ETIKA PROFESI & JOB PREPARATION

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

KODE ETIK BAGI PEJABAT KEUANGAN PUBLIK
1 ETIKA PROFESI AKUNTANSI ETIKA PROFESI AKUNTANSI DIHADAPKAN
Etika Profesi Public Relations
Apakah Etika Itu?.
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
Pancasila sebagai ETIKA kehidupan berbangsa
ETIKA BISNIS.
Penampilan Diri (Grooming)
ETIKA KERJA.
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
EKSISTENSI PROFESI DIPANDANG DARI SEGI ETIKA UMUM DAN ETIKA KHUSUS
KODE ETIK PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Purwati Staf pengajar Polsri
Pengantar Issue Profesional dan Sosial TI
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI.
Etika Kepribadian (KMN)
ETIKA PROFESI PURWATI.
BUDAYA ORGANISASI dan Etika Organisasi
BAB IV PROFESI DAN FROFESIONAL SERTA KODE ETIK
Etika Dan Regulasi Maria Christina.
SRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP
Tugas Individu Etika Profesi
Tugas Softskill minggu 1 : definisi etika sebagai profesi
Dr. Risma Niswaty, S.S., M.Si..
BABIV ETIKA PROFESI.
TEORI DAN ETIKA KOMUNIKASI MUH. ALFIAN
ETIKA PROFESI OLEH: WARIDI
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
PENGERTIAN ETIKA, MORAL, DAN AHLAK
NILAI DAN NORMA.
BAB I ETIKA DAN BISNIS. BAB I ETIKA DAN BISNIS.
PERTEMUAN KE-4 PROFESI ETIS
Oleh : Purnamasari Nazara Am.Keb SST
ETIKA BISNIS Definisi Etika Sebagai Profesi
KODE ETIK PROFESI.
ETIKA PROFESI.
ETIKA PROFESI Agus Firmansyah Dosen dan Peneliti Media
Kode etik Fahrobby adnan S.KOM., MMSI
etika Fahrobby adnan S.KOM., MMSI
ETIKA FILSAFAT DZIKRINA HIRONI, S.Psi HP /
KONSEP ETIKA DAN ETIKET
BAB I PERKEMBANGAN ETIKA PROFESI
Nama : Ratna Dhammena Santika NPM : Kelas : 4EA10
KONSEP ETIK PRAKTIK KEPERAWATAN
MEMAHAMI KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA
ETIKET, ETIKA, PROTOKOL.
PRINSIP PENYELENGGARAAN KEPARIWISATAAN
Emylia Fiskasari, S.Si., Apt. M.M.
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
ETIKA DALAM KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI.
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI
Apakah Etika Itu?.
Etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. PENGERTIAN.
Pelayanan Prima Berdasarkan Sikap
BEBERAPA PENGERTIAN DALAM ETIKA PROFESI
GARIS BESAR BAB PENGERTIAN ETIKA PERAN ETIKA ETIK DAN ETIS ETIKET
ETIKA PROFESI.
Etika Profesi Pertemuan 1 Pengantar Etika Profesi
MORAL & ETIKA PROFESI Bahan 02 b
ETIKA & NORMA Baham 02 a.
ETIKA BISNIS & TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
Kode Etik HEPPR – Pertemuan 6.
PENGERTIAN. ETIKA . MORAL DAN ETIKET
BAB III PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
KONSEP DASAR ETIKA
ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI. DEFINISI Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan.
Transcript presentasi:

ETIKA PROFESI & JOB PREPARATION FRIMA MAHARANI, S.ST.Par, MM

PENGERTIAN NORMA Norma adalah ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan masyarakat. Orang yang ingin hidup harmonis maka wajib mematuhi aturan atau ketentuan tersebut jika tidak ingin mendapatkan sanksi baik hukum atau sosial.

Pengertian norma sendiri adalah tatanan atau pedoman yang diciptakan manusia sebagai makhluk sosial yang sifatnya memaksa atau manusia wajib tunduk pada peraturan tersebut. beberapa ahli yang mengemukakan beberapa pengertian tentang norma diantaranya: John J. Macionis Dikemukakan jika norma menurutnya adalah sebuah harapan atau aturan masyarakat yang akan memandu perilaku dari anggota didalamnya.

2. Robert Mz. Lawang Menurut Robert, norma seperti gambaran dari apa yang diinginkan itu merupakan sesuatu yang pantas atau baik sehingga suatu anggapan yang baik perlu juga untuk dihargai sebagaimana mestinya. 3. Hans Kelsen Dirumuskan oleh Hans jika norma dikatakan sebagai sebuah perintah yang anonim dan tidak personal.

CIRI NORMA SOSIAL 1-Norma sosial tidak tertulis yang artinya hanya diingat dan diserap masyarakat sebelum dipraktekkan dalam interaksi sosial. 2-Merupakan hasil kesepakatan bersama yang wajib ditaati sebab berfungsi mengarahkan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. 3-Mengalami perubahan sepanjang waktu sebab norma dibuat sesuai dengan interaksi sosial yang terus berkembang dimasyarakat tersebut. 4-Wajib ditaati bersama karena lahir dari keinginan semua orang dalam kelompok masyarakat. 5-Memberikan sanksi pelanggaran kepada para pelaku yang melanggar peraturan tersebut.

JENIS-JENIS NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT 1. Norma susila Peraturan yang muncul dari hati nurani manusia seperti adanya aturan baik dan buruk. Contoh nyata adalah peraturan seperti jangan mencuri barang milik orang lain atau menghormati sesama manusia dan ragam aturan lain.

2. Norma kesopanan Adalah jenis peraturan yang sangat sesuai dengan pengertian norma yang mengatur tatanan kehidupan masyarakat. Norma inilah yang mengatur pergaulan dengan orang lain. Beberapa contoh peraturan tak tertulis tersebut antara lain memakai pakaian yang sopan saat menghadiri acara formal atau sekolah, tidak boleh meludah di depan orang lain dan sebagainya.

3. Norma agama Ketentuan yang berasal dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan tercantum dalam kitab suci yang wajib ditaati masing-masing pemeluknya. Norma agama adalah peraturan yang fundamental hingga mempengaruhi norma sosial, kesopanan dan lainnya.

4. Norma hukum Adalah peraturan yang diberikan pejabat berwenang untuk mengatur perilaku dan kehidupan masyarakat yang seimbang. Peraturan yang dibuat pun untuk melindungi dan menjaga kehidupan masyarakat sendiri.

PENGERTIAN ETIKA Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.

Menurut Brooks (2007), etika adalah cabang dari filsafat yang menyelidiki penilaian normatif tentang apakah perilaku ini benar atau apa yang seharusnya dilakukan. Kebutuhan akan etika muncul dari keinginan untuk menghindari permasalahan – permasalahan di dunia nyata. Kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :

Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak); Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Etika ? • Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya. • Sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun kelompok (Drs. H. Burhanudin Salam)

PENGERTIAN PROFESI Profesi sendiri berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.

PENGERTIAN ETIKA PROFESI Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia. Etika Profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya. Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek). Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama, (Anang Usman, SH., MSi.)

FUNGSI ETIKA PROFESI 1. Menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab kepada para profesional, lembaga, organisasi, industri, negara dan masyarakat umum. 2. Membantu para profesional dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat dalam mengahadapi dilema pekerjaan mereka. 3. Menjaga reputasi atau nama baik. Untuk menjaga kelakuan dan integritas para tenaga profesi. 4. Pencerminan dan pengharapan dari komunitasnya, yangmenjamin pelaksanaan kode etik tersebut dalam pelayanannya. 5. Mencerminkan pengharapan moral-moral dari komunitas.

FUNGSI ETIKA PEKERJAAN 1. Dijadikan tempat untuk memperoleh orientasi kritis yang berkaitan dengan berbagai macam moralitas. 2. Menunjukkan adanya suatu keterampilan intelektual berupa kemampuan berargumentasi secara kritis dan rasional. 3. Digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dan juga sikap yang wajar dalam keadaan pluralitas yang tinggi. 4.Digunakan untuk menolong sebuah pendirian. Digunakan untuk membedakan mana yang boleh dirubah dan mana yang tidak dapat dirubah. 5. Digunakan untuk menyelesaikan masalah moralitas maupun masalah sosial lainnya dengan suatu bentuk pemikiran yang kritis dan sistematis. 6. Menggunakan nalar untuk dijadikan pijakan, bukan menggunakan suatu perasaan yang dapat merugikan banyak orang. Menyelidiki suatu permasalahan sampai ke akarnya.

Mengapa keberadaan etika profesi sangat penting di perusahaan/organisasi? Berikut beberapa manfaat yang menjadi alasan pentingnya etika profesi, yakni: 1. Memberikan Rasa Tanggung Jawab – Adanya etika profesi dalam suatu pekerjaan dapat memberikan rasa tanggung jawab kepada si pemilik pekerjaan karena ia diberi amanah serta aturan-aturan khusus yang boleh atau tidak boleh untuk dilakukan. Dengan demikian ia tidak bisa menjalankan pekerjaannya dengan sesuka hatinya. Adapun bagi pemberi pekerjaan, akan lebih menghormati terhadap pekerja tersebut beserta pekerjaanya.

2.Sebagai Pedoman Prinsip Profesionalitas – Etika profesi disusun sedemikian rupa untuk dijadikan pedoman prinsip profesionalitas setiap profesi dalam suatu perusahaan atau organisasi. Setiap profesi harus menjalankan dan menghormati etika profesi ini tanpa kecuali yang b menghargiasanya disertai sanksi bagi pelanggarnya seperti pemberian surat peringatan atau bahkan pemecatan.

3.Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan/Organisasi – Suatu perusahaan atau organisasi nasional biasanya memiliki kode etik profesi yang mana sangat bermanfaat untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan atau organisasi tersebut baik secara internal maupun eksternal. Dengan kata lain, baik untuk orang dalam yang terikat kode etik profesi tersebut maupun orang luar yang tidak terikat akan lebih menghargai perusahaan atau organisasi yang menjunjung tinggi profesionalitas.

4. Menciptakan Ketertiban dan Keteraturan – Sebagai sebuah aturan, kode etik profesi dapat dijadikan sebuah sarana untuk menciptakan suasana yang tertib dan teratur dalam suatu prusahaan atau organisasi. Hal ini karena semua orang yang terikat kode etik tersebut harus berjalan dalam koridor- koridor tertentu yang dapat mencegah adanya penyimpangan.

5. Sebagai Kontrol Sosial – Etika profesi juga dapat dijadikan sebagai sarana kontrol sosial seseorang atas profesi yang dimilikinya. Dengan kata lain, pemilik profesi akan berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan tidakan-tindakan tertentu karena ada aturan yang telah mengikatnya. Jika ia melanggar etika profesi tersebut maka ia harus siap menerima segala konsekuansi yang menyertai segala tindakannya. 6. Meningkatkan Kesejahteraan Anggota – Nyatanya etika profesi dapat meningkatkan kesejahteraan anggota yang terikat kode etik profesi tersebut. Mengapa? Hal ini karena etika profesi juga mengatur hubungan antar anggota atau pekerja maupun hubungan antara pemimpin perusahaan/organisasi dengan anggota/pekerjanya.

7. Mencegah Campur Tangan Pihak Luar – Keberadaan etika profesi sangat diperlukan dalam suatu organisasi/perusahaan guna mencegah adanya campur tangan pihak luar yang tidak terikat kode etik tersebut. Misalnya saja dalam hal penerimaan anggota/pekerja, pihak luar tidak dapat ikut campur terhadapnya baik terkait prosedur penerimaanya maupun calon- calon yang terpilih. 8. Melindungi Hak-hak Anggota/Pekerja – Selain mengatur tentang tanggung jawab dan kewajiban, etika profesi juga memuat hak-hak anggota/pekerja. Oleh karena itu, etika profesi juga bermanfaat untuk melindungi hak-hak anggota/pekerja di suatu perusahaan/organisasi.

9.Sebagai Rujukan Penyelesaian Berbagai Permasalahan – Setiap perusahaan atau organisasi tentunya pernah mengalami permasalahan baik di lingkungan internal maupun eksternal. Etika profesi dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul di lingkungan perusahaan/organisasi. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan etika profesi yang dianggap sebagai norma yang berlaku di dalam perusahaan/organisasi tersebut.

ETIKA BEKERJA BERPAKAIAN RAPIH SESUAI DENGAN LINGKUNGN KERJA DI KANTOR USAHAKAN JANGAN SAMPAI DATANG TERLAMBAT HARUS BEKERJA KERAS DAN TIDAK MALAS MALASAN BERSIKAP LOYAL KEPADA PERUSAHAAN DISIPLIN DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM PEKERJAAN BERTUTUR KATA YANG BAIK KEPADA SESAMA REKAN,KOLEGA DAN ATASAN

SAAT MASUK KANTOR UCAPKAN SALAM HARUS SELALU TERSENYUM DAN BERWAJAH CERIA JANGAN SAMPAI MENUNDA PEKERJAAN.BILA ADA TUGAS LANGSUNG SAAT ITU JUGA DALAM KESEMPATAN PERTAMA DIKERJAKAN SEHINGGA TIDAK MENUMPUK DAN DI KEJAR WAKTU JANGAN PULANG SEBELUM PEKERJAAN SELESAI JANGAN PULANG SEBELUM PIMPINAN PULANG MEMINTA IJIN KEPADA ATASAN JIKA ADA KEPERLUAN

CATAT BILA ADA PESAN PESAN DARI MANAPUN JUGA JIKA ADA TELEPON SEGERA ANGKAT JANGAN SAMPAI BERDERING SAMPAI 3X JANGAN GUNAKAN TELEPON UNTUK KEPERLUAN PRIBADI JANGAN BERMAIN GAME SAAT JAM KERJA JANGAN BERCANDA SEHINGGA MENIMBULKAN SUARA BERISIK YANG MENGGANGU ORANG LAIN JANGAN MENGGOSIP DAN MEMBICARAKAN KEJELEKAN REKAN KERJA

JANGAN BERBUAT MELANGGAR NORMA ASUSILA DI KANTOR BERSIKAP RAMAH TERHADAP REKAN KERJA DAN TAMU KETIKA MENERIMA TELEPON UCAPKAN SALAM, NAMA, INSTITUSI DAN TANYAKAN KEPERLUANNYA APA JANGAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN DI RUANG KANTOR JANGAN MEROKOK DI RUANGAN KANTOR JAGA KEBERSIHAN KANTOR JANGAN MEMBAWA BARANG INVENTARIS KANTOR KE RUMAH

KEPERLUAN ATK SELALU DI INVENTALISIR AGAR TIDAK TERJADI KEHILANGAN JANGAN MENDAHULUI PULANG SEBELUM WAKTU YANG DI TENTUKAN MERAPIKAN BUKU/DOKUMEN/KANTOR SEBELUM PULANG KERJA SEBELUM PULANG KANTOR, KONDISIKAN KANTOR DENGAN KEADAAN AMAN, BERSIH DAN RAPIH.

Prinsip-Prinsip Etika Profesi Dalam menjalankan profesi, seseorang perlu memiliki dasar-dasar yang perlu diperhatikan, diantaranya<ref>Bertens.K. 2007. Etika. Jakarta: PT. Gramediref>: Prinsip Tanggung Jawab. Seorang yang memiliki profesi harus mampu bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dari profesi tersebut, khususnya bagi orang- orang di sekitarnya. Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar seseorang mampu menjalankan profesinya tanpa merugikan orang lain, khususnya orang yang berkaitan dengan profesi tersebut. Prinsip Otonomi. Prinsip ini didasari dari kebutuhan seorang profesional untuk diberikan kebebasan sepenuhnya untuk menjalankan profesinya. Prinsip Integritas Moral. Seorang profesional juga dituntut untuk memiliki komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan profesinya, dirinya, dan masyarakat.

KODE ETIK PROFESI Kode Etik Profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang berat, maka termasuk dalam norma hukum.   Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kode etik merupakan sebuah aturan-aturan, batasa-batasan berupa nilai dan norma yang dibentuk oleh kelompok masyarakat (organisasi/perusahaan) tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas anggota-anggotanya, juga dalam mencapai tujuan dengan cara yang baik dan benar.

“Internalisasikan Kode Etik menjadi bagian kehidupan di dalam diri, sehingga dapat memancarkan perilaku positif untuk semua kehidupan di luar diri.” -Djajendra

FUNGSI KODE ETIK Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi.  Fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan Gibson dan Michel (1945 : 449) yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional dan pedoman bagi masyarakat sebagai seorang professional. Menurut Biggs dan Blocher ( 1986 : 10) mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu :  (1). Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah. (2). Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi.  (3). Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.

Pertama, kode etik melindungi profesi dari campur tangan pemerintah, dengan adanya kode etik yang jelas, terlebih khusus dalam rangka mengatur hubungan antara anggota profesi dengan pihak eksternal (pemerintah) akan memberikan kejelasan tentang apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini menjadi sangat penting, karena menjalin hubungan dengan pihak pemerintah sebagai suatu bagian yang berkuasa dalam suatu daerah, tentunya akan sangat berpengaruh besar terhadap jalannya suatu perusahaan, sehingga dengan adanya kode etik ini, pemerintah tidak akan “semena- mena” melakukan yang tidak baik terhadap anggota profesi

Kedua, kode etik yang dapat mencegah perpecahan internal perusahaan Kedua, kode etik yang dapat mencegah perpecahan internal perusahaan. Dengan adanya kode etik, hal ini akan memberikan kejelasan tentang cara menjalin hubungan yang baik dengan rekan sejawat, yang tentunya akan sangat mempengaruhi peforma dari masing-masing anggota profesi untuk bekerja dengan maksimal dan dengan motivasi yang benar, tanpa ada perasaan iri atau ketidaksukaan dalam bekerja.

Ketiga, melindungi praktisi dari kesalah praktik suatu profesi Ketiga, melindungi praktisi dari kesalah praktik suatu profesi. Hal ini berkaitan dengan hasil kerja oleh para praktisi dalam suatu profesi. Dengan kode etik, tentunya para anggota profesi yang bijaksana tidak akan memberikan kemudahan dalam penyelewengan tindakan bekerja, yang nantinya hanya akan merugikan bagi dirinya sendiri dan perusahaan. Selain itu, hal tersebut juga akan memberikan penggambaran lebih baik kepada setiap anggota profesi untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahan sekecil apapun itu dalam bekerja.

Adapun secara umum fungsi dari kode etik profesi adalah (1). Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.  Setiap anggota profesi harus menjalankan tugasnya sesuai dengan kode etik/ aturan yang berlaku di dalam suatu organisasi.   (2). Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksud dari fungsi ini adalah bahwa setiap anggota profesi juga diawasi oleh masyarakat dalam melakukan pekerjaannya. (3). Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Maksud dari fungsi ini adalah untuk mencegah intervensi dari pihak lain/ pihak luar yang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam organisasi, karena dikhawatirkan merusak tatanan yang sudah ada.

FUNGSI KODE ETIK PROFESI Kode etik profesi itu merupakan sarana  untuk membantu para pelaksana sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi: a)    Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. b)     Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial). c)     Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.

ATTITUDE Sikap (attitude) menurut Purwanto (2000:141) merupakan suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang atau situasi yang  dihadapinya. Dalam hal ini, Sikap merupakan penentuan penting dalam tingkah laku manusia untuk bereaksi. Oleh karena itu, orang yang memiliki Sikap positif terhadap suatu objek atau situasi tertentu ia akan memperlihatkan kesukaaan atau kesenangan (like), sebaliknya orang yang memiliki Sikap negatif ia akan memperlihatkan ketidaksukaan atau ketidaksenangan (dislike).

Sementara itu menurut D. Krech dan RS Sementara itu menurut D. Krech dan RS. Crutchfield yang dikutip oleh Ahmadi (2007:159) Sikap adalah organisasi yang tetap dari proses motivasi, persepsi atau pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan individu. Pendapat ini mempertegas hubungan antara Sikap dengan motivasi maupun persepsi. Hubungan ini dapat berlangsung dua arah atau saling mempengaruhi. Sikap dapat dipengaruhi oleh motivasi dan persepsi seseorang terhadap suatu objek atau keadaan tertentu atau sebaliknya motivasi dan persepsi seseorang dipengaruhi oleh Sikap seseorang terhadap suatu objek atau keadaan tertentu.

Notoatmodjo S. (1997): Sikap adalah reaksi atau respons yang masih tertutup dan seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Bimo Walgito, (2001): Sikap adalah organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar pada orang tersebut untuk membuat respons atau berpenilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya.

Dari beberapa pendapat tentang definisi Sikap (Attitude), maka dapat disimpulkan bahwa Sikap adalah suatu kecenderungan  atau   kesediaan seseorang baik berupa perasaan, pikiran dan tingkah laku untuk bertindak dengan cara tertentu terhadap suatu objek atau situasi tertentu.            

Meski ada begitu banyak pengertian sikap, yang pasti, dalam berbagai ulasan tentang sikap selalu ditemui beberapa konstruksi yang relatif tetap, berkaitan dengan jenis, dimensi, dan hierarki sikap. Umumnya, ada tiga jenis sikap manusia: Kognitif, yang berkaitan dengan apa yang dipelajari, tentang apa yang diketahui tentang suatu objek; Afektif, atau sering disebut faktor emosional, yang berkaitan dengan perasaan (bagaimana perasaan tentang objek); Psikomotorik atau konatif, yakni perilaku (behavioral) yang terlihat melalui predisposisi suatu tindakan.

Untuk dapat memahami Sikap perlu diketahui ciri-ciri yang melekat pada Sikap. Menurut Gerungan (1991:151-152) ciri-ciri Sikap atau attitude adalah: 1) Attitude bukan dibawa orang sejak ia dilahirkan, melainkan dibentuk atau dipelajarinya sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya. 2)Attitude itu dapat berubah-ubah, karena itu attitude dapat dipelajari orang; atau sebaliknya, attitude-attitude itu dapat dipelajari, karena attitude-attitude itu dapat dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah berubahnya attitude pada orang itu. 3) Attitude itu tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu objek. 4) Objek attitude itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi attitude itu dapat berkenaan dengan satu objek saja, tetapi juga berkenaan dengan sederetan objek-objek yang serupa. 5) Attitude mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.

Katz (Azwar, 2005:53-55) menerangkan ada empat macam fungsi Sikap bagi manusia, yaitu:   a)   Fungsi instrumental, fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat. Fungsi ini menyatakan bahwa individu dengan Sikapnya  berusaha  untuk   memaksimalkan hal-hal yang diinginkan dan meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan demikian, individu akan membentuk Sikap positif terhadap hal-hal yang dirasakannya akan mendatangkan keuntungan  dan membentuk Sikap negatif  terhadap hal-hal yang menurut perasaannya akan merugikan dirinya. 

b) Fungsi pertahanan ego                Sikap dalam hal ini, merefleksikan problem kepribadian yang tidak terselesaikan. c) Fungsi pernyataan nilai                Nilai adalah konsep dasar mengenai apa yang dipandang baik dan diinginkan.  Dengan fungsi ini seseorang sering kali mengembangkan Sikap tertentu untuk  memperoleh kepuasan dalam menyatakan nilai yang dianutnya yang sesuai dengan penilaian pribadi dan konsep dirinya. d) Fungsi pengetahuan Menurut fungsi ini manusia mempunyai dorongan dasar untuk ingin tahu, untuk mencari penalaran dan untuk mengorganisasikan pengalamannya. Sikap berfungsi sebagai suatu skema, yaitu suatu cara strukturisasi agar dunia di sekitar tampak logis dan masuk akal. Sikap digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap fenomena luar yang ada dan mengorganisasikannya.      

Attitude/sikap sangat penting karena dapat menentukan tingkat keberhasilan seseorang. Dari sebuah penilitian di Amerika, 90% kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku yang buruk yang dilakukan oleh seorang pekerja seperti tindakan tidak bertanggung jawab, tidak jujur, serta hubungan interpersonal yang buruk. Robert Hall International, sebuah perusahaan konsultan di San Fransisco, meminta para vice president dan direktur dari 100 perusahaan terbesar di Amerika untuk menyebutkan alasan mereka memecat seorang pekerja. Dari pernyataan tersebut disimpulkan alasan utama mereka memecat seorang pekerja adalah sebagai berikut

Attitude dinilai memiliki peran penting bagi kemajuan suatu perusahaan Attitude dinilai memiliki peran penting bagi kemajuan suatu perusahaan. Karena attitude seorang karyawan dapat mencerminkan produk maupun brand image perusahaan tersebut. Apabila attitude karyawan tersebut buruk maka akan mempengaruhi buruknya pandangan masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Dan apabila attitude yang ditunjukan karyawan tersebut baik, maka akan meningkatkan citra baik perusahaan tersebut.

Berikut ini attitude atau sikap yang harus dimiliki setiap pekerja: Profesionalisme Profesional disini maksudnya adalah mempunyai sikap untuk dapat bekerja keras, fokus dan memiliki tanggung jawab. Open Minded Memiliki pemikiran yang terbuka, dimana setiap pekerja mampu menerima setiap perbedaan pandangan, budaya maupun lingkungan baru. Jujur Jujur dalam setiap kegiatan yang dilakukan didalam dunia kerja. Karena dengan jujur akan menjauhkan kita dari tindakan negatif salah satunya seperti korupsi.

Team Work Dapat bekerjasama dalam sebuah tim, karena dalam dunia kerja kita tidak dapat bekerja sendiri. Maka dari itu dibutuhkan kemampuan untuk dapat bekerjasama dengan baik sehingga peluang untuk suskes jauh lebih besar. Rendah Hati Rendah hati disini yaitu tidak bersikap sombong dan membanggakan diri sendiri. Kritis dan selalu ingin tahu Rasa kritis diperlukan agar kita tidak cepat puas, dan selalu ingin mencari jawaban yang lebih baik. Dan selalu ingin tahu disini adalah sikap dimana seorang pekerja selalu mengembangkan kemampuannya dengan belajar hal-hal baru.

GREETING Greeting adalah ungkapan sambutan atau salam yang digunakan sebagai ketika pertama kali berjumpa, salam, dan atau sebagai pembuka di dalam pidato. Greeting ada 3 jenis, yaitu formal greeting, informal greeting, dan popular greeting. Masing-masing mempunyai saat- saat tertentu kapan diucapkannya.

Formal greeting adalah ungkapan yang digunakan ketika pada acara resmi dan serius. Kata-kata atau kalimat-kalimatnya menggunakan bahasa yang lebih kompleks. Formal greeting juga digunakan pada teks seperti buku, karya tulis, dsb. Sedangkan informal greeting ialah ungkapan yang biasa digunakan sehari-hari. Seperti ketika menyapa teman, mengobrol dengan orang tua, dsb. Dan yang terakhir popular greeting, popular greeting termasuk ke dalam bahasa slang, yaitu ungkapan-ungkapan yang tidak biasa atau ungkapan-ungkapan yang jarang digunakan. Hanya kelompok sosial tertentu yang menggunakannya. Popular greeting sama dengan bahasa gaul  dalam bahasa Indonesia.

Greeting adalah salah satu ciri-ciri memberikan service excellence dan semestinya dimulai dari dalam internal perusahaan dan diteruskan ke external customers.  Jika ini dilakukan berulang- ulang dengan kesungguhan atau sincerity yang dalam di internal perusahaan, maka memberikan salam bukan lagi hal yang memalukan dan terkesan canggung.  Bahkan jika tidak memberikan salam terasa ada yang kurang berkenan. Greeting adalah bentuk courtesy atau keramah- tamaan.  Dengan greeting, nada bicara bisa dikendalikan dari awal.  Layaknya seperti ketika kita mau menyanyi, kita mencari tangga lagu yang pas dengan nada suara. Demikian pula greeting merupakan nada bicara yang sangat penting untuk menentukan pitch dan intonasi.

Sedemikian pentingnya greeting ini sehingga beberapa perusahaan kembali mengingatkan karyawannya untuk menyapa satu dengan yang lain ketika berpapasan. Salam memang sederhana. Namun kita yang terus menerus bertemu seseorang atau sekelompok orang, sering bersikap ’take it for granted’.  Mungkin sesuatu yang tidak sengaja dilupakan tapi dianggap tidak perlu lagi dilakukan terutama untuk orang-orang yang sangat dekat dengan kita.  Sering kita mendengar ”a..lah.. jangan terlalu formal lah”.  Greeting sering dikaitkan dengan formalitas.

GROOMING Penampilan diri (grooming) merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang tentu saja ingin selalu tampil serasi dan menarik agar disukai oleh orang lain. Penampilan menarik mencerminkan kepribadian seseorang. Orang yang berpenampilan menarik akan dinilai sebagai orang yang berkepribadian baik. Sebaliknya, orang yang kurang memperhatikan penampilannya dinilai sebagai orang yang berkepribadian kurang menarik. Penampilan yang menarik akan memberikan kesan yang positif bagi orang lain. Oleh karena itu, penampilan diri perlu diperhatikan agar sedapat mungkin selaras dengan nilai-nilai keindahan dan tata krama yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.Untuk itu terlebih dahulu anda mengetahui arti kata grooming, dari pendapat para ahli yang dinyatakan di dalam bukunya masing-masing.

Di bawah ini terdapat arti kata grooming, yang dikutip antara lain: Kata groom menurut Kamus Bahasa Inggris Indonesia, artinya mengurus, merawat, rapi atau pelihara. Secara harfiah, grooming artinya penampilan diri. Grooming dalam penampilan prima adalah, penampilan diri tenaga pelayanan pada waktu bekerja, memberikan pelayanan kepada kolega dan pelanggan. Penampilan diri (grooming), sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi yang bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti pegawai negeri, pelayan toko, tenaga penjualan, kalangan eksekutif bisnis, dan lain- lain, mereka tentu saja perlu berpenampilan serasi dan menarik. Well groomed istilah Bahasa Inggris, yang digunakan untuk menggambarkan, orang berbusana resmi dengan baik menarik. Busana yang baik dan resmi ituberarti penampilan yang rapi, sopan, luwes, serasi dan menarik (personal apperance) sesuai dengan etika dan tata krama pergaulan.

Pengertian grooming, secara singkat adalah, penampilan seseorang, dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki dimulai dari kebersihan tubuh dan kerapihan pribadi, cara berpakaian sampai dengan tutur kata dan sopan santun Kecantikan atau ketampanan, bukan hanya dilihat dari luar saja, tapi juga harus diiringi dari dalam (inner-beauty). Oleh karena itu, perilaku juga harus diperhatikan dalam berpenampilan kesimpulannya pengertian Grooming adalah penampilan diri seseorang yang terjaga dan selalu rapi secara keseluruhan, dimulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Atau tindakan dimana seseorang akan bersih atau rapih tubuh mereka dalam memperhatikan beberapa cara, seperti cara berjalan , berpakaian. yaitu bertindak sebagai undangan seperti itu, menunjukan orang lain bahwa kita itu bersih dan rapih.

Bagian dari grooming 1. baik dari cara berpakaian 2. cara berdandan 3 Bagian dari grooming 1.baik dari cara berpakaian 2.cara berdandan 3.cara berhias 4.gaya berjalan 5.cara makan 6.cara minum 7.serta cara berbicara merupakan unsur yang sangat penting dalam berpenampilan menarik dan serasi. Aroma Tubuh : Karena itu kenakan parfum yang terbaik, atau paling tidak kenakan anti perspirant untuk menghambat keringat berlebih. Rambut : pilih style rambut yang cocok dengan Anda, jangan salah pilih sehingga style/gaya rambut Anda tidak pantas dengan wajah apalagi dengan profesi anda Kulit : Jaga kesehatan dan kebersihan kulit terutama bagian wajah. Gigi dan Mulut : Kedua hal ini juga sangat penting, karena jelas kita berinteraksi dan mengobrol dengan orang lain. Jaga juga kesegaran aroma mulut. bahwa senyum yang indah dan nafas segar dapat

Personal grooming lebih menitikberatkan pada aspek kerapian penampilan seseorang. Dengan demikian sosok karyawan yang baik adalah sosok yang rapi dan bersih dalam istilah perhotelan disebut Neat and Clean. Bahkan neat and clean ini dianggap sebagai salah satu ciri dan insan pariwisata termasuk insan perhotelan. Rapi dan bersih ditinjau dari sudut wisatawan, bukan ditinjau dari segi karyawan. Hotel perlu menetapkan bagaimana seharusnya penampilan karyawan yang baik. Bentuk penampilan ini kemudian dituangkan dalam suatu aturan atau “Standart Operatis Prosedure (SOP)” yang harus diikuti oleh karyawan.

Penampilan yang rapi, bersih ditambah dengan sikap ramah dan sopan akan sangat membantu karyawan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan (satisfication). Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu ciri dari pada keberhasilan hotel menjual jasa pelayanan adalah pada kepuasan tamu (guest satisfication). Tamu/wisatawan puas berarti pelayanan yang diterima baik. Dengan pelayanan yang baik tentu tamu/wisatawan akan rela membayar mahal dan keuntungan meningkat bagi hotel. Sebaliknya apabila wisatawan tidak puas maka tamu akan mengeluh (complaint) dan perusahaan perusahaan akan mengalami kerugian. Dengan demikian betapa pentingnya peranan grooming dalam dunia pelayanan jasa, khususnya pada dunia perhotelan. Masing – masing perusahaan berusaha mendesain pakaian seragam karyawan agar tampak rapi dan bersih mulai dari desain mode, warna, dan aksesories.

ETIKA PARIWISATA Etika Pariwisata adalah ilmu pengetahuan yang terkait dengan pariwisata yang bersifat multi dimensional dan multi disiplin, yang membahas tentang perbuatan (tindakan, action) dan tingkah laku (behaviour) manusia, yang meliputi wisatawan, pengusaha, pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat, yang dapat dinilai benar ataupun salah.

PENGERTIAN ETIKA PARIWISATA DAN PERHOTELAN Tatanan tingkah laku bagi petugas yang menangani wisatawan agar dapat berhubungan dengan tamu secara sopan, baik dan efektif.

Etika Etika adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang perbuatan (tindakan) dan tingkah laku (perangai) manusia, yang dapat dinilai benar ataupun salah. Wisata Wisata adalah (1) kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan (2) mengunjungi tempat tertentu (3) untuk tujuan rekreasi, (4) pengembangan pribadi, atau (5) mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Pariwisata Pariwisata adalah berbagai macam (1) kegiatan wisata dan didukung berbagai (2) fasilitas serta (2) layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Kepariwisataan Kepariwisataan adalah (1) keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan (2) bersifat multidimensional serta (3) multidisiplin yang muncul sebagai (4) wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta (5) interaksi antara wisatawan dengan masyarakat setempat, (6) sesama wisatawan, (7) Pemerintah, (8) Pemerintah Daerah, dan (9) pengusaha.

Pengusaha Pariwisata Yang dimaksud dengan pengusaha di sini yang menangani usaha pariwisata, yang meliputi: daya tarik wisata; kawasan pariwisata; jasa transportasi wisata; jasa perjalanan wisata; jasa makanan dan minuman; penyediaan akomodasi; penyelenggaraan hiburan dan rekreasi; penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran; jasa informasi pariwisata; jasa konsultan pariwisata; jasa pramuwisata; wisata tirta, dan spa

arti dari first impression sendiri kurang lebih adalah bagaimana cara kita membuat orang lain menilai positif diri kita pada saat awal-awal berkenalan atau bertemu.

First Impression Kesan pertama memang penting. Singkatnya kesan pertama selama beberapa hari di kantor baru sangatlah penting bagi Anda. Kesan itulah yang akan menjadi label Anda di perusahaan tersebut. Jika Anda menampilkan kesan baik sejak awal, selanjutnya keberadaan Anda di perusahaan akan berlangsung nyaman. Bila memulai dengan salah, Anda harus bekerja ekstra keras untuk memenangkan perasaan, kepercayaan, dan keyakinan atasan serta rekan kerja Anda. Hal ini dapat dihindari. Saat bergabung dengan perusahaan baru, Anda akan diperhatikan banyak pihak. Perhatian itu dilakukan dengan berbagai motivasi. Pimpinan baru akan menilai kecakapan dan sikap Anda. Teman baru ingin tahu apakah Anda patut disambut dengan hangat dan ramah dalam tim. Anak buah Anda ingin kenal siapakah orang baru yang akan mereka “patuhi” selama beberapa waktu ke depan.

Kesan pertama sangatlah penting untuk menjaga nama baik hotel & membuat hubungan bisnis yang berkelanjutan. Sebagai seorang resepsionis kita harus mempunyai sikap yang antusias atau peduli kepada setiap tamu. Semua yang dilakukan harus lah dengan hati, karena semua tamu sangat mengharapkan untuk diperlakukan dengan hormat dan kepedulian .

CIRI KARYAWAN BERKUALITAS DI TEMPAT KERJA MENJALANI TUGAS DENGAN BAIK PRODUKTIF BERORIENTASI PADA TARGET BERMOTIVASI TINGGI SABAR DAN BEKERJA KERAS FOKUS PADA DETAIL BERPIKIR DAN BERTINDAK POSITIF MENJAGA HUBUNGAN SOSIAL

TABIAT BURUK KARYAWAN YANG SERING MUNCUL DI KANTOR MENGELUH SENANG MENCARI ALASAN TIDAK ANTUSIAS BEKERJA TIDAK MAU MEMBANTU ORANG LAIN SENANG BERGOSIP SENANG BERBOHONG BERLAGAK TAHU BERBAGAI HAL TERLALU MANDIRI TIDAK BERTANGGUNG JAWAB

UNO (UNITED NATIONS ORGANIZATION) DEVELOPMENT PROGRAMME Badan Program Pembangunan PBB UNO Development Programme adalah organisasi multilateral yang paling besar memberi bantuan teknis dan pembangunan di dunia. Berpusat di New York City dan juga sebagai organisasi terbesar dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa. UNDP adalah peringkat ketiga tertinggi anggota PBB setelah PBB Sekretaris, Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal.

UNDP didanai sepenuhnya oleh kontribusi sukarela dari negara-negara anggota PBB. Organisasi negara memiliki kantor di 166 negara, dimana UNDP bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memenuhi tantangan pembangunan dan mengembangkan kapasitas lokal. Selain itu UNDP bekerja internasional untuk membantu negara-negara mencapai Millenium Development Goals (MDGS). UNDP memberikan saran ahli, pelatihan, dan memberikan dukungan kepada negara-negara berkembang, dengan penekanan pada peningkatan bantuan kepada negara- negara.

KUALIFIKASI UMUM MENJADI KARYAWAN JASA Memiliki kemampuan bahasa Internasional (Bahasa Inggris dan lain-lain). Memiliki sifat yang mendasar dalam kepribadian.

Sikap dasar sebagai landasan utama untuk karyawan yang bekerja di bidang jasa adalah Ready to serve Ability to serve Be Happiness Cooporative Esprit De Corps Honesty Initiatives Communicatives

Personality Attributes in Hotel & Tourism Industry Memberikan kepuasan dalam pelayanan Pelayanan yang sopan dan cepat Memberikan bantuan yang diperlukan Memenuhi selera tamu sesuai keinginannya Ramah tamah Profesionalisme Smile Bearing Behavior Tone and Inflection of voice

Prounanciation Handshake Poise State of health Clothing and appearance Manners and mannerism Daily grooming check Maturity