Biaya Produk Bersama dan Biaya Produk Sampingan Mata kuliah : akuntansi biaya Dosen : Rosiana Ramadhon, M.Si STIE DHARMA PUTRA
Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan pengertian produk bersama dan produk sampingan. Mengidentifikasi produk bersama dan produk sampingan pada titik pemisahan (split-off), pada situasi terjadinya biaya bersama (joint cost). Menjelaskan perlunya melakukan alokasi biaya bersama yang timbul sampai titik pemisahan. Menerapkan metode-metode untuk mengalokasikan biaya bersama (joint cost) ke produk produk bersama (joint product). Membedakan keunggulan dan kelemahan masing-masing metode alokasi biaya bersama ke produk bersama. Menerapkan metode perhitungan produk sampingan dan mencatat pendapatan yang diperoleh dari produk sampingan.
Produk bersama adalah produk- produk yang dihasilkan dari proses secara serentak (joint process) sampai titik pemisahan menggunakan bahan baku, tenaga kerja dan overhead yang sama. pada satu titik tertentu (split- off) dapat dilakukan pemilahan produk-produk yang dihasilkan dari proses bersama tersebut. Produk Bersama ? Produk bersama (Joint Product) Produk Sampingan (By- Product)
Produk Bersama dan Produk-produk Yang Dihasilkan Pada Titik Split-off
Biaya bersama (Joint Cost) adalah semua biaya yang terjadi sampai titik split-off berupa penggunaan bahan baku, tenaga kerja dan overhead Biaya bersama hanya dialokasikan ke produk bersama, karena manajemen mengeluarkan biaya bersama adalah untuk menghasilkan produk bersama, bukan produk sampingan.
Beberapa alasan perlunya alokasi biaya bersama Untuk mengetahui biaya per unit produk yang akurat Prinsip pengakuan biaya (cost principle). Untuk mengalokasikan biaya ke persediaan akhir maupun ke harga pokok penjualan Untuk membantu menentukan tarif Untuk mendapatkan penggantian atas biaya produksi yang telah dikeluarkan, apabila menggunakan sistem kontrak Untuk mendapatkan klaim atas asuransi
A. metode pengukuran unit fisik B. metode pengukuran moneter 1. metode harga jual pada titik split-off 2. metode harga jual bersih yang diestimasi pada titik split-off
Contoh : Kasus produk bersama pengolahan ikan Biaya Bersama = Rp 360,750,000
Alokasi Biaya Bersama Metode Pengukuran Unit Fisik Catatan : Salah satu kelemahan metode pengukuran unit fisik adalah tidak mempertimbangkan potensi pendapatan yang dikontribusikan oleh masing-masing produk bersama
Langkah-langkah Perhitungan metode harga jual pada titik split-off menghitung harga jual pada titik split-off (kolom 4) yang diperoleh dari harga jual per unit pada titik split off (kolom 3) dikalikan dengan kuantitas produk bersama (kolom 2), sehingga diperoleh harga jual pada titik split-off untuk ikan segar kualitas 1 sebesar Rp 268,250,000; menghitung proporsi harga jual pada titik split-off (kolom 5); mengalokasikan biaya bersama, berdasarkan proporsi harga jual (kolom 5 ) dikalikan dengan total biaya bersama (Rp 360,750,000), maka diperoleh alokasi biaya bersama per produk (kolom 6), contoh untuk produk bersama ikan segar kualiatas 1 diperoleh hasil alokasi sebesar Rp 202,747,093.02, yang diperoleh dari 56% X Rp 360,750,000; menghitung alokasi biaya bersama per unit (kolom 7), diperoleh dari total alokasi biaya (kolom 6) dibagi kuantitas (kolom 2).
Alokasi Biaya Bersama Metode Harga Jual Pada Titik Split-off Catatan : kendala penerapan metode ini, adalah tidak selalu tersedia harga jual pada titik split-off, karena produk membutuhkan proses tambahan sebelum dapat dijual. k2*k3 k4:total*100% k5:100%*total k6 k6:k2
Harga Jual dan Biaya Proses Tambahan
menghitung total harga jual yang diestimasi (kolom 4), yaitu dari kolom 2 dikalikan kolom 3; menghitung biaya proses tambahan (kolom 5), kolom 5 diperoleh dari biaya proses tambahan per unit (Tabel 3), untuk ikan asap diperoleh angka Rp 4,750 dikalikan dengan kuantitas, maka diperoleh angka seperti pada kolom 6. Ikan segar kualitas 1, tidak membutuhkan proses tambahan, karena itu kolom 6 sama dengan nol; menghitung harga jual bersih yang diestimasi (kolom 6), diperoleh dari kolom 4 dikurangi kolom 5; mengalokasikan biaya bersama berdasarkan proporsi harga jual (kolom 8) diperoleh dari kolom 7 dikalikan total biaya bersama sebesar Rp 360,750,000, diperoleh hasil seperti kolom 8; menghitung total biaya (kolom 9), yaitu alokasi biaya bersama (kolom 8) ditambah biaya proses tambahan (kolom 5) menghitung alokasi biaya per unit (kolom 10), total biaya (kolom 9) dibagi kuantitas (kolom 2)
product
Produk sampingan merupakan hasil insidentil dan yang tidak dikehendaki dari proses bersama (joint process), biaya produk sampingan tidak dibebani dengan biaya bersama (joint cost) Produk sampingan dapat dijual dan memiliki pasar tersendiri, tentu dengan harga jual yang jauh lebih rendah dibanding produk bersama Apabila pasar tersedia, maka produk sampingan dapat dijual pada titik split-off, jika tidak tersedia pasar pada titik split-off, maka produk sampingan dapat dijual setelah dilakukan proses tambahan
A. Nilai bersih yang dapat direalisasi (Net Realizable Value) : 1. Tidak langsung 2. Langsung B. Nilai yang direalisasi (Realized value), penjualan produk sampingan diperlakukan sebagai : 1. Pendapatan lain-lain 2. Pendapatan bersih lain-lain
Melanjutkan ilustrasi produk bersama pada pengolahan ikan di atas, diketahui bahwa proses bersama tersebut menghasilkan produk sampingan berupa ikan kualitas rendah sebanyak 1000 kg, yang membutuhkan proses tambahan untuk diolah menjadi makanan ternak, biaya proses tambahan Rp 750/kg dan harga jual setelah proses tambahan adalah Rp6,000/kg.
Nilai Bersih yang dapat direalisasi -tidak langsung Catatan : Total Penjualan produk sampingan (1000 kg X Rp6000) dikurangi biaya proses tambahan (Rp750 X 1,000 kg) menghasilkan nilai bersih penjualan Rp 5,250,000
Nilai Bersih yang dapat direalisasi- langsung
Nilai Yang Direalisasi Mengakui penjualan produk sampingan pada saat penjualan produk sampingan terjadi. Penjualan produk sampingan dapat diperlakukan sebagai : Pendapatan lain-lain atau Pendapatan bersih lain-lain
Saat penjualan produk sampingan, akan dicatat sebagai berikut: Saat mencatat biaya proses tambahan: Produk sampingan
Biaya-biaya proses tambahan dibebankan ke pekerjaan dalam proses produk sampingan sesuai terjadinya, dan penjualan produk sampingan dicatat bersih dikurangi biaya proses tambahan sebagai ‘pendapatan bersih lain-lain’. Jurnal yang disiapkan :
Laporan Laba Rugi- Akuntansi Produk Sampingan Menggunakan Nilai Bersih Yang Dapat Direalisasi- Metode Langsung
Laporan Laba Rugi- Akuntansi Produk Sampingan Menggunakan Nilai Bersih Yang Dapat Direalisasi-Metode Tidak Langsung
Laporan Laba Rugi- Akuntansi Produk Sampingan Menggunakan Nilai Yang Direalisasi: Pendapatan lain-lain
Laporan Laba Rugi- Akuntansi Produk Sampingan Menggunakan Nilai Yang Direalisasi: Pendapatan bersih lain-lain.
PT. Markisa, memproses bersama 7,500 ton buah-buahan, dengan total biaya bersama Rp 45 juta. Proses bersama tersebut untuk menghasilkan produk bersama berupa buah kaleng dan jelly buah. Data produk yang dihasilkan dari proses bersama sebagai berikut : Diminta: 1. Apakah ‘selai buah’ perlu diberi alokasi biaya bersama? Jelaskan mengapa perlu atau mengapa tidak perlu. 2. Hitunglah alokasi biaya bersama menggunakan metode pengukuran unit fisik 3. Hitunglah alokasi biaya bersama menggunakan metode harga jual pada titik split-off 4. Berapakah biaya per unit untuk masing-masing produk bersama, jika perusahaan menggunakan metode alokasi biaya bersama : harga jual yang diestimasi pada titik split-off? Soal 1