RUPTURA SINUS MARGINALIS Chairanisa Anwar, SST., MKM
Definisi Ruptur sinus marginalis adalah terlepasnya sebagian kecil plasenta dari tempat implantasinya di dalam uterus sebelum bayi dilahirkan. Berdasarkan tanda dan gejalanya Ruptur Sinus Marginalis ini merupakan salah satu klasifikasi dari solusio plasenta yaitu solusio plasenta ringan. Solusio plasenta ringan atau rupture sinus marginalis adalah terlepasnya plasenta kurang dari ¼ luasnya, tidak memberikan gejala klinik dan ditemukan setelah persalinan, keadaan umum ibu dan janin tidak mengalami gangguan, persalinan berjalan dengan lancar pervaginam.
Predisposisi Faktor trauma Trauma yang dapat terjadi antara lain: dekompresi uterus pada hidramnion dan gameli, tarikan pada tali pusat yang pendek akibat pergerakan janin yang banyak/ bebas, versi luar atau tindakan pertolongan persalinan; trauma langsung , seperti jatuh, kena tendang dan lain-lain. Faktor usia ibu Peningkatan kejadian solusio plasenta ringan sejalan dengan meningkatnya umur ibu. Hal ini dapat diterangkan karena makin tua umur ibu, makin tinggi frekuensi hipertensi menahun. Faktor penggunaan kokain Penggunaan kokain mengakibatkan peninggian tekanan darah dan peningkatan pelepasan kotekolamin, yang mana bertanggung jawab atas terjadinya vasospasme pembuluh darah uterus dan dapat berakibat terlepasnya plasenta. Faktor kebiasaan merokok resiko terjadinya solusio plasenta meningkat 40% untuk setiap tahun ibu merokok sampai terjadinya kehamilan.
Riwayat solusio plasenta sebelumnya resiko berulangnya kejadian ini pada kehamilan berikutnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil lainnya yang tidak memiliki riwayat solusio plasenta sebelumnya. Pengaruh lain: seperti anemia, malnutrisi/defisiensi gizi, tekanan uterus pada vena cava inferior dikarenakan pembesaran ukuran uterus oleh adanya kehamilan dan lain-lain.
Diagnosis Anamnesis : perasaan sakit yang tiba-tiba di perut, perdarahan pervaginam yang sifatnya dapat hebat terdiri dari bekuan-bekuan darah yang berwarna kehitaman, pergerakan anak masih terasa dan bisa diraba, kepala terasa pusing, lemas, muntah, pucat, mata berkunang-kunang. Inspeksi : terlihat pasien gelisah, sering mengerang karena kesakitan, pucat, sianosis dan berkeringat dingin, terlihat darah yang berwarna kehitam-hitaman keluar pervaginam (tidak selalu). Palpasi: teraba tinggi fundus uteri (TFU ) tidak sesuai dengan tuanya kehamilan; uterus tegang dan keras seperti papan yang disebut uterus in bois (wooden uterus) baik waktu his maupun diluar his, nyeri tekan ditempat plasenta terlepas, bagian-bagian janin masih mudah diraba, walau perut (uterus) tegang. Auskultasi dapat dilakukan walau uterus tegang, bila denyut jantung terdengar biasanya diatas 140, kemudian turun dibawah 100 dan akhirnya hilang bila plasenta yang terlepas lebih dari satu per tiga bagian.
Pemeriksaan dalam dapat diraba : servik uteri telah terbuka atau masih tertutup, plasenta dapat teraba menonjol dan tegang. Pemeriksaan laboratorium hasil pemeriksaan urin (+), pada pemeriksaan sedimen dapat ditemukan silinder dan leukosit; darah: hemoglobin ( HB) menurun; periksa golongan darah, lakukan cross-match test. Pemeriksaaan plasenta:plasenta dapat diperiksa setelah dilahirkan. Biasanya tampak tipis dan cembung dibagian plasenta yang terlepas (kreater) dan terdapat koagulum atau darah beku yang biasanya menempel di belakang plasenta, yang disebut hematoma retroplasenter. Pemeriksaan ultrasonografi(USG) ditemukan antara lain:terlihat daerah terlepasnya plasenta, janin dan kandung kemih ibu, darah, tepian plasenta.
Prognosis Prognosis pada ibu sangat tergantung pada luasnya plasenta yang terlepas dari dinding uterus. Prognosis janin pada rupture sinus marginalis kematian janin tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas dari dinding uterus dan tuanya kehamilan.
Manifestasi Klinik Ruptura sinus marginalis sama sekali tidak mempengaruhi keadaan ibu maupun janinnya. Apabila terjadi perdarahan pervaginam, warnanya akan kehitam- hitaman dan jumlahnya sedikit sekali. Perut mungkin akan terasa agak sakit atau terus- menerus agak tegang. Uterus yang agak tegang ini harus diawasi terus menerus apakah akan menjadi lebih tegang karena perdarahan terus menerus. Bagian-bagian janin masih mudah teraba. Salah satu tanda yang menimbulkan kecurigaan adanaya solusio plasenta ringan ini adalah perdarahan pervaginam dan berwarna kehitam-hitaman, yang berbeda dengan perdarahan pada plasenta previa yang berwarna merah segar. Apabila dicurigai keadaan demikian, dilakukan pemeriksaan USG.
Penanganan Bila usia kehamilan kurang dari 36 minggu dan bila ada perbaikan (perdarahan berhenti, perut tidak sakit, uterus tidak tegang, janin hidup) dengan tirah baring dan observasi ketat, kemudian tunggu persalinan spontan. Bila ada perburukan (perdarahan berlangsung terus gejala solusio plasenta makin jelas, pada pemantauan dengan USG daerah solusio plasenta bertambah luas), maka kehamilan harus segera diakhiri. Bila janin hidup, lakukan seksio sesaria, bila janin mati lakukan amniotomi disusul infus oksitosin untuk mempercepat persalinan.
Komplikasi Syock perdarahan Gagal Ginjal Kelainan pembekuan darah