Konseling gizi. Gema didalam/gaung/pantulan bunyi ◦ Gema adalah pikiran yang mungkin kita miliki ketika kita mendengarkan orang lain. ◦ Meskipun kita.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Irvan Loekito Andrew Justin Christine Triana Sera Marshella FC
Advertisements

KETERAMPILAN KONSELING
“Segalanya Berbicara ; Apa Yang Kita Katakan dan Cara Mengatakannya”
KETERAMPILAN KOMUNIKASI DALAM KONSELING
BENTUK KOMUNIKASI.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K )
Keterampilan Dasar Mengajar
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
Pengantar Pengertian komunikasi non verbal Atribusi
Stefanus T A. Ivan Lucky G
KOMUNIKASI NON VERBAL Merupakan proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata dan tulisan.
Pertemuan IV Materi 4. Ketramp Mikro Konseling 1
CLIENT OBSERVATION SKILLS
Keterampilan Komunikasi Interpersonal dan Konseling pada Pasien
THE CHILD WITH SPECIAL NEEDS Nama : sigit wisnu tamtomo nim :
Erwin Kurnia Wijaya, S.Pd
PERSEPSI SOSIAL : MEMAHAMI ORANG LAIN
PERTEMUAN 15.
Persepsi Sosial (Pertemuan ke-2) Oleh : Andri Wijaya, S.Pd., S.Psi., M.T.I. Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer.
Mikhania C.E, S.Farm, M.Si, Apt
Komunikasi Non-Verbal
KOMUNIKASI ORGANISASI NON VERBAL Pertemuan 10 Mata kuliah: / KOMUNIKASI ORGANISASI Tahun : 2008 / 2009.
Kepercayaan Diri.
KEPRIBADIAN.
B. BAHASA TUBUH.
KOMUNIKASI TERAPIUTIK
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KONSELING ( KIP/K )
KOMUNIKASI NON VERBAL.
SIKAP DAN TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi Efektif Agus Triyono.
KOMUNIKASI EFEKTIF.
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
KETERAMPILAN OBSERVASI, BERTANYA EFEKTIF DAN MENDENGAR AKTIF
KOMUNIKASI TERAPIUTIK DALAM PROSES KONSELING By Mawaddah Nst. M.Psi
Sowanya Ardi Prahara, MA. Fakultas Psikologi UMBY 2014
KETERAMPILAN DASAR WAWANCARA
Keterampilan Observasi
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
Karunia terbesar yang dapat kita berikan pada orang lain adalah memberinya perhatian penuh atas keberadaannya. -Sue Atchley Ehaugh.
CLIENT OBSERVATION SKILLS
Psikodiagnostik Observasi
KOMUNIKASI EFEKTIF.
PERSIAPAN PRESENTASI II
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
KOMUNIKASI Ilmi A Stialani, S.Psi.
Kecakapan Antarpribadi
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
BERSAHABAT DENGAN EMOSI & MENDENGAR AKTIF
KOMUNIKASI EFEKTIF Nia H. Septianni, S. Psi -Pengantar Psikologi-
MEMBANGUN HUBUNGAN PRIBADI DENGAN MUTARABBI
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Emosi.
KOMUNIKASI : Memahami komunikasi & keahlian berkomunikasi
Keterampilan Dasar Mengajar
KOMUNIKASI EFEKTIF Dirangkum oleh: ANANG HERMAWAN.
10 CARA MEMBACA PIKIRAN ORANG LAIN By FEBRIANA SYAFITRI
KOMUNIKASI EFEKTIF Oleh: M. Noor Alamsyah Rain Suyati.
OLEH : NS.ERMA KASUMAYANTI,M.Kep
OLEH : NS.ERMA KASUMAYANTI,M.Kep
Sumber : Denny, bab 6 dan bab 8
Keterampilan Dasar Mengajar
SIKAP DAN PERILAKU.
2/18/2018. Komunikasi dianggap efektif harus menghasilkan : 1.Menghasilkan pengertian yang baik 2.Menghasilkan kesenangan 3.Menghasilkan hubungan social.
TIGA CARA BERKOMUNIKASI.
PROSES KOMUNIKASI ORGANISASI
MINGGU 7 KOMUNIKASI BISNIS Pokok Bahasan:
Muhammad Nidzomuddin, S.Sos
KETERAMPILAN OBSERVASI, BERTANYA EFEKTIF DAN MENDENGAR AKTIF.
KEPRIBADIAN.
KOMUNIKASI EFEKTIF -Pengantar Psikologi-. 2 *Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dari si pengirim ke si penerima. *Suatu ide, tidak peduli.
Transcript presentasi:

Konseling gizi

Gema didalam/gaung/pantulan bunyi ◦ Gema adalah pikiran yang mungkin kita miliki ketika kita mendengarkan orang lain. ◦ Meskipun kita mungkin atau mungkin tidak menyadarinya, mereka mendahului respons verbal kita dan mempengaruhi komunikasi nonverbal kita. ◦ Gema ini sering dalam bentuk kritik, baik untuk diri sendiri atau orang lain.

Berikut ini adalah beberapa contoh pemikiran yang mungkin sering terdengar: ◦ “Tentunya itu tidak benar.” ◦ “Mereka tidak memiliki peluang menurunkan berat badan.” ◦ “Mereka membuang-buang waktu saya.” ◦ “Tidak ada gunanya memberi mereka nasihat ini.” ◦ “Itu hal bodoh untuk dikatakan.” ◦ “Tentu saja masalah dengan pasien ini adalah… “ ◦ “Nasihat apa yang bisa saya berikan sekarang - mereka sudah mencoba segalanya - tidak ada harapan.”

agar bisa lebih menyadari dan bisa mengetahui apa artinya gema ini, ahli gizi dapat memulai dengan mengenali dan memahami cara-cara mereka berkomunikasi.

Mengikuti/mengamati komunikasi nonverbal  Suara Kami berbicara dengan berbagai alunan nada dan logat dengan kecepatan yang berbeda. Suara mampu melakukan rentang, volume, dan tinggi rendahnya nada dalam suatu bunyi. Kami mengekspresikan keadaan emosional melalui suara. Saat mendengar suara seseorang, kami membuat asumsi tentang mereka yang mungkin akurat atau tidak. Misalnya, jika seseorang berbicara sedikit keras, kita bisa mengasumsikan bahwa mereka marah. Namun, di satu sisi mereka mungkin berpikir orang yang mereka ajak bicara sulit untuk mendengar. Di sisi lain mereka mungkin sulit mendengar dan tidak menyadari volume yang mereka keluarkan. Mereka mungkin bermaksud agar seseorang yang di dekatnya bisa mendengar atau mereka mungkin memiliki kebiasaan menaikkan suara mereka. Jika seseorang berbicara terlalu pelan, mudah untuk menganggapnya mereka pemalu dan kurang percaya diri. Apa pun alasannya, suara pembicara mempengaruhi pendengar yang mungkin merasa kesal, cemas, atau simpatik.

 Kontak Mata Kontak mata digunakan untuk mengirim dan menerima informasi melalui mata, menunjukkan perhatian dan minat. Kami menggunakannya untuk menyeimbangkan kapan harus berbicara dan kapan harus mendengarkan. Kontak mata juga mengungkapkan sikap. Ketika kita menatap mata seseorang, kita dapat mendeteksi kenyamanan atau ketakutan. Hal yang pertama pupil membesar, hal yang kedua pupil mengecil. Kita menghabiskan 25-75% dari waktu untuk saling memandang dan melihat hampir dua kali lipat saat kita mendengarkan daripada berbicara. Kontak mata dapat menjadi tidak menyenangkan ketika emosi muncul, jika topiknya sulit atau terlalu sensitif.  Ekspresi Wajah Tujuh ekspresi wajah adalah kebahagiaan, kejutan, ketakutan, kesedihan, kemarahan, jijik dan minat. Kita harus cukup sadar akan ekspresi wajah kita dan dapat mengendalikannya, meskipun kita dapat mengendalikan emosi kita. Tersenyum dapat mengekspresikan kebahagiaan. Ini juga dapat digunakan untuk mengejek, meyakinkan atau menutupi emosi yang tidak nyaman. Senyum tulus menunjukkan kenyamanan dan keterbukaan.

 Penampilan Penampilan dapat menunjukkan status sosial, daya tarik dan pekerjaan. Ini dapat mengekspresikan sesuatu tentang sikap kita terhadap diri kita sendiri dan lingkungan kita. Banyak dari segi penampilan yang bervariasi dengan perubahan model. Pakaian, rambut, kulit, dan tubuh semuanya menujukkan/mewakili sesuatu tentang kita. Kami mengenakan pakaian secara berbeda tergantung pada sikap atau cara kami merasakan. Mereka dapat menunjukkan pemberontakan atau kepatuhan.  Sikap/Postur Postur/sikap menunjukkan seberapa tegang atau rileksnya kita. Berdiri atau duduk dalam posisi santai dan tegak ketika mendengarkan itu menunjukkan rasa percaya diri. Hal Ini merupakan keyakinan/keprcayaan diri pada pembicara bahwa mereka sedang mendengarkan. Saat mendengarkan, kami menunjukkan minat dengan posisi sedikit condong ke arah seseorang. Dengan menunjukkan sikap yang lebih terbuka dan santai, kami mengundang interaksi dan memotivasi orang lain untuk lebih terbuka dan menerima.

 Gerakan/Gesture Gesture atau gerakan tubuh telah didefinisikan oleh Desmond Morris (2002) yaitu sebagai tindakan yang dapat mengirimkan sinyal visual kepada penonton. Gerakan dapat menambahkan makna dengan menampilkan, menunjukkan, dan mengilustrasikan. Kami menggunakannya untuk menggambarkan, menjelaskan tentang sesuatu untuk mewakili ide dan mengekspresikan perasaan.  Perbedaan dan Ketidaksesuaian Penting untuk menempatkan pengamatan dalam konteks. Satu gerakan, misalnya mengepalkan tangan, mungkin tidak terlalu berarti, tetapi dengan memerahnya wajah, mengerutkan bibir, pengencangan otot-otot wajah dan ketegangan bahu, menunjukkan seseorang tersebut sedang mengalami emosi yang kuat. Ketika kata-kata dari komunikasi non-verbal ini diungkapkan, misalnya, "Saya ingin melempar piring kepadanya," kami sedikit ragu bahwa pasien merasa marah. Namun, komunikasi non-verbal menunjukkan satu emosi (mis. Pasien tersenyum) dan komunikasi verbal lainnya (mis. marah ketika mengatakan "Saya ingin melempar piring kepadanya"), pendengar cenderung merasa bingung. Dalam contoh di atas, pendengar yang baik mungkin akan menyimpulkan bahwa pembicara itu marah tetapi tidak mau mengakui.

Ketidakcocokan juga terjadi antara komunikasi dan konteks di mana itu terjadi. Misalnya, seorang pasien yang baru saja menerima berita buruk dan ketika ditanya bagaimana perasaan mereka dan mereka dapat mengatakan 'Saya baik- baik saja' dengan senyum tetapi di wajah mereka menyatakan tidak, dari contoh diatas ahli gizi harus lebih cermat dalam Mengamati perbedaan dan ketidaksesuaian tersebut. Mengamati perbedaan dan ketidaksesuaian adalah hal mendasar ketika menggunakan keterampilan konseling.  Mengembangkan kekuatan pengamatan Kami menginformasikan tentang sikap dan emosi dan menampilkan diri kami kepada dunia melalui komunikasi non- verbal kami, yang dapat mendukung atau bertentangan dengan komunikasi verbal apa pun. Ketika ada ketidaksesuaian, kita cenderung mempercayai non-verbal daripada kata-kata yang diucapkan. Karena itu berarti mendengarkan dengan mata dan juga telinga. Pengamatan dilakukan dari apa yang kita lihat atau didengar, seperti misalnya ‘Saya perhatikan Anda sedang tersenyum’ atau ‘Saya mendengar Anda mengatakan bahwa Anda senang karena Anda telah kehilangan berat badan.’ Tanggapan yang membantu tersebut membutuhkan penggunaan pengamatan yang baik dan terampil.

Ketika menggunakan keterampilan konseling, penting untuk membedakan antara pengamatan dan interpretasi. Pengamatan adalah apa yang kita lihat atau kita dengar, sedangkan interpretasi adalah apa yang kita pikirkan dan didasarkan pada asumsi dan kesimpulan yang mungkin akurat atau tidak. Interpretasi membentuk dasar dari setiap penilaian yang kami buat; misalnya, ahli gizi mungkin memperhatikan pasien sedang tersenyum (pengamatan), berpikir bahwa orang ini tidak menanggapi nasihatnya dengan serius (asumsi), memutuskan bahwa pasien tidak peduli dengan diet (kesimpulan) dan berkata, "Anda belum kehilangan banyak berat badan, bukan? '(penilaian mengharuskan pasien seharusnya melakukan lebih baik). Memperhatikan dari pengamatan menjadi interpretasi berguna bagi ahli gizi ketika memutuskan bagaimana untuk merespons.

 Mengendalikan keheningan Orang-orang berhenti berbicara ketika mereka tidak yakin bagaimana harus untuk melanjutkan, atau ketika mereka mengalami perasaan yang mereka tidak yakin untuk diungkapkan. Mereka mungkin menilai seberapa aman perasaan mereka untuk mengekspresikan diri. Sebagai pendengar, ahli gizi mungkin merasa tidak nyaman jika keheningan berlangsung lebih dari beberapa detik dan mungkin menarik diri atau merasa terdorong untuk mengatakan sesuatu. Ketika dia mencari sesuatu untuk dikatakan, dia cenderung merasa lebih cemas. Dia mungkin berpikir dia harus mengatakan sesuatu, dan itu adalah tanggung jawabnya untuk mengambil alih situasi. Dia mungkin merasa ada hal-hal yang lepas kendali atau berpikir bahwa dia harus terus melanjutkan pembicaraan. Dia mungkin ingin melindungi pembicara dari ketidaknyamanan. Salah satu cara di mana dia dapat mengatasi kecemasannya adalah dengan serangkaian pertanyaan cepat, sehingga memecah kesunyian. Ketika ahli gizi merespons sebelum waktunya, dia mendatangin pasien dan memasuki ruang psikologis mereka. Ini mungkin membantu dari ketidaknyamanan bagi ahli gizi, tetapi pasien mungkin merasa kesal karena tidak diberi waktu yang cukup. Apa pun itu adalah kesempatan yang terlewatkan bagi ahligizi untuk mendengarkan sepenuhnya. dan menyadari perasaan kita serta mengamati orang lain. Dalam mengamati, ahli gizi dapat membentuk firasat bagaimana perasaan pasien. Merasa nyaman dengan keheningan, semakin dia merasa nyaman dengan keheningan dan semakin aman ahli gizi akan dianggap sebagai pendengar. Ketika dia membiarkan keheningan berlangsung, dia memberi kesempatan pasien untuk berbicara.