STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
MAKANAN BIASA Makanan biasa sama dengan makanan sehari-hari yang beraneka ragam, bervariasi dengan bentuk, tekstur, dan aroma yang normal. Susunan makanan mengacu pada pola menu seimbang dan AKG yang di anjurkan bagi orang dewasa sehat. Makanan biasa diberikan kepada pasien yg berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan makanan khusus(diet). Walau tidak ada pantangan secara khusus, makanan sebaiknya diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna dan tidak merangsang pada saluran cerna.
Tujuan diet Memberikan makanan sesuai denghan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh. Syarat diet Energi sesuai dengan kebutuhan orang dewasa Protein 10-15% dr kebutuhan energi total Lemak 10-25% dr kebutuhan energi total Karbohidrat 60-75% dr kebutuhan energi total Cukup mineral,vitamin dan kaya serat Makanan yang tidak merangsang saluran cerna Makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi Indikasi pemberian Makanan biasanya diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet khusus berhubungan dengan penyakitnya
Makanan lunak Makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah,ditelan, dan dicerna dibandingkan makanan biasa. Makanan inimengandung cukup zat gizi asalkan pasien mampu mengkonsumsi makanan dalam jumlah cukup. Menurut penyakit, makanan lunak diberikan langsung kepada atau sebagai perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa. Tujuan diet Memberikan makanan dalam bentuk lunak mudah ditelan dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit.
Syarat diet Indikasi pemberian Energi, protein, dan zat gizi lain cukup Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak, sesuai dengan keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien. Makanan yang diberikan dalam porsi sedang yaitu 3 kali makan lengkap dan selingan. Makanan yang mudah dicerna, rendah serat dan tidak mengandung bumbu yang tajam. Indikasi pemberian makanan lunak diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan penyakit infeksi dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, serta sebagai perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.
Makanan saring Makanan semi padat yang mempunyai tekstur lebih halus daripada makanan lunak, sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna. Menurut keadaan penyakit, makanan saring saring dapat diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak. Tujuan diet Memberikan makanan yang bentuk semipadat sejumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai prosoes adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.
Syarat diet Indikasi pemberian Hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari, karena kurang memenuhi kebutuhan gizi. Rendah serat, diberikan dalam bentuk di blender atau disaring. Diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari. Indikasi pemberian Makanan saring diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu, pada infeksi akut termasuk infeksi saluran cerna, serta kepada pasien dengan kesulitanmengunyah dan menelanatau sebagai perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak. Karena makanan ini kurang serat dan vitamin C. Maka sebaiknya diberikan untuk jangka waktu pendek yaitu, selamam 1-3 hari.
Makanan cair Makanan cair jernih Makanan yang disajikan dalam bentuk cairan pada suhu ruang dengan kandungan mininal dan tembus pandang bila diletakkan dalam wadah bening. Jenis cairan di berikan tergantung keadaan penyakit atau jenis operasi yg dijalani. Tujuan diet Memberikan makanan dalam bentuk cair yang memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang mudah diserap dan hanya sedikit meninggalkan sisa. Mencegah dehidrasi dan meninggalkan rasa haus. Indikasi pemberian Makanan cair jerni diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu, keadaan mual dan muntah, dan sebagai makanan tahap awal pasca-pendarahan saluran cerna. Nilai gizi nya sangat rendah karena hanya terdiri dari sumber karbohidrat.
Makanan cair penuh Tujuan diet Indikasi pemberian makanan yang berbentuk cair atau semi cair pada suhu ruang dengan kandungan serat minimal dan tidak tembus pandang bila diletakkan dalam wadah bening. Jenis makanan yang diberikan tergantung pada keadaan pasien. Makanan ini dapt langsung diberikan kepada pasien atau sebagai perpindahan makanan cair jernih ke makanan cair kental. Tujuan diet Memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair yang memenuhi kebutuhan gizi dan meringankan kerja saluran cerna. Indikasi pemberian Makanan cair penuh diberikan kepada pasien yang mempunyai masalah untuk mengunyah, menelan, atau merencanakan makanan padat, misalnya pada operasimulut atau tenggorokan, dan atau pada kesadaran menurun. Makanan ini dapt diberikan oral,pipa atau enteral(Naso Gastric Tube=NGT), secara bolus atau drip(tetes).
Makanan cair kental Tujuan diet Indikasi pemberian Makanan yang mempunyai konsisten kental atau semipadat pada suhu kamar, yang tidak membutuhkan proses mengunyah dan mudah ditelan. Menurut keadaan penyakit, makanan cair kental dapat diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan dari makanan cair penuh ke makanan saring. Tujuan diet Memberikan makanan yang tidak membutuhkan proses mengunyah, mudah ditelan, dan mencegah terjadinya aspirasi yang memenuhi kebutuhan gizi. Indikasi pemberian Makanan cair kental diberikan kepada pasien yang tidak mampu mengunyah dan menelan, serta untuk aspirasi(cairan masuk kedalam saluran nafas, seperti pada penyakit yang disertai peradangan,ulkus peptikum atau gangguan struktural atau motorik pada rongga mulut. Makanan ini dapat mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
GOLONGAN MAKANAN CAIRAN PENUH Formula rumah sakit (FRS) No Jenis FRS Indikasi Pemberian 1 Dengan susu Lambung, usushalus dan kolon berkerja normal 2 Makanan blender Memerlukan tambahan makanan berserat 3 Rendak laktosa Tidak tahan terhadap laktosa(lactose intolerance) 4 Tanpa susu Tidak tahan protein susu
Formula Komersial No Jenis FK Indikasi Pemberian 1 Rendah/bebas lactosa Tidak tahan terhadap laktosa 2 Dengan medium chain tryglyceride Malabsorsi lemak 3 Dengan Branched chain amino acid Sirosis hati 4 Protein tinggi Katabolisme meningkat 5 Protein rendah Gagal ginjal 6 Protein terhidrolisa Alergi protein 7 Tanpa susu Tidak tahan susu 8 Dengan serat Perlu suplemen serat 9 Rendah sisa Reseksi usus 10 Indeks glikemik rendah Diabetes melitus