BERFIKIR SISTEM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM DOSEN PENGAMPU : SUDARTA,.S.Sos,.MM TAHUN 2019
BERFIKIR SISTEM ? Di suatu malam, seorang sahabat dari Nasrudin mendapatinya sedang sibuk kebingungan mencari-cari sesuatu dibawah lampu jalanan yang terang, sehingga dia bertanya kepada Nasrudin: “Wahai sahabatku, apa yang kau cari siapa tahu aku dapat membantumu” Nasrudin menjawab, “aku kehilangan dompetku, bisakah kau menolongku mencarinya” Sang sahabat serta merta mencari hingga radius lebih dari 50 m dari lampu tersebut, karena berpikir pasti Nasrudin kehilangan dompetnya disekitar itu. Namun setelah bersusah payah mencari, sang sahabat jadi kebingungan karena tidak bisa menemukannya sehingga dia bertanya kembali ke Nasrudin, “Wahai sahabatku, dimana kau kehilangan dompetmu?” Nasrudin menjawab, “Aku kehilangannya di rumahku” Sang Sahabat sebal kenapa kok dirumah dicarinya di sini, “Loh, kenapa kok mencarinya di Jalan ini, kenapa tidak dirumah?” Nasrudin menjawab, “Rumahku lampunya kurang terang, lebih terang disini, jadi aku lebih enak mencarinya disini”
Apakah Berfikir itu ? Berfikir adalah proses menjawab sebuah pertanyaan. Berpikir berbeda dengan melamun untuk satu hal penting: adanya tujuan. Tujuan itu bisa berupa mencari akar permasalahan, memecahkan permasalahan, atau mengambil kesimpulan. De Bono pernah menulis bahwa bertanya seperti membuat sebuah lubang di jalan yang kita akan lewati. Untuk bisa melewati jalan tersebut, kita akan terdorong selalu untuk mencoba menutup lubang tersebut. Ini berarti, bertanya memicu sebuah proses pembuatan jawaban yaitu BERFIKIR!
Komponen-komponen yang saling berkaitan terkait jawaban dari sebuah pertanyaan? 1.Penentuan kerangka pandang. Kerangka cara pandang ini bisa berupa arah pandang, sudut pandang dan alat bantu memandang (seperti kacamata yang memiliki berbagai model, kaca mata baca, minus atau plus, slinder dll. 2. Data adalah instrument dukung dari sebuah informasi. 3. Fakta yakni; sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia atau keadaan nyata sesuai dengan informasi. 4. Pengalaman memberikan makna kepada data dan fakta yang anda kumpulkan. Pengalaman bisa dibangun melalui secara langsung melalui sejarah kehidupan kita atau secara tidak langsung melalui pendidikan formal yang kita alami. Karena pendidikan formal dapat dipandang sebagai proses pertukaran Pengalaman.