Review Bab VI Pembekuan dan perlakuan Panas Logam OLEH Samsul Yudi Prabowo.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGETAHUAN material KONSEP DASAR LOGAM.
Advertisements

Penyolderan Dan Pematrian
UJI KEKERASAN DAN MIKRO STRUKTUR PADA KOMPOSIT AL DAN SiC
Pengetahuan Bahan Nama : Verawati H ( ) Agatha ( )
BAB 4 SPESIFIKASI BATU GERINDA
BAB 6 PERLAKUAN PADA BATU GERINDA
RUFAIDA NUR ROSTIKA, ST, MT
Klasifikasi Material Material Teknik.
LAS BUSUR LISTRIK.
Proses Pembuatan Plastik
LUBRICANT MINYAK PELUMAS
MINDRY( ) JURUSAN TEKNIK MESIN
Tempering Tujuan proses tempering adalah :
PENGELASAN.
Nama. : Eko Budiono NPM. : Jurusan. : Teknik Mesin Pembimbing
Kelompok 5 Chandra Wijaya Jeffry Kristajaya
KEMAMPUKERASAN (HARDENABILITY)
PEMBENTUKAN LOGAM (METAL FORMING)
: Rahmat Santoso for further detail, please visit
Pengaruh Panas Las pada Struktur Mikro
SRI WAHYU SISWANTO, PENGARUH VARIASI SUHU POST WELD HEAT TREATMENT ANNEALING TERHADAP SIFAT MEKANIS MATERIAL BESI COR KELABU YANG DISAMBUNG.
GLASS WORKING (Lanjutan)
(HEAT TERATMENT) PERLAKUAN PANAS.
HEAT TRETMENT ( PERLAKUAN PANAS )
Pertemuan 5 AGREGAT KASAR
Heat Treatment Process (Proses Perlakuan Panas)
PROSES PENGECORAN.
Pemotongan Logam.
MODUL 8 Deformasi Logam 1. Deformasi elastis logam
PERFORMA HARD MACHINING PADA AISI-01 ALLOY TOOL STEEL
Destructive Testing Vickers.
Pemisahan campuran berdasarkan : Penyaringan / Filtrasi:
Teknologi Dan Rekayasa
ILMU BAHAN Material Science
MODUL 9 Peningkatan Kekuatan dan Ketangguhan
SIFAT-SIFAT MATERIAL TKI-112 PENGETAHUAN BAHAN Pertemuan 2 Oleh :
Teknologi Dan Rekayasa
Peningkatan Kekuatan Baja dengan Perlakuan Panas
MODUL 3 Fasa-fasa Struktural: Pembentukan dan Transisinya
Pengerjaan Panas (Hot Working)
Teknologi Dan Rekayasa
Pengerjaan Dingin.
Proses Dasar Pembentukan Logam
Kimia Dasar 1 materi dan penggolongannya
MEMBERSIHKAN DAN MEMOTONG LOGAM COR/ TEMPA
Material teknik disampaikan oleh Catur Pramono UNTIDAR
MEMBERSIHKAN DAN MEMOTONG LOGAM COR/ TEMPA
Pertemuan <<16>> <<CERAMIC>>
STEEL & OTHERS FERROUS DISAMPAIKAN OLEH : CATUR PRAMONO JURUSAN TEKNIK MESIN FT. UNIVERSITAS TIDAR.
Matakuliah. : <<D00672>>/<<PENGETAHUAN KIMIA
AGREGAT HALUS Pertemuan 02
Squeeze Casting (Liquid Metal Forging)
Tugas Teknik pengecoran
Proses Dasar Pembentukan Logam
Heat Exchanger Kurniawati.
ANALISIS LAJU KOROSI BAJA TAHAN KARAT SPA-c PADA DINDING SAMPING KERETA API DI BALAIYASA MANGGARAI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Oleh: SYAEFUL AHMAD.
Proses Manufakture Mata Pahat
PEMBENTUKAN LOGAM (METAL FORMING)
UJI LENGKUNG Bending Test 1.
MINYAK IKAN Minyak ikan ada dua macam yaitu: minyak badan ikan dan minyak hati ikan Minyak badan ikan adalah: hasil sampingan dari pembuatan tepung ikan,
Diagram fasa dan kesetimbangan fasa
NAMA : RIDWAN FIATNA NIM : KD. RUANG : WT.E.016 METALURGI FISIK.
PROSES PENGECORAN ( METAL CASTING ) Laboratorium Metalurgi
METALURGI FISIK.
PENGUAPAN DAN PENGERINGAN
Pertemuan 4.
Pengaruh Temperatur Dan Waktu Tahan Pada Proses Karburisasi Cair Terhadap Kekerasan Baja AISI 1025 Dengan Media Pendinginan Air Dan Media Pemanas Induction.
Presentasi Laboratorium Metalurgi II Kelompok 24 : Greynaldi Gasra ( ) Adam Andi Nugroho ( )
Ranna Kurnia Pengujian Karakteristik Aspal. Jenis Pengujian Karakteristik Aspal (umum) Penetrasi Penetrasi Setelah TFOT Titik Lembek Titik Lembek Setelah.
PENGERJAAN DINGIN. PROSES PENGERJAAN DINGIN PADA LOGAM ( COLD WORKING ) Pengerjaan dingin (cold working) yang merupakan pembentukan plastis logam di bawah.
Transcript presentasi:

Review Bab VI Pembekuan dan perlakuan Panas Logam OLEH Samsul Yudi Prabowo

Pembekuan  Logam padat adalah bahan-bahan kristalin yang dicirikan dengan ikatan logam, kuat, ulet dan konduktifitas listrik yang baik. Proses pembekuan logam cair dimulai dari bagian logam cair yang bersentuhan dengan dinding cetakan, yaitu ketika panas dari logam cair diambil oleh cetakan sehingga bagian logam yang berrsentuhan dengan cetakan itu mendingin sampai titik beku.

Perlakuan Panas  Perlakuan panas adalah suatu metode yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, dan kadang-kadang sifat kimia dari suatu material. Aplikasi yang paling umum adalah untuk material logam walaupun perlakuan panas juga digunakan dalam pembuatan berbagai materi lain, seperti kaca. Secara umum perlakuan panas adalah memanaskan atau mendinginkan material, biasanya dalam suhu ekstrem, untuk mencapai hasil yang diinginkan seperti pengerasan atau pelunakan material.logamkaca

Annealing  Annealing yaitu suatu proses laku panas yang dilakukan pada logam atau paduan dalam pembuatan produk. Prinsip annealing ialah memanaskan baja sampai suhu tertentu, kemudian menahannya selama waktu tertentu kemudian didinginkan dengan lambat. Tujuan utama proses annealing ialah melunakan, menghaluskan butir kristal, menghilangkan internal stress, memperbaiki machinability dan memperbaiki sifat kelistrikan / kemagnetan.

Lanjutan Annealing dilakukan untuk memperbaiki mampu mesin dan mampu bentuk, memperbaiki keuletan, menurunkan atau menghilangkan tegangan dalam dan menyiapkan struktur baja untuk proses perlakuan panas. Proses anil terdiri dari beberapa tipe yang diterapkan untuk mencapai sifat-sifat tertentu sebagai berikut  Full Annealing terdiri dari austenisasi dari baja yang bersangkutan diikuti dengan pendinginan yang lambat di dalam tungku. Full Annealing untuk baja Hypoeutektoid dilakukan pada temperatur austenisasi sekitar 50 o C diatas garis A 3 dan mendiamkannya pada temperatur tersebut untuk jangka waktu tertentu  Spherodized Annealing dilakukan dengan cara memanaskan baja sedikit diatas atau dibawah temperatur kritik A 1 didiamkan pada temperatur tersebut untuk jangka waktu tertentu kemudian diikuti dengan pendinginan yang lambat. Spherodized Annealing untuk memperbaiki mampu mesin dan memperbaiki mampu bentuk

Pengerasan Presipitasi Pengerasan Presipitasi peningkatan secara substansial dapat dihasilkan melalui serangkaian langkah ;  Perlakuan Larutan : pada fasa kedua secara lengkap dapat dilarutkan dengan memanaskan [aduan pada rentang suhu larutan-padat.  Pencelupan Dingin :larutan padat dipertahankan dan difusi atom-atom serta presipitasi partikel-partikel fasa kedua ditekan dengan pencelupan dingin secara tepat  Presipitasi (Pengendapan): paduan-paduan berlangsung pada suhu ruang dan kemudian dosebut penuaan alami  Penuaan Lanjut : Komponen-komponen yang diberikan perlakuan larutan dipaparkan pada suhu yang lebih tinggi, maka difusi lebih lanjut akan menghasilkan sedikit presipifat- presipitat stabil yang kasar, nonkoheren dan kekuatan strukturnya menurun.

REVIEW JURNAL PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT ANNEALING TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN NILAI KEKERASAN PADA SAMBUNGAN LAS THERMITE BAJA NP-42 Huda Fathu Rohman1, Gunawan D.H2, Yusuf Umardani2, Agus Tri Hardjuno3 1Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 2Dosen Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 3 Staff UPT Lab. Terpadu Universitas Diponegoro

Heat Treatment Annealing Annealing adalah suatu proses perlakuan panas (heat treatment) yang dilakukan terhadap logam atau paduan. Prinsip annealing adalah memanaskan baja sampai diatas temperatur kritis, kemudian dilakukan holding time, dan proses pendinginan didalam tungku dilakukan dengan lambat hinga temperatur kamar seperti ditunjukan Gambar 6. Jenis annealing itu beraneka ragam, tergantung pada kondisi benda kerja, temperatur pemanasan, lamanya waktu penahanan, laju pendinginan (cooling rate), dan lain sebagainya. Tujuan dari heat treatment annealing adalah untuk :  Memperbaiki keuletan dan machineability.  Menurunkan ketidak homogenan stuktur.  Memperhalus ukuran butir.  Mengurangi tegangan sisa.

Pengujian Kekerasan Micro Vikers  Pengujian kekerasan mikro dan distribusi kekerasan menggunakan mikro Vickers dengan standar ASTM E 384. Tujuan pengujian kekerasan mikro Vickers ini adalah untuk menguji struktrur mikro dan kekerasan permukaan yang dapat dicapai. Metode ini mirip dengan metode Brinell, tetapi penetrator yang digunakan berupa intan berbentuk piramida dengan dasar bujur sangkar dan sudut puncak Kedua diagonal diukur pada kaca pembesar kemudian diukur rata-ratanya

Adapun langkah – langkah persiapan dalam melakukan pengujian kekerasan adalah sebagai berikut  Pemotongan Tujuan pemotongan specimen adalah untuk mendapatkan bidang permukaan logam daerah induk sehingga bisa membedakan nilai kekerasan.  Mounting Tujuan dari mounting karena kecilnya specimen potongan uji, sehingga butuh bantalan tambahan untuk mendapatkan luas penampang yang lebih lebar. Dengan menggunakan resin dan campuran pengerasnya.  Penggerindaan Tujuan dari grinding ini untuk menghilangkan kerusakan – kerusakan yang ditimbulkan pada proses pemotongan dan proses heat treatment sebelumnya. Pada tahap ini benda uji yang telah dicetak mounting dihaluskan dengan amplas sampai dapat permukaan yang halus dan rata. Amplas yang digunakan adalah grid 150, 400, 500, 800 dan terakhir dengan ukuran  Pemolesan (Polishing) Proses ini bertujuan untuk mendapatkan permukaan yang bebas dari goresan yang dapat menghalangi pengujian dan untuk mendapatkan permukaan yang mengkilat seperti cermin.  Uji kekerasan Mikro Vikers menggunakan standar ASTM E 384, dengan pembebanan 200 gf. Hasil pengujian berupa angka kekerasan vikers (VHN).

Pengujian Metalografi untuk mengetahui fasa-fasa apa saja yang terdapat dalam material. Pengamatan struktur mikro dilakukan dengan stereo microscope. Mikroskop optik, atau yang sering disebut juga sebagai "mikroskop cahaya" adalah salah satu jenis mikroskop yang menggunakan cahaya dan sebuah sistem lensa untuk memperbesar gambar spesimen yang kecil

Prosedur Pengujian Metalografi untuk pengamatan struktur mikro dapat dilakukan dengan langkah – langkah pengujian sebagai berikut :  Spesimen yang telah dipotong kemudia di beri mounting sehingga diperoleh benda uji, benda uji diberi kode untuk mempermudah proses pengamatan.  Permukaan specimen yang akan diamati harus bersih, kering, dan telah mengalami proses pemolesan (polishing) dengan menggunakan amplas sampai tahapan amplas 2000, kemudian autosol untuk mendapatkan specimen yang rata, bebas dari kotoran, tidak berminyak dan mengkilap sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil pemotretan yang baik.  Melakukan etsa dengan menggunakan natal pada permukaan benda uji untuk membersihkan sisa – sisa polisher pada saat pemolesan. Selain itu juga untuk memunculkan batas butiran permukaan benda uji yang akan diamati, setelah dilakukan etsa, permukaan benda uji dibersihkan dengan aquades, kemudian mengeringkannya dengan hairdryer.  Melakukan pengamatan terhadap permukaan nugget yang telah direparasi dengan menggunakan mikroskop.  Pemotretan dilakukan dengan menggunakan perbesaran yang 200x  Hasil pemotretan berupa foto mikrografi.

Uji Metalografi Baja NP-42  Pengujian metalografi digunakan untuk mencocokkan antara nilai kekerasan yang diperoleh dengan fasa struktur mikro yang terbentuk. Oleh sebab itu, foto struktur mikro dapat digunakan sebagai acuan pembanding hasil dari pengujian kekerasan. Hasil dari pengujian foto struktur mikro dapat dibawah ini

Hasil Pengujian Metalografi

struktur mikro penyusun daerah HAZ hampir sama dengan daerah Base

Struktur mikronya juga hampir sama dengan daerah-daerah yang lain