PENETAPAN BIAYA STANDAR BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA Aqidahlia Maryatul H. ( )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ak. Biaya P.14 BIAYA STANDAR
Advertisements

Kalkulasi Biaya Standar (Standard Costing)
Kalkulasi Biaya Standar (Standard Costing)
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
Biaya Overhead Pabrik.
BIAYA OVERHEAD PABRIK Muhammad Ridho.
STANDAR COSTING.
ANGGARAN, AKTUAL DAN PEMBEBANAN
SISTEM BIAYA STANDAR (VARIABLE COSTING)
Bab 7 Biaya Overhead Pabrik
Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan Pembebanan
BAB 9 ANALISIS KINERJA KEUANGAN
HARGA POKOK STANDARD SINGLE PLAN.
SISTEM HARGA POKOK STANDAR
Kalkulasi Biaya Standar untuk Bahan dan Tenaga Kerja
AKUNTANSI BIAYA STANDAR
PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Standard Costing Harga Pokok Standar.
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
METODE HARGA POKOK PROSES
Menghitung tarip biaya overhead pabrik
Analisis Varians Bahan Baku, Tenaga Kerja dan Overhead Pabrik
Cost accounting materi-13 akuntansi sistem perhitungan biaya standar
Pertemuan5 Perhitungan dan Pengendalian Biaya Overhead Pabrik
BAB IV BIAYA OVERHEAD PABRIK TARIF TUNGGAL
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN
COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
Cost accounting materi-14 akuntansi sistem perhitungan biaya standar
SISTEM BIAYA STANDAR Rosy Zandra | unira.
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
Kalkulasi Biaya Standar (Standard Costing)
PERTEMUAN 7 BIAYA BAHAN BAKU.
FULL COSTING AND VARIABLE COSTING.
METODE HARGA POKOK PESANAN
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
FOH DEPARTEMENTALISASI
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
Varians Bauran dan Varians Hasil
ANGGARAN, AKTUAL DAN PEMBEBANAN
BAB 8 BIAYA BAHAN BAKU.
BIAYA STANDAR SELISIH BOP
Unsur-Unsur Biaya Produksi
HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
NURYANI WIDYASTI NIM Dosen : Dr. Susanti MM
Anggota Kelompok : Dewi Karomah Kholifah Roro Arum Ayu.S Imam faisal
Sistem penentuan kos pesanan
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
SISTEM BIAYA STANDARD KULIAH ke
SISTEM HARGA POKOK STANDAR METODE GANDA (PARTIAL PLAN)
Akuntansi Biaya Sesi 3 Unsur-unsur Biaya Produksi
Analisis dan Estimasi Biaya
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
PERTEMUAN 7 BIAYA BAHAN BAKU.
BIAYA BAHAN BAKU Akuntansi Biaya Surisman,SE, M.Ak.
AKUNTANSI BIAYA Oleh: Surisman,SE, M.Ak
Biaya Standar (Standar Cost)
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
Anggaran biaya konversi
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
Penganggaran dan Biaya Standar (Analisis Varians Biaya Standar)
SISTEM BIAYA STANDAR (FULL COSTING)
PENGENDALIAN : BIAYA OVERHEAD PABRIK (Factory Overhead Control)
Transcript presentasi:

PENETAPAN BIAYA STANDAR BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA Aqidahlia Maryatul H. ( )

DEFINISI ◦ Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.

MANFAAT ◦ Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. ◦ Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu. ◦ Sistem biaya standar menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dan biaya standar.

SISTEM KALKULASI BIAYA STANDAR ◦ Penetapan standar yang tepat untuk beban pabrikasi atau manufaktur perusahaan adalah penting karena akurasi standar biasanya menentukan keberhasilan sistem biaya standar. ◦ Para manajer dan pegawai bertanggung jawab untuk memenuhi standar yang telah disetujui sebagai pedoman dan mengambil kesempatan berpartisipasi dalam proses penetapan standar.

PROSEDUR PENENTUAN BIAYA BAHAN BAKU STANDAR Biaya bahan baku standar terdiri dari Kuantitas standar Harga standar. Kuantitas standar bahan baku ditentukan dengan menggunakan;  Penyelidikan khusus  Analisis catatan masa lalu. Harga yang dipakai sebgai standar dapat berupa; o Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang o Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar o Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.

PROSEDUR PENENTUAN BIAYA TENAGA KERJA STANDAR Biaya tenaga standar terdiri dari dua unsur; jam tenaga kerja standar dan tarif upah standar. 1.Jam tenaga standar dapat ditentukan dengan cara; Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan masa lalu Membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan di bawah keadaan nyata yang diharapkan. Mengadakan taksiran yang wajar, didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk. 2.Tarif upah standar dapat ditentukan atas dasar;  Perjanjian dengan organisasi karyawan  Data upah masa lalu  Penghitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.

PROSEDUR PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK STANDAR Terdiri dari beberapa jenis: a)Standar teoritis b)Rata-rata biaya waktu yang lalu c)Standar normal d)Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI LANGSUNG 1.Model Satu Selisih (The One-way Model) 2.Model Dua Selisih (The Two-way Model) 3.Model Tiga Selisih (The Three-way Model)

1. Model Satu Selisih (The One-way Model) Dimana; St= selisih total HSt= harga standar KSt= kuantitas standar HS= harga sesungguhnya KS= kuantitas sesungguhnya St= (HSt x KSt) – (HS x KS)

2. Model Dua Selisih (The Two-way Model) Terdapat dua selisih, yaitu : Selisih harga dan Selisih kuantitas atau efisiensi. Selisih Harga (SH)= (HSt – HS) x KS Selisih Kuantitas (SK)= (KSt – KS) x HSt

HS Rp 550 HSt Rp 500 KS kg KSt kg Selisih Harga = (Rp 500 – Rp 550) x = Rp (R) Selisih Kuantitas = ( – ) x Rp 500 = Rp (L) KuantitasHarga standarsesungguhnyastandarsesungguhnya BBB kg kgRp 500Rp 550

3. Model Tiga Selisih (The Three-way Model) Terdiri dari 3 selisih; selisih harga, selisih kuantitas, dan selisih harga/kuantitas. Terdiri 3 jenis hubungan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya. 1.Harga dan kuantitas standar lebih tinggi atau rendah dari harga dan kuantitas sesungguhnya. SH= (HSt – HS) x KSt SK= (KSt – KS) x HSt SHK= (HSt – HS) x (KSt – KS)

HS Rp 550 HSt Rp 500 KSt kg KS kg Selisih Harga = (Rp 500 – Rp 550) x = Rp (R) Selisih Kuantitas = ( ) x Rp 500 = Rp (R) KuantitasHarga standarsesungguhnyastandarsesungguhnya BBB kg kgRp 500Rp 550 Selisih H/K = (Rp Rp 550) ( ) = Rp (R) Harga dan kuantitas standar lebih tinggi atau rendah dari harga dan kuantitas sesungguhnya.

2.Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar lebih tinggi kuantitas sesungguhnya. SH= (HSt – HS) x KS SK= (KSt – KS) x HSt

HS Rp 550 HSt Rp 500 KS kg KSt kg Selisih Harga = (Rp 500 – Rp 550) x = Rp (R) Selisih Kuantitas = ( ) x Rp 500 = Rp (L) KuantitasHarga standarsesungguhnyastandarsesungguhnya BBB kg kgRp 500Rp 550 Tidak ada selisih H/K 2.Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar lebih tinggi kuantitas sesungguhnya.

3.Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar lebih rendah kuantitas sesungguhnya. SH= (HSt – HS) x KSt SK= (KSt – KS) x HS

HSt Rp 550 HS Rp 500 KSt kg KS kg Selisih Harga = (Rp 550 – Rp 500) x = Rp (L) Selisih Kuantitas = ( ) x Rp 500 = Rp (R) KuantitasHarga standarsesungguhnyastandarsesungguhnya BBB kg kgRp 550Rp 500 Tidak ada selisih H/K 3.Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar lebih rendah kuantitas sesungguhnya.

ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK 1.Model Satu Selisih (The One-way Model) 2.Model Dua Selisih (The Two-way Model) 3.Model Tiga Selisih (The Three-way Model) 4.Model Empat Selisih (The Four-way Model)

1. Model Satu Selisih (The One-way Model) Biaya overhead sesungguhnyaxxx Biaya overhead pabrik yang dibebankanxxx Selisih total BOPxxx

2. Model Dua Selisih (The Two-way Model)  Selisih Terkendalikan (controllable variance); BOP Sesungguhnyaxxx BOP tetap pada kapasitas normalxxx BOP variabel sesungguhnyaxxx BOP variabel pada jam standarxxx Selisih terkendalikanxxx  Selisih Volume (volume variance) Jam tenaga kerja pada kapasitas normalxxx Jam tenaga standarxxx Selisih volumexxx Tarif BOP tetapxxx Selisih Volumexxx

3. Model Tiga Selisih (The Three-way Model) Selisih Pengeluaran (Spending Variance) BOP Sesungguhnyaxxx BOP Tetap pada kapasitas normalxxx BOP variabel sesungguhnyaxxx BOP Variabel yang digunakan pada jam sesungguhnyaxxx Selisih Pengeluaranxxx Selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance) Kapasitas normalxxx Kapasitas sesungguhnyaxxx Kapasitas tidak terpakaixxx Tarif BOP Tetapxxx Selisih Kapasitasxxx

Selisih Pengeluaran (Spending Variance) Selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance) Selisih Efisiensi Jam standarxxx Jam sesungguhnyaxxx Selisih efisiensixxx Tarif BOP xxx Selisih Efisiensixxx

4. Model Empat Selisih (The Four-way Model) Selisih Pengeluaran (Spending Variance) Selisih Kapasitas (Idle Capacity Variance) Selisih Efisiensi Variabel Selisih efisiensi x Tarif BOP variabel Selisih Efisiensi Tetap Selisih efisiensi x Tarif BOP tetap

-TERIMAKASIH-