CERPEN. KOMPETENSI DASAR 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan,

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
Advertisements

Unsur-unsur dalam Karya Sastra
Memahami pementasan drama
CERPEN.
PENGERTIAN SASTRA DAN JENIS-JENIS SASTRA
PEMERINTAH KOTA PONTIANAK
Ungkap Masa Ungkapan Majas Peribahasa.
UNSUR EKSTRINSIK, NILAI MORAl & penulisan makalah sastra
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
PEMERINTAH KOTA PONTIANAK
Bahan Ajar Bahasa Indonesia SMP Kelas IX
Menjelaskan unsur- unsur intrinsik melalui pembacaan penggalan novel
Herdito Sandi Pratama, M.Hum Dari beberapa sumber
HIKAYAT.
Unsur Pembangun Karya Sastra
PENDEKATAN DALAM APRESIASI SASTRA
NAMA : RAHMAT HIDAYAT AKKAS NIS : KELAS : XI IPA 1
Bahasa Indonesia SMA Kelas X Semester 2 Andri Yogastari
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
BERBICARA Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita Membahas cerita pendek melalui kegiatan.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
ANGGOTA KELOMPOK BENI SUSANTO (06) DYAH AYU A. (12) PINTA IKAWATI (23)
DRAMA Senada dengan film, drama adalah karangan yang berbentuk dialog/percakapan antara pemainnya. Dialog dalam drama tidak jauh berbeda dengan percakapan.
Kompetensi Dasar : 7.1 Mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama
MENULIS CERPEN DENGAN STRATEGI PEMODELAN
SASTRA ANAK (1) PERTEMUAN KE-13 Khusnul Fatonah, M.Pd. PGSD.
TEKS ANEKDOT.
Majas / Gaya Bahasa Next.
Unsur Instrinsik dan ekstrinsik Novel
Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Cerita Pendek
CONTOH PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)
PENDEKATAN DALAM APRESIASI SASTRA
Menulis berbgai karya sastra/cerpem
UNSUR-UNSUR PROSA FIKSI
ADG3A3 – Creative Writing
Start.
SMK NEGERI 1 SITUBONDO Bidang Studi : Bahasa dan Sastra Indonesia
UNSUR INTRINSIK & EKSTRINSIK PROSA (cerpen/novel)
Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Cerita Pendek
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SD B. Esti Pramuki
Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar : Indikator :
LOADING……….
CERPEN Oleh Aqmarina.
PARAGRAF/ALINEA Pertemuan 7
MAJAS.
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Sudah Siapkah Anda.
Menganalisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
MAJAS Gaya Bahasa.
UNSUR-UNSUR INTRINSIK PROSA CERITA
Penjelasan Tentang Cerpen
PENGERTIAN SASTRA DAN JENIS-JENIS SASTRA
Majas adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup,
MENGOMENTARI BUKU CERITA YANG DIBACA
CERPEN -Novella Cathlin-.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat cerpen yang berkualitas
MENULIS PARAGRAF NARASI
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Kompetensi Dasar Memahami struktur dan kaidah teks novel, baik melalui lisan maupun tulisan.
Diksi dan Gaya Bahasa Oleh : Rahmat Hidayatullah Khairul Anwar.
KELOMPOK VI NAMA : Farid M Z Hilman S Erlangga G Zulfahmi.
Memahami Novel Remaja (Asli atau Terjemahan) Kelas VIII Semester II (Genap)
Loading
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
Unsur-unsur dalam Karya Sastra
KAWASAN SASTRA DAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUN FIKSI
CERITA FANTASI.
CERITA FANTASI.
KELOMPOK 2 ANGGOTA: 1.Antares Alvian Dinosa Agaki (08) 2.Arif Fahmi Rizal (09) 3.Arya Mahendra Asmara (10) 4.Kristo Roy Martahan Pasaribu (22) 5.Vira Nur.
Kelompok 10: Sena aji wijaya Renu zikri ilyaasa Muamar Syahdan Ibnu
Transcript presentasi:

CERPEN

KOMPETENSI DASAR 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama 2.1 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, responsif dan imajinatif dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk berekspresi 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik melalui lisan maupun tulisan 4.1 Menginterpretasi makna teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik secara lisan maupun tulisan 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama 2.1 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, responsif dan imajinatif dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk berekspresi 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik melalui lisan maupun tulisan 4.1 Menginterpretasi makna teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan film/drama baik secara lisan maupun tulisan

Setelah membaca teks cerita pendek, siswa mampu: 1.menemukan struktur teks cerita pendek dengan baik. 2.menemukan ciri bahasa teks cerita pendek dengan baik. 3.menemukan struktur pembangun (unsur intrinsik) teks cerita pendek. 4.menjawab pertanyaan yang terkait dengan isi teks cerita pendek. 5.menemukan keterkaitan isi teks cerpen dengan kehidupan sehari- hari. Setelah membaca teks cerita pendek, siswa mampu: 1.menemukan struktur teks cerita pendek dengan baik. 2.menemukan ciri bahasa teks cerita pendek dengan baik. 3.menemukan struktur pembangun (unsur intrinsik) teks cerita pendek. 4.menjawab pertanyaan yang terkait dengan isi teks cerita pendek. 5.menemukan keterkaitan isi teks cerpen dengan kehidupan sehari- hari. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat: 1. mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dengan terbiasa 2. menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui cerita pendek. 3 Terbiasa tanggung jawab, responsif dalam memecahkan suatu masalah. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat: 1. mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dengan terbiasa 2. menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui cerita pendek. 3 Terbiasa tanggung jawab, responsif dalam memecahkan suatu masalah.

CERPEN Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita pendek adalah karangan pendek kurang dari kata yang memberikan kesan tunggal dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi. Menurut Suminto A. Sayuti, cerita pendek merupakan karya prosa fiksi yang dapat selesai dibaca sekali duduk dan ceritanya cukup dapat membangkitkan efek tertentu dalam diri pembaca.

STRUKTU R CERPEN ABSTRAK ORIENTASI KOMPLIKASI EVALUASI RESOLUSI KODA

ABSTRAK Bagian abstrak merupakan ringkasan atau inti cerita. Abstrak pada sebuah teks cerita pendek bersifat opsional. Artinya, sebuah teks cerita pendek bisa saja tidak melalui tahapan ini.

ORIENTASI Berisi pengenalan latar cerita yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita pendek. Latar digunakan pengarang untuk menghidupkan cerita yang meyakinkan pembaca. Berisi pengenalan latar cerita yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita pendek. Latar digunakan pengarang untuk menghidupkan cerita yang meyakinkan pembaca.

KOMPLIKASI Komplikasi berisi urutan kejadian, tetapi setiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat. Peristiwa yang satu menyebabkan peristiwa yang lain. Dalam komplikasi berbagai kerumitan bermunculan (konflik).

EVALUASI Evaluasi diperlukan untuk mencapai sebuah selesaian atau leraian. Pada tahapan evaluasi ini, konflik yang terjadi diarahkan pada pemecahannya sehingga mulai tampak penyelesainnya. Evaluasi diperlukan untuk mencapai sebuah selesaian atau leraian. Pada tahapan evaluasi ini, konflik yang terjadi diarahkan pada pemecahannya sehingga mulai tampak penyelesainnya.

RESOLUSI Pada bagian ini pengarang akan mengungkapkan solusi dari berbagai konflik yang dialami tokoh.

. KODA Koda merupakan nilai-nilai atau pelajaran yang dapat dipetik oleh pembaca dari sebuah teks. Sama halnya dengan abstrak, koda ini bersifat opsional Koda merupakan nilai-nilai atau pelajaran yang dapat dipetik oleh pembaca dari sebuah teks. Sama halnya dengan abstrak, koda ini bersifat opsional

Ciri Teks Cerita Pendek 1.Menggunakan bahasa bebas (tidak baku), bahkan sering ditemui bahasa konotatif (bukan makna sebenarnya). 2.Karakteristik bahasa yang paling menonjol dari adalah adanya unsur estetika, imajinatif, emotif, dan subjektif. yang lebih dominan dibandingkan dengan ragam bahasa ilmiah. 3.Menggunakan gaya bahasa figuratif. 4.Dibaca sekali duduk 5.Terpusat pada satu tokoh. 6.Habis dibaca sekali duduk. 7. Beralur rapat 8. Tokoh terbatas 9.Terdiri dari sampai dengan kata 10. Konflik yang ditimbulkan biasanya tidak mengubah nasib tokoh- tokohnya 11.Ceritanya sederhana dan tidak begitu rumit

UNSUR INSTRINSIK CERPEN TEMA JUDUL ALUR PENOKOHAN SUDUT PANDANG LATAR/SETTING AMANAT MAJAS

TEMA Tema (theme) adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita.

JUDUL Judul adalah kata-kata yang berisi kata kunci dalam cerita.

ALUR Rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas.

Alur maju (progresif), yaitu alur yang menceritakan masa yang akan datang. Alur mundur (regresif/flashback), yaitu alur yang menceritakan peristiwa masa lalu. Alur campuran, yaitu alur yang menceritakan peristiwa masa lalu dan yang akan datang. Alur maju (progresif), yaitu alur yang menceritakan masa yang akan datang. Alur mundur (regresif/flashback), yaitu alur yang menceritakan peristiwa masa lalu. Alur campuran, yaitu alur yang menceritakan peristiwa masa lalu dan yang akan datang. Berdasarkan penyusunan peristiwa:

. Berdasarkan hubungan antara tokoh utama dan tokoh tambahan, alur terbagi menjadi dua, yaitu: Alur rapat, yaitu alur yang menggambarkan peristiwa yang dialami tokoh utama dan tokoh tambahan saling berhubungan. Alur renggang, yaitu alur yang menggambarkan peristiwa yang dialami tokoh utama dan tokoh tambahan berjalan sendiri-sendiri Berdasarkan hubungan antara tokoh utama dan tokoh tambahan, alur terbagi menjadi dua, yaitu: Alur rapat, yaitu alur yang menggambarkan peristiwa yang dialami tokoh utama dan tokoh tambahan saling berhubungan. Alur renggang, yaitu alur yang menggambarkan peristiwa yang dialami tokoh utama dan tokoh tambahan berjalan sendiri-sendiri

SUDUT PANDANG Sudut pandang merupakan strategi, teknik, siasat, yang sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Secara umum sudut pandang dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang merupakan strategi, teknik, siasat, yang sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Secara umum sudut pandang dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.

ORANG PERTAMA: Akuan sertaan : cerita disampaikan tokoh utama. Akuan taksertaan : pencerita adalah tokoh tambahan, biasanya muncul di awal dan di akhir cerita. ORANG KETIGA: Diaan serba tahu : pencerita berada di luar cerita, mengetahui segala hal tentang tokoh utama dan tokoh lainnya. Diaan terbatas : pencerita hanya tahu tokohyang menjadi tumpuan cerita saja. ORANG PERTAMA: Akuan sertaan : cerita disampaikan tokoh utama. Akuan taksertaan : pencerita adalah tokoh tambahan, biasanya muncul di awal dan di akhir cerita. ORANG KETIGA: Diaan serba tahu : pencerita berada di luar cerita, mengetahui segala hal tentang tokoh utama dan tokoh lainnya. Diaan terbatas : pencerita hanya tahu tokohyang menjadi tumpuan cerita saja.

PENOKOHAN Penokohan merujuk pada pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Penokohan yang kerap disebut sebagai karakter, adalah sikap, ketertarikan keinginan, emosi, dan prinsip moral yang dimiliki tokoh cerita. Penokohan merujuk pada pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Penokohan yang kerap disebut sebagai karakter, adalah sikap, ketertarikan keinginan, emosi, dan prinsip moral yang dimiliki tokoh cerita.

Penokohan dikembangkan melalui 2 cara, yaitu: 1. Langsung (analitik) 2. tidak langsung (dramatik) dan lain-lain. Dramatik (tidak langsung) berarti watak dari masing- masing tokoh tidak tetulis secara langsung dalam sebuah cerita. Watak tokoh yang digambarkan secara dramtik bisa dilihat melalui gerak-gerik (tingkah laku) tokoh, cara berpakaian dan berdandan tokoh, tempat di mana tokoh itu berada, cara berbicara tokoh, dan lain- lain. Dramatik (tidak langsung) berarti watak dari masing- masing tokoh tidak tetulis secara langsung dalam sebuah cerita. Watak tokoh yang digambarkan secara dramtik bisa dilihat melalui gerak-gerik (tingkah laku) tokoh, cara berpakaian dan berdandan tokoh, tempat di mana tokoh itu berada, cara berbicara tokoh, dan lain- lain. Penggambaran watak tokoh secara langsung (analitik) berarti watak tokoh tertulis secara jelas di dalam sebuah cerita

AMANAT Pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.

MAJAS Majas atau gaya bahasa adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menimbulkan kesan imajinatif atau menciptakan efek- efek tertentu bagi pembaca atau pendengarnya.

Jenis PERBANDINGAN PERTENTANGAN PENEGASAN SINDIRAN

1) Asosiasi (Perumpamaan) Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Contoh : a) Semangatnya keras bagaikan baja. b) Mukanya pucat bagai mayat. c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama 1) Asosiasi (Perumpamaan) Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Contoh : a) Semangatnya keras bagaikan baja. b) Mukanya pucat bagai mayat. c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama 2) Metafora Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara. Contoh: a) Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting) b) Raja siang keluar dari ufuk timur 2) Metafora Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara. Contoh: a) Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting) b) Raja siang keluar dari ufuk timur 3) Personifikasi Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia. Contoh: a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk. PERBANDINGAN

4) Alegori. Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang- kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah,. 4) Alegori. Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang- kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah,. 5) Metonimia Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh: a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam) 5) Metonimia Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh: a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam) 6) Sinekdok Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdoke terdiri atas dua bentuk berikut. a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan. Contoh: (a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya. (b) Per kepala mendapat Rp b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian. Contoh: (a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt ) Sinekdok Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdoke terdiri atas dua bentuk berikut. a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan. Contoh: (a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya. (b) Per kepala mendapat Rp b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian. Contoh: (a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.

7) Simile Simile adalah pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, bak, bagai. Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja. 7) Simile Simile adalah pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, bak, bagai. Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

1)Hiperbola Hiperbola adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan berlebih- lebihan. Contoh: Keringatnya mengan ak sungai. Suaranya menggelegar membe lah angkasa. 1)Hiperbola Hiperbola adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan berlebih- lebihan. Contoh: Keringatnya mengan ak sungai. Suaranya menggelegar membe lah angkasa. 2) Litotes Litotes adalah majas yang menyatakan kebalikan daripada hiperbola, yaitu menyatakan sesuatu dengan memperkecil atau memperhalus keadaan. Contoh: Tapi, maaf kami tak dapat menyediakan apa-apa. 2) Litotes Litotes adalah majas yang menyatakan kebalikan daripada hiperbola, yaitu menyatakan sesuatu dengan memperkecil atau memperhalus keadaan. Contoh: Tapi, maaf kami tak dapat menyediakan apa-apa. 3)Ironi Ironi adalah majas yang menyatakan makna yang berlawanan atau bertentangan, dengan maksud menyindir. Ironi disebut juga majas sindiran. Contoh: Bagus benar ucapanmu itu, sehingga menyakitkan hati. 3)Ironi Ironi adalah majas yang menyatakan makna yang berlawanan atau bertentangan, dengan maksud menyindir. Ironi disebut juga majas sindiran. Contoh: Bagus benar ucapanmu itu, sehingga menyakitkan hati. PERTENTANGAN

1) Ironi Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir. Contoh: a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam. b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca. 1) Ironi Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir. Contoh: a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam. b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca. 2) Sinisme Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu. 2) Sinisme Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu. 3) Sarkasme Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah. Contoh: a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu! b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus! SINDIRAN

1) Pleonasme Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata- kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata. Contoh: a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah. b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur. 2) Repetisi Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan. Contoh: a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap. b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa. 3) Paralelisme Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi. Contoh: Cinta adalah pengertian Cinta adalah kesetiaan Cinta adalah rela berkorban PENEGASAN