KELOMPOK 3 DOSEN PEMBIMBING SISTEM IMUN NON SPESIFIK DAN PERADANGAN TUGAS IMUNOBIOLOGI SUWARNY, S.Si, M.Si
DAFTAR NAMA KELOMPOK 3 Fitriani Salasa(F1E117006) Khairatun Hisaan. S(F1E117028) M. Fathurrahman(F1E117029) Maya Santi (F1E117030) Muh. Noor Alim Nyau (F1E117031) Ni Made Widani (F1E117032) Anggraeni Linbar Wanti(F1E117035) Bolo Arif (F1E117037) Diki Widyanata (F1E117038) Febrianto Sambara(F1D416000)
Pokok Bahasan SISTEM IMUN Respon Imun Nonspesifik SIFAT RESPON IMUN NONSPESIFIK KOMPONEN RESPON NONSPESIFIK INFLAMASI
4 Respon imun Non-spesifik Fagositosis Spesifik Inflamasi Imunitas humoral (antibodi) Imunitas diperantai sel (sel-sel) Patogen dalam tubuh Pembekuan darah Dalam tubuh Luar tubuh Penghalang misalnya kulit Luka Patogen misalnya bakteri Lisozim dalam keringat SISTEM IMUN
RESPON IMUN NONSPESIFIK Respon imun nonspesifik merupakan kekebalan yang berasal dari dalam tubuh sejak manusia dilahirkan yang secara nonselektif mempertahankan tubuh dari benda asing atau materi abnormal meskipun baru pertama kali terpapar. Respon imun nonspesifik memiliki 2 tingkat pertahanan!
2 Tingkatan Pertahanan pada Respon Imun Nonspesifik Tingkatan Pertama FISIKKIMIA Flora Normal MIKROBA PATOGEN Tingkatan Kedua Fagosit Inflamasi Demam Substansi Antimikroba MIKROBA PATOGEN
SIFAT-SIFAT RESPON IMUN NONSPESIFIK 1.Resistensi tidak berubah oleh infeksi berulang 2.Umumnya efektif terhadap semua zat asing 3.Terjadi pada awal infeksi untuk menghancurkan virus, mencegah atau mengendalikan infeksi 4.Eksposur menyebabkan respon maksimal segera, berlangsung cepat 5.Tidak ada memori imunologikal 6.Respon tidak spesifik, umumnya efektif terhadap semua mikroba
KOMPONEN SEL IMUN NONSPESIFIK PERTAHANAN NONSPESIFIK EKSTERNAL PERTAHANAN NONSPESIFIK INTERNAL
PERTAHANAN NONSPESIFIK EKSTERNAL Pertahanan fisik terdapat pada bagian kulit luar dan membran mukosa. Pertahanan luar pada bagian kulit yang akan menghalangi dan mematikan kuman tersebut sehingga kuman tidak dapat masuk kedalam tubuh, bila kuman masih dapat lolos dan menembus kulit, maka akan dijerat oleh lendir yang dihasilkan oleh bagian membran mukosa Pertahanan biokimia yang dimiliki oleh tubuh : 1.Kelenjar air mata, 2.Gerak rambut getar 3.Kulit 4.Lambung 5.Keasanman pada vagina dan urin.. FISIK ATAU MEKANIKBIOKIMIA
Asam lemak dan bakteri alami Lisozim pada mukus dalam hidung Lisozim pada ludah Mukus dan silia pada saluran udara Lisozim pada air mata Asam pada lambung Lisozim pada usus halus Bakteri pada usus besar Lisozim pada urin Bakteri alami pada vagina PERTAHANAN NONSPESIFIK EKSTERNAL Secara Biokimia
PERTAHANAN NONSPESIFIK INTERNAL Sistem kekebalan tubuh nonspesifik internal (dalam) akan menyerang semua patogen yang mampu lolos dari perlawanan sistem kekebalan tubuh luar atau eksternal (kulit dan membran mukosa). Sistem pertahanan internal ini merupakan pertahanan yang dilakukan oleh dalam tubuh itu sendiri yang diperankan oleh sel fagosit dan protein antimikroba. Pertahanan Nonspesifik Internal terbagi lagi menjadi dua, yaitu Pertahanan Humoral dan Pertahanan Seluler
PERTAHANAN HUMORAL Sistem imun non-spesifik ini menggunakan berbagai molekul larut tertentu yang diproduksi di tempat infeksi dan berfungsi lokal, misalnya peptida antimikroba (defensin, katelisidin, dan IFN dengan efek antiviral). Komplemen Interferon CRP (C Reaktif Protein / protein fase akut) Kolektin MBL 9 (Manan Binding Lectin) Pertahanan humoral diperankan oleh ;
PERTAHANAN SELULER Fagosit Makrofag Sel Dendritik Natural Killer cell (sel NK) Neutrofil Pertahanan Seluler Dipertahankan Oleh Sel-sel sistem imun non-spesifik ini dapat ditemukan dalam sirkulasi atau jaringan. Contoh sel yang dapat ditemukan di sirkulasi adalah neutrofil, eosinofil. basofil, monosit, sel T, sel B, sel NK, sel darah merah dan trombosit. Contoh sel yang dapat ditemukan di jaringan adalah eosinofil, sel mast, makrofag, sel T, sel plasma dan sel NK.
INFLAMASI/ PERADANGAN Peradangan atau inflamasi adalah respons nonspesifik terhadap invasi asing atau kerusakan jaringan. Ketika tubuh mengenali adanya bahaya, sistem kekebalan tubuh akan merespon dengan melepaskan sel darah putih dan senyawa kimia lainnya ke dalam darah untuk melindungi sel dan jaringan tubuh yang terancam.
1.Masuknya bakteri ke dalam jaringan 2.Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi meningkatkan aliran darah (RUBOR/kemerahan & CALOR/panas) 3.Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap protein meningkat difusi protein & filtrasi air ke interstisial (TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri) 4.Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke interstisial 5.Penghancuran bakteri di jaringan fagositosis (respons sistemik: demam) 6.Perbaikan jaringan
3 PROSES PENTING YG TERJADI PADA INFLAMASI Peningkatan aliran darah diarea infeksi Peningkatan permeabilitas kapiler akibat retraksi sel-sel endote. Migrasi fagosit ke luar vaskuler
1.Inflamasi pada jantung (miokarditis), dapat menyebabkan sesak napas atau retensi cairan.miokarditis 2.Inflamasi pada ginjal (nefritis), dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau gagal ginjal. 3.Inflamasi pada tabung kecil yang mengangkut udara ke paru-paru bisa menyebabkan sesak napas dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).PPOK 4.Peradangan usus dapat menyebabkan Inflammatory Bowel Disease (IBD).Inflammatory Bowel Disease 5.Peradangan sendi dapat menyebabkan rematik.rematik 6.Peradangan tulang meningkatkan risiko tulang keropos. 7.Peradangan pada kulit, menyebabkan psoriasis atau penuaan dinipsoriasis 8.Peradangan pada gusi, bisa menyebabkan periodontitis (penyakit yang membuat gusi surut dan struktur rangka di sekitar gigi menjadi lemah atau rusak). Penyakit yang sering berkaitan dengan peradangan kronis
Contatc Us