1 TEKNIS PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DALAM MENDUKUNG GERMAS DIBAWAKAN OLEH : KEPALA SEKSI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL dr. Putu Camellia

PELAYANAN KESEHATAN KONVENSIONAL (mainstream) NON TRADISIONAL (KOMPLEMENTER) NON KONVENSIONAL TRADISIONAL SAINTIFIKEMPIRIS Pelayanan Kesehatan Di Indonesia 2 Kestraindo, TCM, Unani, Ayurveda, TRADISIONAL INTEGRASI TRADISIONAL KOMPLEMENTER  CHIROPRACTIC  HOMEOPATHY  OSTEOPATHY  OZONE  KELASI  HIPERBARIK  PODIATRI dll 

MODALITAS KESEHATAN TRADISIONAL KATEGORIKLASIFIKASI METODE ( CONTOH ) RAMUAN TUMBUHAN; HEWAN; MINERAL; SEDIAAN SARIAN (GALENIK) ATAU CAMPURAN DARI BAHAN- BAHAN HERBAL KETERAMPILANTEKNIK MANUAL TERAPI OLAH PIKIR TERAPI ENERGI PIJAT, BEKAM KERING MEDITASI, YOGA, RUKIAH (SPIRITUAL), HIPNOTERAPI TENAGA DALAM (PRANA, REIKI, MERPATI PUTIH) KOMBINASISISTEM PENGOBATAN LENGKAP (WHOLE MEDICAL SYSTEM) KESTRAINDO, TCM, AYURVEDA UNANI

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL NONO JENIS YANKESTRAD SDMKEILMUANPENDIDIKAN AREA UPAYA KESEHATAN PENDAFTARAN & PERIZINAN TEMPAT PELAYANAN 1 Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris Penyehat Tradisional (Hattra) -Terbukti secara empiris, -Sesuai dg pendekatan biokultural Informal Non formal PROMOTIF & PREVENTIF STPT (terdaftar), berlaku 2 thn, dpt diperbaharui -Mandiri -Praktik berkelompok (Panti sehat) 2 Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer Tenaga Kesehatan Tradisional (NAKESTRAD) -Biokultural -Biomedis, -Terbukti secara ilmiah Formal Perguruan Tinggi (minimal D3) PROMOTIF. PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF STRTKT & SIPTKT (sesuai perizinan nakes) -Mandiri atau -Fasyankestrad 3 Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi Nakes + Nakestrad Kombinasi yankes konvensional + yankestrad komplementer IDEM STR & SIP Fasilitas pelayanan kesehata n 4 1.Jenis yankestrad komplementer ditetapkan Menteri setelah mendapat rekomendasi dari tim 2.Tim tdd: unsur Kemkes, OP, praktisi & pakar kestrad

STANDAR/PEDOMAN YANKESTRAD 2017 NoPedoman 1.Pedoman Akupresur untuk Kesehatan Lanjut Usia di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 2.Pedoman Pijat Tradisional Indonesia 3.Pedoman Stimulasi Pijat Anak Bawah Dua Tahun (Baduta) 4Kurikulum dan Modul Peningkatan Kapasitas Dokter dalam Pelayanan Medik Akupunktur 5Kurikulum dan Modul Pelatihan Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Akupresur Bagi Fasilitator Puskesmas

DASAR HUKUM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL NoDasar HukumKeterangan 1.Peraturan Pemerintah No 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bisa diunduh di hukor depkes 2.Permenkes No 61 tahun 2016 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris Pengganti Permenkes 1076 th Permenkes No 8 tahun 2014 tentang SPABisa diunduh di hukor depkes 4.Permenkes 1787 tahun 2010 tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan Bisa diunduh di hukor depkes 5.Permenkes No 6 tahun 2016 tentang Formularium Obat Herbal Asli Indonesia Bisa diunduh di hukor depkes

INDIKATOR RENSTRA Definisi Operasional: Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan tradisional terhadap masyarakat di wilayah kerjanya yang memenuhi salah satu kriteria di bawah ini: 1.Puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan sudah dilatih pelayanan kesehatan tradisional 2.Puskesmas yang melaksanakan asuhan mandiri kesehatan tradisional ramuan dan keterampilan (dalam gedung atau luar gedung) 3.Puskesmas yang melaksanakan kegiatan pembinaan meliputi pengumpulan data kesehatan tradisional, fasilitasi, registrasi/ perijinan (STPT, SIPT, rekom spa) dan bimbingan teknis serta pemantauan pelayanan kesehatan tradisional komplementer % % % %

LANGKAH OPERASIONAL 1. IDENTIFIKASI AKAR PERMASALAHAN SPESIFIK  DAERAH LOKUS 2. ROADMAP penyelesaian komprehensif dari aspek prioritas penyebab masalah dan pendukung (regulasi, sarpras, pembiayaan, SDM) SINERGITAS SUMBER DAYA 3. PENGUATAN REGULASI – yang dapat mendorong dan mendukung terlaksananya program kesehatan di daerah terutama pembiayaan kesehatan di daerah 4. PENGUATAN KELEMBAGAAN– untuk menjamin kesinambungan program prioritas 5. PENGUATAN KERJASAMA TIAP LEVEL PEMERINTAHAN, antar pemangku kepentingan lainnya 6. KOMUNIKASI, INFORMASI dan EDUKASI yang cukup untuk masyarakat melalui berbagai media  PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. 7. PENGEMBANGAN INOVASI dengan memperhatikan potensi dan karakteristik daerah 8

MODALITAS SDM PUSKESMAS TERLATIH ASUHAN MANDIRI (AKUPRESUR, RAMUAN) TAHUN

AKUPRESUR TAHUN KABUPATEN BULELENG PUSKESMAS BUSUNG BIU I PUSKESMAS TEJAKULA I PUSKESMAS SUKASADA I PUSKESMAS BULELENG I PUSKESMAS SAWAN I PUSKESMAS SERIRIT I PUSKESMAS BULELENG II PUSKESMAS GEROKGAK I PUSKESMAS KUBU TAMBAHAN II PUSKESMAS BANJAR II PUSKESMAS SERIRIT III PUSKESMAS BUSUNG BIU II PUSKESMAS GEROKGAK II

ASUHAN MANDIRI 2015 DAN 2016 KABUPATEN BULELENG PUSKESMAS KUBU TAMBAHAN II PUSKESMAS SAWAN I PUSKESMAS BANJAR II PUSKESMAS GEROKGAK II PUSKESMAS BUSUNG BIU II KABUPATEN BULELENG PUSKESMAS GEROKGAK I PUSKESMAS SAWAN II PUSKESMAS SUKASADA I

RAMUAN TAHUN 2014 KABUPATEN BULELENG PUSKESMAS SAWAN II PUSKESMAS KUBU TAMBAHAN II PUSKESMAS SUKASADA II PUSKESMAS SUKASADA I PUSKESMAS BUSUNGBIU I

13 ASMAN KESTRAD DITERAPKAN DALAM “CONTINUUM OF CARE” & “LIFE CYCLE” BERKESINAMBUNGAN PADA SETIAP TAHAP SIKLUS KEHIDUPAN MANUSIA DENGAN PENDEKATAN KELUARGA 12 PROMOTIF DAN PREVENTIF

SELF CARE = ASUHAN MANDIRI SELF CARE, KIE, PROMOSI KESEHATAN SEHAT (70%) MENGELU H SAKIT (30%) Fasyankes Primer (80%) FKRTL (20%) SembuhDirawat Meninggal Puskesmas Klinik Pratama Tempat praktik Mandiri Dokter/Dokter gigi Rumah Sakit, Klinik Utama SELF CARE RUJUK BALIK 15 ASMAN 1.TOGA 2.RAMUAN 3.AKUPRESUR

Pendekatan pelayanan yang mengintegrasikan UKP & UKM secara berkesinambungan, dengan target keluarga, didasari data & informasi dari profil kesehatan keluarga ASMAN DENGAN PENDEKATAN KELUARGA ASMAN DAPAT DILAKSANAKAN BAIK DALAM UKP MAUPUN UKM DAN BERSINERGI DENGAN PROGRAM LAIN

FOKUS KEGIATAN2017 Memeriksa Kesehatan Secara Berkala Melakukan Aktivitas Fisik Konsumsi Sayur dan buah

MATUR SUKSMA