LANGKAH 1 – MENENTUKAN TEMA & SASARAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENILAIAN MUTU PELAYANAN I
Advertisements

Handout Analisis & Pengukuran Kerja
Modul 8 Teori Penyusunan S-Curve
PERCEPATAN PELAKSANAAN APBD TA 2014
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
Problim Solving Cycle dengan metode Non Scooring Technik
FUNGSI DAN PROSES PERENCANAAN SERTA PENGENDALIAN
DIAGRAM SEBAB AKIBAT (DIAGRAM TULANG IKAN)
Direktorat Jenderal Anggaran Direktorat Anggaran II
Pengambilan Sampel Lapangan
PENGELOLAAN SARANA PRASARANA SEKOLAH / MADRASAH
DOKUMENTASI PENGELOLAAN LABORATORIUM
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
Analisis Sistem Kuliah M-4.
Kegunaan Diagram Fishbone dalam Management Organisasi yang sehat
Kamis, 13 April 2017 (GKM) NUSANTARA
SISTEM MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO/IEC : 2005.
DASAR-DASAR MANAJEMEN RS
DIAGRAM SEBAB AKIBAT (DIAGRAM TULANG IKAN/FISHBONE CHART)
PKM GO KAWIN “Meningkatkan Pendapatan Golf melalui Penerapan Bundle Selling kepada Investor pada Setiap Penjualan Lahan di Kawasan Industri Krakatau.”
ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT (Training Need Analysis)
GKM TELER GAS ( HOTEL ELECTRICITY , WATER & GAS )
MONITORING & EVALUASI Master Trainer:.
Analisis Sistem Chapter 4.
Dosen : Acun Kardianawati
KONVENSI GUGUS KENDALI MUTU
PENENTUAN KEGIATAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA BAPPEKO.
Penyelesaian Masalah Mutu dan Penjaminan Mutu pada Yankes
GKM TELER ( HOTEL ELECTRICITY & WATER )
Memahami Kebutuhan User (Fase Definisi)
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
REKAYASA PROSES BISNIS IE G3K3
Perencanaan operasional <bappeko.surabaya.go.id/devplan>
GUGUS KENDALI MUTU (GKM)
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S..
Pengukuran Kinerja Sistem lanjutan
Materi 6 Proses perencanaan
DASAR-DASAR MANAJEMEN RS
PDCA PENILAIAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN By. SILVER AS. AMKL, SKM
MAN 344 : MANAJEMEN MUTU PERTEMUAN 9
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
Testing dan Implementasi
PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN
ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN DAN GAGASAN AWAL
Laela Indawati, SSt.MIK., MKM
PENILAIAN MUTU PELAYANAN I
Problem solving.
GUGUS KENDALI MUTU BERDIRI : 1 Juni 2010
AKTIVITAS QUALITY CONTROL CIRCLE By: Zarius Rusli.
Pengendalian Kualitas Dani Leonidas Sumarna. MT
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008
Siklus Hidup System.
Analisis Sistem Chapter 4.
PROGRAM PELATIHAN LEADER & MEMBER QCC/SS KETRAMPILAN KEGIATAN QCC/SS
MATERI : Menentukan alternative dan meramalkan akibat akibatnya.
RANGKUMAN ISO 9001: Sistem Manajemen Mutu (P-D-C-A) 4.1. Identifikasi Proses (core-support-improvement) 4.2. Identifikasi Dokumen Pengendalian.
PENGAWASAN PERTEMUAN 5.
Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM
PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien 2018
Kaizen Project Logo Sub Holding/SBU title of goes here NAMA SGP/GP
Kriteria Khusus Kriteria yang lebih spesifik diperlukan sebelum memulai audit operasional. Apakah tata letak pabrik seluruhnya disetujui oleh perancang.
Metode Kaizen dalam Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Produksi
Nama Peserta Jabatan Nama Perusahaan.
Epidemiologi Manajerial
MATERI V DIAGRAM SEBAB AKIBAT
Peningkatan Mutu Pelayanan Radiologi
DIAGRAM SEBAB AKIBAT (DIAGRAM TULANG IKAN) BERGUNA UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERAKIBAT PADA SUATU KARAKTERISTIK KUALITAS. DIAGRAM INI MENUNJUKKAN.
Transcript presentasi:

LANGKAH 1 – MENENTUKAN TEMA & SASARAN PLAN LANGKAH 1 – MENENTUKAN TEMA & SASARAN Beberapa kondisi yang menghambat kelancaran kegiatan operasional Pengambilan dan Pengukuran Sample / Kadar Air antara lain: 1. Centrifuge Digital hanya 1 unit, tidak portable berukuran besar, berat serta tidak bisa diputar manual. 2. Waterbath hanya 1 unit (alat pemanas Sample untuk minyak yang High Pour Point 35 °C). 3. Tingginya mobilisasi dalam pengambilan & pengukuran sample. Ary : Hai Mas bro, Saya pusing lagi ada job MRT Yuda : Kenapa emangx Ary : bagaimana tidak pusing, masalahx dari PE minta laporan WC setiap jam, belum lagi lab kita yang jarakx cukup jauh, jalan becek, bbm juga lagi pas-pasan, bagaimana tidak pusing.

Tingginya mobilisasi dalam pengambilan & pengukuran sample. Identifikasi Masalah 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Dari analisa FMEA dan Pareto permasalahan yang lebih dominan adalah pada point 1 yaitu Centrifuge terbatas, tidak portable, berukuran besar, berat serta tidak bisa diputar manual, dengan presentasi sebesar 69% 69% 19% 12% Ary Dari ke 6 penyebab dominan masalah tadi coba kita buat diagram paretox dengan menggunakan analisa FMEA, ternyata masalah dominanx pada point 1 yaitu tidak tersedia portable centrifuge dengan presentasi 52%. Centrifuge terbatas, tidak portable, berukuran besar, berat serta tidak bisa diputar manual. Waterbath Tingginya mobilisasi dalam pengambilan & pengukuran sample.

LANGKAH 2 – MENETAPKAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PLAN LANGKAH 2 – MENETAPKAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB Root Cause Analysis ALAT Hanya tersedia 1 unit centrifuge digital Digunakan untuk sales Ukuran cukup besar dan berat Membutuhkan power Tidak tersedia portable centrifuge Sulit dipindahkan BAHAN Jenis Minyak High Pour Point 35 °C Minyak Cepat Membeku Perlu Dipanaskan Pengukuran kadar air sebagai data pembanding sulit dilakukan LINGKUNGAN Lokasi Sumur Jauh dari Laboratorium Jalan becek dan licin Jalan lokasi sebagian besar tanah Curah Hujan Tinggi Letak sumur belum cluster MANUSIA Kurang Pengetahuan Kompetensi Kurang Kurang Pelatihan Personil Terbatas METODE Sampel Perlu di Putar dengan Centrifuge Minyak High Pour Point 35 °C Minyak mengandung emulsi Perlu pemanasan sampel Pengukuran kadar air Perlu settling Menggunakan gelas ukur Menggunakan Tank Yuda : dari permasalahan tadi coba kita buat root cause analysis / diagram fishbone. Ary : berarti kepala ikanx pengukuran kadar air sulit dilakukan. Yuda : bisa tapi ditambahi sebagai data pembanding. Ary : betul-betul karena di QAS pengukuran kadar air yang utama kan pakai water cut Tank. Yuda : kemudian kita lihat kalua dari factor bahan permasalahannya minyak cepat beku, dari alat hanya tersedia 1 unit centrifuge digital, metode perlu pemanasan sample, pengukuran kadar air perlu settling, sample perlu di putar dengan centrifuge, manusia …..

Analisa Faktor Penyebab Dari analisa sebab-akibat dapat kita ambil beberapa faktor penyebab masalah & kondisi aktual dilapangan sebagai berikut : Ary : nah dari root couse analysis kita analisa factor penyebabx, relevan atau tidak relevan. Yuda : dari 10 akar penyebab masalah ternyata yang relevan ada 6 yaitu …..

Tidak Tersedia portable centrifuge Faktor Penyebab Dominan Masalah Dari analisa FMEA dan Pareto penyebab dominan masalah adalah pada point 1 yaitu tidak tersedia portable centrifuge, dengan presentasi sebesar 52% 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 52% 15% 12% 8% 7% 6% Ary Dari ke 6 penyebab dominan masalah tadi coba kita buat diagram paretox dengan menggunakan analisa FMEA, ternyata masalah dominanx pada point 1 yaitu tidak tersedia portable centrifuge dengan presentasi 52%. Tidak Tersedia portable centrifuge Minyak cepat beku Sample diputar dengn centrifuge Perlu pemasanasan Pengukuran kadar air perlu settling Lokasi/Jarak jauh dari Laboratorium

Dipilih PLAN LANGKAH 3 – DESIGN & INNOVATION Analisa Solusi Alternatif Untuk Menyelesaikan penyebab masalah dominan, Tim Centribike mengkaji beberapa alternative solusi sebagai berikut : No Parameter Alternatif Solusi 1 Biaya Pengadaan Material 2 Waktu Untuk Pengadaan / Fabrikasi 3 Pengoperasian 4 Service dan Sparepart Kesimpulan Pengadaan Centrifuge Portable Rp. 14,800,000.00 (Lampiran 15) ± 4 Bulan Mudah Sulit Modifikasi Centrifuge Digital Rp. 1,348,000.00 (Lampiran 15) ± 2 Bulan Sulit Pembuatan Centribike Rp. 769,000.00 (Lampiran 12) ± 2,5 Bulan Mudah Yuda : dari permasalahan utama saya ada alternative solusi yang pertama pengadaan centrifuge portable, modifikasi centrifuge digital yang ada & pembuatan centribike. Ary : kalua yang pertama mahal sekali & pengadaanx cukup lama, yang kedua juga cukup mahal & pengoperasianx susah, bagus yang ketiga hargax cukup murah, waktu pembuatanx cepat, pengoperasianx juga mudah yg paling utama service & sparepart mudah. Ary & Yuda : ya udah yang ketiga aja berarti yg kita pilih. Tidak Dipilih Dipilih Tidak Dipilih

Ide Original Penjelasan Detail Alternatif Terpilih Tahap 1 : Membuat Desain Centribike Tahap 2 : Mengumpulkan alat-alat yang dibutuhkan Tahap 3 : Membuat Centribike sesuai desain Tahap 4 : Uji Coba Lapangan Ide Original

LANGKAH 4 – CIP PLANNING & SCHEDULING WHY HOW What When Who Where How Much Effort Target Tidak tersedia portable centrifuge Dengan menggunakan Tank, Gelas Ukur & Centrifuge digital Pengambilan & Pengukuran Kadar Air Maret 2018 W1 & W2 Ary & IK Laboratorium, Stasiun Pengumpul & Lokasi - Mencari penyebab pelaporan pengambilan & pengukuran sample yang cukup lama Mencari barang-barang bekas yang bisa dipakai sesuai dengan desain. Desain pembuatan Centribike April 2018 Di Anggana Office Minggu ke 2 April 2018 Selesai. Sesuai dengan desain. Membuat Anggaran pembuatan Desain disetujui untuk diselesaikan W3 & W4 Diterima dan disetujui Mengumpulkan spartpart sesuai desain Pembuatan centribike Mei 2018 Di Workshop RAM Rp. 769,000.- (Lampiran 12) Selesai sesuai desain Evaluasi hasil dari cenribike dengan centrifuge digital Evaluasi hasil kinerja centribike Bulan Juni- Agustus 2018 Di Laboratorium & Lokasi Hasil Data Pembanding sangat bagus. Rp.769.000,- CIP Planning (5W+2H)

CIP Scheduling (S-Curve Project)

LANGKAH 5 – MELAKSANAKAN PERBAIKAN DO LANGKAH 5 – MELAKSANAKAN PERBAIKAN Realisasi Kegiatan 100% (Rencana vs Realisasi) Rp.486.250,-

Data-data pengendalian proses & pengendalian penyimpangan terhadap standard (S-Curve Project) Berdasarkan gambar diatas : Lebih cepat 1 minggu karena materialnya mudah didapat serta bisa pabrikasi di workshop RAM. Biaya yang timbul Rp. 486.250,00 lebih murah Rp. 282.750,- dibandingkan dengan perencanaan Rp.769.000,00, karena dikerjakan secara mandiri.

Validasi Data Improvement Activity Evaluasi Trial & Error Pengukuran Kadar Air menggunakan Centribike   Waktu RPM 1 Menit 2 Menit 3 Menit 200 1% (Emulsi) 1% (Tanpa Emulsi) 300 400 Berdasarkan Tabel diatas didapatkan acuan untuk pengoperasian Pengukuran Kadar Air menggunakan Centribike dengan RPM 200 dengan waktu 2 menit.

PERBANDINGAN PENGUKURAN SAMPLE CENTRIFUGE/TANK DENGAN CENTRIBIKE Rata-rata perbandingan selama 3 bulan : ANG-1033 = 0.6% NKL-1061 = 0.3%

LANGKAH 6 – EVALUASI HASIL CHECK LANGKAH 6 – EVALUASI HASIL Gap Performance & Evaluation SEBELUM SESUDAH 67% 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 52% 15% 12% 17% 17% 17% 17% 17% 17% 8% 7% 6% Tidak Tersedia portable centrifuge Minyak cepat beku Sample diputar dengan centrifuge Perlu pemasanasan Pengukuran kadar air perlu settling Lokasi/Jarak jauh dari Laboratorium Tidak Tersedia portable centrifuge Minyak cepat beku Sample diputar dengan centrifuge Perlu pemasanasan Pengukuran kadar air perlu settling Lokasi/Jarak jauh dari Laboratorium

Gain : 5 liter perhari/mobil

Rp. 5,048,750.00 /Mobil

LANGKAH 7 – STANDARDISASI ACTION LANGKAH 7 – STANDARDISASI Standarisasi Sesuai ketentuan Perusahaan Tata Kerja Penggunaan Alat (TKPA)No. D-004/A2/EP3100/2018-S0 Kemungkinan Penerapan Standar Baru di loaksi lain CENTRIBIKE ini dapat dibuat di Field lain yang serupa, mengingat material yang digunakan adalah material umum dan mudah untuk dibuat. Kekayaan Intelektual Hak Paten (No Referensi eFiling WFP2018066010) Bukti Sharing CIP di Internal Perusahaan Sosialisasi TKPA Centribike Pre Konfrensi CIP di Field Sangasanga IIA Pertamina EP di Palembang UIIA Pertamina di Yogyakarta