POSITIVISME DAN POSTPOSITIVISME Pertemuan 4

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Metodologi penelitian merupakan :
Advertisements

METODE PENELITIAN HUKUM
ILMU PENGETAHUAN DAN FILSAFAT PENELITIAN SOSIAL
JENIS-JENIS PENELITIAN
KELOMPOK 4 Bayu Chandra Kumara Hasan Turabi
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Bab 11 Penutup.
KONSEP DASAR PENELITIAN
Roy Sari Milda, ST.  Penelitian adalah kegiatan untuk mencari atau menjelaskan sesuatu yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan, baik yang bertujuan.
Metodologi Penelitian
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
KEBENARAN ILMIAH KWALITAS PENGETAHUAN
Bab 2 Penelitian dan proses pengambilan keputusan.
Penelitian Kualitatif
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial Arif Wibowo
ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian …next.
ILMU PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
Metodologi Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN BISNIS
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ditinjau dari Berbagai Aspek
METODOLOGI PENELITIAN
Bab 6 Perspektif Post Positivisme :Kritik Terhadap Positivisme
Penelitian: Definisi dan Metode
PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 3
Kuantitatif VS Kualitatif
SEJARAH PENELITIAN KUALITATIF
KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
Pendahuluan Riset Akuntansi.
PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
Peran Filsafat dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan
ALIRAN-ALIRAN & TOKOH-TOKOH FILSAFAT ILMU
Bab 1. PENGETAHUAN DENGAN ILMU PENGETAHUAN TELAAH FILOSOFIS
PARADIGMA PENELITIAN SUATU PENDEKATAN PENELITIAN SELALU MELIBATKAN ASUMSI FILOSOFIS (PARADIGMA) DAN METODE YANG BERBEDA-BEDA.
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
KUALITATIF VS KUANTITATIF
ASPEK DAN MAZHAB FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Pertemuan 2
Metode Ilmiah Fery Mendrofa mata kuliah riset fery mendrofa.
Metode Ilmiah Fery Mendrofa mata kuliah riset fery mendrofa.
FILSAFAT ILMU SEBAGAI PENGEMBANGAN METODE ILMIAH
Metodologi penelitian
E- LEARNING MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
BAB II RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU Pertemuan 02
Hj. Noneng Masitoh, Ir. M.M Agi Rosyadi, S.E. M.M
Perbedaan, Persamaan dan Ciri-ciri Sains & Filsafat
Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto
METODE PENELITIAN KOMUNIKASI
FILSAFAT DAN SAINS (1) FILSAFAT, CARA BERFIKIR RADIKAL & MENYELURUH, SUATU CARA BERFIKIR YANG MENGUPAS SESUATU SEDALAM-DALAMNYA TUGAS FILSAFAT BUKAN MENJAWAB.
E- LEARNING MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
FEYERABEND’S GROUP PRESENTATION
Pertemuan III Filsafat Ilmu Dan Logika
METODE PENELITIAN ILMIAH
Auguste Comte ( ) Teori Sosiologi Klasik
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
PARADIGMA PENELITIAN Apakah Paradigma Penelitian itu……?
CHAPTER 1 PENGENALAN TEORI AKUNTANSI KELOMPOK 1 1.SUKMA OKTAVIANINGSARI NIKEN SUSANTI
Metode dan Strategi Penelitian Kualitatif
POSITIVISME HUKUM Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang bertitik tolak bahwa ilmu alam (fakta yang positif) sebagai satu-satunya sumber pengetahuan.
PENGANTAR FILSAFAT Oleh: AHMAD TAUFIQ MA. Belajar Filsafat 1. Dari Sejarah Perkembangan Pemikiran: Yunani Kuno – Filsafat Timur Abad Pertengahan Filsafat.
Paradigma Positivistik & Konstruktivistik
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ditinjau dari Berbagai Aspek
Bab 11 Penutup.
KONSTRUKTIVISME Pertemuan 6
INTERPRETIF Pertemuan 5
Analisis, Penjelasan, dan Implikasi
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN
Reseach methode Julio Skom.,MMSi.
PENDEKATAN POSITIVISTIK
DUA ALIRAN POSITIVISTIK POSTPOSITIVISTIK JENIS KUANTITATIF KUALITATIF Bebas nilai.
Transcript presentasi:

POSITIVISME DAN POSTPOSITIVISME Pertemuan 4 FILSAFAT DAN ETIKA ILMU KOMUNIKASI 2 0 0 9 POSITIVISME DAN POSTPOSITIVISME Pertemuan 4

Gagasan Positivisme Positivisme dibidani 2 pemikir Prancis: Henry Sain Simon dan Auguste Comte Comte terkenal dengan teori 3 tahap pikiran manusia: teologis-metefisis-positivis Positif artinya: berdasarkan fakta objektif, nyata, pasti, tepat, berguna, benar secara mutlak Prinsip dasar positivisme yakni savoir pour prevoir (mengetahui untuk meramalkan) merupakan hasil terapan pengandaian ilmu-ilmu alam Bina Nusantara University

Positivisme mendasarkan diri pada 3 asumsi: a). Ontologi-realis: semesta digerakkan oleh hukum alam secara mekanis dalam hukum jika…maka… (ilmu bertujuan temukan hukum-hukum kausalitas) b). Epistemologi-dualis: gambarkan semesta apa adanya tanpa keterlibatan nilai-nilai subjektif peneliti c). Metodologi-eksperimental: hipotesis dirumuskan lebih awal dalam bentuk proposisi yang lalu dihadapkan pada verifikasi/falsifikasi di bawah situasi yang dapat dikontrol Bina Nusantara University

Norma-norma positivisme: Pengetahuan harus terbukti lewat rasa pasti Doktrin pertama positivisme adalah kesatuan ilmu: ilmu perlu didasarkan pada kesatuan bahasa dan metode. Pengetahuan bernilai jika: bebas nilai, hasil dari metode verifikasi-empiris, bahasa logis-empiris, eksplanatoris Norma-norma positivisme: Pengetahuan harus terbukti lewat rasa pasti Kepastian metodis sama penting dengan rasa kepastian Ketepatan pengetahuan kita dijamin oleh teori yang kuat Pengetahuan ilmiah harus digunakan secara teknis Pengetahuan tak pernah selesai dan relatif Bina Nusantara University

Positivisme Logis Positivisme logis beryakinan pengetahuan kita tentang dunia hanya dimungkinkan oleh bahasa Prinsip dasar Positivisme Logis: Menolak perbedaan ilmu alam dan ilmu sosial Menganggap pernyataan yang tak dapat diverifikasi secara empiris seperti etika, estetika, agama dan metafisika sebagai nonsense Menyatukan semua ilmu dalam satu bahasa universal Filsafat bertugas menganalisis kata-kata/pernyataan Bina Nusantara University

Filsafat harus berpijak pada akal sehat/analisis Tujuan filsafat menjelaskan bahasa dan pikiran Pernyataan yang diverifikasi/difalsifikasi adalah pernyataan yang gambarkan kenyataan, bila pernyataan sesuai dengan kenyataan maka ia benar dan sebaliknya. Prinsip dasarnya: “Sebuah pernyataan bermakna jika dan hanya jika dapat dibuktikan secara analitis-empiris” Atau “Jika sesuatu tak dapat dilihat atau diukur, maka hal itu tak bermakna dan tak layak untuk diperbincangkan”. Bina Nusantara University

Post-Positivisme 1980-an Post-Positivisme menggugat Positivisme disponsori Karl Popper, Kuhn dan filsuf Mazhab Frankfurt Asumsi dasar Post-Posotovisme: Fakta tak bebas tapi bermuatan teori Tak satu pun teori yang dapat dijelaskan sepenuhnya dengan bukti empiris, bukti empiris berkemungkinan menunjukkan fakta anomali (tak dikenali) Fakta tak bebas tapi penuh dengan nilai Hasil penelitian bukan reportase objektif, melainkan hasil interaksi manusia dan alam yang penuh persoalan dan selalu berubah Bina Nusantara University

PostPositivisme dalam Penelitian Sosial dan Komunikasi Ontologi PostPositivisme = PostPositivisme bersifat realisme kritis yang mengakui adanya realitas/kenyataan sesuai hukum alam, namun mustahil manusia melihat realitas secara benar (apa adanya) = Kita tak cukup bereksperimen, tapi harus gunakan metode triangulasi: gunakan berbagai metode, sumber data, peneliti, dan teori = Subjek tetap penting dalam penentuan ada/tidaknya realitas objektif Bina Nusantara University

Epistemologi PostPositivisme (ada 3 asumsi): Ilmu pengetahuan diperoleh melalui pencarian relasi kausal dan keteraturan antara berbagai komponen dunia sosial Relasi kausal dan keteraturan itu dapat ditemukan jika ada pemisahan total antara pengamat dan subjek yang diteliti Pemisahan ini dapat terjamin melalui penggunaan metode ilmiah Bina Nusantara University

Epistemologi PostPositivisme = Relasi antara pengamat dengan realitas yang diteliti tidak dapat dipisahkan = Subjek tak mungkin dapat mencapai kebenaran jika pengamat berdiri di belakang layar tanpa ikut terlibat dalam objek secara langsung = Karena itu hubungan antara pengamat dengan objek harus bersifat interaktif (namun pengamat harus netral dan subjektivitas dikurangi seminimal mungkin) Bina Nusantara University

Struktur dan Fungsi Teori dalam Post-Positivisme Struktur Teori = Teori merupakan abstraksi dari kenyataan/realitas = Teori harus logis dan berhubungan dengan realitas = Jadi teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori yang telah dikonstruksi sedemikian rupa, bukan diterima begitu saja = Teori terdiri dari satuan-satuan pembentuknya = Teori harus menspesifikasi hukum-hukum interaksi antara unit-unit yang dimiliki dan batasan konsep penerapan teori itu (teori harus diubah menjadi definisi operasional) Bina Nusantara University

a). Explanation (penjelasan) b). Prediction (prediksi) Fungsi Teori = Umumnya teori berfungsi menentukan keteraturan atas pengalaman yang tak teratur = Fungsi khusus teori: a). Explanation (penjelasan) b). Prediction (prediksi) c). Control (kontrol) Bina Nusantara University

Kriteria Evaluasi dan Perbandingan Teori = Teori harus akurat = Teori harus konsisten = Teori harus memiliki ruang lingkup yang luas = Teori harus bersifat sederhana = Teori harus menghasilkan (be fruitful) Bina Nusantara University

Proses Perkembangan Teori = Seleksi konsep abstrak yang mewakili fenomena = Pendefinisian secara konseptual dan operasional = Menghubungkan konsep lewat proposisi = Pengujian teori dengan bukti penyelidikan = Mengontrol penjelasan alternatif lewat desain studi = Pengolahan definisi dan prosedur umum untuk penelitian oleh komunitas ilmiah = Penggunaan bukti-bukti yang tidak bersifat bias dalam membuat klaim kebenaran = Rekonsiliasi teori dan observasi objektif Bina Nusantara University