SOSIALISASI PERATURAN BUPATI LUWU TENTANG KEPEGAWAIAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TUGAS DAN IZIN BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA
Advertisements

Pembebasan Sementara dan Pengaktifan PNS Dosen
PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG
Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013
TUGAS BELAJAR KAITANNYA DENGAN JABATAN DAN KEPANGKATAN DOSEN
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
PERSYARATAN CALON PESERTA TUGAS BELAJAR :
(Permendiknas Nomor 48 Tahun 2009 tentang Pedoman
PEMBERIAN TUGAS DAN IZIN BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA Disampaikan dalam Kegiatan Sosialisasi Pemberian Tugas dan Izin Belajar bagi.
TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN KEMDIKBUD
TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
PEMBINAAN PNS DOSEN YANG DIPERBANTUKAN DI LUAR INSTANSI INDUK
PENGEMBANGAN SDM PNS (Keterangan Belajar, Izin Belajar, Tugas Belajar,
PERSIAPAN PERCEPATAN PROGRAM DOKTOR
PENGANGKATAN PEGAWAI KELOMPOK 8 PRADITIYA B.L /
P e n g a n g k a t a n P e g a w a I n e g e r I s I p I l.
TUNJANGAN PROFESI PENDIDIK
Draft RUU Kebidanan (Midwifery)
BAHAN PENGARAHAN & PENYAMPAIAN INFORMASI
KETENTUAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR
Tambahan Penghasilan Pegawai Sosialisasi di Bidang Kepegawaian
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI.
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI.
PERATURAN BUPATI KEDIRI NOMOR 23 TAHUN 2015
JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH
Nama Kelompok : Aisyah Nurul Jannah ( ) Anggun Retnosari ( )
PENGELOLAAN TUGAS BELAJAR DI LUAR NEGERI (ASPEK KEPEGAWAIAN)
PENJELASAN KENAIKAN PANGKAT
Pembebasan Sementara dan Pengaktifan PNS Dosen
PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER
POLA KARIER PEGAWAI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI DAN PERAWAT
Definisi Jalur Masuk Pemberhentian sementara Pemberhentian tetap
PERATURAN KEPALA BKN NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENATAAN PNS
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PACITAN
TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 BIRO KEPEGAWAIAN DESEMBER 2012.
MANAJEMEN SUMBER DAYA APARATUR TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN TUGAS BELAJAR PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS (PPDS) DAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS (PPDGS) DI KABUPATEN.
PENGADAAN PEGAWAI NEGRI SIPIL (PNS)
PENYESUAIAN / INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN (PTP) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017.
Manajemen Sumberdaya Aparatur
Perekrutan dan Seleksi
PENYESUAIAN / INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN (PTP) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017.
Manajemen Sumberdaya Aparatur
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU (BIDAN) Erni Kurniati
DIREKTORAT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
KEBIJAKAN JABATAN FUNGSIONAL DI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA
PENYESUAIAN JENJANG JABATAN/PAK GURU
BEBERAPA POKOK PERUBAHAN
PERKAP NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERKAP NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN.
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG DOSEN
TATA CARA PEMBERIAN CUTI PNS (PP 11/2017 & Peraturan BKN 24/2017)
PEMBERIAN TUGAS DAN IZIN BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA Disampaikan dalam Kegiatan Sosialisasi Pemberian Tugas dan Izin Belajar bagi.
Draft RUU Kebidanan (Midwifery)
PERATURAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NO. 24 TAHUN 2017 TENTANG
PEMBINAAN PNS DOSEN YANG DIPERBANTUKAN DI LUAR INSTANSI INDUK
Pembebasan Sementara dan Pengaktifan PNS Dosen
Outline Peningkatan Karir Dosen Landasan Hukum Tujuan Syarat Dosen
BUPATI LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN   PERATURAN BUPATI LUWU NOMOR 21 TAHUN 2017   TENTANG   PEDOMAN UJIAN DINAS DAN UJIAN KENAIKAN PANGKAT.
TATA KELOLA MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU
PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR DAN IZIN PENGGUNAAN GELAR
(PERATURAN MENTERI PANRB NO. 42 TAHUN 2018 )
Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.Pd., M.A
Draft RUU Kebidanan (Midwifery)
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA IMPROVING GOVERNANCE WORK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN.
? Siapa? Penyesuaian/Inpassing 1 3 4
Transcript presentasi:

SOSIALISASI PERATURAN BUPATI LUWU TENTANG KEPEGAWAIAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SDM SOSIALISASI PERATURAN BUPATI LUWU TENTANG KEPEGAWAIAN BELOPA , KAMIS 08 FEBRUARI 2018

BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL B U P A T I L U W U PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU NOMOR 57 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

I. DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 48 Tahun 2009 tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar bagi PNS di Lingkup Departemen Pendidikan Nasional Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 53 Tahun 2013 Tentang Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis;  

II. KETENTUAN UMUM Tugas Belajar adalah penugasan yang diberikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian yang memenuhi syarat untuk melanjutkan Pendidikan Formal ke jenjang yang lebih tinggi atau sesuai dengan bidang studi atau ilmu atau keahlian. Pegawai Negeri Sipil Tugas Belajar, yang selanjutnya disebut PNS Tugas Belajar adalah PNS dengan status mendapat persetujuan Tugas Belajar dari Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten Luwu. Pendidikan adalah proses belajar mengajar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau setara dalam rangka penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangannya, serta mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian tertentu Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangannya  

Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Biaya Tugas Belajar adalah biaya dengan tunjangan Pendidikan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu berdasarkan Alokasi Anggaran yang tersedia pada Tahun Anggaran berjalan. Perguruan Tinggi adalah Universitas Negeri, Institut Negeri, Sekolah Tinggi Negeri, Akademi Negeri atau sederajat dengan itu yang dikelola oleh Pemerintah, dan Perguruan Tinggi Swasta yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional serta Perguruan Tinggi Luar Negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia

Pihak Ketiga adalah Lembaga atau Instansi Pemerintah atau swasta dalam negeri dan/atau luar negeri yang Berbadan Hukum yang mendanai Tugas Belajar Wajib Kerja adalah kewajiban seorang PNS untuk tetap bekerja di Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Luwu setelah selesai mengikuti Tugas Belajar. Izin Belajar adalah Izin yang diberikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah kepada PNS untuk mengikuti pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi atau setara diluar jam dinas dan tidak mengganggu tugas kedinasan dengan biaya sendiri. Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai kompenen pendidikan pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.

III. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud Peraturan Bupati ini adalah untuk menjadi pedoman dalam Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar bagi PNS di Lingkup Pemerintah Daerah. 2. Tujuan Peraturan Bupati ini adalah untuk menyiapkan Sumber Daya Aparatur yang memiliki pengetahuan dan kemampuan intelektual dalam melaksanakan tugas, meningkatkan prestasi kerja, antara lain melalui peningkatan: Sikap dan prilaku berdasarkan moral ieologi Pancasila Pengetahuan, kemampuan dan keterampilan Wawasan berfikir Mutu dan jumlah hasil kerja Efektivitas dan efisiensi kerja Disiplin kerja, pengabdian, kesadaran, kejujuran, tanggung jawab dan Jenjang karir.

IV. KATEGORI DAN JENIS PENDIDIKAN Kategori Tugas Belajar dan Izin Belajar sebagai berikut : Tugas Belajar biaya Pemerintah Daerah Tugas Belajar biaya Pihak Ketiga ( Biaya dari Pemprov, Pemerintah Pusat atau badan/yayasan/Lembaga/perusahaan /organisasi swasta baik dalam negeri maupun luar negri yang berbadan hukum) Izin Belajar ( biaya sendiri atau di biayai pihak ketiga) Jenis pendidikan untuk Program Tugas Belajar dan Izin belajar meliputi: Pendidikan Akademik (Sarjana (S.1) , Magister (S.2), Doktor (S.3) Profesi ( Program Spesialis) Vokasi ( Diploma III, Diploma IV)

V. KETENTUAN TUGAS BELAJAR Tugas Belajar diberikan kepada PNS sesuai dengan latar belakang pendidikan, kompetensi dan kebutuhan organisasi. Pemberian Tugas Belajar merupakan kewenangan Pejabat Pembina Kepegawaian. Tugas Belajar yang diberikan kepada PNS harus memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus. Tugas Belajar diberikan untuk 1 (satu) program pendidikan kecuali untuk jenis pendidikan yang langka dan sangat dibutuhkan organisasi

VI. PERSYARATAN TUGAS BELAJAR Persyaratan Umum Berstatus PNS dan sekurang-kurangnya memiliki masa kerja 1 (satu) tahun semenjak diangkat sebagai PNS, bukan berstatus CPNS. Setiap unsur penilaian dalam SKP 1 (satu) tahun terakhir paling kurang bernilai baik. mendapatkan persetujuan/rekomendasi dari Kepala SKPD dengan pertimbangan pendidikan yang ditempuh harus sesuai dengan pendidikan sebelumnya, mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sesuai dengan kebutuhan organisasi, dan/atau mendukung visi misi Pemerintah Daerah.

d. Lulus seleksi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang dituju atau institusi yang menyediakan biaya pendidikan. e. Menandatangani Surat Pernyataan Tugas Belajar f. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan keterangan dokter. Tidak dalam pemeriksaan aparat pengawasan fungsional yang dibuktikan dengan surat keterangan Instansi yang berwenang. disetujui oleh istri/suami bagi PNS yang sudah berkeluarga;

Dalam proses dan/atau hukuman karena melakukan tindak pidana; Tidak sedang : Dicalonkan atau mengikuti pendidikan atau pelatihan lain yang dilaksanakan dalam waktu bersamaan; Dalam proses dan /atau menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; Dalam proses dan/atau hukuman karena melakukan tindak pidana; Menjalani pemberhentian sementara sebagai PNS; Menjalani cuti diluar tanggungan negara; Melaksanakan tugas secara penuh di instansi induknya; Melaksanakan pendidikan dan pelatihan penjenjangan.

Tidak pernah Sebelumnya mengikuti program bantuan biaya Tugas Belajar. Gagal dalam melaksanakan tugas belajar yang disebabkan oleh kelalaian yang bersangkutan. Dibatalkan mengikuti tugas belajar sebelumnya dikarenakan kesalahan yang bersangkutan. Menandatangani perjanjian Tugas Belajar. Bersedia menanggung biaya perkuliahan sampai selesai apabila telah melampaui batas waktu yang telah ditentukan dan/atau bantuan biaya tidak dianggarkan didalam APBD. Tidak akan menuntut penyesuaian ijazah atau pencantuman gelar kedalam pangkat apabila formasi belum memungkinkan

2. Persyratan Khusus Program Diploma III meliputi : Pangkat / golongan ruang minimal Pengatur Muda /IIa; Memiliki ijazah paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/sederajat dengan nilai rata-rata STTB paling sedikit 7,0 (tujuh koma nol) atau Diploma I dan Diploma II dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,70 (dua koma tujuh puluh); 3. berusia paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun pada saat perkuliahan dimulai. b. Program Diploma IV atau Sarjana (S1) meliputi : Pangkat / golongan ruang minimal Pengatur Muda/ IIa; Memiliki ijazah paling rendah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/sederajat dengan nilai rata-rata STTB paling sedikit 7,0 (tujuh koma nol) atau Diploma I, Diploma II dan Diploma III dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,70 (dua koma tujuh puluh); dan Berusia paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun pada saat perkuliahan dimulai.

c. Program Magister (S2) atau Program Spesialis meliputi Pangkat/golongan ruang minimal Penata Muda Tk.I/ IIIb. Memiliki Ijazah paling rendah Diploma IV atau Strata I dengan Indeks Prestasi Kumulaif (IPK) sekurang-kurangnya 3,00 . Berusia paling tinggi 37 tahun pada saat perkuliahan dimulai. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang dibuktikan dengan nilai TOEFL dengan score paling rendah 450   Program Doktor (S3) meliputi : pangkat/golongan ruang minimal Penata/ IIIc. memiliki Ijazah paling rendah Magister (S2) IPK sekurang-kurangnya 3,00 . berusia paling tinggi 40 tahun pada saat perkuliahan dimulai.

3. Persyaratan Lainya PNS Calon Tugas Belajar sebelum mengikuti seleksi pada program Pendidikan yang akan diikuti harus mendapat rekomendasi untuk mengikuti seleksi dari Pejabat Pembina Kepegawaian. Pejabat struktural yang mengikuti Tugas Belajar dibebaskan dari jabatannya dan wajib menandatangani surat pernyataan bersedia diberhentikan dari jabatan struktural dan diketahui oleh Kepala SKPD yang bersangkutan. Pejabat Fungsional yang mengikuti Tugas Belajar dibebaskan dari jabatan fungsionalnya dan wajib menandatangani surat pernyataan bersedia dibebaskan dari jabatan fungsional yang diketahui oleh Kepala SKPD yang bersangkutan.

VII. HAK TUGAS BELAJAR PNS Tugas Belajar berhak menerima gaji, kenaikan gaji berkala, serta hak kepegawaian lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. PNS Tugas Belajar berhak menerima pembiayaan penyelenggaraan pendidikan dan biaya penunjang pendidikan antara lain : a. biaya pembayaran pendidikan; b. biaya pembelian buku referensi; c. biaya tugas akhir berupa riset dan penyusunan karya tulis/skripsi/tesis/desertasi dan biaya wisuda; dan d.tunjangan biaya hidup. Selain Biaya Tugas Belajar, dapat juga di berikan biaya lainnya jika pagu anggaran tersedia dan mencukupi. Besaran biaya dari APBD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan standar harga yang berlaku di lingkungan Pemerintah Daerah.

VIII. KEWAJIBAN TUGAS BELAJAR PNS Tugas Belajar wajib mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab sesuai ketentuan yang berlaku. Tidak pindah bidang studi/jurusan, tanpa persetujuan tertulis dari BKPSDM Daerah. Tidak bekerja pada pihak manapun, selama melaksanakan Tugas Belajar. Menyampaikan laporan perkembangan Tugas Belajar secara tertulis sebagai evaluasi pendidikan tentang kemajuan belajar setiap akhir semester kepada Bupati melalui Kepala BKPSDM berupa nilai akademik tiap semester Menyampaikan laporan telah selesai mengikuti pendidikan kepada Bupati melalui Kepala BKPSDM paling lama 1 (satu) bulan setelah berakhirnya Tugas Belajar.

PNS Tugas Belajar, melaksanakan Wajib Kerja di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu sejak berakhirnya masa Tugas Belajar, dengan menandatangani Surat Pernyataan Wajib Kerja. Wajib Kerja berlaku bagi PNS Tugas Belajar yang berhasil atau gagal dalam menyelesaikan Tugas Belajar. PNS Pemerintah Daerah yang sedang melaksanakan Wajib Kerja tidak dapat mengambil cuti di luar tanggungan Negara. Jangka waktu Wajib Kerja yaitu 2 (dua) kali masa Tugas Belajar yang telah dilaksanakan, terhitung sejak PNS Tugas Belajar mulai aktif bekerja kembali.  

IX. KETENTUAN IZIN BELAJAR Izin Belajar diajukan sebelum PNS menempuh pendidikan. PNS yang mendapat Izin Belajar wajib menjalani program pendidikan paling lambat 1 tahun sejak Keputusan Bupati ditetapkan. Izin Belajar yang diberikan kepada PNS harus memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus.  

X. PERSYARATAN IZIN BELAJAR Persyaratan umum Berstatus PNS dan sekurang-kurangnya memiliki masa kerja 1 (satu) tahun semenjak diangkat sebagai PNS, bukan berstatus CPNS; Mendapatkan persetujuan/rekomendasi dari Kepala SKPD dengan pertimbangan pendidikan yang ditempuh harus sesuai dengan pendidikan sebelumnya, mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sesuai dengan kebutuhan organisasi, dan/atau mendukung visi misi Pemerintah Daerah; Tidak dalam pemeriksaan aparat pengawasan fungsional yang dibuktikan dengan surat keterangan instansi yang berwenang; Dalam menjalankan pendidikan tidak meninggalkan tugas kedinasan dan dilaksanakan diluar jam kerja yang berlaku; Disetujui oleh istri/suami bagi PNS yang sudah berkeluarga; Biaya pendidikan ditanggung oleh PNS yang bersangkutan; Program studi yang akan diikuti telah mendapatkan persetujuan/akreditasi paling rendah B dari lembaga yang berwenang.

h. Tidak sedang Dalam proses dan /atau menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; Tidak sedang dalam proses dan/atau menjalani hukuman karena melakukan tindak pidana; dan Tidak sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai PNS. i. Bersedia : Untuk tidak mengajukan permohonan pindah dari Kabupaten Luwu sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak menyelesaikan pendidikan; dan Tidak menuntut penyesuaian ijazah atau pencantuman gelar ke dalam pangkat apabila formasi belum memungkinkan  

2. Persyaratan khusus a. Program Diploma III (DIII) dari ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas meliputi pangkat/golongan minimal Pengatur Muda/ II.a memiliki ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/ sederajat berusia paling tinggi 37 (tiga puluh tujuh) tahun pada saat perkuliahan dimulai b. Program Sarjana (S1) dari ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas meliputi memiliki ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/ sederajat; dan berusia paling tinggi 37 (tiga puluh tujuh) tahun pada saat perkuliahan dimulai.

c. Program Sarjana (S1) dari ijazah Diploma III (DIII) meliputi pangkat/golongan minimal Pengatur/ II.c memiliki ijazah Diploma III berusia paling tinggi 37 tahun pada saat perkuliahan dimulai. d. Program Magister (S2) atau Program Spesialis meliputi pangkat/golongan minimal Penata Muda Tk.I/ III.b memiliki ijazah Strata 1 (satu)) berusia paling tinggi 42tahun pada saat perkuliahan dimulai. Program Doktor (S3) meliputi: pangkat/golongan minimal Penata/ III.c memiliki ijazah Strata 2 (dua) erusia paling tinggi 47tahun pada saat perkuliahan dimulai.

XI. KEWAJIBAN IZIN BELAJAR PNS yang sementara menempuh pendidikan Izin Belajar wajib menyampaikan laporan kemajuan pendidikan kepada Bupati melalui Kepala BKPSDM paling kurang 1 (satu) kali setiap tahun yang diketahui/dibenarkan oleh pimpinan lembaga pendidikan. PNS yang telah selesai mengikuti pendidikan Izin Belajar wajib membuat laporan hasil pelaksanaan Izin Belajar kepada Bupati melalui Kepala BKPSDM dengan melampirkan fotokopi ijazah, transkip nilai yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang dan laporan hasil penelitian dalam bentuk skripsi/tesis/disertasi.  

XII. PROSEDUR PENGURUSAN Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar melalui prosedur : PNS mengajukan permohonan penerbitan Tugas Belajar dan Izin Belajar kepada Kepala SKPD. Kepala SKPD mengajukan usulan dan/atau rekomendasi penerbitan Tugas Belajar dan Izin Belajar kepada Bupati melalui Kepala BKPSDM. PNS yang mengajukan permohonan Tugas Belajar dan Izin Belajar. BKPSDM memeriksa, meneliti persyaratan dan kelengkapan berkas administrasi. BKPSDM menyampaikan berkas usulan yang memenuhi syarat kepada Bupati.

XIII. JANGKA WAKTU PENDIDIKAN Tugas Belajar diberikan untuk jangka waktu paling lama : program Diploma III paling lama 3 tahun atau 6 semester. program Diploma IV atau Strata 1 (S1) paling lama 4 tahun atau 8 semester. program Magister (S2) paling lama 2 tahun atau semester program Doktor (S3) paling lama 3 tahun atau 6 semester. Batas waktu penyelesaian Tugas Belajar dokter spesialis ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Batas waktu penyelesaian program Tugas Belajar biaya Pihak Ketiga sesuai dengan yang ditetapkan oleh Pihak Ketiga atau Instansi/Lembaga yang memberikan bantuan Tugas Belajar.

PNS Tugas Belajar yang tidak dapat menyelesaikan Tugas Belajar selama jangka waktu yang ditentukan dapat diperpanjang paling lama 1 tahun atau 2 semester sesuai kebutuhan Instansi dan/atau persetujuan Pihak Ketiga. Bagi yang belum dapat menyelesaikan Tugas Belajar setelah diberikan perpanjangan waktu 1 tahun dapat diberikan perpanjangan kembali paling lama 1 tahun dengan perubahan status menjadi Izin Belajar. PNS dalam melaksanakan Izin Belajar dapat meninggalkan tugasnya sebagaimana berlaku bagi PNS Tugas Belajar.

XIV. SANKSI PNS Tugas Belajar yang tidak melaksanakan kewajiban, melebihi perpanjangan waktu atau berhenti mengikuti pendidikan Tugas Belajar sebelum menyelesaikan jenjang pendidikannya dapat : diberhentikan sebagai PNS Tugas Belajar. dikenai hukuman disiplin pegawai sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. wajib membayar ganti rugi paling banyak 2 kali lipat atas keseluruhan biaya yang dikeluarkan. 2. PNS Tugas Belajar yang tidak melaksanakan Tugas Belajar dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab dikenakan sanksi berdasarkan evaluasi dari BKPSDM selaku Instansi pemberi biaya Tugas Belajar dan/ atau Lembaga atau Instansi penyelenggara Tugas Belajar.

Evaluasi dibuktikan dengan dokumen dari instansi pemberi biaya Tugas Belajar dan/atau Lembaga atau Instansi Penyelenggara Tugas Belajar. PNS Tugas Belajar yang diberhentikan dari Tugas Belajar dan/ atau yang berhenti atas kemauan sendiri tanpa persetujuan tertulis dari BKPSDM sebelum masa Tugas Belajar berakhir dikenakan Wajib Kerja di Lingkup Pemerintah Daerah dan membayar ganti rugi. Besaran ganti rugi adalah paling banyak 3 kali lipat dari biaya Tugas Belajar yang telah dibayarkan kepada yang bersangkutan Apabila PNS telah menyelesaikan Tugas Belajar dan tidak bekerja kembali di Lingkup Pemerintah dikenai sanksi sesuai Peraturan Bupati ini dan diwajibkan membayar ganti rugi paling banyak 3 kali lipat dari seluruh biaya Tugas Belajar.

Besaran dan jangka waktu pembayaran ganti rugi ditentukan oleh TPTGR. Dalam hal pembayaran ganti rugi Tugas Belajar yang belum menyelesaikan sampai jangka waktu yang ditentukan, maka kekurangan pembayaran ganti rugi akan dikenakan tambahan bunga sebesar 6% (enam persen). Apabila PNS Tugas Belajar tidak sanggup mengembalikan bantuan biaya pendidikan secara tunai maka pimpinan SKPD terkait berwenang melakukan pemotongan gaji sebanyak 50% (lima puluh persen) tiap bulannya dari gaji bersih setelah mendapatkan persetujuan dari inspektorat. Pemotongan gaji dibuat dalam pernyataan kesedian yang dicantumkan dalam perjanjian.

Apabila PNS Izin Belajar tidak melaksanakan kewajiban maka Bupati dapat mencabut Izin Belajar yang bersangkutan. Pemberian sanksi setelah diberi teguran sebanyak 3 kali dan / atau diberikan hukuman disiplin sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.  

XV. KETENTUAN PERALIHAN   Ketentuan mengenai Tugas Belajar biaya Pihak Ketiga diberlakukan sama seperti ketentuan Tugas Belajar biaya Pemerintah Daerah, kecuali dalam hal pembiayaan pendidikan, Indeks Prestasi Kumulatif dan batas usia menyesuaikan dengan ketentuan Perguruan Tinggi yang dituju dan/atau Lembaga Instansi yang memberikan bantuan Tugas Belajar. Surat Tugas Belajar dan Izin Belajar yang telah dikeluarkan/ diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini dinyatakan tetap berlaku sampai dengan pelaksanaan Tugas Belajar atau Izin Belajar selesai.

Surat Keterangan Memiliki Ijazah XVI. SURAT KETERANGAN PENGANTI IZIN BELAJAR  Surat Keterangan Memiliki Ijazah (Bagi PNS yang memiliki Ijazah setingkat lebih tinggi sebelum diangkat menjadi CPNS) Surat Keterangan Melanjutkan Perkuliahan (Bagi yang sementara menjalani perkuliahan pada saat di angkat menjadi CPNS) Surat Keterangan Selesai Belajar (Bagi PNS yang telah selesai menjalani perkuliahan dan memiliki ijazah namum tidak memiliki izin belajar)

Persyaratan Diusulkan oleh Kepala SKPD yang bersangkutan Berstatus PNS dan bukan berstatus CPNS Surat keterangan dari perguruan tinggi sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sejak diangkat sebagai PNS ( surat keterangan memiliki ijazah) Kinerja baik yang dibuktikan dengan nilai SKP dalam 1 (satu) tahun terakhir Tidak sedang dalam proses dan/atau menjalani hukuman disiplin Tidak dalam pemeriksaan aparat pengawasan fungsional yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Instansi yang berwenang Ijazah yang dimiliki harus ada keterkaitannya dengan latar belakang pendidikan sebelumnya atau tugas pokok PNS yang bersangkutan

j. ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi B telah mendapat izin penyelenggaraan dari Menteri yang bertanggung jawab dibidang pendidikan nasional atau jabatan lain yang berdasarkan peraturan-perundang-undangan berwenang menyelenggarakan pendidikan.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH bkpsdm.luwukab.go.id