PERENCANAAN WILAYAH Kuliah-6-7.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ekonomi Mikro Struktur Pasar.
Advertisements

MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS
Teori Lokasi Pertanian
TEORI BIAYA PRODUKSI.
Teori dasar pemanfaatan tanah
Pemilihan Letak Bisnis dan lingkungan bisnis
POLA LOKASI KOTA Dasar: Ukuran besar/kecilnya jumlah penduduk.
TEORI LOKASI iNDUSTRI Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber Teori ini dimaksudkan untuk menentukan suatu lokasi industri.
KARAKTERISTIK PRODUKSI PETERNAKAN
Pemilihan Lokasi Usaha / Industri.
ASPEK DALAM SKEP Aspek Pasar Aspek Pemasaran Aspek Teknik n Teknologi
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
PENAWARAN (SUPPLY).
TEORI LOKASI VON THUNEN DAN TEORI-TEORI LOKASI SPASIAL
EKONOMI PERKOTAAN DAN TRANSPORTASI
Pertimbangan makro eksternal dalam penentuan lokasi industri
DASAR-DASAR PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI
Pengantar Ilmu Ekonomi
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
TEORI LOKASI Didefinisikan sebagai ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi. Atau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang.
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI
HARGA DAN OUTPUT DI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
TEORI LOKASI (Tarigan, 2006:77) : Ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari.
Permintaan dan Penawaran
Teori lokasi dan guna lahan
MANAJEMEN OPERASI BISNIS INTERNASIONAL
PERTEMUAN KE-5 STRATEGI LOKASI
Teori Lokasi Von Thunen dan Aplikasinya pada Struktur Ruang Kota
03. INDUSTRI & TRANSPORTASI
MANAJEMEN PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS
TEORI LOKASI BIAYA MINIMUM
KESEMPATAN KERJA PERKOTAAN “Perkembangan Yang Sangat Merisaukan”
Teori Lokasi Industri.
Manajemen Produksi Agrobisnis
PERENCANAAN FASILITAS
Penawaran.
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
PEMANFAATAN TANAH PERKOTAAN (Individual VS Kolektif)
TEORI KRUGMAN Trade and Geography: Economies of Scale, Differentiated Products and Transport Costs ( Paul Krugman): teori yang relevan dengan kondisi ekonomi.
PERILAKU EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN
Pengantar Ekonomi Mikro
Kegiatan Industri TEORI WEBER
PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI
PRODUKSI DAN BIAYA.
PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI
ANALISIS LOKASI DAN POLA KERUANGAN
TEORI LOKASI EKONOMI REGIONAL Oleh :
Kegiatan Perdagaangan Teori Christaller
Drs. Ec. Fatchurrochim Ghany, MT
Pengantar: Pengertian dan Konsep2 Dasar Teori Ekonomi Mikro
DASAR-DASAR PENENTUAN LOKASI KAWASAN INDUSTRI
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
Teori, Konsep, metode analisis dasar Geografi Ekonomi
Teori Lokasi Von Thunen (Pola Produksi Pertanian)
Ruang lingkup dan pengertian ekonomi sumber daya alam
STRATEGI LOKASI & MANUSIA-SISTEM KERJA
MATA KULIAH GEOGRAFI PERTANIAN
POKOK PEMBAHASAN MATERI 7 : PEMILIHAN LOKASI PERUSAHAAN
PERAN MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS
EKONOMI PERKOTAAN DAN TRANSPORTASI
Bismi Rahma Putri Zaki Marta Nanda Ahmad Zaki Miftahul Fikri Iasra.
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS TERBUKA
Pendapatan Nasional & Inflasi
MEKANISME HARGA DI PASAR
PERTEMUAN KE-5 STRATEGI LOKASI
Perencanaan Teknis dan Sistem produksi
TEORI LOKASI Charissa H XII IPS. TEORI LOKASI INDUSTRI Menurut Alfred Weber seorang ahli ekonomi dan geografi terdapat dua faktor utama penentu lokasi.
ANALISIS LOKASI DAN POLA KERUANGAN
Transcript presentasi:

PERENCANAAN WILAYAH Kuliah-6-7

TEORI LOKASI DALAM KERANGKA EKONOMI REGIONAL

Apa itu Lokasi Landasan lokasi adalah ruang Ruang adalah permukaan bumi baik yg ada di atasnya maupun di bawahnya. Lokasi adalah posisi pada ruang (bujur-lintang) Perhatian studi ruang adalah keterkaitan/dampak antar kegiatan pada suatu lokasi dgn lokasi lainnya. Studi lokasi adalah melihat kedekatan/kejauhan satu kegiatan dgn kegiatan lainnya serta dampak yang ditimbulkannya. ekonomi regional

Teori Lokasi ? Ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi atau ilmu yg menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang langka serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha/kegiatan, baik ekonomis maupun sosial. ekonomi regional

MODEL VON THUNEN The Isolated State in Relation to Agriculture (Terj oleh Peter Hall, 1966) Asumsi-asumsi: Wilayah analisis bersifat teriolir (isolated state) shg tidak terpengaruh pasar dari kota lain. Tipe pemukiman padat di pusat wilayah (pusat pasar) dan makin kurang padat apabila menjauh dari pusat wilayah. Seluruh wilayah model memiliki iklim, tanah dan topografi yg beragam Fasilitas pengangkutan adalah primitif (sesuai pd zamannya dan relatif seragam. Ongkos ditentukan oleh barang yg dibawa. Kecuali perbedaan jarak ke pasar, semua faktor alamiah yg mempengaruhi penggunaan tanah seragam dan konstan.

Kurva perbedaan sewa tanah terhadap perbedaan jarak ke pasar D= jarak ke pasar Sewa tanah Sewa yg terjadi dari hasil Tawar menawar Kurva perbedaan sewa tanah terhadap perbedaan jarak ke pasar

A B T Kurva Sewa Tanah untuk kegiatan yang berbeda Sewa Tanah Pasar D= Jarak dari pasar Kurva Sewa Tanah untuk kegiatan yang berbeda

P P = Pasar Cincin 1 = Pusat industri/Kerajinan Cincin 2 = Pertanian intensif (produksi susu dan sayur2an) Cincin 3 = Wilayah hutan (untuk menghasilkan kayu bakar) Cincin 4 = Pertanian ekstensif (dgn rotasi 6-7 tahun) Cincin 5 = Wilayah peternakan Cincin 6 = daerah pembuangan sampah P 6 5 4 3 2 1

Teori Lokasi Weber Dikemukakan oleh Alfred Weber (1909): tentang teori lokasi Industri Beberapa asumsi: Telaahan wilayah: -terisolasi, iklim homogen, konsumen terkonsentrasi, pasar persaingan sempurna 2. Beberapa sumberdaya alam (air, pasir ) dimana-mana dan dlm jumlah memadai. 3. Bahan bakar tambang dan mineral tersedia sporadis 4. Tenaga kerja (TK) tidak tersedia cukup, terbatas pd beberapa lokasi dg mobilitas tetap. Faktor yg mempengaruhi lokasi industri 1. Biaya transport dan 2. Upah Tenaga Kerja 3. Kekuatan aglomerasi dan degolmerasi Catatan: - Lokasi usaha didasarkan pd biaya yg minimum - Biaya transport bertambah secara proporsional dg jarak. Weber: pemilihan lokasi tergantung pada total biaya transportasi dan biaya TK dimana penjumlahah keduannya harus minimum

M1 dan M2 = sumber bahan baku Mk = pasar T = lokasi optimum M1 dan M2 = sumber bahan baku Mk = pasar X,Y,Z = bobot input dan output a, b, c, = jarak lokasi input dan output X MK a T b c M1 M2 Y IM> 1,dekat ke bahan baku IM<1, dekat ke pasar Z SEGITIGA LOKASI (Locational triangle) IM = indeks material WBL= Bobot bahan baku lokal WPA= Bobot produk akhir

Dampak biaya TK thd lokasi biaya transpor terendah The best Cost approach Dampak biaya TK thd lokasi biaya transpor terendah Isodapanes 130 T= lokasi transpor terendah L= lokasi biaya TK 120 110 T L Catatan: 1. Biaya TK dapat menarik lokasi perusahaan jika: - L/unit produksi > T/unit produksi 2. Faktor aglomerasi: 3. Faktor deglomerasi: - Lokasi TK terampil dan murah - kenaikan biaya-biaya lainnya - Fasilitas pelayanan yg spesifik - kenaikan harga tanah - Dll - kesesakan lokasi Isodapan kurva yang menggambarkan berbagai lokasi industri yang memberikan tingkat biaya transportasi yang sama Aglomerasi= terkonsentrasinya berbagai industri pada satu lokasi

.T2 .T1 A .T3 Isodapan Kritis dan Lokasi Agglomerasi

Teori lokasi losch August losch (The economics of location, 1939) Persoalan dari sisi permintaan (pasar): Lokasi penjual sangat berpengaruh thd jumlah konsmen yang aan digarap. Produsen hrs memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar. ekonomi regional

Lokasi yg memberikan keuntungan maksimal AC AR Lokasi A O B

Model Gravitasi Melihat besarnya daya tarik potensi yg ada pada suatu lokasi. Jumlah migrasi kesuatu kota sangat erat terkait dengan hukum graviitasi Newton. Interaksi antar dua kota ditentukan oleh: Besarnya kedua kota ybs. Jarak antara kedua kota

Iij = jumlah trip antara kota I dg kota j Pi = Penduduk kota i Pj = Penduduk kota j Dij = Jarak antara kota I dgn kota j B = pangkat dari dij menggambarkan cepatnya jumlah trip menurun seiring dgn pertambahan jarak. K = konstanta

Pemilihan lokasi secara komprehensif Diperlukan gabungan dari berbagai pengetahuan dan disiplin ilmu. Faktor pertimbangan: Ketersediaan bahan baku Upah buruh Jaminan keamanan Fasilitas penunjang Daya serap pasar lokal Aksesibilitas dari tempat produksi ke wil pemasaran Stabilitas politik Kebijakan daerah Sosial budaya masy. setempat

Dua sudut pandang pemilihan lokasi Sudut pandang pengusaha Keuntungan maksimum jangka panjang Sudut pandang pemerintah Efisiensi pemakaian ruang

Sistem K=3 dari Christaller Central Places in Southern germany (menjelaskan susunan besaran kota dan distribusinya di dalam suatu wilayah) Asumsi: Wilayah adalah dataran tanpa roman, semua datar dan sama Gerakan dapat dilaksanakan kesegala arah (Isotropic surface) Daya beli penduduk sama dan tersebar merata pd seluruh wilayah. Konsumen bertindak rasional sesuai dg prinsip minimiasai jarak/biaya. ekonomi regional

10 km = tidak membeli barang Y. Jangkauan luas pasar dari setiap komoditi ada batasnya (range) dan batas minimal agar produsen bisa tetap berproduksi (threshold). Contoh Kasus: Sisi Konsumen: Barang Y Rp. 400/buah; Anggaran Rp. 2.000/hari utk membeli barang Y jadi Tetangga produsen dpt membeli 5 Y per hari. Jika ongkos Rp 100 per km. Maka yang berjarak 2 km = 4 Y ; 4 km = 3 Y ; 6 km = 2 Y; 8 km = 1 Y ; 10 km = tidak membeli barang Y. Jadi luas jangkauan pasar (range)adalah 8 km ekonomi regional

total pengeluaran adalah Rp. 20.000 (Rp 10.000 + (50 x Rp 200)) Sisi Produsen FC = Rp. 10.000; VC = Rp 200 per Y Agar tidak rugi, maka: Rp 400-Rp 200 = Rp 200 FC tertutup jika Rp 10.000/Rp 200 = 50 Y; jadi total penjualan adalah Rp 20.000 (50 x Rp 400) total pengeluaran adalah Rp. 20.000 (Rp 10.000 + (50 x Rp 200)) Supaya tidak rugi maka si produsen harus minimal membuat produk sejumlah 50 Y Luas pemasaran minimal (threshold) tergantung pada kepadatan penduduk , makin tinggi makin kecil dan sebaliknya. ekonomi regional

Peter E. lloyd, dkk: location in Space (1977) Range radius 8 km Threshold radius 4 km ekonomi regional

Empat kelompok Barang: Kelompok 1 = dibeli (hampir) setiap hari Kelompok 2 = tidak dianggarkan dibeli setiap hari Kelompok 3 = dibeli (misalnya) setahun sekali Kelompok 4 = lebih tinggi dari kelompok 3 dan lebih mahal Makin tinggi kelompok maka range dan threshold makin makin luas; Makin luas wilayah pmasaran makin tinggi ordenya, orde tertinggi diberi ranking 1 ekonomi regional

Terjadinya model perdagangan hexagonal (Christaller) Mula2 terbtk area perdagangan satu komoditi berupa lingkaran2 (lingkaran tidak tumpang tindih) (gbr A) Kemudian digambarkan lingkaran-lingkaran berupa range dari komoditi tsb yg lingkarannya boleh tumpang tindih (gbr B) Range yg tumpang tindih dibagi antara kedua pusat yg berdekatan shg terbentuk areal yang heksagonal yg menutupi seluruh dataran yg tidak lagi tumpang tindih (gbr C) Tiap barang berdasarkan tingkatan ordenya memiliki hexagonalnya sendiri2. Orde I lebar hexagonalnya 3 kali hexagonal Orge II Orde II lebar hexagonalnya 3 kali hexagonal Orge III dst… ekonomi regional

4 1 2 .. 3 ekonomi regional

B A C D ekonomi regional

Berbagai jenis barang pada orde yang sama cenderung bergabung pada pusat dari wilayahnya sehingga pusat itu menjadi lokasi konsentrasi (kota) (Christaller) Jika disebuah konsentrasi terdapat banyak jenis barang yg ingin dibeli konsumen secara bersamaan maka jangkauan pasar dari tempat konsentrasi itu bertambah luas, artinya pembeli bertambah banyak ekonomi regional

Pengaruh Economies of scale terhadap Pola Lokasi Contoh Kasus: Suatu daerah dataran dimana sumber-sumber alam dan penduduk tersebar merata. Daerah tsb akan tumbuh sbg daerah perdagangan krn: 1. Biaya produksi rata-rata menurun dengan naiknya tingkat Produksi 2. Adanya biaya pengangkutan  masing-masing produsen suatu barang akan mendapat tempat (site) yg cukup jauh dari saingannya. Daerah homogen tsb akan terisi dgn lingkaran-lingkaran pasaran utk produk yg sama, sampai lingkaran tersebut menyinggung satu sama lain.

Besarnya kota semakin bertambah dengan bertambahnya fungsi kota. Adanya beberapa aktivitas produksi di tempat yg sama, maka akan terbentuk suatu sistem kota-kota. Besarnya kota semakin bertambah dengan bertambahnya fungsi kota. Jika semua kota disusun mulai dari yg tingkat yg terkecil sampai tingkat yang terbesar, maka terdapatlah suatu hierarki kota-kota. Kesimpulan: DATARAN DGN SUMBER ALAM DAN PENDUDUK YG TERSEBAR MERATA DAPAT TERJADI KOTA- KOTA BESAR DAN KECIL. ekonomi regional

Beberapa Catatan: Meskipun penduduk dan SDA terbagi merata disuatu dataran, tetap dapat terjadi sistem kota-kota. Tetapi stelah tumbuh pemusatan kegiatan (central places), penyebaran penduduk menjadi tdk merata. Makin padat penduduk maka secara geografis makin kecil daerah pemasarannya. Adanya keuntungan yg didapat dari aglomerasi aktivitas ekonomi (agglomeration economies) menyebabkan perusahaan-perusahaan dalam industri yg sama lebih tertarik untuk berdekatan satu sama lain, dari pada mendekati pusat-pusat pemasarannya. ekonomi regional

Keuntungan Aglomerasi Penyebab: Adanya keuntungan skala (usaha dalam jumlah besar) Penghematan biaya transportasi (saving in transport costs) ekonomi regional

Keuntungan yg disebabkan oleh Skala Usaha Tiga bagian: Keuntungan intern perusahaan (internal economies). Keuntungan eksternal perusahaan tetapi intern bagi industri. Keuntungan ekternal dari sudut perusahaan dan indutri. (economies of urban concentration) ekonomi regional

1. Keuntungan intern perusahaan (internal economies). Penyebab: indivisibility faktor-faktor produksi (perubahan proporsi antara faktor-faktor produksi yg disebabkan indivisibility) indivisibility berlaku baik alat produksi maupun buruh atau pimpin ekonomi regional

2. Keuntungan eksternal perusahaan tetapi intern bagi industri. Penyebab: Keuntungan lokalisasi (localization economies) berhubungan dgn bahan mentah atau fasilitas sumber. Yg berkumpul biasanya perusahaan yg mempunyai pasaran yg luas. Proses aglomerasi mempunyai kecenderungan utk memperkuat diri (self sustaining). Banyak industri yg td menghslkan barang konsumsi, melainkan setengah jadi. Bahan-bahan input menjadi lebih murah di daerah pemusatan ini bukan karena timbulnya pasar bahan di daearh lain. Semakin besarnya pemusatan industri akan timbul industri jasa (auxilliary industries) Catatan: Akibat keuntungan lokalisasi timbul karena keuntungan intern perusahaah, sehingga batas antara keduanya menjadi kabur. ekonomi regional

3. Keuntungan ekternal dari sudut perusahaan dan indutri 3. Keuntungan ekternal dari sudut perusahaan dan indutri. (economies of urban concentration) Paling banyak terdapat di pemusatan-pemusatan di kota-kota shg sering disebut keuntungan urbanisasi. Penyebab: Banyak perusahaan dari berbagai industri: Terdapat buruh dr berbagai macam keahlian, banyak orang dg managerial talents yg tinggi. Adanya keuntungan komunikasi (communication economies). Timbul fasilitias-fasilitas sosial, kultural dan rekreasi.

2. Keuntungan yg disebabkan oleh Penghematan Biaya Tansportasi diperoleh oleh perushaan (produsen) yg secara keseluruhan merupakan suatu kompleks industri. Contoh: industri benang sintetis, industri petro-kimia, industri pengolahan minyak. Masing2 terdiri dari bebrapa pabrik, yg satu sama lain sangat erat hubungannya. Berkumpul fasilitas/lembaga pelayanan : spt kantor exim, bank, periklanan, pergudangan stasiun kereta, armada angkutan dll. ekonomi regional

terima kasih ekonomi regional