Gaya Antarmolekul Cairan Modul 1 Gaya Antarmolekul Cairan
Fasa merupakan bagian homogen suatu sistem yang bersentuhan dengan bagian sistem yang lain tetapi dipisahkan dengan batas yang jelas. 2 Fasa Fasa padatan- es Fasa cair - air 12.1
Gaya antar molekul antarmolekul vs intramolekul Gaya antarmolekul gaya tarik antar molekul-molekul. Gaya intramolekul mengikat atom-atom dalam molekul. antarmolekul vs intramolekul 41 kJ untuk menguapkan 1 mol air (antar) 930 kJ untuk memutus ikatan2 O-H dlm 1 mol air (intra) “Pengukuran” gaya antarmolekul Titik didih Titik leleh DHvap DHfus DHsub Biasanya, gaya antarmolekul jauh lebih lemah dari gaya intramolekul. 12.2
Gaya Antarmolekul 12.2 Gaya Dipol-Dipol Gaya yang bekerja antara molekul-molekul polar Arah Molekul Polar dalam Padatan 12.2
Gaya Antarmolekul 12.2 Gaya Ion-Dipol Gaya yang bekerja pada ion dan molekul polar Interaksi Ion-Dipol 12.2
12.2
Gaya Antarmolekul 12.2 Gaya Dispersi Gaya yang timbul dari dipol terinduksi sementara pada atom atau molekul. Interaksi dipol terinduksi-ion Interaksi dipol-terinduksi dipol 12.2
Gaya Antarmolekul Keterpolaran meningkat seiring dg: Lanjutan gaya Dispersi Keterpolaran adalah kemudahan terganggunya distribusi elektron dalam suatu atom (atau molekul). Keterpolaran meningkat seiring dg: Semakin banyaknya jumlah elektron Semakin banyak awan elektron menyebar Gaya Dispersi biasanya meningkat seiring peningkatan massa molar. 12.2
Apakah jenis gaya antarmolekul yang terjadi pada molekul2 berikut? HBr HBr adalah molekul polar: gaya dipol-dipol. Terdapat juga gaya dispersi antar molekul2 HBr. CH4 CH4 merupakan molekul nonpolar: gaya dispersi. S O SO2 SO2 adalah molekul polar: gaya dipol-dipol. Terdapat juga gaya dispersi antar molekul2 SO2. 12.2
Gaya Antarmolekul 12.2 Ikatan Hidrogen Ikatan hidrogen jenis khusus interaksi dipol-dipol antara atom hidrogen dalam ikatan polar seperti ikatan N-H, O-H, atau F-H dengan atom elektronegatif O, N, atau F. A H … B atau A & B adalah N, O, atau F 12.2
Ikatan Hidrogen 12.2
Kenapa ikatan hidrogen dianggap interaksi dipol-dipol “spesial”? Massa Molar turun Titik Didih turun 12.2
Wujud Cair Tegangan permukaan adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk menarik atau memperluas permukaan sebesar satu satuan luas. Gaya antarmolekul kuat Tegangan permukaan tinggi 12.3
Wujud Cair Kohesi adalah gaya tarik-menarik antarmolekul antara molekul2 yg sama. Adesi gaya tarik menarik antara molekul-molekul yg berbeda. Adesi Kohesi 12.3
Sifat-sifat Fisis Larutan Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi Modul 1 Sifat-sifat Fisis Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut Zat yang jumlahnya lebih banyak disebut zat pelarut. 13.1
Larutan jenuh mengandung jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut dalam suatu pelarut pada suhu tertentu. Larutan takjenuh mengandung zat terlarut lebih sedikit daripada yang sebenarnya dapat dilarutkan oleh pelarut pada suhu tertentu. Larutan lewat-jenuh mengandung zat terlarut lebih banyak daripada yang terdapat dalam larutan jenuh pada suhu tertentu. Natrium asetat mengkristal dengan cepat ketika ditambahkan sedikit benih kristal ke dalam larutan natrium asetat lewat-jenuh. 13.1
“sejenis melarutkan sejenis” Dua zat dengan gaya-gaya antarmolekul yang sama akan cenderung saling melarutkan. molekul non-polar dapat larut dalam pelarut non-polar CCl4 dalam C6H6 molekul polar dapat larut dalam pelarut polar C2H5OH dalam H2O Senyawa ionik lebih dapat larut dalam pelarut polar NaCl dalam H2O atau NH3 (l) 13.2
Kelarutan metanol dalam air
Memprediksi kelarutan relatif suatu zat Soal: Di dalam pelarut yang manakah tiap-tiap zat terlarut di bawah ini akan dapat lebih larut? (a) Natrium klorida dalam metanol(CH3OH) atau dalam propanol (CH3CH2CH2OH). (b) Etilena glikol(HOCH2CH2OH) dalam air atau dalam heksana (CH3CH2CH2CH2CH2CH3). (c) Dietil eter(CH3CH2OCH2CH3) dalam etanol(CH3CH2OH) atau dalam air.
Satuan-satuan Konsentrasi Konsentrasi suatu larutan adalah banyaknya zat terlarut dalam sejumlah tertentu pelarut atau larutan. Persen berdasar Massa x 100% massa zat terlarut massa zat terlarut + massa pelarut % massa = x 100% massa zat terlarut massa larutan = Fraksi Mol (X) XA = mol zat A jumlah mol seluruh komponen 13.3
Satuan-satuan Konsentrasi Molaritas (M) M = mol zat terlarut liter larutan Molalitas (m) m = mol zat terlarut massa pelarut (kg) 12.3
Menghitung Molalitas Soal: Hitunglah molalitas suatu larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 75,0 g Ba(NO3)2 (s) ke dalam 374,00 g air pada 250C. Solusi: massa molar Ba(NO3)2 = 261,32 g/mol 75,0 g Ba(NO3)2 x 1 mol = 0,28700 mol 261,32 g 0,28700 mol molalitas = = 0,76739 m = 0,767 m 0,37400 kg
Mengkonversi satuan-satuan konsentrasi Soal: konsentrasi asam klorida komersial adalah 11,8 M dan memiliki kerapatan 1,190 g/ml. Hitunglah (a) % massa HCl, (b) molalitas and (c) fraksi mol dari HCl. Hitunglah molaritas dari 1,74 m larutan sukrosa (C12H22O11) yang kerapatannya 1,12 g/mL.
Berapakah molalitas dari 5,86 M larutan etanol (C2H5OH) yang kerapatannya 0,927 g/mL? mol zat terlarut massa pelarut(kg) M = mol zat terlarut liter larutan Misalkan 1 L larutan: 5,86 mol etanol = 270 g etanol 927 g larutan (1000 mL x 0,927 g/mL) massa pelarut = massa larutan – massa zat terlarut = 927 g – 270 g = 657 g = 0,657 kg m = mol zat terlarut massa pelarut (kg) = 5,86 mol C2H5OH 0,657 kg pelarut = 8,92 m 13.3
Suhu dan Kelarutan Kelarutan padatan dan suhu Kelarutan meningkat ketika suhu meningkat Kelarutan menurun ketika suhu meningkat 13.4
Kelarutan biasanya menurun ketika suhu meningkat Suhu dan Kelarutan – O2 Kelarutan gas dan suhu Kelarutan biasanya menurun ketika suhu meningkat 13.4
Tekanan dan Kelarutan Gas Kelarutan suatu gas dalam cairan berbanding lurus dengan tekanan gas di atas larutan (hukum Henry). c = konsentrasi (M) gas yang terlarut c = kP P = tekanan gas di atas larutan k = konstanta (mol/L•atm) yang hanya bergantung pada suhu P rendah P tinggi c rendah c tinggi 13.5
TA p414