Kebijakan Penanggulangan Kecacingan Terintegrasi ( Stunting )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
Advertisements

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) SURVEILANS GIZI DI WILAYAH PUSKESMAS JEKAN RAYA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2012   DISUSUN OLEH : MAZKUR.
POSYANDU BALITA RIWANTO, SKM.
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
INDIKATOR SURVEILAN GIZI
HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR SPM BIDANG KESEHATAN TAHUN 2008
INDIKATOR PEMANTAUAN Sasaran yang di gunakan dalam PWS KIA berdasarkan kurun waktu 1 tahun, dengan prinsip konsep wilayah - maka untuk PWS Provinsi memakai.
PENTINGNYA HIK DAN HKP DALAM MENCAPAI SBS
Titus Priyo Harjatmo, M,.Kes Slide Diambil Dari Direktorat Gizi
PUSKESMAS KARANGAN OLEH MARTA RAHAYU
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA/ KELURAHAN
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN OLE h Dr.Hj.Musdiawaty HR RoE,M.Kes Watansoppeng, 19 Maret 2014.
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS DI LINGKUP PROGRAM KESMAS
dr.Andi.Hj.Hadijah Iriani R.Sp.THT.MSi Kepala bappeda kota makassar
PROGRAM PEMBERIAN OBAT CACING KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016
PROGRAM ELIMINASI FILARIASIS
PENGGERAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI RUMAH TANGGA
ANALISIS KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI PUSKESMAS
PENGEMBANGAN MODEL PERBAIKAN
KEBIJAKAN PROGRAM KECACINGAN
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-3
Selamat datang peserta
Pemberian Obat Pencegahan Massal Dinas Kesehatan Provinsi Bali
PERAN PKK DALAM UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH GIZI DI KELUARGA
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI DI KABUPATEN SLEMAN
MEKANISME PEMBERIAN OBAT CACING PADA ANAK USIA DINI (12-72 bulan)
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
PENGUKURAN KESEHATAN Definisi indikator
Bagaimana menanggulangi masalah gizi:
Promosi Kesehatan dalam Berbagai Tatanan
Pemberian Obat Cacing pada Anak Balita
ILMU KESMAS X (PROGRAM2 KESEHATAN)
Epidemiologi-Susanto, 2012
JAMPERSAL Kelompok 2.
PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI
Kasubdit Bina Gizi Makro
PEMBANGUNAN KESEHATAN DI PULAU KALIMANTAN
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR SEKSI PEMBERANTASAN PENYAKIT
UPAYA WARGA SEKOLAH & masyarakat DALAM MENDUKUNG program uks/M
Di sampaikan pada pertemuan Bidan Jember tgl 21 November 2017
MASALAH DAN PROGRAM KEP
Fishbone Masalah dan Intervensi Gizi
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
Mencegah Kejadian Stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Laporan Praktek Kerja Lapangan Surveilans Gizi Kabupaten Sanggau.
Tim PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) Puskesmas Bangunsari
EVALUASI 2017 & RENCANA 2018 BIDANG KESMAS
KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS
STUNTING.
IMPLEMENTASI APLIKASI SPM BERBASIS WEB
UPAYA WARGA SEKOLAH & masyarakat DALAM MENDUKUNG program uks/M
Bambang Wirjatmadi Merryana Adriani
Disampaikan dalam Rakerkesda 2018
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN TERINTEGRASI
BIODATA Nama: H. Ammas Alie, SKM, M.Kes./ TTL: Penajam, 24 April 1961 U. Kerja: Dinas Kesehatan Kab. PPU Jabatan: Kabid Kesehatan Masyarakat.
Indeks Kepuasan Masyarakat Bidang Kesehatan
PROGRAM PENGENDALIAN KECACINGAN TERINTEGRASI
SOSIALISASI GERMAS SEKERTARIS DAERAH KABUPATEN LANGKAT RENCANA AKSI DAERAH PENANGANAN STUNTING DI KAB. LANGKAT.
KESEHATAN ANAK di indonesia
SOSIALISASI GERMAS SEKERTARIS DAERAH KABUPATEN LANGKAT RENCANA AKSI DAERAH PENANGANAN STUNTING DI KAB. LANGKAT.
Upaya akselerasi pencapaiaN SDGs. SDGs ( Sustainable Development Goals ) sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan.
Standar Pelayanan Minimum Bayi Baru Lahir
SOSIALISASI GERMAS SEKERTARIS DAERAH KABUPATEN LANGKAT RENCANA AKSI DAERAH PENANGANAN STUNTING DI KAB. LANGKAT.
Transcript presentasi:

Kebijakan Penanggulangan Kecacingan Terintegrasi ( Stunting ) dr. Setia Rini, MM dr. SETIA RINI, MM 13 mARET 2018 bidang P2P DKK Banyumas

KERANGKA KONSEP PENURUNAN STUNTING Program Intervensi Efektif Intermediate Outcome Pemberian Tablet Tambah Darah (remaja putri, catin, bumil) Promosi ASI Eksklusif Promosi Makanan Pendamping-ASI Suplemen gizi mikro (Taburia) Suplemen gizi makro (PMT) Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk Suplementasi vit.A Promosi garam iodium Air bersih, sanitasi, dan cuci tangan pakai sabun Pemberian obat cacing Bantuan Pangan Non-Tunai Konsumsi Gizi yang Adekuat Remaja Putri Bumil & Busui: Anemia BBLR ASI Eksklusif Kecacingan Perbaikan Gizi Masyarakat PKGBM GSC PKH PAUD-GCD PAMSIMAS SANIMAS STBM BKB KRPL Kegiatan Lain Pola Asuh yang tepat Stunting Baduta: Diare Gizi buruk Dalam rangka penanggulangan stunting, maka dibutuhkan intervensi efektif antara lain: Pemberian Tablet Tambah Darah (remaja putri, catin, bumil) Promosi ASI Eksklusif Promosi Makanan Pendamping-ASI Suplemen gizi mikro (Taburia) Suplemen gizi makro (PMT) Tata Laksana Gizi Kurang/Buruk Suplementasi vit.A Promosi garam iodium Air bersih, sanitasi, dan cuci tangan pakai sabun Pemberian obat cacing Bantuan Pangan Non-Tunai Apabila intervensi efektif ini dilaksanakan kesemuanya maka keberhasilan penanggulangan stunting semakin baik. Namun demikian intervensi efektif ini membutuhkan dukungan dari beberapa faktor, yaitu advokasi, JKN, Akta Kelahiran, Dana Desa, Dana Insentif Daerah, Keamanan dan Ketahanan Pangan. Akses ke pelayanan kesehatan, dan kesehatan lingkungan Enabling Factor Advokasi, JKN, NIK, Akta Kelahiran, Dana Desa, Dana Insentif Daerah, Keamanan dan Ketahanan Pangan ANUNG untuk POPM Ditjen P2P 2

Prevalensi cacingan anak SD di Indonesia, survei Th. 2002-2013 Prevalensi cacingan di Indonesia berkisar 0,5 – 85,9 % Rata-rata prevalensi nasional 28,25 % JAWA JAWA TENGAH Terendah 1,1 Tertinggi 33

Evaluasi POPM Cacingan Survei pemeriksaan tinja pada sasaran Dilaksanakan setelah 5 tahun berturut-turut pelaksanaan POPM Cacingan Tindak lanjut pasca survei : Pelaksanaan tindak lanjut dilaksanakan selama 5 tahun berturut-turut untuk selanjutnya dievaluasi kembali prevalensinya. Prevalensi Tindak lanjut <1% Tidak perlu pengobatan ≥1% - <10% Pengobatan 1 kali setiap 2 tahun ≥10% - <20% Pengobatan 1 kali setiap tahun ≥20% - <50% Pengobatan 2 kali setiap tahun ≥50% Pengobatan 3 kali setiap tahun bidang P2P DKK Banyumas

Cacingan CACINGAN DALAM INTERVENSI STUNTING Tidak Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat Tidak Minum Obat Cacing Akses Air Bersih Sulit / Lingkungan Tidak Sehat Stunting/ Anemia/ Pertumbuhan Balita /Anak Terhambat

DAMPAK CACINGAN Anemia Bumil C acingan Anemia Anak KH & Protein dihisap GIZI BURUK Produktivitas menurun Lemas Kemampuan belajar turun / sering tidak masuk sekolah Darah dihisap Prestasi mengantuk C acingan BBLR Perdarahan ibu bersalin Kematian Anemia Anak

Telur dan larva cacing berkembang di tanah yang terkontaminasi

Umumnya infeksi cacingan (kurang gizi) disebabkan oleh cacing : CACING GELANG(Ascaris lumbricoides) CACING CAMBUK Ancylostoma duodenale ( Tricuris trichiura ) CACING TAMBANG (Ancylostoma duodenale Necator americanus)

Kebijakan penanggulangan cacingan di 100 kabupaten intervensi stunting 2018 Pemberian Obat Pencegahan Massal pada penduduk sasaran usia 1- 12 tahun dilaksanakan 2x setahun, dengan interval 6 bulan Pemeriksaan cacingan kepada ibu hamil dengan gejala anemia Pemberian obat cacing pada trimester kedua usia kehamilan pada bumil yang hasil pemeriksaan cacingannya positif telur cacing. bidang P2P DKK Banyumas

PROGRAM CACINGAN DALAM INTERVENSI STUNTING 2018 STRATEGI INTEGRASI PROGRAM CACINGAN DALAM INTERVENSI STUNTING 2018 Integrasi pemberian obat cacing massal Pada anak usia 1-12 th Integrasi pemberian obat cacing pada ibu hamil a. POPM Filariasis b. Program Kesehatan Lingkungan c. Program Kesehatan Anak Usia SD d. Program Kesehatan Anak Balita e. Program Gizi f. Program Promosi Kesehatan program kesehatan ibu bidang P2P DKK Banyumas

Perencanaan Program Filariasis dan Kecacingan Terpadu Tahun 2018 Indikator 2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah anak minum obat cacing Kab. Banyumas 218.107 33.0 jt 338.609 33.4 jt  45,1jt 264.068  45,6jt Pencapaian Nasional 216.829 99,4% 24.5 jt 74% 338.044 99,83% 30,6 jt 92% 364.646 99.84%

Pemberian Obat Cacing Kabupaten Banyumas bidang P2P DKK Banyumas

Pemberian Obat Cacing Kabupaten Banyumas bidang P2P DKK Banyumas

a. Strategi Integrasi POPM Filariasis dan Cacingan Usia 12-23 bulan mendapat: Albendazole Usia 2-12 tahun mendapat: Albendazole & DEC Usia 1-12 tahun mendapat Albendazole DAERAH ENDEMIS FILARIASIS FEB MEI AGS OKT DAERAH NON ENDEMIS FILARIASIS OKT / NOV Pemberian Obat Cacing pada usia 1-12 tahun berintegrasi dengan kegiatan: bulan Vit. A & UKS bidang P2P DKK Banyumas

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN CACINGAN 2018 A . Pemberian Obat Pencegahan Massal pada penduduk sasaran usia 1- 12 tahun dilaksanakan 2x setahun, dengan interval 6 bulan (POPM FILARIASIS, PROGRAM KESH LING, PROGRAM KESH ANAK USIA SD, PROGRAM KESH ANAK BALITA, PROGRAM GIZI, PROGRAM PROMKES) Pemeriksaan cacingan kepada ibu hamil dengan gejala anemia (PROGRAM KESH IBU) Pemberian obat cacing pada trimester kedua usia kehamilan pada bumil yang hasil pemeriksaan cacingannya positif telur cacing.

B. Program Kesehatan Lingkungan (WASHED) Water – Akses air bersih untuk cuci tangan dan membersihkan bahan makan, untuk menekan resiko re-infeksi STH Sanitation - Kakus bersih untuk menampung kotoran manusia agar tidak dibuang di tempat-tempat dimana manusia tinggal, bekerja dan bermain Hygiene Education – Kesehatan perseorangan dan kesehatan lingkungan untuk menekan resiko re-infeksi STH dan mencegah infeksi baru Deworming – Pemberian obat cacing untuk menurunkan angka infeksi cacingan

. C. Program Kesehatan Anak Usia Sekolah Dasar Integrasi kegiatan pemberian obat cacing massal pada anak SD/MI saat: Penjaringan anak kelas 1 SD/MI, untuk pemeriksaan tinja Pemeriksaan kesehatan berkala anak SD/MI • Usaha Kesehatan Sekolah SD/MI (pemberian obat cacing pada anak kelas 1 sd 6 SD/MI sebagai salah satu Program Kesehatan UKS) D. Program Kesehatan Anak Balita • Pemberian vitamin A bersama dengan pemberian obat cacing massal E. Integrasi Cacingan dan Program Gizi pemberian obat cacing & program penanggulangan anemia (pemberian tablet besi atau fortifikasi besi) à pemberian obat cacing massal & program PMT-AS

F. Program Promosi Kesehatan PHBS Cuci tangan pakai sabun dan air bersih BAB dan BAK menggunakan jamban sehat Jajan di kantin sehat di sekolah Kuku pendek dan bersih Memakai alas kaki

G. Program Kesehatan Ibu Ibu hamil dengan pemberian Fe masih tetap anemia dilakukan pemeriksaan tinja. Jika hasil positif diberikan obat cacing. Skrining (pemeriksaan tinja) bagi ibu hamil yang mengalami gejala Cacingan atau anemi pada saat kunjungan Antenatal. Memberikan pengobatan bagi ibu hamil yang mempunyai hasil (+) mulai trimester ke 2 di bawah pengawasan dokter.

Manfaat Program Pengendalian Cacingan Sumber Daya Manusia yang berkualitas & produktif baik untuk jangka pendek dan jangka panjang Menurunkan prevalensi kecacingan melalui pemberian obat & untuk mencegah dampak kecacingan (Gizi buruk, anemia, Persistent Malnourish  Stunting) Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

INTEGRASI PELAKSANAAN KEGIATAN INTEGRASI WAKTU pelaksanaan pemberian obat cacing dengan vitamin A (bulan Februari dan Agustus) untuk Balita. INTEGRASI MEKANISME PELAYANAN bagi ibu hamil dan sasaran lainnya. INTEGRASI DISTRIBUSI LOGISTIK dari tingkat Kabupaten, Puskemas dan jaringan pelayanannya sampai di tingkat desa. INTEGRASI PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN antara kecacingan, pelayanan ibu hamil, pelayanan kesehatan anak dan lainnya INTEGRASI PENCATATAN DI KOMUNITAS dan RUMAH TANGGA menggunakan buku KIA untuk ibu hamil – Balita, Rapor Kesehatanku untuk anak sekolah ANUNG untuk POPM Ditjen P2P

KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA RENCANA AKSI SPESIFIK PEMBERIAN TTD Memberikan penyuluhan terkait pentingnya Tablet Tambah Darah Remaja Putri dan Ibu Hamil Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat Terlaksananya Pemberian Tablet Tambah Darah Dr, Bidan, Perawat PEMBERIAN PMT BUMIL KEK DAN BALITA Memberikan penyuluhan terkait pentingnya PMT Bumil KEK, Bayi dan Balita April - Desember Tenaga Gizi, Nakes Masyarakat PMT terdistribusi sampai ke target sasaran Tenaga Gizi PEMBERIAN OBAT KECACINGAN Memberikan penyuluhan terkait pentingnya Obat Kecacingan Balita Januari dan Juli Perawat , Bidan, Nakes Masyarakat Terdistribusinya Obat Kecacingan Februari dan Agustus Perawat , Bidan PEMBERIAN VIT. A Memberikan penyuluhan terkait pentingnya Vit. A dan KIA Ibu Hamil dan Anak 1-2 Tahun Terlaksananya pemberian obat cacing terintegrasi dengan Vit A dan KIA

KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA RENCANA AKSI SPESIFIK (Lanjutan) MENGATASI KEKURANGAN IODIUM Memberikan penyuluhan terkait skrining hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir Bayi baru lahir Januari - Desember Ahli Teknologi Lab. Medik, Nakes Masyarakat Terlaksananya skrining hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir (Pada puskes yg mampu & terlatih melaksanakan SHK) Ahli Teknologi Lab. Medik, Bidan MELINDUNGI IBU HAMIL & BADUTA DARI MALARIA Memberikan penyuluhan terkait diagnosis dan pengobatan malaria serta pemantauan minum obat Ibu Hamil dan Baduta Dr, Bidan, Perawat, Nakes Lingkungan, Nakes Masyarakat Terlaksananya diagnosis dan pengobatan malaria serta pemantauan minum obat Dr, Bidan, Perawat, Nakes Lingkungan PENCEGAHAN & PENGOBATAN DIARE SERTA SUPLEMENTASI ZINK PADA ANAK DIARE Memberikan penyuluhan terkait obat Diare dan Suplamen Zinc Balita Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat Pemberian obat Diare dan Suplamen Zinc Dr, Bidan, Perawat FORTIFIKASI ZAT BESI PADA MAKANAN Memberikan penyuluhan terkait kampanye KIE melalui berbagai media Seluruh Masyarakat Januari - September Nakes Masyarakat, Nakes Masyarakat Terlaksananya kampanye KIE melalui berbagai media Nakes Masyarakat

KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA RENCANA AKSI SPESIFIK (Lanjutan) PELAKSANAAN IMUNISASI DASAR LENGKAP Memberikan penyuluhan terkait tentang Penyelenggaraan Program Imunisasi Nasional Ibu Hamil, Bayi dan Balita Januari - Desember Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat Dilaksanakannya Norma/ Standar/ Prosedur/ Kriteria tentang Penyelenggaraan Imunisasi Dr, Bidan, Perawat Melaksanakan Manajemen cold chain sesuai standar yang masih berfungsi dengan baik Dr, Bidan, Perawat,Nakes Masyarakat, Ahli Kefarmasian Memberikan penyuluhan terkait pencatatan Imunisasi Dasar Lengkap Ibu Hamil dan Anak sampai dengan umur 6 tahun Dr, Bidan, Nakes Masyarakat Sosialisasi Buku KIA sebagai media KIE dan pencatatan Imunisasi Dasar Lengkap Dr, Bidan Memberikan penyuluhan terkait kegiatan ORI Dilaksanakannya kegiatan ORI di daerah-daerah yang terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I

KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA RENCANA AKSI SPESIFIK (Lanjutan) MELAKUKAN TATA LAKSANA TERHADAP BALITA STUNTING, GIZI BURUK, GIZI KURANG. Terlaksananya Tata Laksana Balita dan Stunting Gizi Buruk dan Gizi Kurang sesuai dengan NSPK Bayi, Baduta, Balita Stunting, Gizi Buruk dan Gizi Kurang Januari - Desember Seluruh Nakes Puskesmas MELAKSANAKAN SOSIALISASI GERMAS Memberikan Penyuluhan terkait IMD/ASI Jolong/Colostrum, Asi Eksklusif, Asi Lanjutan s.d 23 Bulan dan MP. ASI Ibu Hamil, Bayi dan Baduta Terlaksananya Sosialisasi Gerakan Masyarakat Seluruh Masyarakat

KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA RENCANA AKSI SENSITIF (Lanjutan) MENINGKATKAN AKSES AIR BERSIH & SANITASI Memberikan penyuluhan terkait kesehatan lingkungan di TTU (SD, SMP, Puskesmas) Seluruh Masyarakat Januari - Desember Nakes Lingkungan, Nakes Masyarakat Melakukan inspeksi kesehatan lingkungan di TTU (SD, SMP, Puskesmas) yang ada di daerah PEMBERIAN JAMPERSAL Memberikan sosialisasi terkait jampersal Ibu Hamil, Ibu Bersalin Dr, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat Terlaksananya kegiatan jampersal Dr, Bidan, Perawat PENDIDIKAN POLA ASUH & GIZI SEIMBANG PADA ORANG TUA Memberikan penyuluhan terkait Paket Kelas Ibu sebagai materi KIE dalam pengasuhan anak Ibu Hamil Melaksanakan Paket Kelas Ibu sebagai materi KIE dalam pengasuhan anak Memberikan penyuluhan terkait orientasinya SDIDTK (Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang) Balita Terorientasinya SDIDTK (Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang) bagi pengelola program KIA Dinkes Kab/kota dan petugas kesehatan puskesmas serta pendidik PAUD dan TK

KEGIATAN DI TINGKAT PUSKESMAS INDIKATOR PELAKSANAAN TARGET SASARAN (ORANG) WAKTU PELAKSANAAN PELAKSANA RENCANA AKSI SENSITIF (Lanjutan) PENANGANAN STUNTING TERINTEGRASI SECARA LINTAS PROGRAM TERMASUK SUMBER DAYA MELALUI MANAJEMEN PUSKESMAS(P1, P2 dan P3) Melakukan Manajemen Puskesmas dalam rangka intervensi integratif stunting Ibu Hamil, Bayi, Baduta dan Balita Januari - Desember Semua Nakes Melaksanakan Manajemen Puskesmas Sesuai Standar Akreditasi PEMBERIAN OBAT ANTI TUBERCOLOSIS PADA PENDERITA TB Memberikan penyuluhan terkait Obat Anti Tubercolosis pada penderita TB Seluruh Penderita TB Dr, Perawat, Nakes Masyarakat Tatalaksana Obat Anti Tubercolosis pada penderita TB PELAYANAN JKN KEPADA MASYARKAT DESA Memberikan penyuluhan terkait Pelayanan JKN Seluruh Masyarakat Desa Dr, Drg, Bidan, Perawat, Nakes Masyarakat Terlaksananya Pelayanan JKN Kepada Masyarakat Desa Dr, Drg, Bidan, Perawat, Ahli Teknologi Lab. Medik, Tenaga Gizi, Ahli Kefarmasian, Nakes Lingkungan

TERIMA KASIH Integrasi Dalam tahap persiapan pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, Puskesmas perlu melakukan integrasi program, SDM dan pembiayaan. Puskesmas melakukan integrasi terhadap seluruh upaya/program yang akan dilakukan, sehingga kunjungan keluarga yang dilakukan melalui pendekatan akan meningkatkan capaian setiap program yang ada. Diperlukan integrasi SDM dalam upaya pengaturan atau pengorganisasian secara internal Puskesmas. Puskesmas menetapkan tim pembina Keluarga yang menjadi penanggungjawab dari setiap wilayah kerja Puskesmas. Pembina Keluarga, yaitu tenaga kesehatan Puskesmas yang telah mengikuti pelatihan atau memiliki pengetahuan tentang Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Pembina keluarga bertanggung jawab mengumpulkan data kesehatan keluarga, melakukan analisis Prokesga di wilayah binaannya, melakukan koordinasi lintas program untuk intervensi masalah keluarga di wilayah binaannya, serta melakukan pemantauan kesehatan keluarga. Jika SDM tidak cukup, dapat dilakukan Perekrutan petugas pendataan yang dilaksanakan oleh pihak Puskesmas berdasarkan pada analisis kebutuhan tenaga pendataan dengan mempertimbangkan aspek ketersediaan tenaga di Puskesmas, jumlah keluarga di wilayah kerja Puskesmas, luas wilayah kerja, kondisi geografis wilayah kerja, dan pendanaan. Perekrutan petugas pendataan dapat dilaksanakan apabila hasil dari analisis kebutuhan tenaga menyatakan bahwa membutuhkan tenaga tambahan. Hal lain juga dapat dilakukan oleh Puskesmas dengan melakukan dengan Poltekkes yang ada di wilayah kab/kota tersebut. Puskesmas juga melakukan integrasi sumber-sumber pembiayaan yang ada di Puskesmas seperti BOK, Kapitasi, ADD, APBD, CSR dan lain-lain. Sehingga pelaksanaan pendekatan keluarga dapat dilakukan dengan menggunakan dana yang sudah teralokasi untuk membiayai pelaksanaan program yang telah ada.