BAB 3 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Standar Kompetensi yang harus dicapai:
Advertisements

1. Jaringan Embrional Jaringan embrional merupakan jaringan muda yang sel-selnya selalu mengadakan pembelahan. Merupakan hasil pembelahan sel zigot.
Struktur Jaringan Hewan
BAB 3 Jaringan Hewan.
KELOMPOK 4: Erna Yuni Wahyuningsih Fathu Husni Hanung Kumala Radya
By : VIVIN DIANA DAMAYANTI ( )
Animal Tissue: epithelium
Struktur,Fungsi,dan Klasifikasi jaringan epitel
Jaringan Hewan vertebrata
ORGANISASI KEHIDUPAN.
JARINGAN HEWAN VERTEBRATA
Ruang Lingkup Fisiologi Hewan Air
Animal Tissue Standard Competence: : 2. Understanding the relationship between structure and function of plant and animal tissue, as well as their application.
9. Organ Tubuh Hewan.
JARINGAN.
Peredaran darah manusia
Jaringan Penyusun Organ
JARINGAN HEWAN.
JARINGAN HEWAN.
JARINGAN HEWAN.
Virtue.Ivana.Stella.William XIAI
JARINGAN OTOT dr. SOENANTO ROEWIJOKO, MS, SpA.
JARINGAN HEWAN Animal Tissue
Compiled by Hari Prasetyo
JARINGAN IKAT Kelompok 1 : Anggraini Dwi I (02)
Standar Kompetensi yang harus dicapai:
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN. Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang pada tempat tertentu sel-sel itu bersatu membentuk Jaringan Tubuh hewan.
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
JARINGAN IKAT (bagian 2) Mata Kuliah: Struktur Perkembangan Hewan
PENGANTAR FISIOLOGI MANUSIA
JARINGAN IKAT Mata Kuliah: Struktur Perkembangan Hewan
SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN
Fitri Nadifah STIKES Guna Bangsa 2015
Organisasi Kehidupan (Sel)
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN SERTA ORGAN
PERTEMUAN 1 Tujuan Instruksional Umum
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN
Pert 2 Identifikasi Jaringan Hewan
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN
Struktur dan fungsi Jaringan hewan
BAB 3 Jaringan Hewan.
BY : VERA ROSDIANAWATI ( )
SISTEM ORGAN & FUNGSINYA
JARINGAN Oleh : Ponco Cahyo Adi ( )
JARINGAN DASAR TUBUH.
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS 7
Dr. dr. Zairin Noor Helmi, Sp.OT(K)., M.M., FISC.
STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA PERTEMUAN 2 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
ANATOMI FISIOLOGI Pengampu : 1. Moh. Nur Ihsan 2. Dr. Tri Eko Susilorini, MS Penilaian : UTS, Kuis, UAS dan praktikum.
Sistem Rangka.
JARINGAN HEWAN Apa itu Jaringan ?
JARINGAN HEWAN Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan serta penerapannya dalam konteks saling temas Mendeskripsikan.
BIOLOGI Tugas Individu
JARINGAN HEWAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang.
Biologi Umum “”Struktur Dan Organisasi”
SARAF & HORMON.
PRESENTASI BIOLOGI Andre zulfitra annisa saputri cindi amaliah halim hilni maharANI fitri lidia KELOMPOK 2.
BAB 3 JARINGAN HEWAN.
JARINGAN HEWAN OLEH : Nur rosyidah,S.PD
JARINGAN HEWAN SMK N 1 JEPARA Standar Kompetensi:
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN HEWAN DAN MANUSIA
Jaringan Epitel Oleh : Kelompok 2.
Dr. dr. Zairin Noor Helmi, Sp.OT(K)., M.M., FISC.
JARINGAN HEWAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang.
BIOLOGI UMUM JARINGAN HEWAN
Otot lurik (rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter) Fungsi : menggerakkan rangka tubuh manusia atau hewan, sehingga kita bergerak.
SISTEM-SISTEM ORGAN MANUSIA
SISTEM ORGANIASI KEHIDUPAN
Disusun oleh : Tri Hesti Prihatini. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menyebutkan ciri-ciri jaringan ikat 2. Menjelaskan fungsi jaringan.
Jaringan??? 9/15/2019BAB 3 Jaringan Hewan1. Samakah jaringannya??? 9/15/2019BAB 3 Jaringan Hewan2.
Transcript presentasi:

BAB 3 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN Biologi SMA/MA Kelas XI

KOMPETENSI DASAR Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan berdasarkan hasil pengamatan. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada hewan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan.

TUJUAN PEMBELAJARAN AFEKTIF Siswa dapat mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi jaringan, serta organ penyusun sistem organ pada tubuh hewan/manusia. Siswa dapat menunjukkan perubahan perilaku ilmiah, yaitu teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, peduli dalam onservasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan atau berargumentasi, bekerja sama, berpendapat secara ilmiah dan kritis, serta responsif dan proaktif dalam setiap tindakan atau dalam melakukan pengamatan tentang struktur dan fungsi jaringan hewan.

TUJUAN PEMBELAJARAN KOGNITIF Siswa dapat menganalisis berbagai bentuk dan struktur sel penyusun jaringan epitel. Siswa dapat mendeskripsikan berbagai macam jaringan ikat dalam tubuh hewan/manusia. Siswa dapat membedakan jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri jaringan saraf. Siswa dapat mengaitkan struktur jaringan dengan letak dan fungsinya dalam tubuh hewan/manusia. Siswa dapat memerinci organ-organ penyusun sistem organ pada tubuh manusia. Siswa dapat menjelaskan tentang sel punca (stem cell). Siswa dapat mengemukakan abnormalitas sel-sel pada penyakit tumor/kanker, dan penyebabnya.

TUJUAN PEMBELAJARAN PSIKOMOTORIK Siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam jaringan penyusun organ tubuh hewan melalui pengamatan gambar. Siswa dapat membuat sketsa atau gambar berbagai macam jaringan hewan dari hasil pengamatan.

Dapatkah Anda menyebutkan jaringan yang menyusun anatomi kulit pada gamber berikut ini?

I. Jenis Jaringan pada Hewan vertebrata A. Jaringan Epitel Ciri-ciri: Terdiri atas sel-sel yang bersisi, bersudut banyak, terkadang bentuknya tidak teratur Sel-sel tersusun rapat tanpa atau sedikit substansi interseluler. Memiliki daya regenerasi tinggi. Beberapa jenis jaringan epitel memiliki tonjolan yang disebut mikrovili. Tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfa. Fungsi: Melindungi jaringan di bawahnya. Transportasi zat-zat. Absorpsi Sekresi Ekskresi Eksteroreseptor Membantu respirasi

Jenis-jenis jaringan epitel: Jaringan epitel pipih Epitel pipih selapis. Terdapat pada endotelium, mesotelium, lapisan parietal kapsul Bowman, alveolus paru-paru, dll. Epitel pipih berlapis banyak. Terdapat pada kulit, vagina, rongga mulut, dll. Epitel pipih berlapis banyak Epitel pipih selapis

Epitel kubus berlapis banyak. Terdapat pada bagian tubuh untuk proteksi, absorpsi, dan sekresi, misalnya kelenjar keringat Jaringan Epitel Kubus (Kuboid) Epitel kubus selapis. Banyak ditemukan pada kelenjar, baik pada bagian sekretori maupun saluran keluarnya. Epitel kubus berlapis banyak Epitel kubus selapis

c. Jaringan Epitel Silindris Epitel silindris selapis. Epitel silindris selapis bersilia terdapat pada uterus, duktus deferens, bronkus intrapulmoner, dll. Epitel silindris selapis tidak bersilia terdapat pada sebagian besar saluran pencernaan. Epitel silindris selapis tidak bersilia Epitel silindris selapis bersilia

Epitel silindris berlapis banyak. Terdapat pada uretra, faring, laring, trakea, dan kelenjar ludah.

d. Jaringan Epitel Transisional Peralihan antara epitel pipih berlapis banyak dengan epitel silindris berlapis banyak, terdapat pada bagian yang mengalami tekanan dari dalam, misalnya sistem urinaria. e. Jaringan Epitel Kelenjar Kelenjar eksokrin, menyalurkan sekretnya ke permukaan tubuh. Kelenjar endokrin, menyalurkan sekretnya ke aliran darah atau limfa. Epitel kelenjar endokrin Epitel transisional

B. Jaringan Ikat (Jaringan penyambung) Fungsi: Pengikat dan penyambung antarjaringan. Penyokong dan pembentuk struktur tubuh. Penyimpan energi. Pertahanan tubuh terhadap invasi bibit penyakit. Pelindung suatu organ. Transpor cairan tubuh.

Jaringan ikat tersusun atas bahan intersel (matriks) dan sel-sel penyusun jaringan ikat. Matriks Jaringan Ikat, terdiri atas substansi intersel amorf (tidak berbentuk) dan substansi intersel fibrosa (dibedakan menjadi serat kolegen, serat retikular, dan serat elastik). Sel-Sel Penyusun Jaringan Ikat, yaitu fibroblas, makrofag (histiosit), sel lemak (adiposa), mast cell (sel tiang), sel plasma, sel pigmen, leukosit (sel darah putih), dan sel mesenkim.

Serat kolagen Serat retikular Serat elastin

Jaringan ikat dibedakan menjadi tiga jenis: Jaringan Ikat Sejati Jaringan ikat longgar, misalnya jaringan mukosa, jaringan areolar, jaringan lemak (adiposa), dan jaringan retikuler. Jaringan ikat padat, dibedakan menjadi jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat padat tidak teratur. Jaringan mukosa Jaringan lemak (adiposa)

Jaringan ikat padat teratur pada tendon Jaringan ikat padat tidak teratur pada lapisan dermis kulit

Jaringan Ikat Cair Jaringan darah, terdiri atas plasma darah, trombosit (keping-keping darah) dan sel-sel darah (sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit)). Jaringan limfa (getah bening), merupakan cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan dikembalikan ke darah. Jaringan darah manusia Jaringan limfa

Jaringan Ikat Penyokong Jaringan tulang rawan (kartilago), tersusun atas sel-sel tulang rawan kondrosit dan matriks yang mengandung kondroitin sulfat. Kondrosit berada di dalam rongga kecil yang disebut lakuna. Berdasarkan kandungan senyawa pada matriks, jaringan tulang rawan dibedakan menjadi: Tulang rawan hialin Tulang rawan elastik Tulang rawan fibroblas Jaringan tulang rawan hialin pada trakea

Jaringan tulang rawan elastik pada daun telinga Jaringan tulang rawan fibroblas pada tendon

Jaringan Tulang Keras (osteon) Merupakan penyusun kerangka tubuh yang tersusun dari komponen nonseluler berupa matriks yang sangat padat dan kaku serta komponen seluler. Macam-macam komponen seluler yaitu osteoprogenitor, osteoblas, osteosit (sel tulang), dan osteoklas. Berdasarkan strukturnya, dibedakan menjadi: Tulang spongiosa (spons) Tulang kompak Jaringan tulang kompak

C. Jaringan Otot Tersusun dari sel-sel atau serat otot (miofibril) yang tergabung dalam berkas-berkas. Sel otot memiliki membran plasma yang disebut sarkolema dan berisi sitoplasma yang disebut sarkoplasma. Miofibril terdiri atas satuan-satuan lebih kecil yang disebut miofilamen. Miofilamen tebal mengandung miosin, miofilamen tipis mengandung aktin. Setiap miofibril memiliki pita gelap dan pita terang yang disebut sarkomer. Tiga macam jaringan otot: jaringan otot polos, jaringan otot rangka (lurik), dan jaringan otot jantung

Perbedaan antara otot polos, otot rangka (lurik), dan otot jantung Bentuk sel Gelendong Silindris panjang Silindris, bagian ujung bercabang dua atau lebih Ukuran sel Panjang 3-200 µm Diameter 5-10 µm Panjang 1-40 mm Diameter 10-100 µm Panjang 50-100 µm Diameter 10-20 µm Inti sel Bentuk oval, satu di tengah Bentuk lonjong, banyak di tepi serat Lonjong panjang, satu di tengah serat Pita gelap-terang Tidak ada Ada aktivitas Kontraksi lambat, tidak mudah lelah Kontraksi cepat, kuat, mudah lelah Kontraksi cukup kuat, otomatis, tidak mudah lelah

Perbedaan antara otot polos, otot rangka (lurik), dan otot jantung (lanj.) Pengaruh saraf Saraf tak sadar (saraf otonom), otot involunter (otot tak sadar) Saraf sadar, otot volunter (otot sadar) Saraf otonom, otot involunter (otot tak sadar) Letak Saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran pernapasan, saluran reproduksi, kandung kemih, dermis, iris, dan korpus siliaris mata. Melekat pada tulang rangka Jantung

Jaringan otot polos Jaringan otot lurik Jaringan otot jantung

D. Jaringan Saraf Tersebar di dalam tubuh, paling banyak (98%) pada susunan saraf pusat otak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang). Berfungsi menghimpun rangsangan dari lingkungan, mengubah rangsangan menjadi impuls saraf, memberikan jawaban (respons) ke organ efektor. Tersusun dari sel saraf (neuron) berbentuk serabut panjang dan sel penyokong (neuroglia) yang berukuran kecil. Neuroglia menghasilkan mielin sebagai penyokong neuron dan menyatukan jaringan pada susunan saraf pusat.

Jaringan saraf

II. Organ pada Hewan Organ merupakan sekumpulan beberapa jaringan yang melakukan fungsi tertentu. Organ pada hewan terdiri atas organ luar (misal mata, telinga, mulut, dll) dan organ dalam (misal paru-paru, jantung, lambung, dll). Organ lambung yang tersusun dari beberapa jaringan

III. Sistem Organ pada Manusia Sistem organ merupakan gabungan dari beberapa organ yang melakukan fungsi tertentu. Sistem organ pada tubuh manusia: sistem hormon (endokrin) Sistem saraf Sistem indra Sistem reproduksi laki-laki Sistem reproduksi betina Sistem gerak Sistem peredaran darah Sistem limfa Sistem pencernaan Sistem pernapasan Sistem ekskresi

IV. Sel Punca (Stem Cell) Sel punca adalah sel yang menjadi awal mula dari pertumbuhan sel lain yang menyusun keseluruhan tubuh organisme A. Karakteristik sel punca: Belum berdiferensiasi, sehingga belum memiliki bentuk dan fungsi yang spesifik. Mampu memperbanyak diri dengan cara bereplikasi menghasilkan sel-sel dengan karakteristik sama dengan induknya. Dapat berdiferensiasi menjasi lebih dari satu jenis sel. Sel punca dapat bersifat pluripoten, yaitu kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel tubuh apapun yang berasal dari ketiga lapisan embional (ektoderm, mesoderm, dan endoderm), atau bersifat multipoten, yaitu kemampuan untuk berdiferensiasi hanya menjadi beberapa jenis sel yang biasanya berada dalam suatu golongan.

B. Jenis Sel Punca Sel punca embrionik Adalah sel punca yang terdapat pada perkembangan individu yang masih berada dalam tahap embrio. Terbentuk saat embrio berusia 3-5 hari. Bersifat pluripoten. Sel punca Dewasa Adalah sel punca yang ditemukan di antara sel-sel lainnya yang telah berdiferensiasi dalam suatu jaringan biasa. Bersifat multipoten. Contoh: sel punca hematopoteik, sel punca jaringan saraf, sel punca jaringan kulit, sel punca mesenkimal, dan sel punca jantung.

Perbandingan kemampua diferensiasi sel punca embrionik dengan sel punca dewasa

C. Potensi Sel Punca dalam Aplikasi Klinis Berbagai macam penyakit degeneratif, yaitu penyakit akibat kerusakan sel-sel dalam jaringan atau organ,bersifat irreversible. Contoh penyakit degeneratif: stroke (gangguan pasokan darah ke otak), diabetes mellitus (gangguan metabolisme insulin), aterosklerosis (peradangan pembuluh darah), dll. Terapi menggunakan sel punca bersifat permanen.

Teknik transplantasi sel punca untuk regenerasi sel pankreas penghasil insulin: Sel punca dikultur hingga jumlahnya mencukupi. Sel punca diinjeksikan ke pembuluh darah atau didiferensiasikan terlebih dahulu menjadi sel β pankreas yang menghasilkan hormon insulin. Sel punca ditransplantasikan ke organ hati.

V. Tumor dan Kanker Tumor adalah benjolan atau pembengkakan akibat pertumbuhan sel-sel abnormal yang tumbuh tidak terkontrol. Dibedakan menjadi 2 jenis: tumor jinak (benign) dan tumor ganas (malignant). Tumor yang bersifat ganas disebut kanker. Pertumbuhan sel yang tidak terkontrol disebabkan oleh mutasi DNA atau gen yang mengontrol pembelahan sel. Faktor penyebab tumor/kanker: Faktor keturunan Faktor lingkungan Makanan yang mengandung bahan kimia virus Infeksi Gangguan keseimbangan hormonal Faktor kejiwaan dan emosional Radikal bebas