Heuristic Search Best First Search.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Peserta mengerti tahap-tahap pada ADC
Advertisements

KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI
PERTEMUAN 3 Algoritma & Pemrograman
Penyelidikan Operasi 1. Konsep Optimisasi.
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Data Baseline dan Perhitungan Capaian Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT.
BALTHAZAR KREUTA, SE, M.SI
PENGEMBANGAN KARIR DOSEN Disarikan dari berbagai sumber oleh:
Identitas, persamaan dan pertidaksamaan trigonometri
ANGGOTA KELOMPOK WISNU WIDHU ( ) WILDAN ANUGERAH ( )
METODE PENDUGAAN ALTERNATIF
Dosen Pengampu: Muhammad Zidny Naf’an, M.Kom
GERAK SUGIYO, SPd.M.Kom.
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
Uji mana yang terbaik?.
Analisis Regresi linear berganda
PEERSIAPAN DAN PENERAPAN ISO/IEC 17025:2005 OLEH: YAYAN SETIAWAN
E Penilaian Proses dan Hasil Belajar
b. Kematian (mortalitas)
Ilmu Komputasi BAGUS ADHI KUSUMA
Uji Hipotesis dengan SPSS
OVERVIEW PERUBAHAN PSAK EFFEKTIF 2015
Pengolahan Citra Berwarna
Teori Produksi & Teori Biaya Produksi
Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi
PERSIAPAN UN MATEMATIKA
Kriptografi.
1 Bab Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Dosen: Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
Anggaran biaya konversi
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Pemodelan dan Analisis
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Analisis Regresi – (Lanjutan)
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
DISTRIBUSI PELUANG KONTINU
FETAL PHASE Embryolgy II
Yusuf Enril Fathurrohman
3D Viewing & Projection.
Sampling Pekerjaan.
Gerbang Logika Dwi Indra Oktoviandy (A )
SUGIYO Fisika II UDINUS 2014
D10K-6C01 Pengolahan Citra PCD-04 Algoritma Pengolahan Citra 1
Perpajakan di Indonesia
Bab 2 Kinerja Perusahaan dan Analisis Laporan Keuangan
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
MOMENTUM, IMPULS, HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN
Theory of Computation 3. Math Fundamental 2: Graph, String, Logic
Strategi Tata Letak.
Theory of Computation 2. Math Fundamental 1: Set, Sequence, Function
METODE PENELITIAN.
(Skewness dan kurtosis)
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dasar-dasar piranti photonik
Klasifikasi Dokumen Teks Berbahasa Indonesia
Mekflu_1 Rangkaian Pipa.
Digital to Analog Conversion dan Rekonstruksi Sinyal Tujuan Belajar 1
SEKSI NERACA WILAYAH DAN ANALISIS BPS KABUPATEN TEMANGGUNG
ASPEK KEPEGAWAIAN DALAM PENILAIAN ANGKA KREDIT
RANGKAIAN DIODA TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2015/2016
Ruang Euclides dan Ruang Vektor 1.
Bab Anuitas Aritmetrik dan Geometrik
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Deterministik.
Kesetimbangan Fase dalam sistem sederhana (Aturan fase)
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Transcript presentasi:

Heuristic Search Best First Search

BEST FIRST SEARCH Merupakan kombinasi kelebihan teknik depth first search dan breadth first search Pencarian diperkenankan mengunjungi node yang ada di level yg lebih rendah jika ternyata node pada level yg lebih tinggi ternyata memiliki nilai heuristik yg buruk

Best First Search Best First Search akan membangkitkan node berikutnya dari semua node yg pernah dibangkitkan Pertanyaannya : Bagaimana menentukan sebuah node terbaik saat ini? Dilakukan dengan menggunakan biaya perkiraan Bagaimana caranya menentukan biaya perkiraan? Biaya perkiraan dapat ditentukan dengan fungsi heuristic

FUNGSI HEURISTIC Suatu fungsi heuristic dikatakan baik jika bisa memberikan biaya perkiraan yang mendekati biaya sebenarnya. Semakin mendekati biaya sebenarnya, fungsi heuristic tersebut semakin baik.

Contoh dab = ( yb – ya )2 + ( xb – xa )2 dAB = 15 dBC = 20 dCD = 10 100 16 10 A B C D ( 20 , 10 ) ( 35 , 10 ) ( 55 , 10 ) ( 65 , 10 ) Dalam kasus pencarian rute terpendek, biaya sebenarnya adalah panjang jalan Raya yang sebenarnya. Sedangkan fungsi heuristiknya adalah garis lurus dari 1 kota ke kota lainnya. Untuk itu,bisa digunakan rumus berikut : dAB = 15 dab = ( yb – ya )2 + ( xb – xa )2 dBC = 20 dCD = 10

Algoritma Best First Search Greedy Best First Search Algoritma A*

Greedy Best First Search Algoritma ini merupakan jenis algoritma Best First Search yg paling sederhana Algoritma ini hanya memperhitungkan biaya perkiraan saja f(n) = h’(n) Karena hanya memperhitungkan biaya perkiraan yang belum tentu kebenarannya, maka algoritma ini menjadi tidak optimal

Contoh 90 A F 10 10 5 40 25 K B 50 S 30 30 40 G C 35 10 40 25 H 25 D 15 L E 52 80 20 J 40 M n S A B C D E F G H J K L M h’(n) 80 60 70 85 74 40 100 30 20

Langkah 1 A 10 n S A B C D E 25 B S 30 C 35 10 D E h’(n) 80 60 70 85 74 25 B S 30 C 35 10 D E

Langkah 2 A F 10 5 25 K B 50 S 30 C 35 10 D n A C D E F K E h’(n) 80 70 85 74 30 E

Langkah 3 A F 10 5 25 K B 50 S 30 30 G C 35 10 D n A C D E F G E h’(n) 80 70 85 74 E

SOLUSI S - B - K - G Dengan Total Jarak = 105 A F 10 5 25 K B 50 S 30 C 35 10 D S - B - K - G E Dengan Total Jarak = 105

PENJELASAN Dari contoh di atas, Greedy akan menemukan solusi S-B-K-G dengan total jarak 105 Padahal ada solusi lain yg lebih optimal, yakni S-A-B-F-K-G dengan total jarak hanya 95 Dari situ bisa disimpulkan bahwa Greedy Best First Search tidak bisa menemukan solusi yang optimal

Algoritma A* Berbeda dg Greedy, algoritma ini akan menghitung fungsi heuristic dengan cara menambahkan biaya sebenarnya dengan biaya perkiraan. Sehingga didapatkan rumus : f(n) = g(n) + h’(n) g(n) = Biaya sebenarnya dari Node Awal ke Node n h’(n) = Biaya perkiraan dari Node n ke Node Tujuan

Contoh 90 A F 10 10 5 40 25 K B 50 S 30 30 40 G C 35 10 40 25 H 25 D 15 L E 52 80 20 J 40 M n S A B C D E F G H J K L M h’(n) 80 60 70 85 74 40 100 30 20

Langkah 1 A 10 n S A B C D E 25 B S 30 C 35 10 D E h’(n) 80 60 70 85 74 g(n) 10 25 30 35 f(n) 90 100 120 84 25 B S 30 C 35 10 D E

Langkah 2 A 10 n A B C D J 25 B S 30 C 35 10 D 15 E 20 J h’(n) 80 60 70 85 100 g(n) 10 25 30 f(n) 90 110 130 25 B S 30 C 35 10 D 15 E 20 J

Langkah 3 A F 10 10 5 25 K B 50 S 30 C 35 10 n A C D J F K D 15 E 20 J h’(n) 80 70 85 100 30 g(n) 10 25 75 f(n) 90 110 130 105 D 15 E 20 J

Langkah 4 90 A F 10 10 5 25 K B 50 S 30 G C 35 10 D n C D J F K G 15 E h’(n) 70 85 100 30 g(n) 25 f(n) 110 130 95 15 E 20 J

Langkah 5 90 A F 10 10 5 40 25 K B 50 S 30 G C 35 10 D n C D J K G 15 h’(n) 70 85 100 30 g(n) 35 65 f(n) 110 130 95 15 E 20 J

Langkah 6 90 A F 10 10 5 40 25 K B 50 S 30 30 G C 35 10 D n C D J G 15 h’(n) 70 85 100 g(n) 30 25 95 f(n) 110 130 15 E 20 J

Solusi S - A - B - F - K - G Dengan Total Jarak = 95 90 A F 10 10 5 40 25 K B 50 S 30 30 G C 35 10 D 15 S - A - B - F - K - G E 20 J Dengan Total Jarak = 95

Kesimpulan Algoritma A* lebih baik dalam melakukan pencarian heuristic daripada Greedy Best First Search karena dapat mengasilkan solusi yang optimal

Latihan Diketahui sebuah puzzle berukuran 3X3 yang berisi angka. Permasalahan adalah angka-angka dalam puzzle tersebut belum teratur. Nilai awal puzzle : Goal : Nilai awal = {1,2,blank,4,5,3,7,8,6} Goal = {1,2,3,4,5,6,7,8,blank} Bila diketahui bahwa Nilai heuristic = f(n) = g(n) + h(n) dengan g(n) = kedalaman dari pohon h(n) = jumlah angka yang masih salah posisi 1 2 4 5 3 7 8 6 1 2 3 4 5 6 7 8

Level 1 Level 2