PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PEMBERIAN BAHAN ORGANIK DALAM BUDIDAYA TANAMAN KELOMPOK II AGROTEKNOLOGI III AULIA DELFIYANTY ALFIN PUTRA HAWARI PUTRI HARAHAP FELIX TANDIKO MICHAEL FREDERICK PAKPAHAN TETTY JULIANTY NAIBAHO Budidaya Tanaman Pangan A: Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu
Jagung sebagai salah satu komoditas pangan utama memiliki peranan sangat penting dalam mendukung ketersediaan pangan Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara produsen jagung terbesar di dunia dengan share sebesar 1,94% dari total produksi jagung di dunia dengan rata- rata produksinya mencapai 15,44 juta ton per tahun Seiring dengan meningkatnya permintaan akan jagung, maka produksi jagung harus ditingkatkan
Namun kendalanya ialah sebagian besar lahan penanaman jagung di Indonesia berupa lahan kering Masalah utama penanaman jagung di lahan kering adalah kebutuhan air sepenuhnya tergantung pada curah hujan bervariasinya kesuburan lahan PH tanah yang rendah kandungan bahan organik yang rendah
Jadi untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan pemberian bahan organik Pemberian bahan organik bertujuan untuk : memperbaiki struktur tanah yang semakin lama makin menurun karena pemberian pupuk kimia yang berlebihan meningkatkan daya menahan air mencegah tanah dari kemasaman kebasaan dan siliditas
Kompos adalah salah satu dari pupuk organik yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas lahan Kompos berasal dari hasil pelapukan (dekomposisi) dari bahan organik diantaranya sampah rumah tangga, sisa-sisa tanaman, sampah pasar dan lain-lain.
Kompos dapat memperbaiki sifat-sifat tanah baik sifat fisik, sifat biologi dan sifat kimia tanah antara lain meningkatkan pH dan KTK tanah Pemberian beberapa jenis kompos pada tanaman jagung dapat meningkatkan - Tinggi tanaman - Panjang daun - Lebar daun - Diameter batang - Waktu muncul bunga jantan dan betina lebih cepat - Jumlah baris biji/tongkol - Jumlah biji/baris biji dan berat tongkol
Bahan - Benih jagung varietas Bonanza F1- Air - Pupuk kompos - Top soil - Pupuk urea, SP-36, KCl - Pacak - Plank Alat - Cangkul - Parang - Gembor - Meteran - Garu - Tali plastik
Prosedur Percobaan Dilakukan pengolahan tanah dan dibentuk plot dengan ukuran 3 m x 3 m dengan parit 50 cm dengan kedalaman 30 cm Digemburkan tanah dan dibuat lubang tanam sebanyak 40 lubang tanam dengan jarak tanam 15cm x 30 cm diberikan kompos di masing-masing lubang tanam Direndam benih jagung sebelum ditanam selama menit, lalu dimasukkan 2 benih jagung dengan kedalaman 2 cm dan ditutup Dilakukan pemupukan pada penanaman jagung yaitu pupuk Urea, SP-36, dan KCl secara tugal dan larikan pada plot pada mst 1 dan pada mst 4 untuk pemupukan kedua Dilakukan transplanting (pindah tanam) pada tanaman yang mati 6 HST Dilakukan pengukuran parameter tinggi tanaman dan jumlah daun setiap minggunya
Pengamatan Parameter Pada Praktikum: - Tinggi Tanaman (cm) - Jumlah Daun (helai) - Umur berbunga - Total luas Daun - Bobot kering tajuk - Bobot kering akar - Umur panen - Jumlah tongkol per tanaman - Bobot tongkol pertanaman - Bobot tongkol per plot - Bobot tongkol layak jual
Hasil Tinggi Tanaman Adapun percobaan yang di lakukan di dapatkan hasil tinggi tanaman jagung (Zea mays L.) yang sesuai dengan tabel berikut ini : Tabel 1. Tinggi Tanaman Jagung (Zea mays L.) (cm) Sampel MST TotalRataan ,578,5 96,5115,5139, ,559,57895,4117, , ,57999, ,5161, , , ,5113,5137, , ,5124, ,5 79, , , ,5100,5126, , , , , , , ,5100
Grafik 1. Tinggi Tanaman Jagung (Zea mays L.) Dari tabel dan grafik di atas didapatkan bahwa data tertinggi pada parameter tinggi tanaman yaitu pada sampel tanaman jagung ke- 11 dengan ukuran 170 cm dan data terendah pada sampel tanaman jagung ke-10 dengan ukuran 134,5 cm.
Jumlah Daun (Helai) Adapun dari hasil praktikum yang di lakukan di dapatkan hasil jumlah daun tanaman jagung (Zea mays L.) yang sesuai dengan tabel berikut ini : Tabel 2. Jumlah Daun Tanaman Jagung (Zea mays L.) (Helai) Kelompok 2 Sam pel MST TotalRataan
Grafik 2. Jumlah Daun Tanaman Jagung (Zea mays L.) (Helai ) Dari tabel dan grafik di atas didapatkan bahwa data tertinggi pada parameter jumlah daun yaitu pada sampel tanaman jagung ke-4 sebanyak 10 helai dan data terendah pada sampel tanaman jagung ke-3, 10 sebanyak 8 helai.
SampelTanggal BerbungaUmur (HST) Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Dari tabel di atas di dapatkan bahwa umur tanaman berbunga terlama adalah pada sampel tanaman jagung ke-10 selama 46 HST dan data umur tanaman berbunga tercepat adalah pada sampel tanaman jagung ke-11 setelah 41 HST. Umur Berbunga Adapun dari hasil praktikum yang di lakukan di dapatkan hasil umur berbunga tanaman jagung (Zea mays L.) yang sesuai dengan tabel berikut ini Tabel 3. Umur Berbunga Tanaman jagung (Zea mays L.) (HST) Kelompok 2
SampelBobot Kering TajukBobot Kering Akar 1132,5123,5 297,985,9 3164,392,6 4134,9100,3 5118,9132, ,2 7171,6128,1 8117,5109, ,8 1093,375, ,9154,3 Dari tabel di atas di dapatkan bahwa bobot kering tajuk terberat pada tanaman jagung adalah pada sampel ke-11 yaitu 195,9 gram dan bobot kering tajuk terendah adalah pada sampel ke-10 yaitu 93,3 gram. Dan pada bobot kering akar terberat adalah pada sampel ke-11 yaitu 154,3 gram dan bobot kering akar terendah adalah pada sampel ke-10 yaitu 75,5 gram. Bobot Kering Tajuk dan Akar (gram) Adapun dari hasil praktikum yang di lakukan di dapatkan hasil jumlah daun tanaman jagung (Zea mays L.) yang sesuai dengan tabel berikut ini : Tabel 4. Bobot Kering Tajuk dan Akar (gram) Kelompok 2
Pembahasan Pada praktikum ini bahan organic yang digunakan untuk mengetahui pengaruh bahan organic terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung dalam budidaya tanaman adalah kompos Pemberian bahan organik seperti kompos sangat mendukung dalam upaya mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan dampak negatif yang ditimbulkannya Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari hasil dekomposisi bahan
Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan data pertumbuhan tertinggi tanaman jagung adalah 170 cm pada sampel 11. Sedangkan data pertumbuhan tanaman terendah adalah 134,5 cm pada sampel 10. Kompos berpengaruh terhadap tinggi tanaman pada beberapa sampel tetapi pada beberapa sampel lainnya tidak berpengaruh. Hal ini diduga karena factor lingkungan seperti pemeliharaan tanaman yang kurang maksimal seperti penyiraman tanaman yang kurang memadai dan yang lainnya
Untuk data jumlah helai daun jagung terbanyak adalah 10 helai daun yaitu pada sampel 4 dan terendah adalah 8 helai pada sampel 3 dan 10. Jumlah helain daun pada perlakuan tidak berpengaruh terhadap pemberian kompos. Hal ini diduga karena adanya faktor lingkungan berupa kesuburan tanah dan pemeliharaan tanaman jagung yang kurang maksimal
Untuk data umur tanaman berbunga terlama adalah pada sampel tanaman jagung ke-10 selama 46 HST dan data umur tanaman berbunga tercepat adalah pada sampel tanaman jagung ke-11 setelah 41 HST. Pemberian kompos berpengaruh untuk waktu pemunculan bunga jantan dan bunga betina lebih cepat pada tanaman jagung
Untuk data bobot kering tajuk terberat adalah pada sampel tanaman jagung ke-11 yaitu 195,9 gram dan bobot kering tajuk terendah adalah pada sampel tanaman jagung ke-10 yaitu 93,3 gram. Dan pada bobot kering akar terberat adalah pada sampel tanaman jagung ke-11 yaitu 154,3 gram dan bobot kering akar terendah adalah pada sampel tanaman jagung ke-10 yaitu 75,5 gram. Pemberian kompos berpengaruh pada berat tajuk dan berat akar pada praktikum.