MATERI PERTEMUAN XIV Peran IQ, EQ, SQ, dan AQ dan contoh
PERAN IQ Menurut Daniel Goleman (Emotional Intelligence – 1996) : orang yang mempunyai IQ tinggi tapi EQ rendah cenderung mengalami kegagalan yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ-nya rata-rata tetapi EQ-nya tinggi, artinya bahwa penggunaan EQ atau olahrasa justru menjadi hal yang sangat pending, dimana menurut Goleman dalam dunia kerja, yang berperan dalam kesuksesan karir seseorang adalah 85% EQ dan 15% IQ. Jadi, peran EQ sangat signifikan. Kita perlu mengembangkan IQ – menyangkut pengetahuan dan keterampilan, namunkita juga harus dapat menampilkan EQ yang sebaik-baiknya karena EQ harus dilatih. Untuk meningkatkan kemampuan IQ dan EQ agar supaya dapat memanfaatkan hati nurani kita yang terdalam maka kita juga harus membina SQ yang merupakan cerminan hubungan kita dengan Sang Pencipta, melalui SQ kita dilatih menggunakan ketulusan hati kita sehingga mempertajam apa yang dapat kita tampilkan.
Kenapa ada orang disebut lebih cerdas dari yang lain Kenapa ada orang disebut lebih cerdas dari yang lain ? Ketika seorang anak usia 2 tahun dapat mengeja sederetan huruf pembentuk kata, bahkan kalimat, dengan baik dan benar, serta merta orang tua dan lingkungannya menyebut ia “anak cerdas”. Sederhana dasar yang dipakai, banyak anak lain dalam usia tersebut sama sekali belum mampu melakukan hal itu. Derasnya laju informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi memicu dan memacu setiap orang untuk menjadi lebih cerdas. Baik oleh diri sendiri maupun – dan ini yang tampak sangat menonjol – orangtua- orangtua yang berlomba “mencerdaskan” anak- anaknya, supaya mampu bersaing. Hiruk pikuk orang berburu kursus, paket latihan, drilling program, dan sebagainya. Apa esensi yang hendak ditangkap ? Mungkin betul, demi meningkatkan – jika mungkin semua – kecerdasan.
Sejak dilakukan studi dan penelitian intensif, hal penting tentang kecerdasan (intelligence) dicerminkan oleh berbagai kontroversi pengukuran. Seperti juga pada barang lain, kontroversi ini tidak pernah berhenti, bahkan sampai sekarang. David Wechsler (1939) mendefinisikan kecerdasan sebagai kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi serah dengan tujuan, berpikir rasional dan mengelola lingkungan secara efektif. Ia pula yang mengembangkan peranti tes kecerdasan individual bernama Wechsler Intelligence Scale, yang hingga saat ini masih digunakan dan dipercaya sebagai skala kecerdasan universal. Sebelumnya, JL Stockton (1921) mengatakan kecerdasan adalah kemampuan untuk mempengaruhi proses memilih yang berprinsip pada kesamaan (similarities).
PERAN EQ Emosi adalah kepalsuan, kemampuan dan keterampilan untuk menangkap kecerdasan dan menilai serta megendalikan emosi diri sendiri, orang lain dan kelompok. Akan tetapi definisi kecerdasan emosi masih merupakan rahasia yang belum terungkap dan masih berubah-ubah. Kecerdasan emosi merupakan suatu bangunan yang tersusun atas lima dimensi. Kelima dimensi adalah pengetahuan, pengelolaan hubungan, motivasi diri, empati dan pengendalian perasaan atau emosi. Kecerdasan emosi sendiri masih merupakan subjek penelitian yang mengungkapkan kenyataan bahwa ia berbeda dari kemampuan kognitif atau teknis serta menggunakan bagian otak yag berbeda pula.
Kecerdasan emosi penting untuk menanganni situasi yang bermuatan emosi, suatu kondisi yang sering terjadi. Ini barangkali adalah bagia yang paling sulit dalam mengembangkan kecerdasan seseorang. Muatan dari emosi negatif serta dampak dari kepercayaan diri, keberanian dan kejujuran dapat diperoleh dengan baik melalui kecerdasan emosi. Keterampilan mengembangkan dan memanfaatkan kecerdasan emosi akan membetuk seperangkat kemampuan pokok yang mempengaruhi banyak isu bisnis yang vital bagi sensasi individu serta keberhasilan organisasi. Kecerdasan emosi merupakan faktor yang paling jelas mengatur pola kehidupan. Kecerdasan ini penting dalam pengelolaan emosi yang diperlukan untuk dapat membangun pola yang berhasil.
Pengembangan kecerdasan emosi sangat penting bagi keberhasilan tingkah laku dan organisasi. Kecerdasan emosi merupakan penentu dalam pembentukan serta keberhasilan hubungan dimasyarakat. Kecerdasan ini juga dapat menghilangkan perasaan takut, cemas, dan marah yang menghambat dalam pengendalian emosi. Kompotensi utama kecerdasan emosi yang membuat seseorang memiliki kepribadian yang utuh adalah sebagai berikut Kesadaran-diri emosional. Seberapa jauh Anda mampu mengenai perasaan sendiri. Ekpresi emosional : Kemampuan mengekspresikan perasan dan naluri.
Kesadaran akan emosi orang lain : kemampuan mendengarkan, merasakan atau mengintusikan perasaan orang lain dari kata, bahasa tubuh, maupun petunjuk lain Kreativitas : berhubungan dnegan berbagai sumberdaya non kognitif yang gagal membantu menentuka ide baru, menemukan solusi alternatif dan cara efektif melakukan sesuatu Kegigihan / fleksibilitas : ulet dan tetap berhasrat serta berharap walaupun ada halangan Hubungan antarpribadi : menciptakan dan mempertahankan jejaring dengan orang-orang yang bersamanya. Anda menjadi realitas yang utuh Ketidakpuasaan konstruktif kemampuan tetap tenang dan fokus dengan emosi yang tidak meningkat sekalipun dalam perselisihan.
Wawasan/Optimisme : positif dan optimistik Belas kasihan/empati kemampuan.Berempati dan menghargai perasaan orang lain Intuisi : kemampuan mengenali, mempercayai, dan menggunakan perasaan kuat yang muncul dari dalam, serta respons kognitif lain yang dihasilkan oleh indera, emosi, pikiran dan tubuh Kesengajaan : mengatakan apa maksud Anda dan tekad untuk melaksanakan apa yang Anda katakan : bersedia tahan terhadap gangguan dan godaan agar dapat bertanggung jawab atas tindakan dan sikap. Radius kepercayaan : mempercayai bahwa seseorang itu “baik” sampai terbukti sebaliknya : namun, tidak juga berlaku mempercayai seseorang Kekuatan Pribadi yakin yang dapat menghadapi segala tantangan dan hidup sesuai dengan pilihan.
PERAN SQ Menurut Zohar dan Marshal, Kecerdasan Spiritual (SQ) penting dalam kehidupan. Ia menjelaskan bahwa seseorang yang SQ nya tinggi cenderung menjadi pemimpin yang penuh pengabdian, yaitu seorang yang bertanggung jawab untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi terhadap orang lain. Ia dapat memberikan inspirasi terhadap orang lain.penjelasan ini juga berlaku terhadap keluarga dimana kecerdasan ini sangat penting dalam membangun karakter manusia yaitu anggota keluarga yang mengilhami orang disekitarnya, dan meciptakan pribadi utuh yang mampu bertindak bijaksana sehingga dalam keluarga tadi tercipta suatu kesinambungan.
Mengenai karakter manusia yang mengilhami dan memberikan pengaruh positif berdasarkan visi dan prinsip yang lebih tinggi ini covey menerangkan bahwa kemenangan publik di mulai dengan kemenangan pribadi. Tempat untuk membangun hubungan apapun adalah di dalam diri sendiri, dalam lingkungan pengaruh dan karakter. Setiap pribadi yang menjadi mandiri, proaktif, berpusat pada prinsip yang benar, digerakkan oleh nilai dan mampu mengaplikasikan integritas, maka ia pun dapat membangun hubungan saling tergantung, kaya, langgeng dan sangat produktif dengan orang lain. Kecerdasan spiritual mampu mengungkapkan yang abadi, yang asasi, yang spiritual, yang fitrah dalam struktur kecerdasan manusia. Kecerdasan spiritual juga mampu membimbing kecerdasan lain berdasarkan prinsip yang hakiki untuk membuat kita lebih arif, lebih bijaksana dari dalam keluar sehingga membuat manusia dapat lebih benar, lebih sempurna, lebih efektif. Lebih bahagia dan menyikapi sesuatu dengan lebih jerih sesuai dengan bimbingan nurani yang luhur dalam keseluruhan hidupnya.
Dengan kecerdasan spiritual pribadi akan memiliki pribadi utuh dan berpusat pada prinsip yang benar. Apabila tindakan didasari dibimbing oleh yang benar maka tindakan ucapan, dan sikapnya menjadi bijaksana dan penuh kebaikan. Individu yang mampu mengembangkan kecerdasan spiritual akan memiliki prinsip dan cara pandang yang realistis, mampu menyatukan keragaman, mampu memaknai, dan menstranformasikan kesulitan menjadi medan penyempurnaan dan pendidikan spiritual yang lebih tajam dan matang
PERAN AQ AQ (ADVERSITY QUOTIENT)KECERDASAN DALAM MENGHADAPI MASALAH adalah kemampuan/ kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan- kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. PENTINGNYA AQ : AQ Menunjukan seberapa baik anda dapat bertahan menghadapi kesulitan dan mengatasinya. AQ merupakan alat ukur yang dapat memprediksi siapa yang mampu mengatasi kesulitan dan siapa yang jatuh