PASCA SARJANA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA EXPOSURE PASCA SARJANA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Pengertian Translation Exposure adalah mengukur seberapa jauh laporan keuangan konsolidasi dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas. Eksposur translasi yang juga disebut sebagai accounting exposure, timbul karena laporan keuangan perusahaan anak di luar negeri – yang dinyatakan dalam mata uang asing – harus disajikan kembali dalam mata uang pelaporan perusahaan induk agar perusahaan dapat menyusun laporan keuangan konsolidasi. Proses akuntansi untuk translasi mencakup perubahan (konversi) laporan keuangan perusahaan anak di luar negeri menjadi laporan keuangan yang berdenominasi rupiah. Eksposur translasi juga merupakan potensi kenaikan atau penurunan kekayaan bersih dan laba bersih perusahaan induk, yang disebabkan oleh perubahan kurs nilai tukar sejak tanggal terakhir dilakukannya translasi.
Pengertian Translation Exposure Eksposur translasi juga merupakan potensi kenaikan atau penurunan kekayaan bersih dan laba bersih perusahaan induk, yang disebabkan oleh perubahan kurs nilai tukar sejak tanggal terakhir dilakukannya translasi. Tujuan utama translation exposure adalah mempersiapkan laporan konsolidasi, namun laporan keuangan yang sudah ditranslasikan itu juga digunakan oleh manajemen untuk mengkaji kinerja anak perusahaan di luar negeri.
Translation Exposure Eksposur akuntansi terjadi karena laporan keuangan dengan mata uang tertentu kemudian dikonversikan kelaporan keuangan dengan mata uang lain, rentan terhadap perubahan kurs. Dengan adanya perubahan kurs, maka proses konversi tersebut bisa menghasilkan keuntungan ataupun kerugian. Misalnya suatu perusahaan multinasional USA memiliki anak perusahaan di Indonesia, berikut neraca anak perusahaan pada awal tahun :
Translation Exposure Dalam Rp Awal tahun ($) Kurs = Rp 5000/$ Akhir tahun ($) Kurs = Rp 10000/$ Kas 1.000.000 200 100 Piutang Dagang 2.000.000 400 Persediaan Aktiva Tetap 5.000.000 1.000 500 Total Aset 10.000.000 2.000 Hutang Dagang Hutang Jangka Panjang Modal Saham 6.000.000 1.200 600 Total Pasiva
Total aset adalah Rp.10.000.000. Karena perusahaan ini adalah perusahaan Amerika, maka harus dikonversikan ke dalam USA Dollar. Misalkan pada awal tahun kurs adalah Rp 5.000/USD. Maka akan terlihat bahwa total aset $2.000 dan modal saham $1.200. Sedangkan kurs pada akhir tahun adalah Rp. 10.000, maka akan terlihat bahwa total aset turun menjadi $ 1.000 dan modal saham juga turun menjadi $ 600. penurunan modal saham menunjukan perusahaan mengalami kerugian sehingga modal sahamnya berkurang nilainya. Namun nilai ekonomis perusahaan tetap sama antara awal tahun dan akhir tahun karena kerugian ini semata-mata disebabkan oleh perubahan kurs bukan karena perubahan nilai ekonomis.
Operating Exposure operating exposure, competitive exposure, atau revenue exposure, mengukur dampak dari perubahan nilai tukar (exchange rate) terhadap present value cash flow di masa depan dari proyek investasi di luar negeri. Tipe eksposur ini lebih luas dan lebih subyektif dibandingkan dengan translation atau transaction exposure. Operating exposure mengukur setiap perubahan pada nilai sekarang perusahaan yang disebabkan oleh perubahan aliran kas operasi, karena perubahan yang tak terduga pada kurs valuta asing. Analisis eksposur operasi bertujuan untuk mengetahui dampak dari perubahan kurs valuta asing (yang tak terduga) terhadap kegiatan operasi dan posisi bersaing perusahaan. Melalui analisis tersebut akan dapat dirumuskan langkah-langkah strategis atau teknik-teknik operasi yang mungkin ditempuh untuk mempertahankan atau bahkan mempertinggi nilai perusahaan.
Operating Exposure Perubahan kurs valuta asing dapat mempengaruhi seluruh kegiatan operasi perusahaan, seperti aktivitas pemasaran, keuangan, produksi, dan pembelian. Oleh karena itu, besarnya dampak dari eksposur operasi akan ditentukan oleh kepekaan masing- masing fungsi operasi perusahaan terhadap perubahan kurs valuta asing. Hal ini pada akhirnya akan menentukan kemampuan bersaing dan nilai perusahaan. Di sini yang diperhitungkan adalah perubahan kurs valuta asing yang tak terduga, bukan yang sudah diperkirakan sebelumnya. Perubahan kurs valuta asing yang sudah diduga telah dimasukkan dalam perencanaan perusahaan.
Perbandingan Translation Exposure dengan Operating Exposure Perbandingan ini dilihat dari konseptual antara translation exposure dengan operating exposure yaitu sebagai berikut : Translation Exposure menganalisis masalah-masalah akuntansi yang timbul dari perusahaan yang beroperasi sebagai perusahaan multinasional. Dimana tujuan utama translation exposure adalah mempersiapkan laporan konsolidasi, namun laporan keuangan yang sudah ditranslasikan itu juga digunakan oleh manajemen untuk mengkaji kinerja anak perusahaan di luar negeri. Operating exposure yaitu mengkaji tentang rentang waktu dan lintas berbagai arus kas masa depan yang membentuk nilai dari perusahaan multinasiona. Operating exposure mengukur setiap perubahan dalam nilai sekarang sebuah perusahaan sebagai akibat dari berbagai perubahan dalam arus kas operasi masa depan yang disebabkan oleh perubahaan yang tak diharapkan dalam nilai tukar. Analisis Operating exposure mengkaji dampak perubahan nilai tukar dalam beberapa bulan atau tahun mendatang terhadap operasi perusahaan itu sendiri maupun posiss kompotitif perusahaan terhadap perusahaan lain.
Perbandingan Translation Exposure dengan Operating Exposure Berdasarkan penjelasan diatas maka translation exposure berbicara tentang berbagai perubahan dalam ekuitas pemilik yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi yang disebabkan oleh perubahan dalam nilai tukar, sedangkan operating exposure berbicara tentang perubahan dalam arus kas masa depan yang diharapkan dalam nilai tukar.
Transaction Exposure Transaction Exposure adalah perubahan yang berpotensi terjadi dalam nilai kewajiban outstanding yang disebabkan oleh perubahan dalam nilai tukar antara awal kontrak dan pada saat setelmen kontrak. Transaksi disini termasuk credit purchases, credit sales, borrowed funds, loaned funds, receipts, payments, dan uncovered forward contracts. Semua transaksi tersebut mungkin terekspos jika berdenominasi mata uang asing
Perbedaan konseptual antara eksposur transaksi, operasi, dan akuntansi Eksposur transaksi mengukur perubahan pada nilai transaksi karena terdapat perbedaan antara kurs valuta asing pada saat transaksi disepakati dan saat transaksi diselesaikan/dipenuhi. Jadi eksposur ini berhubungan dengan transaksi-transaksi yang sudah ada, tetapi belum jatuh tempo. Eksposur transaksi akan mempengaruhi aliran kas jangka pendek perusahaan. Eksposur operasi disebut juga eksposur ekonomis, eksposur kompetatif atau eksposur strategis yaitu mengukur perubahan nilai sekarang perusahaan yang disebabkan oleh adanya perubahan pada aliran kas operasi di masa yang akan datang, karena terjadi perubahan yang tak terantisipasi pada kurs valuta asing.
Perbedaan konseptual antara eksposur transaksi, operasi, dan akuntansi Eksposur transaksi dan eksposur operasi berhubungan dengan perubahan pada aliran kas perusahaan. Perbedaannya adalah dampak eksposur transaksi memiliki jangkauan waktu yang lebih pendek, karena hanya melibatkan transaksi-transaksi yang belum jatuh tempo. Sebaliknya, eksposur transaksi mengukur kemungkinan penyimpangan aliran kas dari yang diharapkan, baik aliran kas jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Eksposur akuntansi disebut juga eksposur translasi yaitu tidak menimbulkan perubahan pada aliran kas riil perusahaan. Eksposur ini timbul pada saat sebuah MNC membuat laporan keuangan konsolidasi dari seluruh anak perusahaannya yang tersebar di berbagai negara.
Hal-Hal yang mempengaruhi Seberapa jauh peranan cabang-cabang perusahaan di luar negeri Lokasi cabang-cabang perusahaan di luar negeri Standar akuntansi yang dipergunakan
Metode Konversi Mata Uang Metode Current/Non current semua asset dan kewajiban lancar dari cabang- cabang perusahaan dikonversikan dalam mata uang Negara asal dengan kurs saat ini, yaitu kurs pada saat neraca disusun. Sedangkan asset dan kewajiban yang tidak lancar (non current),seperti biaya depresiasi, dikonversikan pada kurs histories, yaitu kurs pada saat asset diperoleh ataupun pada saat kewajiban terjadi
Metode Konversi Mata Uang Metode Monetary/non monetary Asset moneter (terutama kas, surat-surat berharga, piutang, dan piutang jangka panjang) dan kewajiban moneter (terutama utang lancar dan utang jangka panjang) dikonversi pada kurs saat ini. Sedang pos- pos nonmoneter, seperti stock barang, asset tetap, dan investasi jangka panjang, dikonversi pada kurs historis
Metode Konversi Mata Uang Metode Temporal translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, malainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo- saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian sesungguhnya
Metode Konversi Mata Uang Metode Current Rate Metode ini merupakan metode yang paling mudah karena semua pos neraca dan laba/rugi dikonversi dengan kurs saat ini. Metode ini direkomendasi oleh Ikatan Akuntan Inggris, Skotlandia, dan Wales, serta secara luas digunakan oleh perusahaan- perusahaan Inggris
Perbandingan Translation Eksposure Dan Operating Exposure Eksposur operasi tergantung oleh Depresiasi/apresiasi mata uang, peningkatan volume dan peningkatan harga jual Eksposur translasi, selain dipengaruhi oleh depresiasi/apresiasi kurs, juga tergantung oleh metode yang digunakan dalam translasi. Selisih kurs yang timbul dalam metode kurs berjalan berpengaruh langsung terhadap kinerja (laba/rugi) perusahaan. Sebaliknya, metode temporal berpengaruh terhadap nilai ekuitas, bersifat akumulatif, sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
Perbandingan Translation Eksposure Dan Operating Exposure Translation Exposure menganalisis masalah-masalah akuntansi yang timbul dari perusahaan yang beroperasi sebagai perusahaan multinasional. Dimana tujuan utama translation exposure adalah mempersiapkan laporan konsolidasi, namun laporan keuangan yang sudah ditranslasikan itu juga digunakan oleh manajemen untuk mengkaji kinerja anak perusahaan di luar negeri. Operating exposure yaitu mengkaji tentang rentang waktu dan lintas berbagai arus kas masa depan yang membentuk nilai dari perusahaan multinasiona. Operating exposure mengukur setiap perubahan dalam nilai sekarang sebuah perusahaan sebagai akibat dari berbagai perubahan dalam arus kas operasi masa depan yang disebabkan oleh perubahaan yang tak diharapkan dalam nilai tukar.
KESIMPULAN Translation atau accounting exposure muncul karena laporan keuangan dari cabang asing yang dalam mata uang asing, harus dikonversi ke dalam reporting currency perusahaan induk untuk membuat laporan keuangan konsolidasi. perbedaan transaction dengan operating exposure yaitu transaction exposure muncul dari arus kas masa depan yang kontraknya sudah disepakati sejak sekarang, sementara itu operating exposure arus kas-nya tidak terkait dengan kontrak. Transaction dan operating exposure sama-sama muncul ketika adanya perubahan yang tidak terduga dalam arus kas di masa depan.