Fathiah, S.T.,M.Eng Universitas Ubudiyah Indonesia fathiah@uui.ac.id IMPLEMEN TASI ENTEPRISE SISTEM & SI Fathiah, S.T.,M.Eng Universitas Ubudiyah Indonesia fathiah@uui.ac.id 2015
Enterprise system adalah sistem berbasis software untuk membantu pengelolaan sistem informasi pada suatu organisasi dengan skala besar. Skala besar berarti volume transaksi yang besar, concern terhadap kualitas informasi yang tinggi, mengintegrasikan berbagai proses bisnis, lintas bidang (horisontal) maupun lintas strata (vertikal)
Contoh ERP (Enterprise Resource Planning) atau e-Business secara umum, e-Government, dan ingrated softwarelainnya
Implementasi ES tidak mudah, atau setidaknya memilki strategi yang berbeda dengan sistem lain yang terbatas ruang lingkupnya, penggunanya dan tidak terpadu. Implementasi di sini bermakna bahwa software telah dapat digunakan dan bisa memberikan value bagi penggunanya sesuai tujuan pemanfaatan software tsb. Implementasi ini bisa dilakukan secara internal organisasi (oleh divisi IT/MIS) atau dengan pihak eksternal dalam kerangka proyek dan terikat legalitas berbentuk kontrak. Implementator sebagai pihak eksternal yang melakukan implementasi dan klien sebagai organisasi yang diimplementasikan softwarenya
ES VS software berskala kecil Immplementasi ES berbeda dengan implementasi software berskala kecil atau yang penggunanya tunggal seperti MS Word, Database Rental VCD atau website, meskipun produknya sama-sama software yang berjalan di atas server dan membutuhkan konektivitas. entu nanti ada strategi yang berbeda, metode pemilihan bahan yang berbeda, tahapan yang berbeda, standar-standar tertentu. SE berkaitan dengan pengelolaan sistem informasi, yang tidak hanya bicara teknologi saja, tapi berkaitan dengan proses bisnis, struktur organisasi dan manusianya
Pola pikir ”developer” menganggap suatu problem bisa selesai dengan solusi berbasis software yang baik dan tepat.
Apa kah itu cukup ??? Dalam membangun solusi, ya itu cukup, tapi belum tentu menjamin kesuksesan implementasi. Pola pikir developer cenderung berfokus pada analisis dan development tidak pada implementasinya. Padahal sukses tidaknya proyek software, baik buruknya reputasi implementator, seringkali orang luar melihat pada keberhasilan implementasinya dan value yang didapatkan klien. ES untuk organisasi dengan puluhan divisi, ribuan orang, puluhan kepentingan, dan mungkin ratusan konflik
TAHAP IMPLEMENTASI DAN PELAKSANAAN
Sesudah menyelesaikan pekerjaan merancang sistem baru (termasuk pemilihan sistem komputer yang akan digunakan), langkah berikutnya adalah mengimplementasikan dan melaksanakan sistem baru tersebut. Tahap implementasi ini merupakan waktu sejak disetujuinya rancangan sistem baru oleh manajemen sampai pada berhasilnya sistem itu dilaksanakan dalam perusahaan.
LANGKAH IMPLEMENTASI SISTEM konsultan harus memerinci pekerjaan-pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan sistem informasi itu. Perincian dibuat dalam bentuk jadwal waktu yang diperlukan sampai sistem informasi yang baru siap dilaksanakan.
Sebagai contoh, beberapa perincian pekerjaan dalam tahap implementasi adalah sebagai berikut : Menyiapkan gedung untuk tempat komputer (24 minggu). Menyusun organisasi dan deskripsi jabatan (4 minggu). Mencari karyawan yang sesuai (3 minggu). Training karyawan (8 minggu). Memasang komputer (4 minggu). Merubah (memindahkan) data ke dalam file (4 minggu). Membuat (membeli) program komputer (6 minggu). Mengetest program komputer (3 minggu). Melaksanakan sistem baru (percobaan 16 minggu).
Penyusunan Jadwal Waktu (1) Gantt chart dan (2) Program Evaluation and Review Technique (PERT).
Berikut ini adalah daftar urutan pekerjaan yang perlu dilakukan:
Gantt Chart Membuat tabel yang kolom-kolomnya menunjukkan periode waktu, dan setiap barisnya menunjukkan jenis kegiatan. Untuk setiap jenis kegiatan, dibuat garis (blok) mendatar yang menunjukkan lamanya kegiatan itu.
Berikut ini adalah contoh Gantt chart untuk proyek penyusunan sistem informasi di atas. JADWAL RENCANA KERJA Nama Proyek : Sistem Informasi Akuntansi Mulai tanggal : 29 Juli 1992 Pen. Jawab : Risa Fadila Selesai Tanggal : 06 Agustus 1993
Program Evaluation and Review Technique (PERT) PERT merupakan alat bantu yang berguna bagi konsultan untuk merencanakan kegiatan implementasinya. Bila pekerjaan designnya tidak banyak dan jenis kegiatan implementasinya juga sedikit, cara ini (PERT) tidak akan menunjukkan kelebihan bila dibandingkan dengan tabel Gantt. Tetapi bila jenis kegiatan dalam tahap implementasinya itu cukup banyak, maka PERT akan lebih berguna daripada tabel Gantt.
Teknik PERT ini menggunakan lingkaran yang menunjukkan dimulai atau diakhirinya suatu kegiatan. Biasanya nomor kegiatan dimulai dengan satu untuk menunjukkan awal kegiatan yang direncanakan. Selain lingkaran, teknik PERT juga menggunakan anak panah untuk menunjukkan setiap jenis kegiatan.
Contoh kegiatan di muka bila digambarkan dalam diagram PERT akan nampak seperti Gambar
Dari Gambar dapat dilihat ada empat jalur pelaksanaan kegiatan yaitu : Jalur 1 :A – E – F – I = 48 minggu Jalur 2 :A – E – G – H – I = 53 minggu Jalur 3 :B – C – D – F – I = 35 minggu Jalur 4 :B – C – D – G – H – I = 40 minggu Waktu yang terpanjang adalah jalur ke-2, selama 53 minggu, sehingga jalur ini yang meliputi kegiatan A - E - G - H - I merupakan critical path.
Kegiatan 1: Menyiapkan Gedung Bila sistem informasi akuntansi yang diimplementasikan ini menggantikan sistem lama yang dikerjakan secara manual, maka tahap pertama adalah membuat gedung atau menyesuaikan gedung yang sudah ada untuk memenuhi kebutuhan pemasangan komputer. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah lantai gedung sebaiknya dibuat agak tinggi agar tidak ada gangguan air, pemasangan stok kontak di tempat yang tepat, pemasangan air conditioner dan sebagainya.
Kegiatan 2: Menyusun Organisasi dan Deskripsi Jabatan Bagian PDE melakukan pemisahan fungsi-fungsi tertentu. Yang disusun berdasarkan diskripsi jabatan yang berisi tugas dan wewenang. Bila sistem informasi baru ini mengakibatkan perubahan organisasi pada bagian-bagian lainnya dalam perusahaan, maka perlu disusun deskripsi jabatan yang baru untuk bagian-bagian itu.
Kegiatan 3: Mencari Karyawan yang Sesuai Sebaiknya kebutuhan karyawan untuk pelaksanaan sistem informasi yang baru dipenuhi dari karyawan yang pekerjaannya diganti. Apabila karyawan yang ada tidak dapat memenuhi kriteria yang ditentukan, baru dicari karyawan baru dari luar perusahaan
Kegiatan 4: Training Karyawan Seluruh karyawan yang akan terlibat dalam pelaksanaan sistem informasi yang baru harus dilatih dan ditatar agar mereka mengetahui seluk beluk sistem informasi itu. Pengetahuan ini penting agar sistem informasi baru dapat berfungsi seperti yang direncanakan
Kegiatan 5: Memasang Komputer Kewajiban untuk memasang komputer yang dibeli adalah pada penjual komputer. Mereka berkewajiban untuk memasang dan mencoba apakah komputer itu sudah berfungsi dengan baik.
Kegiatan 6: Merubah Data Ke Dalam File Karena proses data akan dilakukan dengan komputer, maka semua data yang ada harus dituliskan dan disimpan dalam file. Contoh dari data yang perlu dipindahkan adalah saldo dari seluruh rekening yang ada, termasuk informasi nonkeuangan seperti nama dan alamat langganan dan sebagainya
Kegiatan 7: Membuat (membeli) Program Komputer Program komputer dapat dibuat sendiri oleh perusahaan, atau dibeli dari software supplier. Penyusunan program komputer oleh perusahaan akan memakan waktu yang cukup lama, tetapi programnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Kegiatan 8: Mengetest Program Komputer Program komputer yang dibuat atau dibeli dari luar perlu ditest untuk meyakinkan bahwa program itu logicnya benar dan tidak mengandung kesalahan-kesalahan lain. Pengetesan ini dapat dilakukan dengan memasukkan data untuk diolah oleh program itu dan hasilnya dibandingkan dengan hasil dari pekerjaan manual.
Kegiatan 9: Melaksanakan Sistem Baru 1. Perubahan paralel : 2 system run together 2. Perubahan langsung : replacement to the new system
PENGAWASAN PELAKSANAAN Pengawasan terhadap pelaksanaan ini selama beberapa waktu tertentu untuk mencari kemungkinan terdapat kekurangan-kekurangan, maka perlu ditentukan sebab-sebab ini akan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kekurangan itu atau tidak.
Jika menggunakan konsultan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang diakibatkan kurang baiknya tahap design dan implementasi mungkin akan membuat konsultan itu memulai pekerjaannya dari tahap analisa sistem. Sehingga akan dilakukan seluruh tahap dalam system life cycle untuk menghilangkan kelemahan atau kekurangan yang ada.
Siapa yang perlu terlibat Sponsor Business Users Business User 1. real end user , adalah person yang melakukan pekerjaan real di lapangan. Dalam kasus, ini adalah operator-operator 2. representative end user, person yang mengetahui seharusnya bisnis proses itu dilakukan, memahami spirit dan goal dari sistem yang dikelolanya. Biasanya ini adalah kepala bagian, manajer, atau operator senior System Analyst (Tim Developer) System Experts Facilitator
Berikut contoh k esimpulan studi kasus oleh Standish grouph report
Terima Kasih