PCD Lanjut – Pertemuan 2 Gray-Level Co-occurrence Matrix (GLCM)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

PCD Lanjut – Pertemuan 2 Gray-Level Co-occurrence Matrix (GLCM) P r a j a n t o W a h y u A d i prajanto@dsn.dinus.ac.id +6285 641 73 00 22

Rencana Kegiatan Perkuliahan Semester # Pokok Bahasan 1 Pengujian Kualitas Citra 2 Gray-Level Co-occurrence Matrix (GLCM) 3 Principal Component Analysis (PCA) 4 Fuzzy C-Mean (FCM) 5 K-Nearest Neighbor (KNN) 6 Jaringan Syaraf Tiruan (JST) 7 *Responsi* Ujian Tengah Semester # Pokok Bahasan 8 Modulus Function (MF) pada domain Integer Wavelet Transform (IWT) 9 Chinese Remainder Theorem (CRT) pada domain IWT 10 11 Kompresi Lossy 12 13 Kompresi Loseless 14 *Presentasi Tugas Besar* Ujian Akhir Semester

1 2 3 4 5 6 Content GLCM Contrast Correlation Energy Homogeneity Hasil Ekstraksi Fitur GLCM 6

1. GLCM P r a j a n t o W a h y u A d i prajanto@dsn.dinus.ac.id +6285 641 73 00 22

GLCM GLCM adalah sebuah teknik untuk mendapatkan nilai statistik orde ke-2 dengan menghitung probabilitas hubungan kedekatan antara dua buah piksel pada jarak (d) dan sudut (θ) tertentu (Rahmanti, 2017).

GLCM Nilai θ yang banyak adalah 00, 450, 900, dan 1350

GLCM Contoh: Diketahui sebuah citra 3-bit sebagai berikut: bentuklah GLCM dengan jarak 1 dan θ = 00 ([0 1]) ! 3 5 7 2 4 1 6

GLCM Contoh: Membentuk GLCM [0 1]: 3 5 7 2 4 1 6 i j 1 2 3 4 5 6 7

GLCM Contoh: Membentuk GLCM [0 1]: Setelah Normalisasi = 3 5 7 2 4 1 6 i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

GLCM Ekstraksi fitur (feature extraction) tekstur GLCM menghasilkan beberapa fitur, antara lain: Contrast Correlation Energy Homogeneity

2. Contrast P r a j a n t o W a h y u A d i prajanto@dsn.dinus.ac.id +6285 641 73 00 22

Contrast Contrast merupakan fitur yang merepresentasikan perbedaan tingkat warna atau skala keabuah (grayscale) yang muncul pada sebuah citra Contrast akan bernilai 0 jika piksel ketetanggaan mempunyai nilai yang sama 𝐶𝑜𝑛= 𝑖 𝑗 (𝑖−𝑗) 2 𝑝 (𝑖,𝑗)

Contrast Contoh: Hitunglah Contrast dari GLCM berikut: i j 1/6 2/6 1 2 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Contrast Contoh: Hitunglah Contrast dari GLCM berikut: i j 1/6 2/6 1 2 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Contrast Contoh: Hitunglah Contrast dari GLCM berikut: i j 1/6 2/6 1 2 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Contrast Contoh: Hitunglah Contrast dari GLCM berikut: i j 1/6 2/6 1 2 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Contrast Contoh: Hitunglah Contrast dari GLCM berikut: i j 1/6 2/6 1 2 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Contrast Contoh: Hitunglah Contrast dari GLCM berikut: i j 1/6 2/6 1 2 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Contrast Contoh: Hitunglah Contrast dari GLCM berikut: i j 1/6 2/6 1 2 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

3. Correlation P r a j a n t o W a h y u A d i prajanto@dsn.dinus.ac.id +6285 641 73 00 22

Correlation Correlation merepresentasikan keterkaitan linear dari derajat dari citra keabuan Correlation bernilai antara -1 hingga 1 𝐶𝑜𝑟= 𝑖 𝑗 𝑖 −𝜇𝑖 𝑗−𝜇𝑗 𝑝 (𝑖,𝑗) 𝜎𝑖 𝜎𝑗

Correlation Correlation merepresentasikan keterkaitan linear dari derajat dari citra keabuan Correlation bernilai antara -1 hingga 1 𝐶𝑜𝑟= 𝑖 𝑗 𝑖 −𝜇𝑖 𝑗−𝜇𝑗 𝑝 (𝑖,𝑗) 𝜎𝑖 𝜎𝑗 Dimana: 𝜇𝑖= 𝑖 𝑗 𝑖 𝑝 (𝑖,𝑗) 𝜇𝑗= 𝑖 𝑗 𝑗 𝑝 (𝑖,𝑗) 𝜎𝑖= 𝑖 𝑗 (𝑖−𝜇𝑖) 2 𝑝 (𝑖,𝑗) 𝜎𝑗= 𝑖 𝑗 (𝑗−𝜇𝑖) 2 𝑝 (𝑖,𝑗)

Correlation Contoh: Hitunglah Correlation dari GLCM berikut: i j 1/6 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung 𝜇𝑖 : i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung 𝜇𝑗 : i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung 𝜎𝑖: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung 𝜎𝑖: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung 𝜎𝑖: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung 𝜎𝑖: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung 𝜎𝑖: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung 𝜎𝑖: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung 𝜎𝑗: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung 𝜎𝑗: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung 𝜎𝑗: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung 𝜎𝑗: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung 𝜎𝑗: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung 𝜎𝑗: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung Correlation: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung Correlation: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung Correlation: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung Correlation: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung Correlation: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Correlation Contoh: Menghitung Correlation: i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

4. Energy P r a j a n t o W a h y u A d i prajanto@dsn.dinus.ac.id +6285 641 73 00 22

Energy Energy merepresentasikan ukuran keseragaman pada citra Semakin tinggi kemiripan citra maka akan semakin tinggi pula nilai Energy 𝐸𝑛𝑔= 𝑖 𝑗 𝑝(𝑖,𝑗) 2

Energy Contoh: Hitunglah Energy dari GLCM berikut: i j 1/6 2/6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Energy Contoh: Hitunglah Energy dari GLCM berikut: i j 1/6 2/6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

5. Homogeneity P r a j a n t o W a h y u A d i prajanto@dsn.dinus.ac.id +6285 641 73 00 22

Homogeneity Homogeneity merepresentasikan ukuran keserbasamaan Homogeneity akan bernilai tinggi jika semua piksel mempunyai nilai yang uniform 𝐻𝑜𝑚= 𝑖 𝑗 𝑝(𝑖,𝑗) 1+|𝑖−𝑗|

Homogeneity Contoh: Hitunglah Homogeneity dari GLCM berikut: i j 1/6 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Homogeneity Contoh: Hitunglah Homogeneity dari GLCM berikut: i j 1/6 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Homogeneity Contoh: Hitunglah Homogeneity dari GLCM berikut: i j 1/6 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Homogeneity Contoh: Hitunglah Homogeneity dari GLCM berikut: i j 1/6 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Homogeneity Contoh: Hitunglah Homogeneity dari GLCM berikut: i j 1/6 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Homogeneity Contoh: Hitunglah Homogeneity dari GLCM berikut: i j 1/6 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Homogeneity Contoh: Hitunglah Homogeneity dari GLCM berikut: i j 1/6 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

6. Hasil Ekstraksi Fitur GLCM P r a j a n t o W a h y u A d i prajanto@dsn.dinus.ac.id +6285 641 73 00 22

Hasil Ekstraksi Fitur GLCM Contrast : 5,667 Correlation : -0,056 Energy : 0,222 Homogeneity : 0,306 3 5 7 2 4 1 6 i j 1 2 3 4 5 6 7 1/6 2/6

Hasil Ekstraksi Fitur GLCM Contrast : 5,667 Correlation : -0,056 Energy : 0,222 Homogeneity : 0,306 Fitur-fitur tersebut selanjutnya dapat digunakan dalam proses klasifikasi atau identifikasi citra dengan algoritma klasifikasi seperti KNN, ANN/JST, dsb. Untuk hasil ekstraksi fitur yang terlalu besar/banyak, dapat dilakukan proses seleksi fitur (feature selection) dengan algoritma seperti PCA.

Sekian TERIMAKASIH