Perdagangan internasional POLITEKNIK POS INDONESIA D4 Logistik Bisnis By: Tamadara Hilman, S. IP., MBA.
Teori Merkantilisme Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan. Merkantilisme pada prinsipnya merupakan suatu paham yang menganggap bahwa penimbunan uang, atau logam mulia yang akan ditempa menjadi uang emas ataupun perak haruslah dijadikan tujuan utama kebijakan nasional.
Teori Merkantilisme Kebijakan Pelaksanaan Merkantilisme: Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak- banyaknya Meningkatkan perdagangan luar negeri Mengembangkan industri berorientasi ekspor Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja Meminta bayararan tunai dalam bentuk emas Negara sebagai pengawas perekonomian
Teori Kapitalisme Ajaran merkantilisme Eropa pada awal periode modern (dari abad ke-16 sampai ke- 18). Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya, intervensi suatu negara dalam mengatur perekonomiannya yang akhirnya pada zaman ini pula sistem kapitalisme mulai lahir. Kapitalisme adalah sebuah sistem ekonomi dimana individu secara privat melakukan kegiatan produksi, pertukaran barang, dan jasa pelayanan (Karl Marx).
Ciri-ciri Kapitalisme Modal dan barang dogunakan sebagai proses produksi, dimiliki secara pribadi Pemilik modal bebas untuk menggunakan cara apa saja untuk meningkatkan keuntungan maksimalnya dengan mendayagunakan sumber daya produksi dan pekerjaannya Pengawasan Negara diupayakan seminimal mungkin
Teori Keunggulan Mutlak Absolute Advantage Adam Smith - TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT ’Suatu negara menghendaki adanya persaingan, perdagangan bebas dan spesialisasi di dalam negeri, maka hal yang sama juga dikehendaki dalam hubungan antar bangsa.’ Negara lebih baik berspesialisasi dalam komoditi- komoditi di mana negara tersebut mempunyai keunggulan yang absolut dan mengimpor saja komoditi-komoditi lainnya.
Teori Keunggulan Komparatif Comparative Cost David Ricardo & JS Mill - TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF Teori ini berpendapat bahwa perdagangan internasional dapat terjadi walaupun satu negara tidak mempunyai keunggulan absolut, asalkan harga komparatif di kedua negara berbeda. Teori ini menekankan bahwa perdagangan internasional dapat saling menguntungkan jika salah satu negara tidak usah memiliki keunggulan absolut atas suatu komoditi seperti yang diungkapkan oleh Adam Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif di mana harga untuk suatu komoditi di negara yang satu dengan yang lainnya relatif berbeda.
Teori Keunggulan Kompetitif Michael E. Porter - DAYA SAING Suatu negara memperoleh keunggulan daya saing jika perusahaan (yang ada di negara tersebut) kompetitif. Daya saing suatu negara ditentukan oleh kemampuan industri melakukan inovasi dan meningkatkan kemampuannya. Porter menawarkan Diamond Model sebagai tool of analysis sekaligus kerangka dalam membangun resep memperkuat daya saing.
Teori Perdagangan Internasional Modern Perdagangan antar negara maju pesat sejak pertengahan abad 19 sampai dengan permulaan abad 20. Keamanan serta kedamaian dunia (sebelum perang dunia 1) memberikan saham yang besar bagi perkembangan perdagangan internasional yang pesat. Negara-negara tropik berusaha untuk menspesialisasikan diri mereka dalam produksi serta ekspor barang-barang yang berasal dari pertanian, perkebunan, dan pertambangan, sedangkan Negara-negara sedang, yang relatif kaya akan modal, berusaha untuk menspesialisasikan diri mereka dalam produksi serta ekspor barang-barang industri.
Teori Perdagangan Internasional Modern ”Masing-masing negara memiliki faktor-faktor produksi neo-klasik (tanah, tenaga kerja, modal) dalam perbandingan yang berbeda-beda, sedang untuk menghasilkan sesuatu barang tertentu diperlukan kombinasi faktor-faktor produksi yang tertentu pula.” Heckscher-Ohlin Perdagangan internasional timbul utamanya karena perbedaan- perbedaan harga relatif diantara negara. Perbedaan dalam faktor produksi. Perbedaan dalam tingkat teknologi. Perbedaan dalam kurs valuta asing.