ZAMAN EDO (1603 – 1867) Kelompok 4: Alisha Bungalia Andri Prabowo Azifah Rizqi Dea Ayu Mustikha Maharani Ridho Azlia Rizkika
Zaman Edo Sebelumnya di zaman azuchi momoyama toyotomi hideyoshi menyerang China dan Korea, lalu saat penyerangan Hideyoshi wafat. Setelah Hideyoshi wafat, ia digantikan oleh Takogawa leyasu Ieyasu menjadi kuat karena dukungan dari kaum militer dan berhasil menundukkan para daimyo
Menurut tradisi yang berhak menggantikan Hideyoshi adalah putranya Hideyori Ishida Mitsunari yang mendukung Hideyori khawatir terhadap pengaruh besar leyasu, ia lalu berencana untuk menjatuhkan leyasu Perselisihan antara Mitsunari dan leyasu menyebabkan perang saudara terbesar yang disebut perang Sekigahara tahun 1600
Perang ini dimenangkan leyasu karena 2 pengikut mitsunari (kato kiyumasa dan fukushima masanori) memihak leyasu Tokugawa leyasu diangkat menjadi jenderal berkuasa penuh dan mendirikan markas di edo 12 tahun kemudian leyasu menyerang benteng osaka markas besar dan puri toyotomi. Tujuannya untuk menghancurkan keluarga toyotomi yang dianggap masih merupakan pusat kekuatan daimyo, perang ini disebut osaka no jin.
Pemerintahan shogun ke 3, leyasu semakin berkuasa dalam struktur pemerintahannya. Shogun merupakan penguasa tertinggi dibantu oleh Rochu (penasehat), rochu dibantu oleh wakilnya yang disebut wakadoshi yori Untuk mengawasi daimyo dibentuk lembaga pengawas (metsuke) Lembaga penting lainnya yaitu Jishobugyo, karjobugyo, edomachibugyo Di daerah juga terdapat lembaga pemerintahan
Tokugawa Ieyasu
Sistem Bakuhan Di zaman edo pemerintah menggunakan sistem bakuhan, dimana kekuasaan tertinggi bakufu dipegang oleh shogun sedangkan han dipegang oleh daimyo Pada sistem bakuhan didaerah-daerah, bakufu melaksanakan perdagangan dan sistem keuangan secara monopoli Pembagian tanah dan koku beras juga diawasi oleh para daimyo dan dibawah kontrol bakufu
Daimyo dibagi 3 golongan oleh tokugawa, yaitu simpan daimyo, fudai daimyo, dan tozama daimyo Tokugawa membuat peraturan yang harus dipatuhi oleh daimyo yang dikenal dengan nama buke shohatto Peraturan lainnya yaitu peraturan sankin kutai dan peraturan tentang pengaturan istana kyoto
Sistem Pelapisan Sosial Sebelumnya oda nobunaga mengeluarkan sistem pelapisan sosial. Di zaman edo sistem pelapisan sosial diketatkan dengan membagi masyarakat ke dalam empat kelas atau golongan yang disebut shinoukousho Shi artinya bushi (militer), no artinya nomin (petani), ko artinya kousakunin (tukang) dan sho artinya shonin (pedagang) Tujuan sistem pelapisan sosial adalah untuk melaksanakan pengawasan feodal militer secara ketat
Keadaan Ekonomi yang Buruk Akibat dari peraturan yang semakin ketat keadaan ekonomi semakin memburuk Untuk menanggulanginya pemerintah membuat mata uang Tetapi cara tersebut mempersulit pedagang dalam hal tukar-menukar sehingga menyebabkan inflasi yang merajarela Dalam kondisi keuangan yang memburuk pemerintah yoshimure mencoba menanggulanginya dengan cara mengubah sistem dan cara pemungutan pajak tanah.
Kebudayaan Zaman Genroku Genroku dikenal dengan nama Masa Tsunayoshi atau masa ketenangan dan kedamaian. Pada masa ini kehidupan duniawi betul-betul mencapai puncaknya, hingga lahirlah karya-karya sastra yang bermutu tinggi. Akibat lain dari masa kemakmuran ini yaitu, berkembangnya ilmu pengetahuan dengan sangat pesat, juga karya seni dan drama.
ARIGATOU GOZAIMASHITA
Siapa yang mencetuskan Sistem bakuhan Siapa yang mencetuskan Sistem bakuhan? Alasan kyomasa dan masanori memihak ieyasu? Alasan ieyasu berkhianat kepada hideyori?