Salam Pramuka ..... Nama : Kak Totok TTL : Semarang, 3 Maret 1962 Pekerjaan : PNS Alamat : Kauman RT 03/I Kec Jepara Organisasi : Pramuka - SAR Jepara Jabatan : Bidang Abdimas Humas kwarcab Jpr Ketua SAR Jepara. Alamat Surel : kak.totok@yaho.co.id / kak.totok@gmail.com Alamat Blog : kaktotok.wordpres.com Keluarga : Putra : 4 ( 2 ceweq 2 cowoq)
S A R Pencarian dan penyelamatan (bahasa Inggris: search and rescue; SAR), adalah kegiatan dan usaha mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah musibahseperti pelayaran, penerbangan, dan bencana. Istilah SAR telah digunakan secara internasional tak heran jika sudah sangat mendunia sehingga menjadi tidak asing bagi orang di belahan dunia manapun tidak terkecuali di Indonesia.
mencari kapal dan atau pesawat udara yang mengalami musibah SAR MENURUT PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 Pencarian dan pertolongan untuk selanjutnya disebut SAR (Search and Rescue) adalah usaha dan kegiatan yang meliputi : mencari, menolong dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah pelayaran dan atau penerbangan; mencari kapal dan atau pesawat udara yang mengalami musibah
MANAJEMEN OPERASI SAR OPERASI SAR adalah suatu tindakan pada kejadian khusus yang diperlukan adanya suatu kerjasama, koordinasi dan penjabarannya menjadi suatu bentuk kegiatan operasi yang serasi, efektif, dan berdaya guna. Sehingga dalam suatu kejadian SAR diperlukan personil yang mempunyai kriteria-kriteria tertentu yang mengutamakan kemanusiaan diatas segala-galanya, walaupun tidak mengabaiakan faktor keselamatan personil bersangkutan.
Dalam menangani suatu musibah, dikenal adanya organisasi dan komponen yang baku dalam organisasi tersebut, sedangkan besar kecilnya organisasi operasi disesuaikan dengan jenis musibah dan wilayah yang ditanganinya. Seperti telah diuraikan diatas bahwa bentuk bagan organisasi operasi dapat dibuat sesuai kebutuhan yang ada sehingga operasi tersebut dapat seselektif mungkin dan mencapai hasil yang maksimal.
SAR adalah tugas kemanusiaan Pencarian, pertolongan dan penyelamatan merupakan kewajiban moril bagi setiap orang. Adalah perbuatan yang sangat mulia bagi Instansi / Organisasi berpotensi SAR, serta Masyarakat untuk menghayati hakekat SAR serta ketulusan ikut berperan serta dalam mengemban misi kemanusiaan yang tidak ternilai harganya. Musibah dapat terjadi “DIMANA SAJA, KAPAN SAJA dan BAGI SIAPA SAJA“.
OPERASI SAR “Segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk menolong dan menyelamatkan para korban sebelum diadakan penanganan berikutnya”,
Struktur Organisasi Operasi SAR SRU SMC STAF SMC SC OSC
S C SAR Coordinator Untuk melaksanakan tugas operasi SAR, diperlukan adanya prosedur operasi yang benar dan koordinasi yang mantap, sehingga akan dihasilkan suatu operasi yang efektif dan berhasil baik.
S M C SEARCH AND RESCUE MISSION COORDINATOR Tugas seorang SMC adalah melaksanakan evaluasi kejasian musibah, perencanaan operasi, mengendalikan operasi secara keseluruhan. SMC ditunjuk atau diangkat sejak adanya kejadian SAR sampai dengan operasi dinyatakan selesai. SMC bertanggungjawab kepada SKR atau KKR yang menunjuknya.
S T A F S M C SMC dibantu oleh beberapa staff yang memiliki tugas yang spesifik dan khusus sehingga jalannya operasi lancar dan sukses Perwira Komunikasi (operator radio) Perwira Nafigasi (nafigator) Perwira Briefing SAR Mission Information Officer (SMIO) atau Humas Operasi SAR
O S C ON SCEEN COMMANDER (OSC) OSC ditunjuk oleh SMC untuk koordinasi dan pengaturan suatu operasi SAR tertentu ditempat kejadian, bila area pencariannya cukup luas dan mengerahkan cukup banyak SRU/dari berbagai unit SAR. OSC berwenang menambah, mengurangi merubah formasi SRU yang akan dibawah komandonya dan berwenang mengubah pola pencarian yang telah ditetapkan sebelumya sesuai dengan perkembangan yang ada dilapangan
S R U SEARCH AND RESCUE UNIT SRU adalah satu komponen dalam operasi SAR yang secara nyata melaksanakan operasi SAR di lapangan. Wewenang SRU adalah terbatas pada pelaksanaan tugas pencarian di lapangan dan dibawah koordinasi OSC/SMC. Tetapi dalam hal ini tidak menutup kemungkinan memberikan masukan ataupun usulan kepada OSC/SMC tentang kemungkinan sistim atau pola pencarian yang lebih selektif1
TEST STRES ANGGOTA UBALOKA Amati gambar di halaman berikut : Apakah polanya bergerak…? Atau tidak bergerak..? Pola pola berikut digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana sesorang dapat menahan stress Semakin lambat gerakan pola, semakin baik kemampuan anda menahan stress Sewaktu test ini dilakukan pada pelanggar hukum, mereka mengatakan bahwa pola yang diperhatikan bergerak sangat cepat. Tapi saat ditest pada orang tua dan anak – anak, mereka bilang pola tersebut tidak bergerak sama sekali Tidak satupun pola – pola berikut dibuat bergerak, pola - pola tersebut benar benar diam Nah… bagaimana dengan anda….? Silahkan coba sendiri……!
TEST 1 Apakah polanya bergerak…..? Apakah polanya tidak bergerak…..? Kalau bergerak sangat cepat…..coba test berikutnya
TEST 2 Polanya masih tidak bergerak…..? Polanya masih bergerak sangat cepat…..? Kalau bergerak sangat cepat…..coba test berikutnya
TEST 3 Polanya masih tidak bergerak juga…..? atau Polanya masih bergerak sangat cepat…..? Kalau begitu anda harus perhatikan dengan seksama di test berikutnya…….! PERHATIKAN..!
TEST 4 Kalo’ kalian nggak melihat ada gerakan……..Silahkan berobat ke ahli syaraf…..buruan….!
TAHAP KEGIATAN SAR
AWARENESS STAGE (TAHAP MENYADARI) Tahap ini adalah tahap dimana telah diketahui suatu keadaan darurat / musibah yang mengancam keselamatan dini dari pos-pos siaga SAR atau disampaikan berita-berita musibah oleh instansi / organisasi atau masyarakat ke BASARNAS/KKR/SKR/SARDA Pencatatan Data Musibah Pencatatan data musibah adalah sebagai berikut: Data-data personil yang tertimpa musibah, jumlah, asal perhimpunan/club,dll. Posisi kejadian. Jenis musibah (kecelakaan, tersesat,dll) Tanggal waktu musibah.
INITIAL ACTION STAGE (TAHAP TINDAKAN AWAL) Pada tahap ini tindakan yang dilakukan adalah Evaluasi. Keadaan cuaca (saat musibah terjadi dan saat usaha pencarian/pertolongan akan dilakukan, termasuk jarak pandang. Waktu kejadian (kejadian pada malam hari menyulitkan pencarian/pertolongan) Kondisi medan/lingkungan dilokasi musibah. Fasilitas yang tersedia. Perkiraan keadaan korban.
PLANNING STAGE (TAHAP PERENCANAAN) Setelah tindakan penyiagaan fasilias SAR dilakukan, maka tindakan selanjutnya ialah tahap perencanaan. Pada tahap ini, segera dilakukan evaluasi dengan mempelajari semua keterangan yang ada, berupa: Rencana perjalanan Keadaan cuaca dan medan Kemungkinan gangguan komunikasi Berita dan posisi terakhir yang diketahui (last known Position) Kemampuan obyek dalam menghadapi keadaa-keadaan yang tidak menguntungkan. Fasilitas SAR yang tersedia dan telah disiagakan. Pada Tahap ini seorang SMC yang akan mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan atau opersai SAR.
OPERATION STAGE (TAHAP OPERASI) Pada pelaksanaan operasi SAR dapat dibagi menjadi : operasi pencarian tanpa operasi pertolongan (karena korban tidak ditemukan). operasi pertolongan tanpa operasi pencarian (lokasi musibah diketahui dengan pasti). operasi pencarian yang dilanjutkan dengan operasi penyelamatan/pertolongan.
MISSION CONCLUSION STAGES(TAHAP AKHIR PENUGASAN ) Pada kegiatan akhir penugasan, dilakukan pengembalian unsur dan penyiagaan kembali, debriefing, serta evaluasi operasi. Untuk Survivor, debriefing meliputi: 1. Pertolongan medis yang dilakukan oleh survivor itu sendiri. 2. Kegiatan yang dilakukan survivor saat menunggu pertolongan. 3. Pengalaman survivor untuk bertahan hidup (survival experience) Sedangkan debriefing untuk tim SAR meliputi pengecekan kembali semua yang telah diberikan pada saat briefing, sehingga hasilnya dapat dianalisa dan dievaluasi untuk membuat laporan akhir penugasan. Setelah disusun semua laporan, maka organisasi operasi dibubarkam dan dibuat/dikeluarkan pernyataan penghentian operasi SAR oleh SMC.