قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْنَا فِيهَا وَهُمْ يَحْمِلُونَ أَوْزَارَهُمْ عَلَىٰ ظُهُورِهِمْ ۚ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ Sungguh rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah; sehingga apabila Kiamat datang kepada mereka secara tiba- tiba, mereka berkata, “Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami tentang Kiamat itu,” sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Alangkah buruknya apa yang mereka pikul itu. - Surat Al-An'am, Ayat 31
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۖ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti? -Surat Al-An'am, Ayat 32
وَماَ هَذِهِ الْحَيَوةُ الدُّنْياَ اِلاَّ لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَاِنَّ الدّاَرَ اْلآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَواَنُ لَوْكاَنُواْ يَعْلَمُوْنَ Dan tidak lah kehidupan Dunia ini melainkan Senda gurau dan Permainan, dan sesungguhnya kehidupan akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui (dengan ilmul yakin atau percaya ) QS.29( al-Ankabut) : 64
PENGERTIAN الحيوة الدنيا :حياة قريبة ، دنيئة ، مهينة Dunia = Dekat, rendah, hina الحيوة الدنيا :حياة قريبة ، دنيئة ، مهينة Kehidupan Dunia = Kehidupan yang dijalani Manusia sejak kelahirannya ke alam Dunia sampai datangnya kematian (ajal) Di alam Dunia manusia merupakan makhluk yang monodualistik yakni gabungan antara roh dengan jasad, dengan status khalifah Allah di Bumi, dan tugas hidupnya adalah ‘ibadah hanya kepada Allah. Kehidupan Dunia merupakan alam sebab dan sesudahnya ( akhirat ) adalah alam akibat Akhirat = akhir, penghabisan, tidak berkesudahan. الحيوان : زيادة الالف والنون دلالة المبالغة اوالحقيقية Kata al-Hayawaan, tambahan alif dan Nun menunjukkan sangat atau sebenarnya.
الحيوة الدنيالهو Kehidupan Dunia Senda gurau Senda gurau artinya bukan sebenarnya, karena : Kehidupan dunia akan berakhir dengan kematian Bahagia dunia, tidak sempurna pasti ada sengsaranya, Sengsara dunia bukan sebenarnya, karena masih ada senangnya Orang yang “benar” di dunia, bisa jadi sengsara karena mempertahankan kebenarannya, dan orang yang “salah” di dunia boleh jadi bahagia dengan kesalahannya Orang beriman yang saleh tetapi bodoh dan miskin, di dunia bisa jadi sengsara, dan ditundukkan orang kafir yang pintar dan kaya
الحيوة الدنيا لعب Kehidupan Dunia adalah Permainan Permainan adalah aktifitas manusia yang ada permulaan dan akhirnya, masing-masing peserta menjalani lakon yang diperankannya, ada peraturan yang disepakati, hasil menang dan kalah diketahui sesudah usai permainan itu. Masing-masing pemain dituntut untuk menjalani permainan sesuai dengan perannya, dan wasitlah yang memutuskan serta menilai peran itu. Pemeran lakon yang baik akan mendapat pujian saat bermain, dan penghargaan serta hadiah seusainya. Pemain yang curang akan dihukum saat bermain, bahkan hukuman bisa terus berlangsung sesudah permainan usai
AKHIRAT HIDUP SEBENARNYA Akhirat Bukan senda gurau Abadi, tidak ada lagi kematian Bahagia akhirat adalah sebenarnya “لاخوف عليهم ولاهم يحزنون“ ( Tiada takut, tiada sedih ) QS. 2:38,bandingkan dg QS.2:39. Sebaliknya sengsara akhirat, adalah sengsara sebenarnya “ لايموت فيها ولا يحيى“ (tidak mati dan tidak pula hidup ) QS.87:11-13 Orang yang benar, sepenuhnya merasakan manfaat kebenarannya, dan orang yang salah sepenuhnya merasakan akibat kesalahannya هذا يوم ينفع الصادقين صدقهم(QS. 5: 119) Orang bertaqwa, miskin atau kaya pasti di atas yang lainnya ”والذين اتقوا فوقهم يوم القيمة“(QS.2:212)
Akhirat bukan Permainan Tidak ada lagi peraturan manusia yg disepakati berdasarkan posisi tawar menawar, Semua hukum dalam genggaman Allah Semua peran manusia hilang, pemilikan manusia kembali kepada pemilik aslinya (QS.82:17-19),Semua raja musnah tinggal Allah sang maharaja tunggal QS. 40:16) Tidak ada lagi usaha yang ada hanya menerima hasil (QS. 99:6-8)
لَو كاَنُواْ يَعْلَمُوْنَ Sadar bahwa Dunia sementara dan perantara, Akhirat yang dituju dan di sana selamanya. Apa pun keadaan Dunia, jika derita, tidak perlu putus asa, karena derita itu senda gurau dan permainan, senang pun tak perlu lupa diri, karena kesenangan itu senda gurau dan permainan Orang yg sadar akan berbekal untuk akhirat jauh lebih banyak dari pada untuk dunia.
Neraka Surga Senda gurau & permainan HIDUP DUNIA BAGI MUKMIN ADALAH Akhirat, adalah hidup yg sebenarnya Kebenaran duniawi nisbi, pelakunya boleh jadi sengsara, kebenaran ukhrawi adalah kebenaran hakiki, pelakunya pasti bahagia Masing-2 org hrs berbuat sesuai lakon yang diperankannya, dan di akhirat masing-2 akan menerima imbalannya Neraka Surga
وظلموا الجنة النار امنوا وعملوا الصالحات NILAI UKHRAWI ADLAH PAHALA NILAI UKUR DUNIAWI ADLH UANG /MATERI NILAI UKHRAWI ADLAH PAHALA الجنة Besar-kecil Perolehan Besar-kecil pahala كفروا وظلموا 1.Kasab/iktisab yg keras 2.Qadar&Qadha Allah 3.Hubungan/jaringan 4.Ilmu/keteram pilan tinggi 5.Kedudukan terhormat 6.Kerupawanan امنوا وعملوا الصالحات Waktu Tempat Kualitas Kuantitas Maqbulah syar’an Afdholiyah Syar’iyah النار
Kesimpulan 1. Kehidupan Akhirat Adalah Tujuan Allah SWT berfirman, "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akherat". Di sini terlihat dengan jelas bahwa yang harus kita kejar adalah kebahagiaan hidup akhirat. Mengapa? Karena di sanalah kehidupan abadi. Tidak ada mati lagi setelah itu. Karenanya dalam ayat yang lain Allah berfirman: "Dan sesungguhnya akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya" (QS. Al-Ankabut: 64). 2. Berusaha Memperbaiki Kehidupan Dunia Allah SWT berfirman: ”Dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu". Ayat di atas dengan jelas bahwasannya Allah memerintahkan umat Islam untuk selalu berusaha menggapai kebahagiaan akhirat, tetapi jangan melupakan kehidupan di dunia ini. Meskipun kebahagiaan dan kenikmatan dunia bersifat sementara tetapi tetaplah penting, sebab dunia adalah ladangnya akhirat.
3. Peduli Lingkungan Allah telah menciptakan dunia dan seisinya adalah untuk manusia, sebagai sarana menuju akhirat. Allah juga telah menjadikan dunia sebagai tempat ujian bagi manusia, untuk mengetahui siapa yang paling baik amalnya, siapa yang paling baik hati dan niatnya. Allah SWT juga mengingatkan perlunya manusia untuk mengelola dan menggarap dunia ini dengan sebaik- baiknya, untuk kepentingan kehidupan manusia dan keturunannya. Pada saat yang sama Allah juga menegaskan perlunya selalu berbuat baik kepada orang lain, dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi.
Selesai Semoga kita selalu istiqomah, sehat selalu, dan dalam Ridha-Nya Allah SWT. Amin