Sesi 11: Metode Sampel pada Penelitian Eksperimen

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
3 Probabilitas Ruang Sampel Kejadian Menghitung Titik Sampel
Advertisements

5.Permutasi dan Kombinasi
Permutasi. Permutasi Permutasi adalah banyaknya pengelompokan sejumlah tertentu komponen yang diambil dari sejumlah komponen yang tersedia; dalam setiap.
PERMUTASI dan KOMBINASI
KONSEP DASAR PROBABILITAS (SSTS 2305 / 3 sks)
PROBABILITAS.
PROBABILITAS.
PROBABILITAS.
Probabilitas Bagian 2.
Studi Eksperimen.
RANCANGAN / DISAIN PENELITIAN
Studi Eksperimen.
Studi Eksperimen.
Epidemiologi analitik
Pertemuan ke-2 Pencacahan Matakuliah : I0252 / Probabilitas Terapan
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMEN.
TEMU X SAMPLING: A REVIEW.
KONSEP DASAR PROBABILITAS
Permutasi & Kombinasi.
PERMUTASI dan KOMBINASI (1)
Oleh: Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG
Desain Penelitian.
Matematika SMK Peluang Kelas/Semester: II/2 Persiapan Ujian Nasional.
PERMUTASI Permutasi adalah suatu susunan yang dapat dibentuk dari satu kumpulan obyek yang diambil sebagian atau seluruhnya Banyaknya permutasi dari n-elemen.
Mata Kuliah :Teori Bilangan
Prinsip Menghitung OLeH : Dwi Susilo FAKuLTaS EKoNoMI UnIKAL TAHUN 2015.
Faktorial Besaran n faktorial (n!) didefinisikan sebagai hasil kali semua bilangan bulat antara1 hingga n. n! = ….(n-1).n 0! = 1 n! = 1.2.3….(n-2)(n-1)n.
Oleh : Andri Markhoni Permana
T. Yudi Hadiwandra, M.Kom WA: PROBABILITAS DAN STATISTIK Code : h87p4t
T. Yudi Hadiwandra, M.Kom WA: PROBABILITAS DAN STATISTIK Code : h87p4t
Faktorial Besaran n faktorial (n!) didefinisikan sebagai hasil kali semua bilangan bulat antara1 hingga n. n! = ….(n-1).n 0! = 1 n! = 1.2.3….(n-2)(n-1)n.
Analisis Kombinatorik Pengantar Teori Peluang
DESAIN RISET EPIDEMIOLOGI (Eksperimen)
KERANGKA TEORI & KONSEP penelitian
Sesi 10: Metode dan Besar Sampel untuk Disain Kohort
Konsep Promosi Kesehatan
Sesi 13: Besar Sampel untuk Penelitian Survei
TEORI DAN MODEL KOMUNIKASI
Sesi 7: Konsep Belajar dalam Perubahan Perilaku
PERAN PETUGAS DALAM PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Sesi 3: Sejarah Promosi Kesehatan
Sesi 6 : Administrasi dan kebijakan kesehatan
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Sesi 3 Metode Sampling Dosen: Nurul Huriah Astuti, SKM, MKM
Sesi 4: Metode Sampling Dosen: Nurul Huriah Astuti, SKM, MKM
Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA:
Pengantar Pengukuran Perilaku
Sesi 2: Konsep Dasar Pembiayaan Kesehatan
SESI 9: model health belief model
Epidemiologi Kesehatan Ibu dan Anak : pengantar
Sesi 14: Review Materi Ajar
Sesi 1: Pengantar Rancangan Sampel
Sesi 12: Demo WHO Sample Size
Sesi 4: Pengukuran Layanan Kespro
Sesi 14: Besar Sampel untuk Penelitian Survei (2)
Sesi 2: Dasar Teori Rancangan Sampel
Sesi 12: Praktikum Penilaian Status Gizi Tidak Langsung
Sesi 2: Cakupan Informasi Kesehatan
Sesi 5: Perhitungan Besar Sampel Untuk Estimasi Parameter
Sesi 1: Pengantar Dosen: Nurul Huriah Astuti, SKM, MKM
Sesi 5: Pengumpulan Data Non Rutin : Survei (National Sampel
Sesi 5 Pengumpulan Data Surveilans
SESI 5 Mekanisme Penularan
Ukuran Epidemiologi Kesehatan Ibu dan Anak
Sesi 4 Mekanisme Penularan
Sesi 2 Manifestasi Klinik Penyakit Menular
Konstruksi Uji Pengetahuan dan Analisis Item Pengetahuan
Konsep Pengukuran Hidayati, SKM, M.K.M
Sesi 7 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Dosen: Retno Mardhiati
Transcript presentasi:

Sesi 11: Metode Sampel pada Penelitian Eksperimen Visi Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA: “Program Studi Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA pada tahun 2020 menjadi salah satu institusi pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang menghasilkan lulusan unggul di tingkat nasional yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial.“ Sesi 11: Metode Sampel pada Penelitian Eksperimen Dosen: Nurul Huriah Astuti, SKM, MKM Rancangan Sampel, Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat FIKES UHAMKA

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Capaian Pembelajaran Menjelaskan tentang metode sampel pada penelitian eksperimen Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Tujuan Menjelaskan tentang rancangan studi eksperimen Menjelaskan tentang perhitungan besar sampel untuk studi eksperimen Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Desain Peneliti menetapkan subyek yang memenuhi syarat  kriteria Inklusi dan Eksklusi Memberikan intervensi yang berbeda pada 2 kelompok/lebih dari 2 kelompok Intervensi bisa berupa program kesehatan atau obat baru Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Skema Desain Subyek Terpilih R A N D O M I S A S I Kelompok Kontrol Kelompok Intervensi Hasil (+) Hasil (-) Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Contoh penelitian eksperimen Suatu penelitian bertujuan untuk membandingkan efektivitas pengobatan tiamfenikol dengan kloramfenikol pada penderita demam tifoid Hasil dianggap positif, jika penderita sembuh dalam kurun waktu tertentu. Hasil dianggap negatif, jika penderita tidak sembuh dalam kurun waktu tersebut Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Analisis Data Dilakukan dengan membandingkan satu intervensi dengan kontrol Membandingkan hasil positif pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Pada contoh, analisis data dilakukan dengan membandingkan proporsi subyek yang sembuh pada kelompok tiamfenikol dan kelompok kloramfenikol Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Randomisasi Langkah penting dalam penelitian eksperimen adalah Randomisasi, yaitu pemilihan subyek penelitian secara acak/random Digunakan untuk memberikan intervensi (terapi pada uji klinik) secara acak pada subyek penelitian Prinsip dasar randomisasi adalah sederhana, yaitu seperti pelemparan koin. Jika hasil lambungan memperlihatan sisi kepala/head maka dipilih intervensi A, jika hasil lambungan memperlihatkan sisi ekor/tail maka dipilih intervensi B Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Randomisasi Namun dalam penggunaan praktis, koin tidak dipakai namun bisa digunakan tabel angka acak Contoh: peneliti ingin membandingkan efektivitas obat hipertensi amlodipin dengan nifedipin  randomisasi bisa dilakukan dengan menggunakan tabel acak Peneliti bisa mulai menggunakan tabel tersebut pada baris tertentu kemudian peneliti menetapkan aturannya Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Randomisasi – Tabel Acak Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Penggunaan Tabel Acak Aturan yang ditetapkan peneliti: Intervensi A jika muncul angka 0 – 4 Intervensi B jika muncul angka 5 – 9 A = Amlodipin; B = Nifedipin Misalkan peneliti mulai menggunakan tabel acak dari baris ke dua kolom ke empat, di dapat angka : 1 1 6 4 1 A A B A A Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Jika peneliti ingin melakukan randomisasi 3 intervensi atau terapi, misalnya ditetapkan aturan : 1) Intervensi A jika muncul angka 1 – 3 2) Intervensi B jika muncul angka 4 – 6 3) Intervensi C jika muncul angka 7 – 9 Angka 0 tidak digunakan Jika dimulai dari baris ke-6 kolom ke-5: 8 4 2 9 4 C B A C B Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Randomisasi Proses yang sama dilakukan untuk 4 intervensi atau lebih. Pembuatan tabel randomisasi harus dilakukan sebelum penelitian dimulai Cara tersebut shahih secara statistik tetapi bisa terjadi alokasi intervensi yang tidak sama Pada randomisasi digunakan teknik penyamaran (Blind) untuk menghindari bias Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Penyamaran = Blinding Ada tiga macam Blinding Single Blind = Jika salah satu dari subyek penelitian atau peneliti tidak mengetahui ke dalam kelompok mana subyek dialokasikan Double Blind = jika peneliti maupun responden maupun pengolah data tidak mengetahui ke dalam kelompok mana subyek dialokasikan Triple Blind = jika selain subyek, peneliti, dan pengolah data, tim monitoring pun juga tidak mengetahui ke dalam kelompok mana subyek dialokasikan Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Blok Permutasi Untuk menghindarkan alokasi yang tidak sama, dikembangkan teknik randomisasi dengan blok permutasi (Random Permuted blocks) Misalnya, jumlah sampel seluruhnya adalah 46 dan ada 2 intervensi maka diharapkan ada 23 subyek yang mendapakan intervensi A dan 23 subyek lain mendapatkan intervensi B Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Contoh Blok Permutasi Misalnya, untuk 2 intervensi dan blok 2 subyek, maka : 1) Jika muncul angka 0 – 4  Intervensi AB 2) Jika muncul angka 5 – 9  intervensi BA A =Amlodipin; B = Nifedipin 8 4 2 9 4 BA AB AB BA AB Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Contoh Blok Permutasi Hasilnya : Pada 2 pasien pertama diberikan Nifedipin untuk pasien pertama dan Amlodipin untuk pasien kedua Pada 2 pasien kedua diberikan Amlodipin untuk pasien perta dan nifedipin untuk pasien kedua Begitu seterusnya; dengan cara ini alokasi sama untuk tiap intervensi dapat terjamin Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Contoh Blok Permutasi Sistem yang saka dapat dilakukan untuk 3 intervensi , misal untuk 3 intervensi dan blok 3 subyek. Aturannya : 1) ABC jika muncul angka 1 2) ACB jika muncul angka 2 3) BAC jika muncul angka 3 4) BCA jika muncul angka 4 5) CAB jika muncul angka 5 6) CBA jika muncul angka 6 0 dan 7 – 9 tidak digunakan Enam kombinasi krn hanya enam kombinasi yang didapat A = Amlodipin; B = Nefidipin; C = Felodipin Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Contoh Blok Permutasi Jika dimulai dari baris ke-10 kolom ke-4 Didapat : 6 3 0 1 3 CBA BAC - ABC BAC Hasilnya : Untuk 3 subyek pertama : subyek pertama mendapatkan felodipin; subyek kedua mendapatkan nifedipin; subyek ketiga mendapatkan amlodipin Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Contoh Blok Permutasi Kombinasi intervensi dan besar blok dapat dilakukan Misalnya untuk 2 intervensi dan blok 4 subyek : 1) AABB jika muncul angka 1 2) ABAB jika muncul angka 2 3) ABBA jika muncul angka 3 4) BBAA jika muncul angka 4 5) BABA jika muncul angka 5 6) BAAB jika muncul angka 6 0 dan 7 – 9 tidak digunakan A = Amlodipin; B = Nifedipin Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Blok Permutasi Hasilnya : AABB  4 subyek pertama: subyek pertama mendapatkan amlodipin; subyek kedua mendapatkan amlodipin; subyek ketiga mendapatkan nifedipin, dan subyek keempat mendapatkan nifedipin Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat

Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Terima Kasih Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat