Jadi penyesuaian diri ada yang sifatnya pasif dan aktif James F. Calhoun dan Joan Ross Acocella mendefinisikan dengan lebih praktis, penyesuaian diri adalah interaksi anda yang kontinyudengan diri sendiri, dengan orang lain dan dengan dunia anda.
Dalam ensiklopedia, adaptasi diartikan sebagai proses penyesuaian diri terhadap sesuatu hal, termasuk kondisi lingkungan. Menurut psikolog asal Amerika (Davidoff), adaptasi (adjusment) sebagai proses untuk mencari titik temu antara kondisi diri sendiri dan tuntutan lingkungan Penyesuaian diri adalah kemampuan individu untuk dapat bertahan secara psikologis dalam menghadapi sesuatu yang tidak diharapkannya dengan cara mengorganisasi respon sedemikian rupa sehingga bisa mengatasi konflik
Lingkungan mencangkup Lingkungan alamiah adalah alam luar dan semua yg melindungi individu yg vital dan alami, seperti pakaian, tempat tinggal, makanan dll Lingkungan sosial dan kebuadayaan adalah masyarakat dimana individu itu hidup, termasuk anggota-anggotanya, adat kebiasaannya dan peraturan-peraturan yg mengatur hubungan masing-masing individu satu sama lainnya. Diri (the self), tempat individu harus mampu berhubungan dengannya seyogyanya mempelajari bagaimana cara mengatur, menguasai dan mengendalikan keinginan serta tuntutan .
Dalam pandangan Gerungan lingkungan terdiri dari: lingkungan fisik (alam benda yg konkret) Lingkungan psikis (jiwa raga orang) Lingkungan rohaniah, yaitu objective geist, berarti berbagai keyakinan, ide, filsafat. Menurut Woodwoorth, ada 4 jenis hub. Manusia dengan lingkungan : Individu dapat bertentangan dengan lingkungan Individu dapat menggunakan lingkungannya Individu dapat berpartisipasi dengan lingkungan Individu dapat menyesuaikan dengan lingkungan.
Tahap-tahap proses adaptasi Adaptif Frustasi Konflik maladaptif
ADAPTIF manusia hendaknya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, akan tetapi tdk selalu harus berubah namun justru membuat perubahan. pada dasarnya seseorang aktif melakukan penyesuaian diri bila keseimbangannya terganggu karena ada frustrasi dan konflik. FRUSTASI untuk mencapai tujuan, terkadang sering menghadapi berbagai kendala shg ada kemungkina tujuan tdk tercapai-- frustasi/kecewa.
KONFLIK salah satu sumber frustasi adalah konflik antara beberap motif dlm diri individu yg bersangkutan. Macam-macam situasi konflik konflik anggukan ; karena individu dihadapkan pada dua/lebih motif yg mempunyai nilai positif dan individu harus memilih. Konflik geleng-2 ; apabila dua motif / lebih dan mempunyai nilai negatif dan individu tdk boleh menolak keduanya. Konflik geleng-anggukan; apabila motifnya mengandung penilaian positif dan negatif Multiple ; apabila 2 motif mengandung dua penilaian (+ &-) dan harus dipilih. Shg dibutuhkan kecakapan dlm menganalisa.
Beberapa contoh lain untuk situasi konflik adalah sebagai berikut 1. Approach-approach : Berhadapan dengan 2 pilihan yang menarik. 2. Avoidance-avoidance : Berhadapan dengan 2 pilihan yang tidak diinginkan. 3. Approach-avoidance : Satu pilihan menyenangkan dan satu pilihan tidak menyenangkan. 4. Double approach avoidance conflict : banyak konflik, dan sebagainya
bentuk deteksi respon maladaptif : Sensitif terhadap kritik Tdk mampu berkompetisi,
Reaksi penyesuaian diri RASIONALISASI pemberian informasi /penjelasan yg menyenangkan (rasional). KOMPENSASI kegiatan yang dilakukan oleh individu untuk mengatasi perasaan tidak aman; contoh: seseorang yg meninggal dunia anaknya karena cacat lahir kemudian menghabiskan seluruh kemampuan, waktu dan tenaga untuk membantu anak-anak cacat /terbelakang NEGATIVISME reaksi yg dinyatakan sebagai perlawanan bawah sadar pada orang/ objek-objek lainnya
KEPASRAHAN (resignation) tipe kekecewaan mendalam yg sangat kuat yg adakalanya dialami oleh individu dan bisa berlangsung lama atau sebentar. PELARIAN (flight) reaksi penyesuaian diri dari situasi khusus yg menyebabkan kekecewaan atau kegelisahan. REPRESI mengeluarkan pengalaman atau perasaan tertentu dari kesadaran, dan manusia cenderung menekan aspek-aspek yg tidak menyenangkan.
KEBODOHAN-SEMU (Pseudostupidity) PEMIKIRAN OBSESIF perilaku seseorang yg memperbesar semua ukuran realistis dari masalah atau situasi yang dialami. PENGALIHAN (DISPLACEMENT) Proses psikologis dari perasaan-perasaan terpendam yg kemudian dialihkan ke arah objek-objek lain daripada ke arah sumber pokok kekecewaan. PERUBAHAN (CONVERSION) proses psikologis dalam hal kekecewaan-kekecewaan emosional diekspresikan dalam gejala-gejala jasmani yg sakit atau tak berfungsi sebagaimana mestinya.
Faktor yang mempengaruhi Kepribadian, penentu primer Kondisi-kondisi fisik (keturunan, konstitusi fisik, susunan saraf, kelenjar, dan system otot, kesehatan, penyakit, dsb) Perkembangan dan kematangan, khususnya kematangan intelektual, social, moral, dan emosional. Penentuan psikologis, termasuk didalamnya pengalaman, belajarnya, pengkondisian, penetuan diri, frustasi, dan konflik. Kondisi lingkungan, khususnya keluarga dan sekolah. Penentuan cultural termasuk agama.