IDENTIFIKASI MASALAH DAN FOKUS PENELITIAN PARTINI FISIPOL - UGM
Bagaimana Menemukan Masalah Masalah yang ada di sekeliling kita itu banyak tp masalah yang memiliki bobot penelitian itu perlu difikirkan dengan baik Masalah yang baik jika hal itu mengandung unsur kebaruan, konteks yang luas tetapi spesifik, membutuhkan jawaban yang tidak mudah ditebak jawabannya dan cara pemecahannya memerlukan konsep yg jelas(tdk commensence) Adanya rasa heran terhadap fenomena yg ditemui, diamati dan berlawanan dgn fenomena yg ada di sekeliling kita atau dlm pikiran dan pengalaman kita
Menemukan Masalah Penelitian Banyak ragam dan cara menemukan masalah penelitian: dgn membaca, diskusi, mengamati sesuatu yg ganjil dan ingin mengetahui di mana letak keganjilan tsb. Untuk dpt menemukan masalah penelitian selain karena ketertarikan juga harus mempertimbangkan “ KUWAT”, waktu, uang, kesempatan, alat dan tenaga
Hambatan dalam Merumuskan Masalah Penelitian Kurang peka thd permasalahan yg terjadi di sekeliling kita, cuek, masa bodoh, tdk ingin Kurang pengetahuan, membaca, mengamati, diskusi dan hal ini sangat tergantung pd penguasaan teorisasi, logika dan cara berfikir ( bisa deduktif ataupun induktif) Kurang dpt memahami masalah yg dihadapi sehingga tdk menyadari bhw disekelilingnya banyak masalah yg dpt diungkap dan diteliti
Penguasaan Teorisasi Dlm merumuskan masalah penelitian yg punya bobot penelitian, calon peneliti dituntut hrs menguasai teorisasi meskipun sifatnya msh sederhana.Minimal konseptual sesuai dgn bidang yg selama ini ditekuni Dgn penguasaan teori/konsep maka peneliti dpt merumuskan fokus masalah pnltannya. Harus ada konsistensi (linearitas) antara tema, judul, masalah, metode sampai kesimpulan
Merumuskan Masalah Untuk Penelitian Sosial Masalah dirumuskan atas dasar adanya gap atau kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang senyatanya terjadi (ada perbedaan antara das sein dan dasa sollen) dgn prinsip 5 W: what, when, Who, where dan why Pada penelitian kuantitatif pasti survei, di sini masalah yang terjadi ada di mana-mana krn perilaku mns menunjukkan gejala dan karakteristik yang sama Adanya gejala yang sama ini, hasilnya juga dapat berlaku di mana-mana yang menunjukkan karakteristik spt tersebut
Masalah Penelitian Kualitatif Masalah ini menunjukkan adanya gap tetapi bersifat spesifik, mungkin di tempat lain tidak terjadi hal spt itu munculnya karena ada keunikan yang ingin diketahui oleh peneliti Karena spesifik dan unik, maka hasilnya hanya berlaku untuk daerah yang diteliti atau dpt diperlakukan di daerah lain tetapi harus memiliki karakteristik yg sama studi kasus
Merumuskan Masalah Penelitian Peneliti harus mulai dengan sesuatu yang menimbulkan rasa “heran” sehingga ingin tahu kenapa itu terjadi Rasa keingintahuan ini dipadukan dengan kesempatan, apakah calon peneliti dapat masuk ke wilayah tersebut dengan tidak dicurigai oleh warga masyarakatnya Sebaiknya calon peneliti sudah sedikit memahami daerah yang akan diteliti
Perbedaan Data, Sampel dan Analisis Naturalistik: Data kualitatif-deskriptif, berupa ucapan, bahasa tubuh, dokumen pribadi Sampel kecil, lebih mementingkan kedalaman informasi. Bila mengambil sampel biasanya memakai model snowball sampling. Analisis terus menerus dari awal sampai akhir, induktif dan berupaya mencari model, pola dan tema.
Lanjutan… Positivistik: Data kuantitatif, merupakan hasil penggunaan instrumen operasionalisasi atau pengukuran. Memiliki teknik sampling tertentu, umumnya besar, representasi populasi, sedapat mungkin random sampling. Analisis adalah tahap setelah pengumpulan data selesai, bersifat deduktif dan dianalisa dengan menggunakan uji statistik.
Konsep Dalam Penelitian soaial Konsep merupakan penggambaran fenomena sosial yang dinyatakan dengan istilah atau kata. Konsep dalam ilmu alam umumnya konkret dapat diraba dengan panca indera, konsep dalam ilmu sosial lebih abstrak. Konsep merupakan generalisasi sekelompok fenomena tertentu sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan fenomena yang sama. Konsep terbentuk melalui abstraksi atau generalisasi, yaitu menarik intisari dari gejala-gejala khusus.
Lanjutan… Fungsi konsep adalah menyederhanakan pemikiran terhadap suatu fenomena agar memungkinkan ditariknya suatu keteraturan dan memudahkan komunikasi. Konsep menjadi pokok pembahasan terhadap fenomena sosial yang sedang diteliti Tanpa konsep, data atau fenomena sosial tidak memiliki arti apa-apa
Keunggulan Survei Untuk studi makro, cepat dpt gambaran lengkap Sasarannya luas untuk kepentingan publik dan praktis, sumbangan untuk kebijakan Lebih populer, sifatnya dpt multidisipliner, ada distribusi pekerjaan untuk masing-masing anggota, dgn standar baku sehingga mudah difahami antar disiplin ilmu.cara kerjanya jelas, mudah diikuti, untuk beberapa bidang ilmu dapat diseragamkan dan berlaku untuk siapapun.
Lanjutan… Punya mekanisme kontrol pada setiap tahapan, Design penelitian bersifat terstruktur, dgn sampling yg representatif dan analisa data, membutuhkan persyaratan tertentu, Memiliki mekanisme kontrol dalam penyusunan instrumen penelitian Bahasa ilmu yang digunakan sama, termasuk simbol dan pemaknaannya Lebih obyektif karena datanya dpt diketahui validitas dan reliabilitasnya. Bersifat general dan dpt dipakai kapan saja
KELEMAHAN SURVEI Keutuhan responden sbg individu diabaikan, mereka dibagi berdasarkan katagori yg ditentukan peneliti Bertitik tolak pada konsep, teori, hipotesis yg mapan, sehingga sering tdk relevan pd situasi sosial yg diteliti Sekedar melakukan evaluasi terhadap aplikasi teori untuk menerangkan gejala sosial yg diamati. Hanya tepat untuk penelitian eksplanatif bukan ekploratif, padahal perkembangan ilmu dimulai dari penjajagan dan baru penjelasan.
Lanjutan… Tepat untuk studi tingkah laku yang diamati, padahal ada fenomena yg hidup dalam alam pikiran manusia yg tidak dapat ditangkap hanya dengan mengamati tingkah lakunya. Meng-up root (menjebol) responden dari lingkungan sosio kulturalnya Menggiring data agar hipotesa terbukti, ada kecenderungan penyimpangan data.
Best Practices Survei Bisa dilakukan baik individu maupun team Ada tahapan jelas dan baku, mudah diikuti banyak orang dari banyak disiplin ilmu Ada mekanisme kontrol pada setiap tahapan yang dilalui Bisa untuk generalisasi dan memiliki kemampuan prediksi punya implikasi teoritik yang luas
Perspektif Humanis/Kualitatif Menerima pandangan Commonsense tentang hakekat sifat manusia, ini dapat membangun diri di atas pandangan tsb, yg akan membentuk konsep diri Commonsense tsb harus diperlakukan sbg premis untuk membentuk teori berawal dr hal-hal yg nampak dan ada dlm kehidupan sehari-hari. Lebih mengetengahkan masalah kemanusiaan dp masalah metodologis yg bersumber dr ilmu alam Ilmu sosial akan tersesat jika usaha memperoleh watak ilmiah menyimpang dr msalah kemanusiaan
Lanjutan… Pada perkembangannya perspektif ini lebih banyak dianut oleh para ilmuwan sosial, karena fakta sosial lebih banyak yg bersifat non materiil tingkat pengaruhnya pd manusia lebih mendalam Bisakah keduanya disatukan? Lewat apakah penyatuannya? Metode Trianggulasi, apakah dpt menjawab hal ini?
Ciri Studi Kasus Sebagian berciri kualitatif dgn minat naturalistik, holistik, kultural dan fenomenologis, namun bisa juga kuantitatif Studi kasus bukan merupakan pilihan metodologis, ttp lebih merupakan pilihan obyek yg diteliti, dengan banyak cara
Studi Kasus Pendekatan thd satu kasus yg dilakukan secara intensif dan mendalam dlm suatu lingkungan sosial tertentu. Setiap peneliti dpt memiliki tujuan yg berbeda dlm melakukan studi kasus tertentu Ada 3 macam Studi kasus (1) intrinsic case study: pengkajian kasus secara spesifik (2) Instrumental case study sbg kasus yg diuji lewat teori baku (3) Collective case study sbg pengembangan dr studi instrumental ke dlm beberapa kasus
Studi kasus kolektif? Studi kasus kolektif dpt memahami kasus dgn lebih baik krn bisa dipakai sbg landasan perumusan teori yg lebih baik tentang sekumpulan kasus yg lebih besar lagi Keberhasilan melakukan studi kasus tergantung pd kejelian peneliti mengungkap hal-hal unik dan keunikan akan tertangkap tergantung pd beberapa hal (a) Sifat kasus, (2) Latar belakang terjadinya kasus, setting fisik kasus (c) konteks yg mengitari
Lanjutan… (d) informan yag tahu persis tentang kasus Keuntungan melakukan studi kasus: (sbg sarana utama bg peneliti Emik yg menyajikan pandangan subyek penelitian (2) Menyajikan uraian menyeluruh spt yg terjadi di wilayah penelitian (3) Memberikan uraian mendalam yg diperlukan bg proses transferabilitas (4) dpt mengetahui hubungan timbal balik dr obyek yg diteliti (5) Uraian dpt dilakukn scara deskriptif komprehensif